Jumat, 18 Mei 2012

100 Ribu Umat Kristiani Doa Akbar di GBK





INILAH.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono membuka Kegiatan World Prayer Assembly (WPA) 2012 atau Doa Akbar Sedunia yang berlangsung 14-18 Mei,di Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan dihadiri sekitar 100 ribu umat kristiani.

Momen doa tersebut tersambung dengan umat Kristiani lainnya di 373 kota di Indonesia melalui jaringan televisi, sehingga total sekitar 2,5 juta umat secara simultan berdoa bersama bagi Indonesia yang lebih baik. Dan di berbagai belahan dunia lainnya, umat kristiani di 220 negara juga berdoa bersama secara serentak, melalui dua saluran satelit mereka terhubung dengan Momen Doa di Gelora Bung Karno.

Pokok doa utama padaacara Momentum Doa di World Prayer Assembly ini adalah memohon kepada Allah agar Indonesia mengalami kebangkitan ekonomi, terhindarkan dari berbagai bencana alam, dan terjadi kebangkitan rohani dan moralitas, kata Dr Bambang Widjaja, Ketua Panitia WPA 2012, dalam jumpa pers Kamis (17/5/12) petang, di Gelora Bung Karno.


Rangkaian kegiatan WPA 2012 dimulai pada Senin (14/5) lalu bertempat di Sentul International Convention Center (SICC)diselenggarakan dalam bentuk konferensi. Konferensi tersebut diikuti oleh 9.000 peserta, di mana 2.500 orang di antaranya adalah parapimpinan gereja berasal dari 86 negara dan 6.500 orang para pimpinan gereja serta penggerak doa dari seluruh Indonesia.

Beberapa pokok yang dibahas didalam konferensi antara lain: peranan gereja dan doa untuk mengatasi perdagangan manusia, kerusakan lingkungan hidup, pemulihan ekonomi dunia, dan keadilan serta penegakan hukum.

Kagumi Indonesia

Bambang Widjaja menuturkan selama konferensi, pada umumnya para peserta dari luar negeri menyampaikan pujian mereka pada kesatuan berbagai denominasi dan alirangereja di Indonesia dalam menggelar event akbar ini.

Penyelenggaraan WPA didukung penuh oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) dan Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) sangat mengesankan mereka. Di samping itu keserasian di antara umat beragama di Indonesia yang majemuk juga merupakan hal yang mengesankan para peserta internasional, jelas Bambang, yang juga Sekretaris Dewan Pertimbangan PGI.

Dalam sejarahnya, hari doa global pertama digelar di Korea Selatan pada 1984 dengan nama International Prayer Assembly (Pertemuan Doa Internasional), dihadiri 3.000 peserta.