Taman Eden
Kej 1:1-2 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang diatas permukaan air.
Kejadian 2:1-17 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuatNya itu, berhentilah Ia pada hariketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuatNya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya itu. Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika Tuhan Allah menjadikan bumi dan langit, belum ada semak apapun dibumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun dipadang, sebab Tuhan Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu; tetapi ada kabut naik keatas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu, ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup kedalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden, disebelah Timur; disitulah ditempatkanNya manusia yang dibentukNya itu. Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan ditengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh Hawila, tempat emas ada. Dan emas dari negeri itu baik; disana ada damar bedolah danbatu krisopras. Nama sungai yang kedua ia Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kusy. Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir disebelah timur Asyur. Dan sungaiyang keempat ialah Efrat. Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
Tanda-tanda akhir yang menegaskan tanda-tanda sebelumnya dengan menunjukkan bahwa keempat aliran sungai terletak pada daerah prasejarah. Dimulai dari pusat polar (pusat matahari misalnya), keempat sungai mengalir keempat sudut Bumi Saturnus (perlu penekanan).
Dari segala bentuk penyelidikan jenis apapun tentang simbol-simbol yang terdapat dalam mitos-mitos dan klasifikasi mengenai istilah Empat kali Seperempat, diketahui bahwa arah-arah sungai dilihat dari sudut pandang ortodox yang tegas mengenai mitologi surga, bukan seperti Utara Selatan Timur Barat dari setiap titik, namun empat divisi surga yang disebar disekitar “polar”.
Matahari salib… sebagai simbol dari Empat kali Seperempat, adalah milik matahari utama. Dalam ilmu kosmologi sacral, posisi sentral dari dewa matahari sering menjadi arah “kelima”. Untuk mengerti bahasa yang demikian, akan lebih mudah bagi kita untuk berpikir tentang arah-arah mitos (atau lengan-lengan salib) sebagai gerakan atau aliran energi. Dari allah mahabesar, semua elemen kehidupan mengalir dalam empat arah. Allah sendiri, yang merangkul semua lemen-elemen tersebut adalah “keras,” “teguh,” atau “diam”; gerakan kelimanya adalah sebuah rotasi yang bergerak pada satu tempat.
“Arah-arah” juga dapat digambarkan sebagai daerah-daerah: pusat (kelima) daerah dan Empat kali Seperempat terletak disekitarnya.
Inilah sebabnya mengapa kaum yang menganut ilmu Pythagoras menganggap angka lima mewakili sumbu dunia yang kokoh. Gagasan para penganut ilmu Pythagoras dengan jelas berhubungan dengan simbol-simbol agama Hindu kuno tentang arah. Sebagai tambahan terhadap empat arah, doktrin agama Hindu mengetahui arah kelima yang disebut “arah tetap” dari pusat polar (Talbot, hal 122-123).
Contoh-contoh positif dari perintah-perintah Allah
Kejadian 2:18-25 Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Lalu Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung diudara. DibawaNyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang perempuan, lalu dibawaNya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Kej 3:1-5 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang didarat yang dijadikan oleh Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada ditengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
Yeh 28:12-17 Hai anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan Allah: Gambar ksempunaan engkau, penuh hikmat dan maha indah. Engaku ditaman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: Yaspis merah, krisolit dan yaspis ijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu. Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, digunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan ditengah batu-batu yang bercahaya-cahaya. Engkau tak bercela didalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu. Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya. Engkau sombong karena kecantikanmu, himatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulembpar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya.
Pohon-pohonan Di Taman Sebagai Makhluk-makhluk
Yeh 31:3-18 Lihat Aku menyamakan engkau dengan pohon aras di Libanon penuh dengan cabang yang elok dan daun yang rumpun sekali; tumbuhnya sangat tinggi, puncaknya sampai ke langit. Sungai-sungai membuatnya besar samudera raya membuatnya meninggi; itu membuat sungainya mengalir mengelilingi bedengnya itu; dan menjulurkan saluran-saluran ke segala pohon yang ada dipadang. Maka dari itu tumbuhnya lebih tinggi dari segala pohon di padang; ranting-rantingnya menjadi banyak, cabang-cabangnya menjadi penjang lantaran air yang melimpah datang. Pada rantingnya diam bersarang segala burung yang diudara, dibawah cabangnya segala binatang di hutan melahirkan anaknya; dan semuanya bangsa besar duduk bernaung dibawahnya. Ia elok karena besarnya dan karena cabangnya yang panjang-panjang; karena akarnya julur-jalar sampai di air yang berlimpah-limpah. Pohon-pohon aras didalam taman Allah tidak akan dapat menyainginya, juga pohon sanobar tidak akan dapat menyamai ranting-rantingnya, dan pohon berangan tidak dapat dibandingkan dengan cabang-cabangnya. Segala pohon-pohon yang ditaman Allah tiada yang dapat disamakan dengan dia mengenai keelokannya. Aku membuat dia sungguh-sungguh elok dengan cabang-cabangnya yang sangat rapat. Di taman Eden, ditaman Allah segala pohon cemburu padanya. Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan Allah: Oleh karena ia tumbuh tinggi dan puncaknya menjulang sampai kelangit dan ia menjadi sombong karena ketinggiannya, maka Aku telah menyerahkan dia kedalam tangan seorang berkuasa diantara bangsa-bangsa, supaya ia memperlakukannya selaras dengan kejahatannya; Aku menghalau dia. Orang-orang asing, yaitu yang paling ganas diantara bangsa-bangsa, akan menebang dia dan membiarkannya; diatas gunung-gunung dan disemua lembah cabang-cabangnya berjatuhan dan disemua lur sungai negeri itu ranting-rantingnya berpatahan dan semua bangsa di bumi pergi lari dari naungannya dan membiarkan dia. Diatas batangnya yang roboh itu berhinggapan segala burung diudara dan diantara cabang-cabangnya diam segala binatang dihutan.
Semuanya ini terjadi supaya segala pohon yang ditepi air jangan meninggikan dirinya dan puncaknya jangan dijulurkan sampai ke langit dan supaya pohon-pohon besar, yaitu semua yang menghisap banyak air, jangan tetap berdiri didalam kecongkakannya; sebab mereka semuanya telah diserahkan kedalam maut, kedalam bumi yang paling bawah, ditengah anak-anak manusia yang telah turun ke liang kubur.
Mereka diserahkan ketengah-tengah anak manusia dan bersama mereka turun kedalam bumi yang paling bawah. Ayat ini mengatakan kepada kita mengenai nasib penghuni surga yang jatuh pada hari-hari terakhir. Proses kejatuhannya sangatlah dahsyat.
Beginilah firman Tuhan Allah: Pada hari ia turun ke dunia orang mati, Aku membuat samudera raya berkabung karena dia. Aku mengempang sungai-sungainya, sehingga air banjirnya dibendung. Dan karena dia Aku membuat gunung Libanon berpakaian kabung dan membuat segala pohon di hutan layu lesu. Mendengar derum kejathunannya Aku membuat bangsa-bangsa gemetar, pada saat Aku menurunkan dia ke dunia orang mati, menjumpai mereka yang telah turun keliang kubur. Dan segala pohon taman Eden akan merasa terhibur dibumi yang paling bawah, yaitu pohon yang terpilih dan yang terindah dari Libanon, yang menghisap banyak air. Mereka juga turun bersama dia ke dunia orang mati, yaitu ke orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang, dan mereka yang bernaung dibawahnya ditengah bangsa-bangsa mati juga.
Maka dengan siapakah engkau dapat disamakan diantara pohon-pohon di taman Eden dalam hal kemuliaan dan kebesaran? Engkau akan diturunkan kebumi yang paling bawah bersama pohon-pohon di taman Eden dan engkau telentang di tengah orang-orang yang tak bersunat bersama orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang. Itulah Firaun dengan semua khalayak ramai yang mengikutinya, demikianlah firman Tuhan Allah.
Dua Pohon Atau Lebih?
Buah Apel di Roma
Roh Sebagai Makhluk Yang Berbeda
Matahari, Bulan dan Bintang-bintang Diantara Agama-agama Zaman Purbakala
Reinkarnasi Bangsa Celtic
Berbagai penjelasan mengenai figure ini telah diberikan: kemungkinan yang paling besar adalah sesuatu yang dikenali sebagai halilintar.
Penyembahan Umum
Dua Jalan; Dua Sistem
Percobaan
Konsep tentang para malaikat yang jatuh dalam beberapa pengertian adalah bapak dari para raksasa tua, adalah pendapat konstan tentang antiquity (Complete Works, Kregel, 1981, hal 28).
IKor 11:9-10 Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki.Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.
Yudas 6-7 Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi didalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar, sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.
Yesaya 26:13-14 Ya Tuhan, Allah kami, tuan-tuan lain pernah berkuasa atas kami, tetapi hanya namaMu saja kami masyurkan. Mereka sudah mati, tidak akan hidup pula, sudah menjadi arwah, tidak akan bangkit pula; sesungguhnya, Engkau telah menghukum dan memunahkan mereka, dan meniadakan segala ingatan kepada mereka.
Augustine Dari Hippo
Pernikahan
Air Bah
Pemerintahan
Kejadian 3:8-12 Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu paa waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Dimanakah engkau?” Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang ; sebab itu aku bersembunyi.” FirmanNya; “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”
Matius 2:2 Dimanakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintangNya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”
Yoh 5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suaraNya, rupaNyapun tidak pernah kamu lihat.
Kej 3:21-24 Dan Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka. Berfirmanlah Tuhan Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari pohon kehidupan itu dan memakannya. Sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.” Lalu Tuhan Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
Kecerobohan Yang Salah
Perhatikan Yoh 1:1 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”
Ini adalah catatan rekaman dari zaman prasejarah yang paling tua. Dapat terjadi jutaan atau ratusan juta tahun yang lalu. Kedua makhluk roh yang hidup kekal, yang bersama-sama membentuk SATU Allah, sedang sendiri dalam ruangan yang kosong. Belum ada alam semesta secara fisik.
Namun seperti halnya manusia berpikir, merancang dan berencana sebelum membuat – demikianlah Allah memiliki rencana dan merancang untuk menciptakan malaikat – makhluk yang kekal, yang keseluruhannya terdiri dari roh. Allah menciptakan malaikat sebelum menciptakan bumi. Kita tahu bahwa mereka telah diciptakan sebelum bumi karena mereka bersama-sama bernyanyi dan bersorak sukacita pada saat bumi diciptakan (Ayub 38:4-7).
Buku Kejadian menghuraikan kejatuhan di dalam Taman Eden itu, yang telahpun kita bincangkan di dalam bahagian 1 siri ini. Selepas pembuangan daripada Eden, dan tanah telah disumpah kerana dosa asal, Adam telah memulakan tugas-tugas yang telah dipertanggungjawabkan kepadanya oleh Tuhan. Tugas pertamanya adalah untuk memenuhi bumi.
Kejadian 4:1-26 Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN." 2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
Teks di sini dituliskan sebagai Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN tetapi teks sebenarnya bukanlah seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN tetapi secara literalnya adalah seorang anak laki-laki, sesungguhnya Yahovah (Ibrani ‘ith ‘esh Yahovah rujuk Companion Bible nota kepada ayat 1). Istilah bersetubuh dengan isterinya Hawa juga adalah Telah bersetubuh dengan isterinya Hawa yang dikatakan Rashi sebagai bermaksud sebelum mereka dihalau dari taman itu (rujuk Soncino nota kepada ayat 1). Justeru itu terdapat beberapa isu serius di sini, yang tidak pernah diteliti dengan serius oleh para pengulas rabbinikal mahupun Soncino Chumash.
Tujuan Hawa di sini nampaknya adalah untuk menggantikan Yahovah, kerana Iblis telah cuba untuk berbuat demikian atau sekurang-kurangnya menyamai dia. Tujuannya yang jelas dan ternyata di sini, adalah untuk melahirkan seorang elohim, sesungguhnya Yahovah. Rashi berpendapat bahawa teks ini berrmaksud bahawa:
Dia sendirinya telah mencipta kita namun di dalam penciptaan anaknya, ketiga-tiga mereka merupakan sekutu (Soncino).
Nachmanides nampaknya melanjutkan lagi maksud tersebut
Anak ini akan menjadi milik TUHAN, agar apabila kita mati dia akan melayaniNya (rujuk Soncino ibid.).
Teks ini diterbitkan juga dari Rambam sebagai:
Lelaki (baru lahir) ini adalah milikku demi TUHAN iaitu dia telah mendedikasikan anaknya untuk menjadi hamba Tuhan setelah dia dan Adam mati (rujuk Stones Chumash).
Tafsiran ini mempunyai masalahnya memandangkan aktiviti-aktiviti di dalam teks-teks itu. Kedua-dua anak itu dipanggil Kain (kepunyaan) dan Habel (atau Hebel rujuk Soncino) untuk membayangkan bahawa kuasa manusia ke atas dunia ini adalah keangkuhan (hebel) semata-mata. Nachmanides berpendapat bahawa:
Dia tidak ingin menyatakan sikap pesimis ini secara terbuka, jadi Alkitab tidak memberikan terjemahan nama Habel sepertimana yang dibuatnya dengan Kain (rujuk Soncino).
Kamus Strong menyatakan maksud Habel sebagai sementara.
Tiada satupun daripada komentari-komentari rabbinikal yang membincangkan sepenuhnya masalah berat teks ini berkenaan seorang anak laki-laki, sesungguhnya Yahovah. Teks di dalam Zakaria 12:8 menyatakan bahawa manusia akan menjadi elohim dan mengenalpasti Malaikat Yahovah yang mengepalai mereka juga sebagai elohim.
Zakaria 12:8 Pada waktu itu TUHAN akan melindungi penduduk Yerusalem, dan orang yang tersandung di antara mereka pada waktu itu akan menjadi seperti Daud, dan keluarga Daud akan menjadi seperti Allah, seperti Malaikat TUHAN, yang mengepalai mereka.
Sebagai tambahan Rashi menyatakan bahawa penanda-penanda akusatif eth sebelum kata-kata Kain, saudaranya dan Habel adalah kata-kata penyambung, yang membayangkan bahawa pasangan adik perempuan kembar dilahirkan bersama mereka.
Rashi selanjutnya menerangkan bahawa istilah gembala kambing domba yang dikaitkan dengan Habel bermaksud bahawa:
Dia menahan dirinya daripada mengerjakan tanah kerana ia telah dikutuk (rujuk Soncino).
Ini nampaknya menggambarkan sikap fikiran serta tujuan kedua-dua keturunan. Pandangan ini juga menggambarkan maksud Hawa daripada teks:
3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; 4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, 5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
Habel telah membawa persembahan korban dan lemaknya di hadapan Tuhan dan Tuhan telah menerimanya. Kain nampaknya telah memaksa tanah. Hasil tanah merupakan persembahan yang lebih rendah kerana beberapa sebab tertentu. Ianya lebih rendah nilainya kerana tanah telah dikutuk. Kain secara tidak langsung membawa suatu hasil daripada tanah yang terkutuk sedangkan jelas bahawa suatu korban darah diperlukan. Lebih-lebih lagi persembahan Habel merupakan hasil-hasil sulung seperti yang diwajibkan di bawah hukum. Persembahan Kain bukanlah hasil-hasil sulung (Ibrani: minchah). Padangan mengenai korban Kain ini dapat dilihat dengan merujuk pada Yudas 11.
Yudas 11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
Seluruh pemahaman mengenai sistem hasil-hasil sulung jelas kelihatan sejak dari mula lagi. Setiap sudut rencana serta hukum bersepuluh di bahawa hukum itu jelas terlihat awal-awal lagi di dalam Kejadian. Hinggakan nama Yahovah dan dengan itu konsep Perintah Ketiga juga sudahpun diketahui sejak zaman Adam dan Set (lihat ayat 26) dan bukannya semasa Musa berada di Sinai seperti yang disalah-anggap.
Penolakan Kain adalah berdasarkan pada sikap sama yang telah menyebabkan Iblis ditolak di dalam ketamakannya untuk mendapatkan hasil barangan atau dagangan (rujuk Yehezkiel bab 28 dan Yesaya bab 14). Di sini, konsep dosa dan penolakan itu diletakkan pada Kain.
6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? 7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
Dosa di sini disifatkan pada Kain. Penolakan Tuhan terhadap korban Kain dan penerimaanNya terhadap korban Habel bukan dibuat sembarangan. Jadi, Kain tidak berhak berasa iri hati. Lebih-lebih lagi, kemampuan untuk memperbetulkan keadaan itu terletak pada tangan Kain sendiri (rujuk Sforno; Soncino).
Tafsiran ayat ini diolah semula di dalam Targum (Rashi):
Jika kamu betulkan jalan-jalanmu, dosa-dosamu akan dimaafkan; tetapi jika kamu tidak betulkan jalan-jalanmu, dosamu akan menunggu kamu bagi hari pengadilanmu, kerana engkau akan dihukum jika kamu tidak bertaubat; tetapi jika kamu bertaubat, maka kamu akan diampuni (rujuk Soncino).
Persoalannya di sini adalah berkenaan muka yang sebelumnya muram menjadi berseri-seri (demikianlah kata Rashi). Nachmanides berpendapat maksudnya adalah bahawa dia akan kemudiannya ditinggikan melebihi adiknya kerana dia adalah anak sulung (rujuk Soncino). Sforno berpendapat maksudnya adalah bahawa dia akan kemudiannya mencapai tingkat-tingkat kemuliaan. Dengan itu, pandangan rabbinikal adalah bahawa ketaatan kepada Tuhan adalah kunci kepada sokongan dan penerimaan[Nya].
Ungkapan ia sangat menggoda engkau (“unto thee is its desire”) berkenaan dosa sebagaimana ia disebutkan di dalam Soncino adalah suatu ungkapan yang menarik. Versi KJV menulisnya seperti ini:
dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.
(“And if thou doest not well sin lieth at the door. And unto thee shall be his desire and thou shalt rule over him.”)
Ibrani bagi dosa (sin) adalah chat’a (rujuk Companion Bible) yang bermaksud [persembahan] korban dosa. Istilah lieth (mengintip) bersifat maskulin (lelaki), korban dosa pula bersifat feminin (perempuan). Ungkapan Ibraninya berbunyi Pada pintu masuk seorang [lelaki] mengintip, suatu korban dosa. Para rabbi percaya bahawa pintu tersebut merujuk kepada pintu kubur (kata Rashi hukuman menunggumu). Nachmanides berpendapat bahawa ia berdiri di depan pintu menunggu peluang untuk menjatuhkan seseorang. Sforno berpendapat ianya bermakna bahawa dosa menunggumu dan engkau akan menambah lebih banyak kepada apa yang telah engkau lakukan. Ungkapan ia sangat menggoda engkau menurut Soncino adalah bermaksud Penghasut itu cuba untuk menggodamu (Rashi). Abraham ibn Ezra menterbalikkan maksudnya untuk memberikan Dosa menawarkan penundukannya, jika engkau inginkannya.
Ini mungkin sekali adalah kunci kepada persoalan ini. Ungkapan KJV menunjukkan maksud rumit: ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya. Ini merupakan interaksi rumit di antara angkatan yang telah jatuh dengan golongan Adam. Ia mencapai kemuncaknya di dalam tawaran Iblis kepada Mesias sewaktu godaannya di atas Bukit itu di mana dia akan mendapat semuanya jika dia hanya menyembah Iblis. Teks ini yang berkenaan penguasaan juga ditunjukkan di dalam Kejadian 3:16. Teks-teks ini dan perhubungan-perhubungan yang dinyatakan mereka merupakan intipati kepada keseluruhan perselisihan manusia yang menentang Tuhan dan struktur yang telah didirikanNya di bumi ini melalui anak-anak Adam. Kesannya adalah serta-merta. Kain tidak bertaubat dan kembali kepada Tuhan. Konsep lelaki mengintip di pintu sebagai korban dosa menunjuk kepada Mesias dan sememangnya Mesias-lah yang berbicara dengan Kain sebagai Yahovah elohim.
Kain kemudiannya telah bertindak sepertimana semua orang selepas itu. Kain telah berbicara dengan Habel dan kemudiannya telah membunuhnya. Jalan kejahatan adalah untuk membenarkan dirinya dan mencari kesalahan. Apabila tiada kesalahan dapat dibuktikan, ia berpaling kepada keganasan. Itulah apa yang terjadi kepada Kristus dan sebabnya kenapa penganiayaan mengikuti jemaat. Umat-umat pilihan melalui kehadiran mereka berdiri sebagai saksi terhadap dunia ini. Habel berdiri sebagai saksi terhadap Kain. Kain telah membunuh Habel sebagaimana agama-agama aliran umum menganiaya dan membunuh umat-umat pilihan.
8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
Rashi berpendapat bahawa Kain telah memulakan perbicaraan dengan Habel untuk menariknya ke dalam pertengkaran. Ini terjadi jauh daripada ibubapa mereka (Sforno; rujuk Soncino). Perkataan kata adalah ‘amar yang di dalam Ibraninya harus sentiasa diikuti dengan kata-kata yang dibicarakan (lain daripada dabar) namun kata-kata ini telah dipadamkan daripada Teks Masoretik (MT). Kata-kata sebenar Kain telah dikekalkan di dalam Pentateuch Samaria, Septuagint (LXX), Syriac, Vulgate, Targum, Jerome, dan MSS di mana kata-katanya adalah Marilah kita pergi ke padang. MSS yang tidak mempunyai kata-kata tersebut mempunyai satu selang yang menunjukkan pengabaian tersebut (rujuk Companion Bible nota kepada ayat 8).
Dia yang suka memperolehi/merampas telah membunuh dia yang sementara (atau yang seperti angin dan dengan itu adalah juga keangkuhan atau kekosongan).
Terdapat maksudnya di sebalik penamaan Habel. Kerana itu sememangnya namanya (SHD 1893 yang serupa dengan SHD 1892). Kedamaian daripada Adam tidak dapat kekal di kalangan anak-anak Adam bersama-sama dengan dosa.
9 Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" 10 Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah.
Yahovah elohim bertanyakan soalan itu bagi membolehkan Kain mengaku dosanya dan bertaubat (Rashi).
Istilah darah adalah berbentuk plural di dalam Ibrani. Alternatif-alternatifnya adalah pertama sekali sebagai darah Habel dan darah keturunannya yang berteriak (rujuk Matius 23:35). Rashi berpendapat bahawa ianya kerana dia telah dilukai banyak kali kerana Kain tidak tahu bahagian mana yang akan membawa maut (Soncino). 1 Yohanes 3:12 memberitahu sebab bagi pembunuhan tersebut.
11 Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. 12 Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi."
Kutukannya adalah daripada tanah, menunjukkan bahawa ia tidak akan melepaskan kekuatannya. Di sini, tanah telah digunakan untuk menutup satu kesalahan dan bermula dari situ akan digunakan sebagai alat hukuman (rujuk Nachmanides dan Sforno; Soncino). Bullinger berpendapat bahawa penekanan kata Ibrani selepas perkataan terkutuklah menunjukkan bahawa ia lebih terkutuk lagi daripada tanah itu (rujuk 3:17; nota kepada ayat 11 Companion Bible).
Konsepnya adalah seperti konsep keadilan di dalam pembalasan. Nyawa telah diambil dan kerana itu nyawa hanya dapat diteruskan dengan kerja keras.
13 Kata Kain kepada TUHAN: "Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung. 14 Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku."
Terjemahannya di dalam KJV dan Soncino adalah juga terjemahan Abraham ibn Ezra. Namun begitu, Rashi menyebutkannya seperti satu soalan: Adakah dosaku terlalu berat untuk ditanggung? dan Nachmanides membuatnya satu kenyataan tetapi dosaku terlalu besar untuk diampuni (Soncino). Adakah dosaku terlalu besar untuk diampuni merupakan pembacaannya di dalam Septuagint, Vulgate, Syriac, Arabic, Targum dari Onkelos, Pentateuch Samaria dan para bapa Yunani dan Latin. Hanyalah MT yang kemudiannya bersetuju dengan, atau membentuk asas bagi KJV di dalam pembacaannya itu (rujuk Companion Bible nota kepada ayat 13). Konsepnya di dalam ayat 14 itu adalah berkenaan dihalau daripada negeri itu dan dilucutkan daripada nafkah hidupnya. Dia telah dipisahkan daripada hadirat Tuhan dan kemampuan untuk mempersembahkan korban dalam keaiban (rujuk Nachmanides).
Di sini terdapat suatu siri masalah-masalah yang menarik. Setiap orang yang menjumpai Kain dan membunuhnya adalah suatu komen yang pelik memandangkan Kain dan bapanya Adam berdua saja lelaki yang ada di bumi pada masa itu. Jelas sekali ada sesuatu yang lain di sini. Nachmanides dan Rashi memahami masalahnya dengan cerita penciptaan itu dan menterjemahkan teks tersebut untuk bermaksud apa saja dan menerangkan ayat 15 sebagai merujuk kepada binatang-binatang liar.
Pandangan Nachmanides adalah bahawa Kain tidak boleh membina sebuah rumah untuk perlindungannya dan tanpa perlindungan Tuhan dia akan dibunuh oleh haiwan-haiwan liar.
Komen akan membunuh aku dipercayai menunjukkan pada suatu hukuman yang melebihi hukuman yang telah diisytiharkan (Nachmanides dan Sforno).
Komen-komen yang dibuat Yahovah elohim di sini telah diterjemahkan dengan sebegitu cara oleh Judaisme rabbinikal, sehingga ianya juga memperlihatkan suatu pandangan yang dinyatakan di dalam Perjanjian Baru (NT).
15 Firman TUHAN kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia.
Ayat 15 diterjemahkan oleh Rashi sebagai:
Oleh itu barangsiapa yang membunuh Kain akan dihukum (fasal ini tidak ditunjukkan); bagi Kain sendiri pula, balasan akan dikenakan padanya setelah tujuh generasi (apabila dia akan dibunuh, tetapi sehingga masa itu tiada seorangpun yang boleh membunuhnya). Ibn Ezra, Nachmanides dan Sforno menulis serupa namun Sforno menyebutnya sebagai tujuh puluh kali lipat, iaitu selepas empat belas generasi. Maksudnya adalah bahawa Tuhan menangani Kain dan keturunannya selepas tujuh generasi. Empat belas generasi diperuntukkan dari Abraham di dalam urutan-urutan bertiga di dalam buku Matius. Namun empat belas generasi dari Adam adalah di dalam Selah bapa kepada Eber dan di dalam ertikata ini orang-orang Ibrani dinamakan namun tiada maksud sebenar yang tersirat di dalam urutan keempatbelas ini. Jadi Sforno sudah silap. Tujuh generasi itu lebih penting lagi. Sforno adalah betul jika ia merujuk kepada tujuh generasi itu sebagai dua keturunan Set dan Kain sahaja.
16 Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden. 17 Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya.
Jadi Kain telah tinggal di tanah Nod atau nowd (SHD 5113) yang terletak di sebelah timur Eden. Ianya sama dengan SHD 5112 dan bermaksud perantauan atau pengembaraan. Ini mempunyai maksud berlawanan dengan SHD 5115 dan 5116 navah yang bermaksud berhenti/berehat dan dengan itu suatu kediaman dan juga dengan lanjutan bait Tuhan dan perhentianNya. Ertikata perkataan-perkataan itu adalah dipisahkan daripada Tuhan dan bahasa Ibrani menyampaikan konsep-konsep ini, tidak seperti bahasa Inggeris. Implikasi-implikasi di sini berkenaan tanah perantauan itu adalah penting memandangkan adanya konsep-konsep makhluk-makhluk lain pada planet ini. Dia ditandakan pada dahinya dan pelbagai pihak rabbinikal menafsirkannya sebagai bermaksud bahawa satu tanda diberikan kepadanya sebagai suatu abjad namanya. Rashi berfikir bahawa Tuhan telah memulihkan ketakutan semulajadi binatang terhadap manusia berikutan konsep bahawa binatang-binatanglah yang mengancamnya. Ibn Ezra berpendapat bahawa Tuhan telah memberikan Kain satu tanda agar sesiapa yang menemuinya tidak akan membunuhnya. Jadi memang terdapat orang-orang yang mungkin boleh membunuh Kain bila-bila masa saja. Siapakah mereka?
Kain pergi dari hadirat Tuhan. Teks itu sekadar menyatakan bahawa dia bersetubuh dengan isterinya setelah buangannya ke dalam tanah Nod. Dia mempunyai anak-anak. Setelah anaknya Henokh dilahirkan Kain telah membangunkan suatu kota yang dinamakan sempena Henokh. Henokh bermaksud pengajaran atau permulaan ajaran; lantas menjadikan murid atau melatih. Istilah-istilah berkenaan kota itu adalah [sedang] mendirikan; dalam kata lain ianya suatu proses berterusan. Dia telahpun dikutuk dan kerana itu telah menamakan kota tersebut sempena anaknya untuk membuangkan kutukan itu (rujuk Nachmanides; Soncino).
Bullinger mempercayai bahawa kota ini adalah kota yang telah ditemui di bawah pelantar bata pada mana Nip[p]ur di Babilonia Selatan dibina (rujuk nota kepada ayat 17 Companion Bible). Bullinger berpendapat bahawa keturunan Kain datang di dalam Generasi-generasi Langit dan Bumi yang dilahirkan selepas pembunuhan Habel.
18 Bagi Henokh lahirlah Irad, dan Irad itu memperanakkan Mehuyael dan Mehuyael memperanakkan Metusael, dan Metusael memperanakkan Lamekh.
Nama-nama di dalam urutan ini sangat signifikan sekali. Irad bermakna orang pelarian (SHD 5897, rujuk 6166). Bullinger mencatatkan ini sebagai Kota Kesaksian namun tidak pasti apa dasarnya. Struktur kota-kota perlindungan seperti yang ditemui di dalam hukum kemungkinannya telah wujud seawal aktiviti Kain ini.
Ini kemudiannya akan menunjukkan bahawa tahap-tahap ketetapan-ketetapan itu telah wujud dalam keseluruhannya sejak dari permulaan lagi. Dari kota latihan atau permulaan [ajaran] ini, berpisah daripada Tuhan, datangnya orang pelarian itu.
Mehuyael (Ibrani Mehijael rujuk Soncino; SHD 4232 rujuk 4229, 410) bermaksud Yang Dipukul El, atau Tuhan. Ini kemudiannya terus kepada Metusael (SHD 4967 rujuk 4962) yang bermaksud Orang dari El atau Tuhan.
Ajarannya di sini adalah bahawa perolehan mengakibatkan perpisahan dan kemudiannya latihan di dalam suatu sistem yang hasilnya adalah menjadi pelarian. Melalui pembetulan Tuhan, manusia dapat berjalan di bawah arahan Tuhan.
Proses ini kemudiannya sampai kepada Lamekh. Lamekh merupakan orang ketujuh di dalam keturunan dari Adam. SHD 3929 Lemek adalah suatu kata dasar Ibrani yang tidak digunakan dengan maksud yang tidak pasti. Ianya merujuk kepada dua patriak (bapa), satu daripada setiap keturunan Adam. Di dalam keturunan Kain Lamekh adalah yang ketujuh dari Adam. Di dalam keturunan yang satu lagi, orang ketujuh adalah Henokh yang juga merupakan nama bagi generasi ketiga dan anak kepada Kain. Oleh itu, pesanannya adalah berkenaan urutan serta kualiti pembelajaran kerana kedua-duanya bererti dilatih atau dimulakan ajaran dan dijadikan murid-murid. Salah satunya, Henokh, adalah benar sementara yang satu lagi tidak. Jadi masa serta urutan latihan itu merupakan faktor kritikalnya.
Lamekh di dalam keturunan Kain adalah orang pertama yang dicatatkan mempunyai dua isteri. Rashi berpendapat, berhubung teks ini, bahawa amalan lazim generasi banjir itu difahamkan adalah memiliki seorang isteri untuk melahirkan anak dan seorang lagi untuk tinggal bersama secara steril (rujuk Soncino). Ini mungkin berpunca daripada pandangan-pandangan rabbinikal yang terbit daripada nama-nama itu.
19 Lamekh mengambil isteri dua orang; yang satu namanya Ada, yang lain Zila.
Menurut Rashi, Ada menunjukkan berpaling muka dan kerana itu dia bertujuan untuk melahirkan anak serta dibiarkan menjadi tidak cantik dan dengan itu suaminya berpaling daripadanya (rujuk Soncino). Maksud istilah tersebut menurut Strong adalah sebaliknya. Nama itu adalah SHD 5711 yang dipercayai bermakna Perhiasan dan diterbitkan daripada SHD 5710 ‘âdâh yang mempunyai maksud maju ke hadapan dan dengan itu mempunyai maksud berlalu atau berterusan dan secara kausatifnya menyingkirkan; khususnya ia bermakna menghiasi atau meletakkan perhiasan dan dengan itu boleh bermaksud mendandan, menghiasi diri sendiri, melalui, atau membawa pergi.
Zila (atau Tsillâh SHD 6741) dipercayai Rashi adalah sebagai teman menyenangkan dan kerana itu telah sentiasa berada di bayangannya (tsêl atau menjadi temannya). Justeru itu, namanya bermaksud bayangan (rujuk Soncino). Nama ini merupakan bentuk feminin bagi SHD 6738 tsêl yang dipercayai bermaksud bayangan tetapi juga boleh bermaksud pertahanan. Oleh itu, nama-nama itu boleh bermaksud serangan dan pertahanan selain daripada maksud-maksud yang diberikan Rashi. Ini lebih berkaitan dengan masalah-masalah rohani angkatan, yang menyebabkan banjir itu dan harus diterokai. Aspek ini berlanjutan ke dalam maksud nama-nama anak-anak itu.
20 Ada itu melahirkan Yabal; dialah yang menjadi bapa orang yang diam dalam kemah dan memelihara ternak. 21 Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling.
Yabal (SHD 2989) menjadi bapa kepada orang yang berdiam di dalam khemah, dan kerana itu memelihara haiwan ternakan. Ini tidak mungkin sekadar maksud biasa kerana Habel merupakan penggembala pertama seperti yang telah kita lihat di atas dan dia mempersembahkan korban kepada Tuhan, yang lebih sesuai lagi daripada persembahan bijirin Kain. Istilah berkaitan khemah-khemah di sini diaplikasikan kepada rumah-rumah berhala dan Midrash menyatakan bahawa dialah orang pertama yang telah membina rumah-rumah ibadah bagi berhala dan mempersembahkan korban kepada mereka. Dengan itu kita lihat bahawa Ada mempunyai konotasi menghiasi secara negatifnya dengan berhala dan dengan itu harus ditinggalkan dan dipalingkan muka (rujuk karya Asal-usul Pemakaian Anting-anting dan Barangan Perhiasan Pada Zaman Dahulukala [197]).
Nama Yubal (SHD 3106) iaitu bapa kepada mereka yang memainkan kecapi dan seruling datangnya daripada SHD 2986 dan bermaksud suatu [anak] sungai. SHD 2987 bermaksud membawa atau mengangkat dan sama dengan 2986. Ini mempunyai kata dasar yang sama dengan Yabal (SHD 2989) yang mempunyai maksud yang sama dengan SHD 2988 suatu aliran air atau sungai.
Rashi meneruskannya daripada penerangan sebelumnya dan mengatakan bahawa dialah orang pertama yang memperkenalkan (membawa atau membuat) muzik di dalam pelayanan berhala.
Dengan melihat penerangan-penerangan yang terkandung di dalam karya Asal-usul Krismas dan Easter [235] dan Doktrin Dosa Asal Bahagian 1 Taman Eden [246] kita tahu bahawa sistem Triune merupakan bentuk penyembahan berhala yang paling kuno sekali. Ianya digunakan dunia sebelum banjir sejauh yang dapat kita tentukan dengan peninggalan-peninggalan mereka, contohnya Stonehenge.
Penerangan Rashi tersungkur di sini kerana Zila juga mempunyai anak-anak dan anak lelakinya bernama Tubal-Kain sungguhpun dia nampaknya tidak sedar akan hal itu.
Rashi dan Ibn Ezra menafsirkan penempa sebagai tukang penajam (rujuk Soncino).
22 Zila juga melahirkan anak, yakni Tubal-Kain, bapa semua tukang tembaga dan tukang besi. Adik perempuan Tubal-Kain ialah Naama.
Tubal-Kain telah memajukan (tabal) pekerjaan Kain, menyediakan senjata-senjata untuk pertumpahan darah (semua jenis alat memotong) menurut Rashi, yang bermaksud pedang dan pisau (rujuk Soncino). Soncino menuliskan teks itu sebagai tukang/penempa bagi semua jenis alatan tembaga dan besi. KJV dan teks-teks lain menunjukkan bahawa terdapat orang-orang lain yang diberi tunjuk-ajar oleh dia. Nachmanides mengambil teks itu secara literaal dan memasukkan penerangan Targum bahawa bapa di sini bermaksud dia adalah orang pertama yang membuat alat-alat ini (rujuk Soncino). Ianya sama seperti di mana Iblis adalah bapa segala dusta kerana dialah yang pertama berbuat dusta dan mengajar yang lain berbuat demikian. Ianya paling sesuai bermaksud bahawa Tubal-Kain berperanan di dalam membuat senjata-senjata perang dan mengajar orang lain untuk membuat senjata-senjata perang di dalam dunia sebelum banjir.
Adik perempuannya Naama (SHD 5279) bermaksud kesenangan iaitu bentuk feminin bagi SHD 5277 Na’am yang bermaksud kesukaan. Rashi berpendapat bahawa Naama adalah isteri kepada Nuh (rujuk Soncino). Nama ini muncul kemudiannya di kalangan orang-orang Amon. Penegasan bahawa dia adalah isteri Nuh jelas sekali telah diperkenalkan untuk menerangkan masalah-masalah berkenaan Kanaan dan keturunannya. Tiada sebabnya kenapa dia harus disertakan di sini selain untuk mengaitkannya dengan masalah-masalah yang timbul melalui ibadah palsu yang datang melalui dewa Triune serta Trinitas Bulan, Matahari dan Venus itu mengikuti kemudiannya ke dalam Babilon (rujuk Anak Lembu Emas [222]). Simbol-simbol bagi planet-planet juga mengikut bentuk ini yang berkait dengan salib matahari Tertutup bagi bumi Ã…, dengan Venus sebagai perempuannya dan Mars sebagai lelakinya (rujuk bahagian 1 dan karya Salib: Asal-usul dan Maksudnya [039]). Urutan ini mewakili divisi kuartenari alam semesta dan dengan itu kerajaan yang berpusat pada bumi.
23 Berkatalah Lamekh kepada kedua isterinya itu: "Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku: hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu kepada perkataanku ini: Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak; 24 sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat."
Teks yang membingungkan ini mempunyai beberapa kemungkinan. Tradisi-tradisi para rabbi berpendapat bahawa Lamekh adalah seorang buta dan dipimpin oleh Tubal-Kain. Satu hari Tubal-Kain, apabila dia terlihat Kain, memberitahu Lamekh bahawa ada seekor rusa di depannya dan menyuruhnya menembaknya dengan panah, dan telah membunuhnya. Apabila Lamekh mengetahui apa sebenarnya yang telah dilakukannya, dia telah membunuh anaknya itu. Ini telah menimbulkan kemarahan isteri-isterinya yang menghindari tubuh mereka daripadanya. Rashi berpendapat bahawa dia kemudiannya cuba untuk memenangi mereka semula. Yang lainnya, seperti Nachmanides dan Sforno, berpendapat bahawa isteri-isterinya takut yang dia akan dihukum dan dia telah menenangkan mereka (rujuk Soncino).
Urutan ini berlanjut dari Adam ke Lamekh melalui Kain selaku tujuh generasi yang dipisahkan dari Tuhan dan kemudiannya Kain telah dibunuh oleh generasi ketujuh dari Adam atas hasutan generasi ketujuh dari Kain iaitu Tubal-Kain. Dengan itu urutan itu telah diulang semula. Lamekh sebenarnya mendakwa bahawa dia tidak bersalah dan kerana itu harus dibalas tujuh puluh kali. Tafsiran-tafsiran rabbinikal menyatakan ianya suatu perkara retorikal dan menafikan tanggungjawab terhadap pembunuhan itu di mana Kain telah dibunuh Lamekh secara tidak sengaja. Hujahnya begitu sekali sehingga macamana sekalipun, Kain mempunyai tanda perlindungan pada dirinya yang diletakkan di situ oleh Tuhan dan kerana itu sesiapa yang membunuhnya akan dihukum tujuh kali lipat.
Lamekh sekadar menjalankan hukuman Tuhan. Ini adalah satu lagi aplikasi hukum itu berkenaan perintah kelima. Soncino berpendapat bahawa di dalam semua penerangan itu laki-laki merujuk kepada Lamekh sementara seorang muda kepada Tubal-Kain. Namun ini nampaknya tidak masuk akal. Konteksnya adalah lelaki yang telah dibunuh kerana melukai Lamekh adalah Kain dan orang muda kerana melukainya adalah Tubal-Kain. Lamekh terluka di dalam keturunannya dari segi terpisah dari Tuhan dan bengkak kerana anaknya sendiri yang menyebabkannya membunuh Kain. Generasi ketujuh Adam merupakan alat yang mengakibatkan kematian Kain dan penghasut itu juga telah dibunuh.
Rashi mempunyai pendapat yang sangat penting berkenaan teks ini. Dia menyatakan bahawa ia bermakna bahawa jika hukuman itu ditunda selama tujuh generasi bagi Kain maka bagi dirinya ia akan ditunda selama tujuh puluh tujuh generasi. Banjir itu terjadi tidak lama selepas itu dan tidak ada lagi rekod nyata selanjutnya bagi generasi-generasi Lamekh melalui anak-anak Ada yang menyembah berhala ini.
Agama palsu sistem Triune sememangnya selama tujuh puluh tujuh generasi, memasuki dan akhirnya mengambil-alih agama Kristian tiga ribu tahun kemudiannya pada abad-abad ketujuh dan kelapan bagi era sekarang ini. Implikasi-implikasinya nampaknya berterusan di sini berhubung sistem agama palsu itu. Sememangnya keturunan-keturunan Kain dan Nefilim telah dihapuskan di dalam banjir itu. Tiada apa-apa lagi yang disebutkan tentang keturunan Kain sehinggalah kita sampai pada teks-teks mengenai Nefilim di dalam Kejadian 6:4. Penegasan tentang perkahwinan Naama dan Nuh itu mungkin sekali berdasarkan juga pada nubuatan ini, yang ada asasnya di dalam hakikat.
Keturunan Set
Kita kembali semula kepada Adam dan kelahiran Set.
25 Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya."
Set (SHD 8352 Shêth) bermaksud digantikan dan diterbitkan daripada SHD 7896 shîyth yang bermaksud meletakkan (Ini mungkin juga adalah asal-usul perkataan Inggeris sheath (menyimpan) bagi sesuatu senjata).
26 Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN.
Bermula masa ini manusia mula memanggil nama Yahovah. Jadi penegasan bahawa nama itu tidak diketahui sehinggalah Sinai adalah dongeng semata-mata. Hukum itu telah diberikan kepada dunia sejak dari mula dan Yahovah adalah sebahagian daripada struktur yang mengeluarkannya. Hukum-hukum Nuh merupakan suatu dongeng rabbinikal untuk membenarkan serta dibenarkan oleh orang-orang Babilon serta Talmud. Mereka perlu mempunyai suatu titik pertemuan di antara tradisi-tradisi mereka yang mustahil dan salah dibina dengan kepercayaan orang-orang selainnya, yang membaca Alkitab tetapi berada di bawah pengaruh sistem Triune.
Penegasan bahawa hanya selepas dua generasi barulah mereka mula memanggil nama Tuhan membayangkan adanya penjauhan daripada Tuhan dan betapa perlunya berbuat demikian melalui kesusahan.
Kejadian 5:1-32 Inilah daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah; 2 laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan. 3 Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya. 4 Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 5 Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati.
Di dalam teks ini kita lihat kelanjutan umur mutlak milik Para Bapa dipamerkan. Adam hidup sewaktu kelahiran Set dan anak Set dan anaknya pula dan generasi-generasi seterusnya. Lebih-lebih lagi, kemampuan melahirkan anak di kalangan perempuan juga dilanjutkan di dalam kelanjutan umur itu. Anak-anak lelaki dan perempuan yang dilahirkan bagi Adam dan Hawa juga adalah ekstensif. Hawa masih melahirkan anak walaupun umurnya sudah jauh melebihi 130 tahun dan sememangnya umur beratus tahun.
6 Setelah Set hidup seratus lima tahun, ia memperanakkan Enos. 7 Dan Set masih hidup delapan ratus tujuh tahun, setelah ia memperanakkan Enos, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 8 Jadi Set mencapai umur sembilan ratus dua belas tahun, lalu ia mati.
Begitu juga Set hidup di samping “Adam” bapanya dan ibunya selama beratus tahun. Set menggantikan atau mengambil tempat Habel makhluk yang sementara itu yang telah dibunuh. Enos merupakan anak sulung Set dan namanya bermaksud seorang yang fana (rujuk Strongs HD/SHD 582 ‘enôwsh dan 583) serta kurang termulia berbanding SHD 120 Adam yang juga bermaksud manusia/orang. Justeru itu, terdapatnya suatu perubahan pada status keturunan Adam disebabkan dosa asal itu.
9 Setelah Enos hidup sembilan puluh tahun, ia memperanakkan Kenan. 10 Dan Enos masih hidup delapan ratus lima belas tahun, setelah ia memperanakkan Kenan, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 11 Jadi Enos mencapai umur sembilan ratus lima tahun, lalu ia mati.
Kenan (SHD 7018 Qêynân) merupakan anak kepada Enos. Namanya diterbitkan daripada perkataan sama sepertimana SHD 7064 iaitu suatu pengecutan perkataan 7077 yang bermaksud mendirikan dalam ertikata membina atau menduduki sebagai sarang.
12 Setelah Kenan hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Mahalaleel. 13 Dan Kenan masih hidup delapan ratus empat puluh tahun, setelah ia memperanakkan Mahalaleel, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 14 Jadi Kenan mencapai umur sembilan ratus sepuluh tahun, lalu ia mati.
Anaknya bernama Mahalaleel iaitu suatu gabungan daripada dua perkataan iaitu SHD 4110 kemasyhuran atau pujian dan 410 el atau Tuhan. Jadi namanya itu bermaksud pujian Tuhan. Kita melihat ertikatanya di sini bahawa daripada pendirian kediaman serta pendidikan anak yang betul, pujian Tuhan didirikan dengan betul.
15 Setelah Mahalaleel hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Yared. 16 Dan Mahalaleel masih hidup delapan ratus tiga puluh tahun, setelah ia memperanakkan Yared, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 17 Jadi Mahalaleel mencapai umur delapan ratus sembilan puluh lima tahun, lalu ia mati.
Yared adalah anak pertama Mahalaleel. Namanya Yered (SHD 3382) bermaksud suatu penurunan. Melalui pembangunan rumah serta keluarga yang betul, penurunan serta pemulihan Tuhan menjadi mungkin.
18 Setelah Yared hidup seratus enam puluh dua tahun, ia memperanakkan Henokh. 19 Dan Yared masih hidup delapan ratus tahun, setelah ia memperanakkan Henokh, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 20 Jadi Yared mencapai umur sembilan ratus enam puluh dua tahun, lalu ia mati.
Yered memperanakkan Henokh yang seperti yang telah kita lihat bermakna diberikan ajaran awal atau dilatih (SHD 2585 Chanowk yang diterbitkan daripada SHD 2596 menyempitkan dan bermaksud memulakan atau mendisiplinkan). Dengan itu, melalui penurunan Tuhan latihan struktur manusia itu menjadi kemungkinan. Begitulah, maka manusia disempurnakan. Ini berlainan dengan peletakan nama itu di dalam anak-anak Kain di mana Henokh merupakan keturunan Kain melalui perampasan dan perebutan terhadap Tuhan. Ini adalah perbezaan di antara dua keturunan tersebut. Pada satu, Tuhan menghulurkan diriNya dengan pernyataan diriNya sendiri secara rela dan meninggikan manusia kepadaNya. Pada yang satu lagi, Kain cuba merebut keadaan tersebut dan membunuh untuk mendapatkannya. Ini adalah perbezaan yang dibuat antara Kristus dan Iblis di dalam Filipi 2:5-8.
Filipi 2:5-8 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Adam dan keturunan melalui Set itu juga ada di dalam bentuk Tuhan tetapi tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu suatu perkara yang harus dipertahankan. Itu adalah dosa asal dan ianya bukan sekadar dosa Adam seorang. Dosa tersebut telah dilakukan oleh Iblis yang kemudiannya telah memujuk Hawa berbuat demikian. Dia pula telah memujuk Adam. Dengan itu, seluruh keturunan itu telah dipengaruhi dan menjadi kurang baik daripada apa yang mungkin.Hanya kemudiannya di dalam keturunan itu melalui suatu proses yang baru, barulah manusia dapat berjaya dan itupun melalui penurunan serta perantaraan Yahovah-elohim yang telah menjadi seorang manusia menurut arahan Allah yang Maha Tinggi, Eloah, Tuhan Sebenar yang Tunggal yang telah mengutus Mesias untuk menebus apa yang telah tercipta (rujuk Yohanes 17:3). Dengan itu, mistisisme (ilmu mistik) pengalaman yang bertempat pada pusat sistem triune serta misteri Babilon itu adalah bertentangan terhadap kehendak Tuhan dan pernyataan diriNya sendiri. Ianya bertujuan meninggikan diri kepada penyatuan dengan Tuhan secara rambang dan mistikal atau keghairahan.
21 Setelah Henokh hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Metusalah. 22 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 23 Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun. 24 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.
Henokh bergaul dengan Tuhan dan dia tiada lagi kerana Tuhan telah mengangkatnya. Henokh telah ditunjukkan proses akhir dan diangkat untuk melaksanakan suatu tugas lain. Begitu juga dengan Elia dan mereka berdua ini sajalah manusia yang telah diangkat dan tidak mati. Ibn Ezra menganggap pengangkatan ini sebagai suatu penghormatan.
Namun mereka akan mati kerana manusia ditetapkan mati sekali (Ibrani 9:27 rujuk karya Saksi-saksi [135]). Henokh menunjukkan juga dalam hal ini akan Mesias dan begitu juga dengan Elia. Henokh merupakan bapa kepada Metusalah. Menurut tradisi isterinya bernama Edna (rujuk M.A. Knibb, The Ethiopic Book of Enoch, 85:2, Vol. 2, Oxford Clarendon 1982 mukasurat 195). Metusalah (SHD 4968 methûwshelach) bermaksud orang seligi/damak. Ianya diterbitkan daripada kombinasi perkataan 4962 dan 7973. 4962 Math (daripada yang sama seperti 4970) bermaksud seorang dewasa daripada pernyataan mencapai panjang sepenuhnya. Dia mencapai umur yang panjang. Perkataan 7973 shelach bermaksud suatu misil penyerang iaitu suatu lembing. Justeru itu, orang seligi. Ini mungkin membingungkan jika tidak kerana fakta bahawa ianya juga bermaksud suatu tunas pertumbuhan daripada konsep sama lembing suatu tumbuhan dan kerana itu bermaksud suatu Tunas/Dahan dan dengan itu suatu seligi atau pertumbuhan. Ianya juga mempunyai maksud orang Tunas. Maksudnya kini mempunyai signifikan yang baru apabila kita sedar bahawa Kristus adalah Tunas itu, iaitu hamba Tuhan (SHD 6780 tsemach yang bermaksud bertunas atau suatu tunas).
Seperti Henokh, Kristus dipersetujui Tuhan dan Tuhan telah mengangkatnya. Oleh itu, keturunannya iaitu Jemaat adalah orang-orang seligi atau tunas atau dahan itu. Bumi ini tidak akan dibinasakan sehinggalah jemaat telah menggenapi riwayatnya dan kumpulan 144,000 orang itu dimeteraikan dan mereka serta kumpulan orang yang besar itu diangkat keluar daripada dunia ini. Kemudiannya barulah kiamat tiba.
Signifikannya di sini adalah berkenaan menyukakan bagi Tuhan dan dipersetujui serta melanjutkan hayat sendiri dan keturunan. Jemaat merupakan keluarga serta keturunan umat-umat pilihan. Dengan itu pendidikan anak bukanlah satu keperluan bagi keselamatan. Namun begitu umat-umat pilhan diwajibkan mendidik serta melatih para pengganti mereka ini dan menyokong bangsa. Urutan ini mempunyai aplikasi langsung kepada jemaat. Bumi pada masa itu sepertimana ia dipanggil tidak dibinasakan sehinggalah Metusalah menggenapi hayatnya dan banjir itu telah tiba pada tahun dia mati. Buku Ethiopic Book of Enoch nampaknya menghubungkan seluruh cerita itu kembali kepada kejatuhan angkatan malaikat serta pengacukan antara sistem malaikat itu dengan manusia dan kemudiannya mengaitkannya kepada domba Putih dan dua belas domba (yang salah satunya diserahkan kepada kuasa-kuasa lain, iaitu Yudas) dan banyak domba yang datang dari mereka. Ini nampaknya suatu bayangan langsung terhadap jemaat (Knibb ibid., mukasurat 195-202 dan seterusnya).
25 Setelah Metusalah hidup seratus delapan puluh tujuh tahun, ia memperanakkan Lamekh. 26 Dan Metusalah masih hidup tujuh ratus delapan puluh dua tahun, setelah ia memperanakkan Lamekh, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 27 Jadi Metusalah mencapai umur sembilan ratus enam puluh sembilan tahun, lalu ia mati.
Metusalah hidup melebihi hayat anaknya Lamekh. Maksud Lamekh telah hilang dari dulu lagi. Namun begitu mereka berdua dilihat sebagai penamat dunia sebelum banjir. Lamekh anak Metusalah adalah bapa kepada Nuh sementara Lamekh anak Kain adalah bapa kepada Naama, yang dikatakan Rasih adalah isteri kepada Nuh dan dengan itu menggabungkan kedua-dua keturunan tersebut. Anak-anak Ada yang murtad dan menyembah berhala dipercayai telah mati dan dia seorang saja daripada keturunan itu yang masih hidup. Ini mungkin sekali adalah peralatan rabbinikal Rashi bagi menerangkan kewujudan Nefilim kemudiannya selepas banjir itu.
28 Setelah Lamekh hidup seratus delapan puluh dua tahun, ia memperanakkan seorang anak laki-laki, 29 dan memberi nama Nuh kepadanya, katanya: "Anak ini akan memberi kepada kita penghiburan dalam pekerjaan kita yang penuh susah payah di tanah yang telah terkutuk oleh TUHAN." 30 Dan Lamekh masih hidup lima ratus sembilan puluh lima tahun, setelah ia memperanakkan Nuh, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 31 Jadi Lamekh mencapai umur tujuh ratus tujuh puluh tujuh tahun, lalu ia mati. 32 Setelah Nuh berumur lima ratus tahun, ia memperanakkan Sem, Ham dan Yafet.
Jangkahayat Lamekh digayakan kepada tujuh ratus tujuh puluh tujuh tahun iaitu suatu urutan penuh dan bertentangan secara langsung dengan nombor binatang atau sistem iblis itu iaitu enam ratus enam puluh enam. Urutan numerikal sistem Triune atau binatang itu bukan hanya suatu alat jemaat abad pertama. Dengan itu, pertentangan tersebut wujud di mana Iblis dengan sistemnya melawan jemaat serta sistem Tuhan di bawah Mesias. Hasil akhir keturunan itu adalah urutan sempurna anak-anak Tuhan.
Sepertimana yang dibuatNya dengan banjir itu, Tuhan akan bertindak untuk membinasakan dunia ini pada penghujung zaman ini, dan seluruh cerita itu adalah konsisten dari mula sampai ke penghujungnya dan senang difahami di dalam konteks nabi-nabi kemudiannya dan Jemaat. Namun begitu, urutan masa itu menyempurnakan rencana penciptaan di dalam urutan tujuh Milenia.
Kejatuhan Malaikat
Pemahaman mengenai kejatuhan Para Malaikat berkait rapat dengan penciptaan manusia dan perzinaan dengan anak-anak perempuan manusia.
Ini dibincangkan dengan panjang lebar di dalam karya Nefilim [154] namun ianya diteliti di sini berhubung teks Kejadian itu dan pandangan rabbinikal teks ini serta implikasinya kepada Doktrin Dosa Asal.
Kejadian 6:1-8 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, 2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
3 Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja." 4 Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan. 5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, 6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. 7 Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka." 8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Teks di dalam 5:32 menunjukkan bahawa Nuh berumur lima ratus tahun apabila dia memperanakkan Sem, Ham dan Yafet. Terdapat pelbagai penerangan rabbinikal terhadap peranakan Nuh yang lewat. Penerangan paling munasabah, berpusat pada kelewatan kerana sebab-sebab perpisahan sepenuhnya antara sistem-sistem baru dan lama serta keikhlasan mereka di dalam satu sistem di bawah Nuh. Rashi berpendapat bahawa sungguhpun Yafet adalah anak sulung, Sem disebut dahulu kerana dia seorang yang benar dan difahamkan telah lahir dengan sunat (rujuk Soncino). Ini merupakan suatu bayangan perjanjian tersebut dengan Abraham dan menunjukkan bahawa hubungan itu difahami secara rabbinikal mendahului banjir tersebut. Berdasarkan hal ini juga sistem Nuh (Noahide) itu tidak betul. (rujuk juga karya Melkisedek [128]).
Mengenai teks Kejadian 6:1 ini kita mendapati bahawa sistem rabbinikal bersedia untuk mengikut mana-mana arah pemahamannya. Di dalam ayat pertama Rashi menerangkan bahawa anak-anak Allah adalah anak-anak elohim dan dalam ertikata ini Rashi menghadkannya kepada anak-anak raja serta hakim di mana elohim membayangkan pengganti Tuhan dan dengan itu maksudnya adalah para pemerintah dan merujuk kepada Keluaran 4:16; 7:1. Mereka sepatutnya telah mempertahankan sistem tersebut tetapi telah terang-terang melakukan keganasan. Nachmanides mempersetujui pandangan ini (rujuk Soncino). Ini adalah salah satu penggunaan gelaran Elohim di mana semuanya berkedudukan mewakili Eloah. Maka pemahamannya adalah bahawa elohim adalah suatu lanjutan plural bagi Tuhan.
Rabbi Judan berpendapat melalui mainan kata bahawa hak-hak ius primae noctis telah dikuatkuasakan oleh para ketua; yang mengambil secara paksaan sesiapa yang diingini mereka (Nachmanides rujuk Soncino).
Pandangan rabbinikal adalah bahawa Tuhan menyatakan bahawa Roh Ilahi tidak dapat lagi tinggal bersama-sama manusia kerana perbalahan ini. Manusia diberikan 120 tahun sebagai tempoh untuk bertaubat. Jadi, dari umur kedewasaan dia memiliki dua jubli penuh sebelum pembinasaan. Tempoh masa ini akan diperkenalkan sekali lagi sewaktu kebangkitan kedua itu bagi membolehkan semua untuk bertaubat (rujuk Yesaya 65:20).
Kejadian 6:4 kemudiannya mula berbincang mengenai Nefilim dan di sini pihak-pihak penguasa rabbinikal merujuk kembali kepada pemahaman asal teks tersebut iaitu yang merujuk kepada angkatan malaikat yang telah murtad. Rashi berpendapat mereka dipanggil Nefilim kerana mereka telah “jatuh” (naphal) dan juga menyebabkan dunia ini jatuh/murtad. Ibn Ezra juga berpendapat bahawa hati sesiapa yang melihat mereka ini akan jatuh takjub dengan perawakan mereka yang sungguh besar.
Ungkapan pada waktu itu merujuk kepada generasi-generasi Enosh dan anak-anak Kain. Rashi merujuk kembali kepada suatu legenda kuno bahawa istilah-istilah itu juga merujuk kepada pembinasaan di dalam generasi Enosh dan bahawa sepertiga daripada dunia telah dimusnahkan oleh lautan yang melampaui batasnya dan mereka masih tidak bertaubat. Ibn Ezra mengertikan ungkapan tersebut sebagai selepas banjir tersebut. Nachmanides berpegang pada pandangan bahawa sama ada isteri-isteri kepada anak-anak Nuh merupakan keturunan mereka sehinggakan anak-anak yang mereka lahirkan adalah raksasa ataupun ianya mempersetujui pandangan bahawa Og raja Basan adalah salah seorang daripada mereka dan telah selamat daripada banjir itu dengan ramai orang yang bersamanya (rujuk Soncino).
Nachmanides mentafsirkan petikan itu sebagai menunjukkan bahawa Adam dan Hawa telah ditandakan sebagai anak-anak Allah seperti juga Set dan Henokh dan dia berpegang pada idea bahawa Nefilim adalah “mereka yang rendah taraf.” Dia memetik juga serta mempersetujui komen-komen R. Eliezar yang Agung, yang ditemui di dalam Midrash, bahawa Nefilim adalah malaikat-malaikat yang telah jatuh daripada syurga tempat kesucian mereka dan menganggap hal ini sebagai maksud yang paling mungkin sekali. Sforno cuba untuk membataskan istilah-istilah pada waktu itu kepada waktu-waktu pertaubatan.
Rashi berpendapat bahawa istilah menghampiri anak-anak perempuan manusia bermaksud bahawa mereka melahirkan raksasa-raksasa seperti mereka sendiri. Orang-orang gagah perkasa bermaksud bahawa mereka gagah perkasa di dalam pemberontakan mereka melawan Tuhan (Rashi; rujuk Soncino).
Istilah orang-orang kenamaan (shem) bermaksud bahawa mereka adalah orang-orang yang membawakan kekosongan (shemamon) ke atas dunia.
Rashi berpendapat bahawa ungkapan maka menyesallah (wayinnachem) Tuhan di dalam ayat 6 bermaksud bahawa ianya suatu penghiburan bagiNya yang Dia tidak menciptakan manusia sebagai makhluk-makhluk kedewaan kerana itu sudah pasti akan mengakibatkan pemberontakan di kalangan para malaikat. Ungkapan tersebut difahami orang-orang lainnya sebagai antropomorfisme. Quran menyatakan bahawa Iblis memberontak kerana penciptaan manusia. Manusia tidak diciptakan sebagai makhluk dewa agar Angkatan Malaikat dapat diuji melalui iman.
Nachmanides menerangkan bahawa ungkapan [dan hal itu memilukan] hatiNya bermaksud bahawa Dia tidak mengutus seorang nabi untuk memberi amaran pada mereka. Istilah baik manusia mahupun hewan (haiwan) dianggap secara alternatifnya sebagai bermaksud bahawa haiwnan-haiwan juga telah dicemari. Hanya Nuh sahaja yang mendapat kasih karunia di mata Tuhan (Nachmanides rujuk Soncino).
Pihak-pihak penguasa rabbinikal kemudiannya pada penghujung ayat 8 terus memasukkan Haphtarah Bereshith yang diambil daripada Yesaya 62:5-63:10 yang bermula “Maka berfirmanlah Tuhan.” Teks ini adalah suatu teks penting yang menyebut tentang penebusan dan pemulihan Israel. Jelas sekali di dalam struktur ini, pemulihan Israel pada zaman akhir dilihat sebagai faktor bagi urutan pemahaman di dalam penciptaan itu sehinggalah banjir itu serta pentahiran bumi ini. Hal ini sendirinya adalah suatu kajian lain lagi.
Apa yang telah kita lihat di sini di dalam teks Kejadian ini adalah bahawa seluruh keturunan anak-anak Adam telah dicemari angkatan malaikat yang telah jatuh itu dan bahawa mereka terpaksa dimusnahkan sementara Nuh pula adalah tulen di dalam generasi-generasinya.
Konsepnya di sini adalah bahawa perempuan itu telah jatuh (murtad) dan telah diselamatkan di dalam pelahiran anaknya.
1Timotius 2:13-15 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. 14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa. 15 Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.
Kita telah melihat bahawa keselamatan tidak tertakhluk pada kelahiran anak di dalam individu sahaja tetapi merujuk kepada jemaat dan pembangunan bangsa serta latihan umat-umat pilihan di dalam struktur tersebut. Tuhan meletakkan kita di dalam keluarga-keluarga (Matius 12:50; Efesus 3:15).
Tidak syak lagi daripada sini dan ayat-ayat di dalam Yudas 6 dan juga 1 Korintus 11:10 (rujuk Kejadian 24:65) bahawa para malaikat difahamkan bertanggungjawab ke atas pencemaran penciptaan. Perempuan ditudungkan kerana dosa asal ini seawal teks-teks di dalam Kejadian itu dan interaksi semua malaikat dengan manusia yang tercipta.
Tujuan penciptaan tersebut adalah supaya Tuhan dapat melanjutkan diriNya dan menjadi semua di dalam semua di dalam ciptaan di mana ianya diperluaskan di dalam struktur keluarga tanpa campur tangan malaikat. Struktur dosa asal pada mulanya adalah di dalam pencemaran penciptaan itu dan dengan itu Augustine dari Hippo tidak betul di dalam pemahamannya mengenai maksud serta tujuan teks-teks di dalam enam bab pertama buku Kejadian. Urutan generasi-generasi Adam menunjukkan bahawa keselamatan adalah suatu bentuk kedewasaan yang diajarkan bapa kepada anak selama suatu urutan generasi. Oleh itu konsep dosa asal tidak dapat diselamatkan di dalam struktur yang masih muda. Kita akan selanjutnya membincangkan Doktrin standard.