Senin, 23 Desember 2013

KelahiranNya yang menyelamatkan

DATANG UNTUK MATI

YOHANES 12:20-27

Datang untuk mati! Ah, setiap manusia juga akan mati! Ya,benar bahwa setiap orang juga akan mati. Tetapi Tuhan Yesus berbeda! Dia sadar dan tahu persis bahwa kedatanganNya ke dunia adalah untuk mati di kayu salib! Itu adalah tugas dari BapaNya. Tuhan Yesus menyatakan dengan jelas sekali mengenai hal ini. Bukan hanya sekali Dia memberitahukan kematianNya, tetapi hingga tiga kali menurut ketiga Injil sinoptik: Matius, Markus dan Lukas. Bukan hanya itu, Alkitab menuliskan adanya “pertanda” bahwa bayi Kudus yang dilahirkan ini akan mati. Pertama, saat kelahiran Yesus, mereka harus tinggal di sebuah kandang di Betlehem karena “tidak ada tempat bagi mereka”! (Lukas 2:6-7). Memang dapat dimaklumi bahwa saat itu sedang ada sensus penduduk sehingga Betlehem, kota yang kecil, penuh pengunjung dan penulah penginapan. Namun, kondisi “tidak ada tempat bagi mereka” menunjukkan sebuah ‘pertanda khusus’ bagaimana bangsa Yahudi menolak kedatangan Sang Mesias seperti yang dituliskan rasul Yohanes (Yohanes 1:9-11). Kedua, bayi Yesus dibaringkan dalam palungan (Lukas 2:7, 12 dan 16). Mengherankan bahwa Lukas hingga tiga kali menuliskan kata “palungan” dalam kisah kelahiran Yesus ini dan pastilah memiliki maksud tertentu. Palungan adalah tempat makanan hewan dan ini jelas ‘menempatkan’ Yesus sebagai ‘makanan’ bagi umat pilihanNya. Benar saja, saat Dia melayani, Tuhan Yesus menyatakan bahwa diriNya adalah Roti hidup! Yang dimaksudNya adalah tubuhNya yang dikurbankan (Yohanes 6:51). Bahkan saat perjamuan terakhir, Tuhan Yesus menyatakan bahwa tubuh dan darahNya adalah ‘makanan rohani’ yang akan dipecahkan bagi umatNya. Ketiga, persembahan para majus yang bagi orang Yahudi sangat kental dengan makna kematian, yaitu mur (Matius 2:11). Memang bagi orang Persia, persembahan emas, kemenyan dan mur menunjukkan bahwa penerima persembahan ini adalah seorang raja, tetapi ingat bahwa penerimanya adalah orang Yahudi. Bagi orang Yahudi mur adalah salah satu rempah-rempah yang digunakan untuk membalsam mayat (Yohanes 19:39 band. Lukas 23:56). Ya, sudah sejak kelahiranNya, nampak bahwa kedatangan Tuhan Yesus adalah kedatangan untuk mati! Terakhir, nama Tuhan kita memiliki makna yang penting karena nama itu dari Sorga, dari Bapa bukan dari Yusuf atau Maria. Dan nama itu adalah YESUS, yang artinya Dia yang menyelamatkan umatNya dari dosa! (Matius 1:21; Lukas 2:39).Tahukah Saudara bahwa Penyelamat atau Mesias itu menurut Kitab Suci Perjanjian lama dinubuatkan harus menderita dan mati? (Lukas 24:25-26).

TUJUAN KEMATIAN TUHAN YESUS

Mengapa “Dia datang untuk mati”? Berbeda kita, manusia, kematianNya memiliki tujuan yang jelas diberitakanNya, diberitakan oleh Alkitab! Kita mati karena kita berdosa, tetapi Tuhan Yesus mati bukan karena Dia berdosa melainkan karena menanggung dosa kita! Ya, kematianNya supaya kita beroleh HIDUP KEKAL! (Yohanes 12:25). Hidup kekal adalah kita memiliki kembali persekutuan yang erat (mengenal) Allah yang benar dan (di dalam) Tuhan Yesus Kristus mulai dari saat kita percaya padaNya hingga kekekalan kelak! (Yohanes 17:3). Dulu kita berseteru dengan Allah karena dosa, tetapi Kristus datang dan mati bagi kita, supaya yang percaya beroleh hidup yang kekal, kembali memiliki persekutuan yang erat dengan Allah dalam Kristus (Yohanes 3:16). Apakah Saudara telah memiliki hidup kekal? Jika belum, sekarang juga percaya dan terimalah Tuhan Yesus Kristus sebagai TUHAN dan Juruselamat pribadi Saudara dan hidup kekal Saudara terima.

LALU APA?

Saya senang memberikan pertanyaan ini: “Lalu apa?” Kalau kita sudah tahu Yesus Kristus datang untuk mati bahkan untuk mati bagi kita, lalu apa? Rasul Yohanes, menuliskan apa yang Tuhan Yesus pesankan bagi kita, para muridNya di dalam Yohanes 12 ini, yaitu:

1. Tetaplah teguh dalam iman kepadaNya (ayat 25).

Tuhan Yesus berpesan bahwa kita harus tetap teguh dalam iman. jangan sayangkan nyawa, jika memang membutuhkan untuk kehilangan nyawa karena iman! Pada saat itu dan pada saat gereja mula-mula, mengikut Tuhan Yesus adalah pilihan yang beresiko! Jadi untuk mengikut Tuhan Yesus seringkali haruslah kehilangan nyawa mereka. Semua iman akan mengalami ujian, sekalipun berbeda-beda, entah penderitaan atau godaan yang penuh kenikmatan. Karena Dia telah mati bagi kita, marilah kita menghargai kurbanNya dan itu berarti hidup tetap teguh dalam iman yang dianugerahkanNya!

2. Melayani Dia dalam ketaatan (ayat 26).

Jika Tuhan Yesus sudah melayani kita hingga mati di kayu salib dan olehnya kita beroleh hidup kekal, apakah terlalu besar pengorbanan, jika kita melayai Dia? Tidak bukan? Mari kita melayani Tuhan Yesus dalam ketaatan kepadaNya setiap hari! 3. Beritakanlah InjilNya (ayat 24).

Seperti Tuhan Yesus mewartakan kematianNya yang menyelamatkan, seperti itulah kita diutusNya untuk berbuah! Memang, ada harga yang harus dibayar untuk berbuah! Mari di hari Natal ini, kita hidup bagi Tuhan Yesus dan mewartakan bahwa di dalam Dia ada kehidupan kekal!

Akhirnya, marilah kita merayakan Natal dengan mengingat bahwa kedatanganNya untuk mati bagi kita, supaya kita beroleh hidup kekal. Dan tugas kita adalah tetap teguh dalam iman, melayani dalam ketaatan kepadaNya dan mewartakan kasihNya bagi semua orang! Selamat Natal!

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.