Jumat, 18 Mei 2012

MENERIMA JANJI ALLAH UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KITA


FILIPI 4:19

“Allah-ku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus”. Ini janji yang melegakan hati kita bukan? Pegang janji Allah ini. Kita akan merenungkan 4 kebenaran dari ayat yang sangat memberkati ini.

I. Ini Adalah Janji ALLAH!
Puji Tuhan, bahwa yang berjanji adalah Allah sendiri melalui Paulus, hambaNya! Jika kita percaya Alkitab adalah Firman Allah, maka inilah janji Allah bagi kita. Bayangkan, Allah lho yang berjanji. Pertama, kesetiaanNya terhadap janjiNya tidak perlu diragukan. Lihat saja buktinya, sejak Adam telah dijanjikan keselamatan melalui Kristus, PutraNya dan kini kita sudah melihat penggenapan janjiNya 2000 tahun lalu di bukit Golgota! Dia setia terhadap janjiNya, masih ragu? Kedua, kesanggupan Allah untuk memenuhi janjiNya juga tidak perlu diragukan! Paulus dengan tepat mendasarkan janji Allah pada kesanggupanNya yang ajaib! Allah akan memenuhi keperluan kita menurut kekayaanNya! Jika ditanya seberapa kaya Allah? Betapa kita akan tersadar bahwa Allah kita dalam Yesus Kristus, Maha, Maha dan Mahakaya! Lalu, apa yang tidak bisa Allah kita penuhi dari keperluan kita? Berikutnya, kesanggupan Allah didasarkan pada kemuliaanNya. KemuliaanNya yang heran meyakinkan kita bahwa Dia pasti sanggup memenuhi keperluan kita, anak-anakNya. Ingatlah janji ini janji Allah sendiri!

II. Allah Berjanji Memenuhi KEPERLUAN Kita.
Allah berjanji untuk memenuhi keperluan kita! Apa itu keperluan? Ya, apa yang kita butuhkan. Ini berarti apa yang saat ini kita butuhkan, sesuatu yang benar-benar kita perlukan. Dan Saya yakin Tuhan yang paling tahu apa yang kita butuhkan! Berikutnya, kebutuhan (keperluan) adalah segala hal yang pokok dalam hidup kita. Bukankah Tuhan Yesus berkata: “Jangan kamu kuatir akan apa yang kamu makan, minum dan pakai”? (Matius 6:25) Jangan kuatir apa yang kita butuhkan Tuhan pasti memenuhinya! Terakhir, kebutuhan BUKAN keinginan! Allah berjanji memenuhi kebutuhan kita bukan keinginan kita. Janji ini bukan untuk memenuhi hawa nafsu yang sia-sia, tetapi memelihara anak-anak Allah yang berharap pada Tuhan Yesus Kristus!

III. Siapa Penerima Janji Allah Ini?
Bagaimana? Janji ini luar biasa bukan? Namun siapa penerimanya? Kita? Saya? Saudara? Paling tidak kita akan menemukan 3 jawaban yang memberi kepastian bahwa kita-lah penerima janji ini.

1. Penerimanya adalah orang-orang yang percaya kepada Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus!
Perhatikan bahwa Allah-lah yang berjanji dan itu berarti janji ini bagi umatNya. Umat yang mana? Sederhana, jangan lupa surat ini ditujukan Paulus kepada jemaat di Filipi, jemaat Kristus! Orang-orang yang percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi. Apakah Saudara mau menerima janji ini? Percaya dan terima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Saudara, maka bukan saja janji ini tetapi keselamatan kita terima sekarang juga!

2. Orang-orang yang berpegang pada janji Allah.
Syarat kedua adalah orang yang bergantung pada Tuhan, yang memegang janji ini dengan iman. Paulus-lah teladannya. Paulus sedang dipenjara saat menuliskan surat ini. Paulus mengalami kekurangan, menderita dan segala kesulitan sebagai orang yang dipenjara. Tetapi perhatikan bahwa pada pasal 4:10-20 ini Paulus bersukacita dan penuh ucapan syukur karena pemeliharaan Allah yang ajaib melalui jemaat Filipi! Paulus mengalami apa yang dituliskannya tentang janji Allah. Pegang janji Allah ini dan lihat pemeliharaan Allah dalam hidup Saudara!

3. Orang-orang yang SUKA BERKORBAN.
Perhatikan bahwa ayat 10-19 ini adalah ucapan syukur kepada Allah dan ucapan terima kasih kepada jemaat Filipi yang memperhatikan kebutuhan Paulus di penjara (band. ayat 18). Dan diakhiri janji Tuhan ini (ayat 19). Janji ini jelas bagi orang-orang Kristen yang meneladani jemaat Filipi, murah hati dan suka berkorban. Bukankah Alkitab juga mengajar bahwa siapa yang menabur akan menuai? Ya, Allah akan memenuhi keperluan orang-orang yang memperhatikan pekerjaan Tuhan, hamba-hamba Tuhan, jemaat dan siapa saja yang membutuhkan kemurahan hati.
“Allah-ku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus.” Mau menjadi penerima janji ini? Tuhan Yesus memberkati.

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.