Jumat, 08 Juli 2011

PENGINJILAN KEPADA ORANG YANG SUDAH MATI

Ada beberapa aliran dari kristiani yang melakukan penginjilan kepada roh orang yang sudah mati, mereka mengutip ayat berikut:
I Petrus 3:19-20
3:19 dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.


I Petrus 4:6
4:6 Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah.
Apakah benar ayat diatas adalah penginjilan bagi orang mati?

Kita kaji dulu 1 Petrus 3:19-20, bandingkan dengan terjemahan KJV, tidak ada kata INJIL :


* 1 Petrus 3:19-20
3:19 By which also he went and preached unto the spirits in prison;
3:20 Which sometime were disobedient, when once the longsuffering of God waited in the days of Noah, while the ark was a preparing, wherein few, that is, eight souls were saved by water.

TR :
3:19 εν ω και τοις εν φυλακη πνευμασιν πορευθεις εκηρυξεν
3:20 απειθησασιν ποτε οτε απαξ εξεδεχετο η του θεου μακροθυμια εν ημεραις νωε κατασκευαζομενης κιβωτου εις ην ολιγαι τουτεστιν οκτω ψυχαι διεσωθησαν δι υδατος

Translit Interlinear :
3:19 en hô {didalamnya} kai {juga} tois en {didalam} phulakê {penjara} pneumasin {kepada roh-roh} poreutheis {pergi} ekêruxen {Ia memberikan khotbah}
3:20 apeithêsasin {kepada orang-orang yang tidak taat/ tidak percaya} pote {dahulu,} hote {ketika} apax {pernah} exedekheto {terus menaati} hê tou theou {Allah} makrothumia {kesabaran} en {pada } hêmerais {waktu} nôe {Nuh} kataskeuazomenês {ketika disiapkan} kibôtou {sebuah bahtera,} eis {didalam} ên {mana} oligai {sedikit} tout estin {yaitu} oktô {delapan} psukhai {jiwa-jiwa,} diesôthêsan {diselamatkan} di {melalui} hudatos {air,}


Ayat diatas menunjukkan bahwa dalam waktu selang setelah kematian dan kebangkitannya itu Yesus mengunjungi Hades dimana orang-orang di masa Nuh (dan tentu juga menunjuk orang-orang Perjanjian Lama yang tidak taat kepada Allah) tetapi ayat ini tidak secara jelas menyebutkan apa yang diberitakan Yesus sebab disini hanya disebut sebagai 'memberitakan' saja.

Terjemahan bahasa Indonesia (LAI) memang memberi tambahan kata 'Injil' di belakang kata 'memberitakan' tetapi teks bahasa aslinya tidak begitu (mungkin diterjemahkan demikian atas dasar ayat 1 Petrus 4:6).


Kata 'memberitakan Injil' dalam terjemahan LAI diterjemahkan dari kata 'εκηρυξεν - ekêruxen' yang berasal dari kata 'κηρυσσω - kerussô' yang dalam PB biasanya menunjukkan pemberitaan Kristus tentang 'Kerajaan Allah' atau menunjuk pemberitaan murid-murid Kristus tentang 'kebangkitan Kristus.' Menurut beberapa penafsir kata "εκηρυξεν - ekêruxen" ini bermakna Yesus memproklamirkan kemenangan-Nya, dimana Ia telah melakukan misi terbesarNya sebagai propisiasi/pendamaian atas dosa-dosa seluruh manusia

Memang ada ayat lain yang juga ditulis oleh Petrus dalam hubungan dengan ini yang memberi kesan bahwa yang diberitakan adalah "Injil", yaitu 1 Petrus 4:6 yang Anda pertanyakan diatas.


* 1 Petrus 4:6
LAI TB, Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah.
KJV, For for this cause was the gospel preached also to them that are dead, that they might be judged according to men in the flesh, but live according to God in the spirit.
Young's Literal Translation, for for this also to dead men was good news proclaimed, that they may be judged, indeed, according to men in the flesh, and may live according to God in the spirit.
TR, εις τουτο γαρ και νεκροις ευηγγελισθη ινα κριθωσιν μεν κατα ανθρωπους σαρκι ζωσιν δε κατα θεον πνευματι
Translit Interlinear, eis {untuk} touto {ini} gar {sebab} kai {memang} nekrois {kepada orang-orang mati} euêggelisthê {telah diberitakan kabar baik,} hina {supaya} krithôsin {mereka dihakimi} men {disatu pihak} kata {menurut} anthrôpous {manusia-manusia} sarki {secara daging (jasmani);} zôsin {dapat hidup} de {di lain pihak} kata {menurut} theon {Allah} pneumati {secara roh}


Ayat diatas memang menulis kata Yunani, "ευαγγελίζω - euaggelizô" (mengabarkan kabar baik, to bring good news, to announce glad tidings). Namun tidak ada "PENGINJILAN" dalam artian membawa orang-orang mati itu kepada pertobatan. Karena kesempatan manusia untuk bertobat adalah pada saat dia hidup :


* Ibrani 9:27
LAI TB, Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,


Kita harus mehami konteks kata "INJIL" yang dimaksud dalam 1 Petrus 4:6. Ada banyak kata "INJIL" dalam Alkitab yang tidak bermakna sebagai "menginjil dalam artian memuridkan" dan membawa orang yang "diinjili" tsb masuk dalam pertobatan.
Sering kata "ευαγγελιον - euaggelion" bermakna hanya sebagai "pemberitaan kabar baik" saja, seperti dalam ayat-ayat di 2 Samuel 4:10, 1 Raja-raja 1:42, 2 Raja-raja 7:9 (dalam Septuaginta), kita lihat ayatnya:


* 2 Samuel 4:10
Septuaginta (LXX), οτι ο απαγγειλας μοι οτι τεθνηκεν σαουλ και αυτος ην ως ευαγγελιζο (translit: euaggelizo) μενος ενωπιον μου και κατεσχον αυτον και απεκτειtνα εν σεκελακ ω εδει με δουναι ευαγγελια (translit: euaggelia)
Terjemahan LAI TB, Ketika ada orang yang membawa kabar (baik) {Euaggelizo} kepadaku demikian: Saul sudah mati! dan memandang dirinya sebagai orang yang menyampaikan kabar baik, maka aku menangkap dan membunuh dia di Ziklag, dan dengan demikian aku memberikan kepadanya upah kabarnya {euaggelion}


* 1 Raja-raja 1:42
Septuaginta (LXX), ετι αυτου λαλουντος και ιδου ιωναθαν υιος αβιαθαρ του ιερεως ηλθεν και ειπεν αδωνιας εισελθε οτι ανηρ δυναμεως ει συ και αγαθα ευαγγελισαι (translit: euaggelisai)
Terjemahan LAI TB, Selagi ia berbicara, datanglah Yonatan anak imam Abyatar. Lalu Adonia berkata: "Masuklah, sebab engkau seorang kesatria dan tentulah engkau membawa kabar baik {Euaggelizo}."


* 2 Raja-raja 7:9
Septuaginta (LXX), και ειπεν ανηρ προς τον πλησιον αυτου ουχ ουτως ημεις ποιουμεν η ημερα αυτη ημερα ευαγγελιας (Translit, euagelias) εστιν και ημεις σιωπωμεν και μενομεν εως φωτος του πρωι και ευρησομεν ανομιαν και νυν δευρο και εισελθωμεν και αναγγειλωμεν εις τον οικον του βασιλεως
Terjemahan LAI TB, Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik {euaggelion} , tetapi kita ini tinggal diam saja. Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita. Jadi sekarang, marilah kita pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke istana raja."


Jelas secara konteks kata "ευαγγελιον - euaggelion" dalam 2 Samuel 4:10, 1 Raja-raja 1:42, 2 Raja-raja 7:9 tidak dapat dimaknakan "penginjilan/ pekabaran injil" yang membuat orang menjadi 'percaya dan bertobat dari dosa' yang biasa diberitakan kepada orang hidup yang belum mengenal Allah.


-----


Pengertian "percaya dan bertobat dari dosa" akibat "diberi kabar baik" dalam konteks ayat 1 Petrus 4:1-6 jelas sudah tidak mungkin lagi karena orang-orang itu sudah mati dan menjadi roh. Dan sebaiknya tidak dibaca pada ayat 6-nya saja, tetapi dibaca mulai ayat 1, supaya tidak ada kerancuan terhadap kata "ευαγγελιον - euaggelion" yang dimaksud :


* 1 Petrus 4:1-5
4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa --,
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
4:4 Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.
4:5 Tetapi mereka harus memberi pertanggungan jawab kepada Dia, yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati.


Ayat 6 memang menunjuk pada Roh Yesus yang diceritakan oleh ayat sebelumnya di pasal 3:19-20, dan sekalipun disini kata 'Injil' diterjemahkan dari kata Yunani 'ευηγγελισθη - euêggelisthê' apakah yang dimaksudkan itu aspek pertama 'Injil' dalam arti 'percaya dan bertobat dari dosa' yang biasa diberitakan kepada orang hidup yang belum mengenal Allah?

Melihat konteksnya, kelihatannya bukan, sebab Nuh sudah memberitakan soal 'percaya kepada Allah dan bertobat dari kejahatan' selama lebih dari 120 tahun (Kejadian 6:3) sehingga semua orang saat itu pasti mendengarnya. Pemberitaan "Kabar Baik" jadi disini yang ditekankan adalah soal aspek kedua 'Injil' yaitu 'kebangkitan orang mati' dan 'penghakiman' orang jahat yang 'telah' berbuat dosa.

Pengertian 'percaya dan bertobat dari dosa' jelas sudah tidak mungkin lagi karena orang-orang itu sudah mati dan menjadi roh, dan dalam ayat-ayat konteks 1 Petrus 4:6 disebut bahwa 'waktu yang sisa' (ayat 2) jelas menunjukkan waktu selagi masih hidup. Dalam konteks ayat tersebut juga disebut bahwa yang dimaksudkan adalah penghakiman berdasarkan 'perbuatan manusia selagi hidup' yaitu antara melakukan 'keinginan manusia' atau 'kehendak Allah' (ayat 2-5) jadi bukan aspek pertama Injil soal 'percaya dan bertobat' yang sudah tidak mungkin lagi (bandingkan dengan Matius 7:21), dan untuk itulah mereka yang masih hidup maupun roh-roh orang mati harus bertanggung jawab dan siap 'dihakimi' (ayat 5) termasuk pada 'orang-orang mati' yang diceritakan pada 1 Petrus 3:19-20 (bandingkan dengan Matius 25:31-46 bahwa manusia dihakimi karena perbuatannya selagi hidup).