Selasa, 28 Mei 2013

Menghadapi Roh Jahat Teritorial

Menghadapi Roh-Roh Jahat Teritorial
oleh Timothy M. Warner
The Power Encounter and World Evangelization


Suatu wilayah perang di mana saya mulai menanggapinya secara sungguh-sungguh adalah konfrontasi roh-roh jahat yang berhubungan dengan lokasi-lokasi atau bagian-bagian geo-politik tertentu. Konsep keseluruhan mengenai ilah bangsa di dalam Perjanjian Lama dan referensi di dalam kitab Daniel mengenai penguasa Persia dan Yunani (Daniel 10:13,20) memberikan kepada kita pandangan Alkitabiah mengenai masalah ini serta pernyataan Yesus mengenai mengikat orang kuat dapat juga diterapkan (Matius 12:29).

Saya mulai percaya bahwa setan benar-benar memerintah satu roh iblis atau sepasukan roh iblis ke dalam setiap bagian geo politik di dunia ini dan roh-roh itu berada di antara pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa. Dan kita berjuang melawan mereka.

Konsep ini pertama kali muncul ketika saya membaca tentang seorang misionaris yang pergi ke desa orang Indian Amerika di Kanada. Seorang mantan misionaris untuk tempat-tempat seperti itu mengatakan kepadanya bahwa setiba di sana sebaiknya dia bersiap-siap untuk melakukan peperangan dengan roh jahat yang ada di desa tersebut. Pandangan misionaris muda mengenai dunia dan latihan-latihan yang dimilikinya tidak memberikan kepadanya kesiapan kearah itu, dan mereka hanya masuk begitu saja ke dalam desa tersebut. Akan tetapi, tidak lama kemudian istrinya sakit dan harus diterbangkan keluar. Anak muda tersebut sedang berdiri seorang diri di kabinnya dengan membelakangi sebuah kompor untuk menghangatkan badannya ketika dia mendengar sebuah suara yang buruk yang nampaknya berasal dari pipa kompor. Tiba-tiba, sesuatu melompat ke atas punggungnya. Dan walaupun dia tidak dapat melihat apa-apa, dengan susah payah akhirnya ia berhasil berjalan ke arah sebuah kursi untuk kemudian duduk. Makhluk itu menyebut dirinya sebagai roh jahat desa tersebut, dan peperangan pun terjadi.

Misionaris tersebut cukup mengetahui untuk mengklaim posisinya di dalam Kristus, dan ia berkata, 'Baiklah Setan, engkau penjaga Brochet, keluar dari tempat ini. Yesus Kristus mengutusku kemari. Saya mungkin mati, tetapi saya tidak akan pergi karena bersama Tuhan kita dapat mengalahkan maut.' Setelah berjuang selama tiga puluh menit, dan mengklaim kemenangan Yesus di Kalvari, serta kadang-kadang terengah-engah untuk bernapas, roh jahat itu pergi dengan cara seperti dia datang. Misionaris itu tetap tinggal disitu untuk kemudian melanjutkan pelayanannya.

Kita tidak mengetahui bagaimana hubungan hal ini dengan masalah-masalah para misionaris lainnya, karena hal ini tidak dapat dipahami di dunia nyata. Akan tetapi, baru-baru ini terdapat beberapa kejadian menarik perhatian kita. Sebagai contoh, ada sebuah kota yang terletak di antara perbatasan Brazil dan Uruguay di mana jalan utama kota tersebut merupakan batas kedua negara. Sebagian jalan tersebut adalah Brazil dan sebagian lagi Uruguay. Ralph Mahoney dari World MAP bercerita tentang seorang misionaris yang berada di kota tersebut dan kemudian membagi-bagikan traktat. Orang-orang yang ada di bagian jalan Uruguay tidak mau menerimanya. Akan tetapi jika mereka menyeberang ke bagian wilayah Brazil, orang yang tadinya menolak untuk menerima traktat itu di Uruguay sekarang mau menerimanya dan bahkan sangat berterima kasih. Rasa ingin tahu misionaris tersebut bangkit, dia mencobanya kepada beberapa orang lagi, dan menemukan sikap yang sama.

Peter Wagner menuliskan :

Kemudian pada saat misionaris tersebut sedang berdoa mengenai kejadian tersebut, perkataan Yesus muncul ke dalam benaknya, tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu (Markus 3:27). Mungkinkah orang kuat di wilayah Brazil sudah diikat sedangkan orang kuat di wilayah Uruguay masih memiliki kekuatan?

Konsep ini nampaknya merupakan faktor kunci di dalam kegerakan kebangunan rohani luar biasa yang sedang terjadi di Argentina. Ed Silvoso dalam tulisannya di Global Church Growth melaporkan bahwa 3000 orang, dan mungkin sebanyak 8000 orang setiap harinya mengambil keputusan untuk menerima Kristus di Argentina. Salah satu bagian di dalam pendekatan penginjilan yang nampaknya merupakan hal yang baru adalah peranan doa. Tidak hanya pasukan-pasukan doa yang terorganisir yang mendukung para penginjil dan pendoa sebagai bagian utama di dalam kebaktian-kebaktian, setidak-tidaknya salah seorang dari penginjil akan berpuasa selama beberapa hari hingga dua minggu untuk mengikat 'orang kuat' tersebut. Segera setelah Tuhan memberikan kepadanya jaminan bahwa penguasa-penguasa telah diikat, ia mulai berkotbah dan hasilnya bisa saudara saksikan sendiri. Ini merupakan ilustrasi dramatis dari pernyataan S.D. Gordon, Doa syafaat memenangkan kemenangan atas penguasa, dan pelayanan mengambil tempat setelah penguasa tersebut diusir.

Ada beberapa bagian lainnya dalam pelayanan penginjilan di Argentina yang cukup menarik. Salah satu diantaranya adalah penggunaaan tenda di mana orang-orang yang dihinggapi roh jahat dilayani secara intensif. Jelas terlihat bahwa kebanyakan para penginjil lebih memilih untuk menghindari konfrontasi atau memberikan pelayanan kepada para pemuja roh, tetapi ketika tantangan tersebut datang, kuasa Allah secara nyata didemonstrasikan dan banyak orang ditarik datang kepada-Nya.

Saya tidak menyarankan bahwa kita dapat pergi berkeliling ke tempat yang kita pilih dan kemudian mengikat roh-roh yang menguasai tempat itu. Tetapi pendapat saya adalah bahwa ketika Allah mengutus seorang misionaris untuk melayani di suatu lokasi tertentu, misionaris dan gereja bisa mengklaim otoritas Tuhan kita atas setiap roh musuh yang mengklaim teritorial itu bagi Setan.

Catatan :
Orang kuat merupakan salah satu oknum dari Efesus 6:12