Senin, 13 Agustus 2012

PEKERJAAN YESUS KRISTUS

Menurut Alkitab, pekerjaan Yesus Kristus dapat dibagi atas tiga bagian, yaitu pekerjaan sebagai nabi, pekerjaan sebagai imam, dan pekerjaan sebagai Raja. Seseorang berkata, "Yesus Kristus harus menjadi nabi untuk menyadarkan kita akan dosa-dosa kita; menjadi Imam untuk melepaskan kita dari hukuman dosa; menjadi Raja untuk melepaskan kita dari kuasa dosa."
Dalam Perjanjian Lama, Samuel ialah seorang nabi dan imam; Daud adalah seorang nabi dan raja; Melkisedek ialah imam dan raja. Hanya dalam Yesus Kristus ketiga jabatan itu dipersatukan dan digenapkan.
I. YESUS KRISTUS SEBAGAI NABI
A. Nubuat tentang Yesus Kristus sebagai Nabi
Dalam Ulangan 18:18 dinubuatkan bahwa Kristus akan menjadi seorang nabi. Berhubung dengan ini coba lihat Matius 13:57; 16:14; 21:11; Yohanes 1:21; 4:19; 6:14; 7:40; 9:17 dan terutama Kisah 3:22; 7:37.
Yesus Kristus sebagai nabi menyatakan dengan sempurna segenap kebenaran Allah. Ia telah menyatakan kehendak Allah tentang rencana penyelamatan manusia. Ia berkata-kata sebagai seorang yang memiliki kuasa (Matius 7:28,29), dan orang-orang mengakui bahwa Ia guru yang datang dari Allah (Yohanes 3:2).
B. Bidang pekerjaan Tuhan Yesus sebagai Nabi
Pekerjaan Tuhan Yesus sebagai Nabi (di dunia) dimulai di Sungai Yordan pada waktu Ia dibaptiskan dengan Roh Kudus, dan diakhiri di Kalvari ketika Ia mengorbankan diri-Nya karena dosa. Lihat Matius 4:23-25; Lukas 4:14-27; Kisah 2:22,23; Ibrani 9:26-28.
C. Pekerjaan sebagai Nabi ada dua macam
Pekerjaan seorang nabi ada dua macam. Pekerjaan seorang nabi yang terutama yaitu menyatakan kebenaran dan kehendak Allah. Kedua, bernubuat, yaitu memberitahukan apa-apa yang akan terjadi. Pekerjaannya ialah menjadi penyelidik dan peninjau. Seorang nabi juga mempunyai pengertian atas hal-hal yang sudah jadi, seperti Musa telah menulis dari hal penciptaan alam ini (pasal Kejadian 1:1-2:25). Sebutan yang mula-mula diberikan kepada seorang nabi yaitu peninjau, yaitu yang dapat melihat dari jauh. Juga nabi adalah orang yang dapat melihat hal-hal yang tidak kelihatan kepada orang-orang lain. Jadi seorang nabi ialah orang yang berkata kepada orang banyak sebagai pengantara Allah. Pekerjaan seorang nabi diterangkan dalam Keluaran 4:10-17.
D. Cara bekerja seorang nabi
Dalam Perjanjian Lama seorang nabi menggenapkan pekerjaannya dengan tiga cara, yaitu dengan mengajar (pasal Matius 5:1-7:29), dengan bernubuat (Matius 24:1-51), dan dengan mujizat atau menyembuhkan orang, (Matius 8:1-9:38). Tuhan kita telah melakukan ketiga hal itu. Tuhan Yesus telah menggenapkan pekerjaan-Nya sebagai Nabi dengan cara yang berikut:
  1. Melalui perkataan-Nya yang penuh hikmat: Matius 5:2; 7:28,29; Yohanes 6:63; Wahyu 1:10,11.
  2. Melalui perbuatan-Nya yang ajaib, Yohanes 5:36; 10:25; 15:24; Kisah 2:22.
  3. Melalui teladan yang sempurna, Yohanes 13:15; 1Petrus 2:21-23.
  4. Dengan tidak membuka mulut-Nya ketika Ia dituduh. Matius 27:13,14; 1Petrus 2:23.
  5. Mencurahkan Roh Kudus ke atas orang-orang percaya. Yohanes 14:26; 15:26; 1Petrus 1:10,11; 1Yohanes 2:20-27.
E. Keterangan yang lebih jelas mengenai pekerjaan Tuhan Yesus sebagai nabi
Sebagai nabi Tuhan Yesus telah menyatakan serta menerangkan kehendak Allah kepada kita. Dan Ia adalah pengantara antara Allah dan manusia untuk menyatakan dan menerangkan kehendak Allah. Pada masa ini seorang nabi tidak lain adalah orang yang mengajarkan dan menerangkan tentang Alkitab, dan mungkin juga disertai dengan mujizat dan nubuat. Tuhan Yesus telah mengajar orang-orang dengan perkataan-Nya, oleh Roh-Nya, dan dengan teladan-Nya. Seorang nabi ialah seorang yang oleh pertolongan Allah, mempunyai keinsafan akan kebenaran serta menyatakan kebenaran itu. Dengan perkataan lain, pekerjaan nabi yaitu memberitakan dan mengajarkan kebenaran yang sudah diterimanya dari Allah, dengan perantara iman dan pengalaman.
Sebenarnya, ada juga pekerjaan Kristus sebagai nabi dalam masa Perjanjian Lama, yaitu mempersiapkan manusia untuk kedatangan-Nya ke dalam dunia ini. Sewaktu Kristus ada di atas bumi ini, maka Ia adalah nabi yang sempurna. Meskipun Ia telah diurapi oleh Roh Kudus untuk melaksanakan pekerjaan-Nya tetapi segala pengetahuan dan kuasa memang ada di dalam diri-Nya. Pekerjaan Kristus sebagai nabi sekarang diteruskan oleh para pengabar Injil, dan oleh pekerjaan Roh Kudus yang menerangi hati manusia. Lihat Yohanes 16:12-14; Kisah 1:1.
II. YESUS KRISTUS SEBAGAI IMAM
A. Nubuat mengenai Yesus Kristus sebagai Imam
Dalam Mazmur 110:4 terdapat nubuat bahwa Yesus Kristus akan menjadi seorang imam. Lihatlah Ibrani 5:6; 6:20; 7:21. Kristus adalah seorang imam, tetapi Ia bukan keturunan Harun. Ia adalah imam "menurut peraturan Melkisedek", itu berarti bahwa pekerjaan imamat-Nya dikerjakan di dalam sorga, bukan di atas bumi saja, dan pekerjaan itu tidak berubah, melainkan kekal.
B. Bidang pekerjaan Kristus sebagai Imam
Pekerjaan Tuhan Yesus sebagai Imam telah dimulai pada waktu Ia menyerahkan diri-Nya di kayu salib sebagai korban karena dosa dan akan selesai pada waktu Ia kembali ke dunia untuk menduduki takhta-Nya (pasal Ibrani 8:1-9:28).
C. Cara kerja Kristus sebagai Imam
Imam ialah seorang pengantara, yaitu seorang yang berdoa kepada Allah yang adil bagi manusia yang berdosa, Imamat 4:16-18. Tidak berapa lama sesudah peristiwa air bah yang besar itu, beberapa orang dipilih dan di khususkan untuk jabatan imam. Kepada mereka diwajibkan mengadakan korban dosa serta berdoa kepada Allah untuk orang-orang berdosa yang tidak ada hak menghampiri Allah. Oleh sebab itu seorang imam harus mempersembahkan korban darah karena dosa. Tetapi hak itu hanya diberikan kepada imam. Mereka menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yang oleh korbannya dan doanya dosa diampuni. Itu adalah jabatan imam dalam Perjanjian Lama, dan di antara bangsa Israel jabatan itu diserahkan kepada keturunan Harun.
D. Ada tiga macam tugas imam
Dalam Perjanjian Lama tugas imam ada tiga macam, yaitu: 1. Mempersembahkan korban karena dosa dihadapan orang banyak, 2. memasuki tempat kudus serta mendoakan orang banyak, 3. dan keluar dari tempat itu serta memberkati orang banyak.
Tuhan Yesus sebagai Imam Besar telah melakukan ketiga tugas itu. Yang pertama, korban karena dosa telah dipersembahkan-Nya pada waktu Ia datang ke dunia ini serta menyerahkan diri-Nya di atas kayu salib sebagai korban karena dosa. Yang kedua, mendoakan orang-orang. Sampai sekarang Ia masih berbuat hal itu di dalam sorga di antara waktu kedatangan-Nya yang pertama dan yang kedua. Yang ketiga, memberi berkat (nikmat); Ia akan menggenapkan hal itu pada waktu Ia kembali ke dunia ini. Lihat Ibrani 9:27,28; 1Petrus 1:18-20; 2:24; Roma 8:34; Ibrani 7:25; 2Tesalonika 1:10; 1Petrus 1:4,5; Wahyu 11:15; 20:4.
Imam-imam dalam Perjanjian Lama boleh masuk ke dalam "Tempat Kudus" pada kemah dan kaabah, tetapi hanyalah Imam Besar yang boleh masuk ke dalam tempat "mahakudus" setahun sekali pada "hari pendamaian", Ibrani 9:6,7. Para ahli berpendapat bahwa kata-kata berkat yang diucapkan sesudah Imam Besar keluar dari tempat "mahakudus" terdapat dalam Bilangan 6:22-27.
Sekarang Yesus Kristus melakukan pekerjaan sebagai Imam di sebelah kanan Allah Bapa dalam sorga. Di situ Tuhan Yesus mendoakan kita dihadapan Bapa-Nya. Ini adalah pekerjaan yang penting sekali dan kita akan menyelidikinya dalam pelajaran tentang Kenaikan dan Kemuliaan Kristus.
III. YESUS KRISTUS SEBAGAI KORBAN PENDAMAIAN
A. Kepastian pendamaian itu dikerjakan oleh Yesus Kristus
Ini merupakan kelanjutan pekerjaan Kristus sebagai Imam. Kepastian pendamaian yang dikerjakan oleh Yesus Kristus itu dalam Alkitab dinyatakan sebagai berikut:
  1. dengan teladan (lukisan),
  2. dengan nubuat,
  3. dengan perkataan yang menyatakan pendamaian itu,
  4. dan dengan perkataan yang pasti.
1. Teladan
Dalam Perjanjian Lama terdapat banyak teladan atau lukisan tentang korban pendamaian Yesus Kristus. Berikut ini adalah beberapa contoh:
  1. Tuhan membuat sarung daripada kulit binatang untuk Adam dan Hawa, Kejadian 3:21.
  2. Habel mempersembahkan domba yang diterima baik oleh Tuhan Kejadian 4:4.
  3. Abraham mempersembahkan Ishak, Kejadian 22:1-19.
  4. Tuhan memerintahkan orang Israel mempersembahkan domba Paskah, Keluaran 12:1-51.
  5. Segala persembahan orang Lewi, Imamat 1:1-7:89.
  6. Ular tembaga yang dinaikkan, pasal dua puluh (Bilangan 21:10-20). Lihat Yohanes 3:14.
  7. Domba yang tersembelih, Yesaya 53:7. Lihat Yohanes 1:29; Wahyu 13:8.
Semua itu melukiskan kematian Kristus dan korban pendamaian yang telah Ia adakan untuk kita.
2. Nubuat
Dalam Perjanjian Lama terdapat banyak nubuat tentang Yesus Kristus, pekerjaan-Nya dan perangai-Nya. Sebenarnya, ada 333 lukisan dan nubuat mengenai kematian Kristus sebagai korban pendamaian. Kami menyebutkan beberapa seperti berikut:
  1. Yesus Kristus ialah benih perempuan, Kejadian 3:15. (Bukan benih laki-laki, sebab bukan seorang laki-laki yang menjadi bapa-Nya).
  2. Yesus Kristus ialah korban karena dosa, sebagaimana yang dikatakan dalam Mazmur 22:1-31.
  3. Yesus Kristus ialah juruselamat yang mati ganti kita, seperti dikatakan dalam pasal Yesaya 53:1-12.
  4. Yesus Kristus ialah, "Almasih yang dihapuskan", Daniel 9:26. Terjemahan lama (TKB).
  5. Yesus Kristus ialah "Gembala yang terbunuh", Zakharia 13:6,7.
3. Kata-kata yang menyatakan pendamaian oleh Kristus
Dalam Alkitab terdapat empat perkataan yang menyatakan pekerjaan pendamaian Yesus Kristus, yaitu:
  1. Pendamaian,
  2. Korban pendamaian (juga disebut pendamaian dan grafirat),
  3. Tebusan,
  4. Pengganti atau ganti kita.
Baiklah kita menyelidiki perkataan-perkataan ini sebab masing-masing menerangkan cara pekerjaan Yesus Kristus sebagai korban karena dosa dan Juruselamat kita.
a. Pendamaian
Perkataan ini, yang banyak terdapat dalam Perjanjian Baru, berarti suatu perubahan dari keadaan perseteruan menjadi keadaan persahabatan dan damai. Atau dengan perkataan lain, sikap Allah berubah kepada orang berdosa yang telah bertobat serta percaya akan kematian Kristus sebagai korban karena dosa. Artinya, perseteruan antara Allah dan manusia oleh karena dosa sudah dihapuskan dan diperdamaikan oleh korban karena dosa. Perubahan sikap Allah dalam hal ini beralaskan kepercayaan kepada Kristus sebagai korban karena dosa. Pendamaian ini dikerjakan oleh Yesus Kristus, sebagaimana tertulis nyata dari ayat-ayat yang berikut: Roma 5:10,11; 2Korintus 5:18,19; Efesus 2:16; Kolose 1:20-22.
Sudah nyata dari Roma 8:7; Efesus 2:15; dan Yakobus 4:4 bahwa ada perseteruan antara Allah dan manusia sebab dosa. Melalui korban pendamaian Yesus Kristus, perseteruan itu dihapuskan, yaitu bagi orang yang percaya akan Yesus Kristus. Ingatlah, Allah yang memperdamaikan diri-Nya dengan kita, bukan kita yang memperdamaikan diri kita dengan Allah. Yesus Kristus yang memperdamaikan dan Ia juga yang diperdamaikan.
b. Korban pendamaian atau grafirat
Perkataan ini terdapat dalam Perjanjian Lama dan Baru. Dalam Perjanjian Lama kata itu berasal dari perkataan Ibrani, dan dalam Perjanjian Baru berasal dari perkataan Yunani. Dalam bahasa Ibrani kata itu berarti "ditutupi", lihat Mazmur 32:1,2 dan Keluaran 30:10. Sebenarnya perkataan "Grafirat" berarti penutup. Dalam Perjanjian Lama kita sering membaca tentang tabut yang juga disebut "tabut perjanjian" dan "peti perjanjian". Diatas tabut itu ada penutup yang istimewa dan khusus. Penutup itu disebut tutup pendamaian atau tutup grafirat, dan berarti tempat rahmat Allah. Dalam bahasa Ibrani "tutup grafirat" sama juga dengan "korban pendamaian", yang berarti "penutup dosa", seperti yang terdapat dalam Mazmur 32:1. Oleh sebab itu nyata bahwa tutup grafirat dan korban pendamaian berarti suatu penutup dosa. Darah Yesus Kristus menutupi dosa kita.
Istilah yang dipakai dalam Perjanjian Lama itu sesuai dengan istilah dari Perjanjian Baru yang menyebut korban pendamaian atau pendamai. Hal itu berarti disenangkan, didamaikan, dan juga berarti dibayar hutang dosanya. Jadi, Allah disenangkan, didamaikan dengan kita, sebab Yesus Kristus telah membayar hutang dosa kita yang telah percaya akan Dia. Allah diperdamaikan dengan kita sebab Yesus Kristus telah membayar hutang dosa kita yang percaya akan Dia. Kita dapat membacanya dari Roma 3:25; 1Yohanes 2:2; 4:10; Ibrani 2:17. Kalau kita menggabungkan perkataan-perkataan itu dari Perjanjian Lama dan Baru maka kita dapat menyusunnya demikian: "Yesus Kristus telah mati di atas kayu salib untuk membayar hutang dosa kita. Ia telah mencurahkan darah-Nya menjadi tebusan bagi dosa-dosa kita sebagai tutup grafirat (rahmat), sehingga Allah tidak melihat dosa-dosa kita lagi, sebab itu Allah disenangkan, didamaikan serta mengubah sikap-Nya terhadap kita yang percaya kepada Yesus Kristus Anak-Nya." Yesus Kristus adalah korban pendamaian itu, dan kematian-Nya di atas kayu salib menjadi alasan bagi Allah yang adil untuk mengampuni manusia yang berdosa dengan tidak mengabaikan keadilan-Nya dan kebenaran-Nya.
c. Tebusan
Dalam Perjanjian Baru menebus berarti melepaskan diri dari perhambaan atau tawanan, ataupun kematian, dengan pembayaran, yaitu tebusan. Menebus dapat berarti membeli kembali. Keterangan mengenai menebus dan tebusan terdapat dalam Imamat 25:47-55. Manusia sama sekali "terjual di bawah kuasa dosa" (Roma 7:14), sudah menjadi hamba kepada dosa dan maut. Tuhan Yesus menebus kita dari dosa dan maut dengan korban diri-Nya sendiri. Darah-Nya telah menjadi tebusan kita yang dipersembahkan (atau dibayar) kepada Allah supaya kita dilepaskan dari dosa dan maut. Hal ini dapat kita baca dari ayat-ayat yang berikut: Matius 20:28; Galatia 3:13; 1Korintus 6:20; 1Petrus 1:18-20; 1Timotius 2:6; Roma 3:24; 1Korintus 1:30; Efesus 1:7; Kolose 1:14; Ibrani 9:12,15; Wahyu 5:9. Dari ayat tersebut kita mengetahui tentang kematian yang menggantikan kita, sebab darah Kristus dibayarkan guna kita untuk menebus orang-orang yang berada di bawah hukuman dosa oleh sebab dosa mereka.
d. Pengganti kita
Mengenai kematian Yesus Kristus menggantikan kita hanya ada empat ayat yang menggunakan perkataan "ganti". Lihat Yohanes 11:50-52 dan 2Korintus 5:21 dalam TKB. Dalam ayat lain dikatakan Yesus Kristus mati karena kita, atau untuk kita, atau bagi kita. Ada dua perkataan Yunani yang sering diterjemahkan dengan "karena" (TKB) dan "bagi" atau "untuk" (LAI). Banyak ahli bahasa Yunani mengakui bahwa kedua perkataan itu lebih tepat diterjemahkan "ganti". Perkataan Yunani itu yang pertama terdapat dalam Matius 20:28 dan Markus 10:45, sedang perkataan yang kedua yang berarti "ganti" terdapat dalam ayat-ayat yang berikut: Yohanes 11:50-52; Roma 5:6,8; 2Korintus 5:14,15,21; Galatia 1:4; 3:13; Efesus 5:2,25; 1Tesalonika 5:9,10; 1Timotius 2:6; Ibrani 2:9; 1Petrus 3:18. Dari ayat-ayat ini, juga sebelum dan sesudahnya, jelas bahwa maksud perkataan itu tidak lain adalah "ganti". Yesus Kristus telah mengambil tempat kita dan mati menggantikan kita. Ia telah menanggung hukuman dosa kita, dan mati menggantikan kita, orang berdosa. Hukuman yang harus kita terima telah ditanggung-Nya supaya kita lepas daripada hukuman itu. Baca Yesaya 53:6. Di samping banyak ahli bahasa Yunani yang mengakui bahwa perkataan yang diterjemahkan "karena" yang dimaksud adalah "ganti", ada bukti dalam lukisan-lukisan dalam Perjanjian Lama seperti berikut: "Domba Paskah", pasal Keluaran 12:1-51, "Kambing yang kena undi", Imamat 16:8, dll, dan dalam hal Allah telah memberikan domba ganti Ishak, Kejadian 22:13.
Ucapan Kayafas dalam Yohanes 11:50-52 sebenarnya merupakan suatu nubuat bahwa Yesus Kristus atau bangsa Israel harus mati, yaitu salah satu; kalau Yesus Kristus mati, maka bangsa Israel tidak jadi mati. Ayat lain yang membuktikan bahwa Yesus Kristus mati ganti kita terdapat dalam Ibrani 9:28, "Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang." Dalam ayat ini perkataan "menanggung" berarti "mengangkut", yaitu mengangkat dan membawa pergi. Inilah yang diperbuat oleh Yesus Kristus. Ia telah mengangkat dosa kita serta menghapuskan dosa itu, pada waktu Ia mati di atas kayu salib. Dalam hal ini Kristus bekerja sebagai Imam, meskipun Ia sendiri yang menjadi korban itu. Dalam Perjanjian Lama seorang imam harus mengadakan korban pendamaian karena dosa orang banyak. Begitu pula Yesus Kristus telah mengenakan perangai manusia supaya Ia menjadi Imam yang setiawan. Lihat Ibrani 2:17; 10:21,22.
4. Kristus ialah Korban Pendamaian dengan perkataan yang pasti
Dalam Perjanjian Lama terdapat banyak ayat yang mengemukakan dengan pasti tentang kematian Kristus dan korban pendamaian yang telah Ia adakan. Kalau ayat-ayat itu dikumpulkan dan didaftarkan adalah sebagai berikut:
  1. Dikatakan bahwa pusat korban pendamaian Kristus adalah:
    1. Kematian-Nya, Roma 5:10; Filipi 2:8; Ibrani 2:9-14; 9:16; Wahyu 5:6,9,12.
    2. Salib-Nya, 1Korintus 1:23; Galatia 3:1; 6:12; Efesus 2:16; Kolose 1:20.
    3. Darah-Nya, Matius 26:28; Markus 14:24; Lukas 22:20; Efesus 1:7; 2:13; Kolose 1:14; 1Yohanes 1:7; Ibrani 9:12,15; Wahyu 1:5; 5:9.
  2. Hubungan korban pendamaian itu dengan Allah:
    1. Berdasarkan kasih Allah, Yohanes 3:16.
    2. Menyatakan kesucian dan kebenaran Allah, Roma 3:25; 2Korintus 5:21.
    3. Menyatakan kebesaran pengorbanan Allah, Yohanes 3:16; Roma 8:32; 2Korintus 5:21; 1Yohanes 4:10.
    4. Merupakan alasan pendamaian kita, Roma 5:11; 2Korintus 5:18,19.
  3. Hubungan korban pendamaian itu dengan Taurat:
    1. Kristus telah dilahirkan di bawah hukum Taurat, Galatia 4:4,5.
    2. Kristus telah menanggung kutuknya, Galatia 3:13; Filipi 2:8.
    3. Kristus telah menggenapi kebenaran Taurat, Roma 5:18,19; 8:3,4; 10:4.
  4. Pengorbanan Kristus perlu sekali, Lukas 24:26; Galatia 2:21; 3:21; Ibrani 2:10.
  5. Pengorbanan Kristus dilakukan dengan kehendak-Nya sendiri; Yohanes 10:17,18; Galatia 2:20; Efesus 5:2; Ibrani 9:14; 10:7-9.
  6. Hanya korban pendamaian Kristus yang merupakan korban karena dosa; Kisah 4:12; Roma 3:20-28; Ibrani 1:3; 9:22; 10:12,14,26; 1Petrus 3:18.
  7. Korban pendamaian Kristus adalah untuk orang lain, Matius 26:28; Roma 5:6; 2Korintus 5:14,15; Galatia 3:13,14.
  8. Korban pendamaian Kristus adalah untuk dosa manusia, Yohanes 1:29; Roma 3:25; Roma 5:8; 6:10; 8:3; 9:28; 1Petrus 2:24; 3:18; Wahyu 1:5.
  9. Korban pendamaian Kristus adalah bagi seluruh umat manusia.
    1. Bagi umat-Nya sendiri - Matius 1:21; Yohanes 10:11; Efesus 5:25; Ibrani 2:13,14; 1Yohanes 3:16.
    2. Bagi orang banyak - Matius 20:28; Markus 10:45; Ibrani 9:28.
    3. Bagi orang yang hilang - Matius 18:11; Markus 2:17; Lukas 5:32; 19:10.
    4. Bagi segenap dunia - Yohanes 1:29; 3:16; 6:51; 12:47; 2Korintus 5:14,15; 1Timotius 2:6; Ibrani 2:9; 1Yohanes 2:2.
    5. Bagi tiap-tiap orang secara pribadi - Yohanes 3:16; Ibrani 2:9.
  10. Korban pendamaian Kristus sangat berfaedah serta membawa banyak berkat:
    1. Melalui pengorbanan Yesus Kristus, Ia menjadi juruselamat manusia, Matius 1:21.
    2. Melalui pengorbanan Yesus Kristus, kita dapat dibenarkan. Kisah 13:39.
    3. Melalui pengorbanan Yesus Kristus, kita dapat disucikan dari dosa, 1Yohanes 1:7.
    4. Melalui pengorbanan Yesus Kristus kita dapat dikuduskan, Ibrani 13:12.
    5. Melalui pengorbanan Yesus Kristus kita mendapat kesembuhan tubuh, 1Petrus 2:24; Yesaya 53:5; Matius 8:17.
    6. Melalui pengorbanan Yesus Kristus, berkat-berkat dicurahkan kepada semua orang, Yohanes 14:13; Efesus 1:3; Ibrani 9:15.
IV. PERLUNYA KORBAN PENDAMAIAN
Korban pendamaian Kristus dituntut oleh dua hal, yaitu kesucian Allah dan dosa manusia. Hubungan antara Allah dan manusia telah dirusak oleh dosa. Hati nurani kita menyadarkan kita akan dosa-dosa kita dan pelanggaran-pelanggaran kita terhadap hukum Allah.
A. Kesucian Allah menuntut korban pendamaian
Allah yang suci tidak dapat melihat dosa dan Ia menuntut hukuman atas dosa itu. Dalam Perjanjian Lama kesucian Allah diutamakan. Pentingnya kesucian Allah terlihat dalam segenap hukum yang terdapat dalam Kitab Imamat, dan dalam hal manusia tidak boleh masuk ke dalam tempat kudus di dalam Kemah Suci, dan dalam hal dituntut korban darah dari orang berdosa. Manusia hanya dapat menghampiri Allah dengan korban darah.
Hukum Allah telah dilanggar oleh manusia, dan itu membawa hukuman mati atasnya. Hukum Allah terdiri dari dua bagian, yaitu hukum tentang hal yang baik dan jahat (hukum moral), dan hukum adat-istiadat. Hukum adat-istiadat dapat juga disebut hukum Imamat, yaitu hukum-hukum dari Kitab Imamat mengenai kebersihan diri, benda-benda, binatang-binatang dan makanan. Dalam hukum tentang hal yang baik dan jahat terlihat gambaran sifat Allah yang suci. Hal ini terdapat dalam Sepuluh Hukum Allah, dan dalam khotbah Tuhan Yesus di atas bukit (pasal Matius 5:1-7:28), dan dalam Hukum Baru yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita (Yohanes 15:12). Hukum tentang hal yang baik dan yang jahat adalah hukum yang penting dan tetap, dan untuk semua manusia. Kita manusia yang berdosa, telah melanggar hukum tentang hal yang baik dan jahat itu sehingga membawa hukuman mati atas kita. Hukum adat-istiadat (pasal-pasal Imamat 11:1-15:33) hanya bagi kaum Israel dan tidak tetap. Sebenarnya Tuhan Yesus dalam Injil-Nya telah menggenapkan (menyempurnakan) hukum tentang hal yang baik dan yang jahat, tetapi Ia telah membatalkan hukum adat-istiadat, Roma 10:4; Kisah 10:9-16; 1Timotius 4:1-5. Hukum Taurat sebagai suatu jalan keselamatan telah dihapuskan oleh Yesus Kristus. Hukum Kristus lebih tinggi dari hukum Taurat dan menggantikan Taurat itu. Perjanjian Baru adalah hukum bagi orang Kristen.
B. Dosa manusia menuntut korban pendamaian
Kalau orang tidak mengerti tentang dosa tentu ia tidak akan mengerti tentang pendamaian. Kalau orang hanya memandang enteng akan dosa, tentu ia juga akan memandang enteng akan korban pendamaian Yesus Kristus. Dosa bukan hanya suatu kelemahan manusia, bukan hanya suatu penyakit, bukan hanya kesalahan terhadap manusia, tetapi dosa adalah durhaka kepada Allah, bersalah kepada Allah, perlawanan terhadap Allah, dan perseteruan dengan Allah; oleh sebab itu dosa harus dihukum, dan yang berdosa tidak lepas dari akibat dosa, yaitu hukuman. Dalam Alkitab diajarkan bahwa dosa mendatangkan murka Allah ke atas kita, membawa kebinasaan yang kekal bagi kita. Kita harus memandang dosa sebagaimana Allah memandangnya, barulah kita akan membenci dosa. Berhubung dengan kesucian Allah dan dosa manusia, bagaimanakah rahmat Allah dapat dinyatakan supaya kesucian dan kebenaran Allah tidak dihina?
Jawaban persoalan itu terdapat dalam korban pendamaian Yesus Kristus. Tuhan Allah telah menjatuhkan hukuman atas segala dosa manusia kepada Yesus Kristus yang telah menjelma menjadi manusia. Hanya Tuhan Yesus yang dapat menanggung hukuman itu sebab hanya Dialah manusia yang benar-benar suci. Memang Tuhan Allah menuntut supaya korban pendamaian itu semata-mata suci. Kesucian dan kebenaran Allah hanya dapat dipuaskan melalui hukuman yang dijatuhkan ke atas seorang manusia yang suci yang menjadi pengganti manusia, lalu Tuhan karena kasih-Nya kepada manusia memancarkan rahmat-Nya yang besar ke atas orang yang berdosa asalkan mereka bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai korban pendamaian. Dapat juga dikatakan bahwa keadaan orang berdosa memerlukan suatu korban pendamaian sebab ia telah hilang di dalam dosanya dan kelak akan binasa. Lihat Efesus 2:12 dan Lukas 19:10. Lagipula hati nurani manusia yang berdosa hanya dapat disucikan oleh korban pendamaian. Apabila beban dan tanggungan yang berat menindih kita, bagaimana kita dapat melepaskannya? Hanya dengan menyadari bahwa Yesus Kristus telah menanggung beban dosa kita yang percaya akan Dia. Nubuat dalam Alkitab menuntut agar korban pendamaian digenapi. Dalam Alkitab dinubuatkan bahwa Yesus Kristus, Mesias yang Benar, akan merasai sengsara maut karena manusia, dan hal itu harus digenapi, dan sudah digenapi. Lihat Lukas 24:25-27,44; Yesaya 53:1-12, dan pasal-pasal Mazmur 22:1-31; 69:1-36.
V. BESAR DAN LUASNYA KORBAN PENDAMAIAN KRISTUS
Karena besar dan luasnya korban pendamaian Yesus Kristus itu, kita harus membedakan untuk siapa korban pendamaian itu mungkin berlaku dan sampai di mana hal itu memadai. Korban pendamaian itu cukup akan membawa keselamatan kepada tiap-tiap orang dalam dunia ini, dan oleh korban pendamaian itu segenap manusia dapat diselamatkan. Korban pendamaian itu tidak berlaku bagi tiap-tiap orang, tetapi dibatasi, hanya bagi orang-orang yang bertobat serta percaya dan menerima Yesus Kristus, korban pendamaian itu berlaku. Kedua hal itu tertulis di dalam 1Timotius 4:10. Ini berarti bahwa korban pendamaian itu cukup untuk menyelamatkan seluruh umat manusia, asal mereka mau; akan tetapi hasil korban pendamaian itu hanya berlaku atas orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Korban pendamaian itu dapat menyelamatkan semua orang, dan dalam hal itu tidak dibatasi. Tetapi dalam hal kepada siapa korban pendamaian itu berlaku, korban pendamaian itu dibatasi, hanya untuk orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Sebab itu kita dapat berkata bahwa korban pendamaian hanya dibatasi oleh ketidakpercayaan (penolakan). Jelas kepada kita bahwa manusia bertanggung jawab terhadap korban pendamaian Yesus Kristus:
Ibrani 2:9; 1Timotius 2:6; 4:10;
Titus 2:11; 1Yohanes 2:2; 2Petrus 3:9; Yesaya 53:6; 2Korintus 5:19;
Roma 14:15; 2Korintus 8:11; Yohanes 1:29; 3:16.
Ayat-ayat yang berikut menyatakan perhinggaan (atau tanggungan) korban pendamaian Kristus: Efesus 1:4,7; 1Timotius 4:10; 2Timotius 1:9,10; Yohanes 10:15,26,29; Yohanes 17:9,20,24; Efesus 5:25-27; Yohanes 3:16. Tuhan Allah mengasihi segenap dunia dan ingin supaya seluruh manusia diselamatkan. Ini nyata dari Yohanes 3:16, dan 2Petrus 3:9; akan tetapi Tuhan juga menuntut supaya semua orang percaya kepada Yesus Kristus, hal ini juga nyata dari perkataan "setiap orang" dalam Yohanes 3:16.
Yesus Kristus ialah Juruselamat semua orang, dalam hal:
  1. Korban pendamaian-Nya menahan hukuman dosa atas manusia, serta memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat, 2Petrus 3:9; Matius 5:45; Kisah 14:17.
  2. Korban pendamaian-Nya telah menyediakan keselamatan untuk semua orang, karena korban pendamaian itu menghapuskan halangan Allah untuk mengampuni orang berdosa, kecuali kepada orang yang melawan Allah serta menolak Anak-Nya, Roma 5:8-10; 2Korintus 5:18-20.
  3. Korban pendamaian-Nya menjadi daya tarik yang kuat bagi orang yang berdosa untuk bertobat. Roh Kudus juga menarik orang berdosa, Roma 2:4; Yohanes 16:8; 2Korintus 5:18-20.
  4. Korban pendamaian-Nya menghilangkan kutuk terhadap alam ini, Yesaya 55:13; Roma 8:21,22.
  5. Korban pendamaian-Nya mengadakan keselamatan untuk segala kanak-kanak yang mati sebelum ia dapat percaya akan Kristus, Matius 18:10; 19:13-15. Pada pihak lain Kristus ialah Juruselamat hanya untuk orang yang percaya, sebab keselamatan beralaskan pertobatan dan kepercayaan (iman) Kisah 2:38.
Wajib kita ingat bahwa korban pendamaian Kristus adalah untuk tiap-tiap pribadi (Lihat Galatia 2:20) untuk jemaat-Nya, (Efesus 5:25-27) dan untuk orang berdosa, Roma 5:6-10; 1Timotius 1:15. Betapa luas dan besarnya korban pendamaian Kristus, sehingga banyak orang yang akan diselamatkan. Lihat Wahyu 5:9 dan Wahyu 7:9-15.
VI. HASIL KORBAN PENDAMAIAN KRISTUS
  1. Kesucian Allah terpelihara dan dipuaskan, pasal-pasal Mazmur 22:1-31; Yesaya 53:1-12; dan Roma 3:25,26; 4:25; 8:3; Galatia 1:4; 3:13; Ibrani 9:15; 1Yohanes 2:2; 4:10.
  2. Hukum Allah yang dilanggar telah terpelihara dan dipuaskan serta kutuk atas manusia telah dihapuskan, Kejadian 2:17; Yehezkiel 18:4,20; Roma 6:23; Kolose 2:14; Galatia 3:13.
  3. Kasih Allah dinyatakan, dan dengan demikian manusia dibawa kepada pertobatan dan iman kepada Kristus, Yohanes 3:16; 15:13; Roma 5:8; 1Petrus 2:21; 1Yohanes 4:9,10.
  4. Iblis dikalahkan, kuasa Iblis dihancurkan dan segala kuasa kegelapan dikalahkan, Yohanes 12:31,32. Manusia tidak perlu lagi menjadi hamba kepada dosa dan Iblis. Bagi orang-orang yang percaya maka kuasa Iblis telah dikalahkan. Kematian Kristus telah membawa kebinasaan atas Iblis, meskipun kebinasaan itu belum digenapkan, Kolose 2:14,15; Ibrani 2:14.
Keterangan mengenai 2Korintus 5:21
Ayat ini membuktikan bahwa Kristus yang menanggung dosa kita, dan Ia benar-benar menjalani hukuman dosa itu.
Perhatikan tiga perkara ini:
  1. Tuhan kita tidak mewarisi dosa seperti kita telah mewarisi dosa. Ia tidak mengenal dosa. Ia tidak berbuat dosa.
  2. Tuhan kita telah mewarisi beban dosa kita dalam hal "Ia telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita." Oleh sebab itu Kristus tidak mewarisi dosa dan tidak berdosa, maka ini berarti bahwa Ia telah mengambil tanggungan dosa kita. Kristus telah dihukum supaya orang yang percaya akan Dia dapat dibenarkan.
  3. Tuhan kita telah menanggung hukuman dosa kita. "Ia telah dijadikan-Nya menjadi dosa, yaitu korban karena dosa kita. Sebab Ia dijadikan dosa, Ia harus menanggung hukuman dosa."
VII. YESUS KRISTUS SEBAGAI RAJA
Bagian yang ketiga dalam pekerjaan Yesus Kristus yaitu Ia sebagai Raja, termasuk asas pelajaran mengenai akhirat, dan akan dibahas sesudah pelajaran tentang kerajaan Tuhan seribu tahun. Kita akan menyelidiki bagian itu kelak.