Jumat, 13 Januari 2012

kesaksian billy glen (alung)


PENJARA YANG MEMBUAHKAN PERTOBATAN
Billy Glenn atau yang lebih dikenal dengan sebutan Alung, adalah seorang aktor yang cukup cepat melambung namanya. Karier Billy di dunia entertaintment semakin melambung sejak ia menjadi model pada tahun 1995 membuat namanya melambung.Sayang, semua itu harus berakhir dengan cepat pula, seiring kejatuhannya dalam narkoba, bahkan ia sempat dipenjara sebanyak dua kali. Berikut kisahnya.
Saya Billy Glenn, saya akan membeberkan seluruh sisi gelap kehidupan saya, justru saat saya berada di puncak.
Karier Billy Glenn di dunia entertaintment diawali setelah ia meraih juara umum lomba peragawan tingkat nasional di Jakarta. Ia juga pernah meraih juara umum Putera Batik se-Indonesia. Selain itu, ia juga aktif di dunia olah raga dan sempat memperoleh penghargaan sebagai juara 1 taekwondo se-Bandung sampai se-Jawa-Bali.
Awal Kejatuhan Billy
Menjadi selebritis terkenal begitu susah diraih oleh banyak orang, namun Billy dengan mulus meraihnya. Dari sinetron Darah dan Cinta, ia menjadi sorotan sutradara. Selangkah lagi menuju ke puncak popularitas, berhasil diraihnya dalam sinetron Alung.

Saya dapat semuanya itu sangat gampang. Dan pada waktu saya mendapat (peran dalam sinetron) Alung tersebut, uang sangat lancar buat saya. Jadi, semuanya begitu mudah buat saya. Saya mulai sombong sama Tuhan, saya mulai lupa diri, sehingga saya mulai berkenalan dengan dunia malam.
Diskotik merupakan awal kehancuran Billy Glenn. Satu kali, di suatu diskotik, seorang teman menawarinya obat-obatan terlarang. Awalnya, ia bertanya apa yang ditawarkan itu. Tetapi, teman-temannya hanya mengatakan agar ia segera meminumnya. Meskipun tetap merasa ragu, akhirnya Billy pun meminumnya dan itulah awal kejatuhannya dalam narkoba. Petualangannya dengan narkoba dimulai dengan mengkonsumsi ekstasi ke shabu-shabu.
Saya sering ke diskotik atau ke cafe atau ke panti pijat. Dalam benak saya, dalam pikiran saya, orang yang gaul, yaitu orang yang pakai narkoba. Teman saya menawarkan lagi narkoba dalam jenis yang lebih parah, waktu itu, shabu-shabu. Akhirnya saya memakai shabu-shabu tersebut.
Sejak itulah narkoba telah melahirkan sifat-sifat yang liar dalam hidupnya. Ia bahkan masuk ke dalam pergaulan bebas dan seks bebas.
Pesta seks waktu itu atau apa pun juga saya lakukan. Ya, bisa dibilang, seminggu sekali saya tidur (melakukan hubungan seks). Kalau dihitung-hitung, saya bisa menghabiskan 2 atau 3 juta dalam sehari untuk pakai narkoba tersebut.
Di sela-sela waktu luang saat shooting, Billy sering meminta jasa temannya untuk dibelikan shabu-shabu. Ia pun terlena dengan kenikmatan sesaat yang dinikmatinya. Bahkan, ia tak menyangka bahwa kariernya di ambang kehancuran.

Kejatuhan yang Berakhir di Penjara
Saat mengambil shabu-shabu yang dipesannya dari seorang teman, ia tidak mengira bahwa temannya telah tertangkap polisi. Malam itu pun ia turut diringkus. Karena, temannya memberi kesaksian bahwa ia menggunakan narkoba tersebut bersama-sama Billy.

Saya kaget, saya kaget sekali dan mental saya sangat down. Di puncak-puncaknya karier saya, tiba-tiba saya harus berhadapan dengan hukum.
Saat berada di penjara, semua pujian bagi Billy pun beralih menjadi cercaan dan hinaan. Ia harus menerima kenyataan bahwa pahitnya jeruji penjara harus menjadi tempat terakhir baginya, pemeran tokoh Alung yang fenomenal itu. Ia pun beralih dari dunia gemerlap ke dunia yang menakutkan.
Orang tuanya merasa sangat kecewa dengan kelakuannya ini, terutama setelah Billy masuk penjara. Sang ayah, Bp. Haryanto, merasa bahwa Billy telah menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diberikan orang tuanya. Saat menceritakan perasaan mereka, kedua orang tua Billy tidak sanggup menahan rasa sedih mereka. Ayahnya bahkan tak dapat menahan tangis saat menceritakan pengalamannya bertemu Billy di penjara.
Dia menangis lalu, dia, maaaf ya, buang air kecil di Aqua. Itu sangat sangat menyedihkan lah. Saya tidak bisa berbuat apa-apa, sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa.
Memang tidak ada seorang pun yang sanggup menyelamatkannya, hanya penderitaan dan sakit hati yang dirasakannya. Billy juga merasakan penolakan dari orang-orang di dalam penjara.
Orang-orang sel bilang, kamu di luar boleh artis, tapi kamu di dalam adalah seorang napi. Itu sakit hati sekali saya, denger-denger kata-kata seperti itu.
Setelah tersiksa selama 8 bulan di penjara, Billy bebas dan kembali berkarier di dunia entertaintment dan bahkan kembali mengkonsumsi narkoba.
Saya (kembali) pakai narkoba, tapi saya yakin kalau saya aman pakai narkoba. Karena, teman saya ini kita sama-sama saling menjaga.
Namun, kesempatan kariernya kali ini hanya berlangsung 3 tahun, karena bencana yang lebih besar siap menerkamnya. Ternyata, untuk kedua kalinya Billy ditangkap dan harus menikmati hidup di jeruji penjara. Saat itu, Billy semakin merasa hancur dan merasa bersalah terhadap kedua orang tuanya.
Saya terpukul, saya terpikir bahwa orang tua saya begitu mengasihi saya. Hati saya hancur saat itu. Apa yang harus saya perbuat, apa yang harus saya lakukan untuk berbicara kepada orang tua saya?
Ibu Yully, sang ibu, menyadari rasa bersalah Billy.
Billy merasa malu, Billy merasa telah berdosa karena telah menyia-nyiakan kesempatan yang orang tua telah berikan.
Saat Billy meminta maaf kepada orang tuanya, ibunya memintanya agar meminta ampun kepada Tuhan.
Jangan minta ampun sama saya, memang saya orang tua nya. Tetapi, minta ampun kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
Namun, ayahnya menjadi semakin kecewa terhadap Billy. Saya merasa betul-betul kecewa, kok bisa terjadi dua kali.
Di dalam penjara, kembali Billy merasakan sakit hati yang mendalam. Ia pun sadar bahwa pertemanan dalam dunia narkoba bukanlah persahabatan yang sejati. Nyawa dibayar dengan nyawa, sehingga ia berencara untuk membalas dendam pada teman yang telah menjebloskannya ke penjara.
Karena saya mendapatkan informasi, saya ditangkap karena dikhianati sama teman saya, sahabat saya yang terakhir itu. Setelah keluar nanti, saya akan membuat dia lumpuh. Saya akan putuskan urat kakinya, sehingga dia lumpuh seumur hidup.
Setelah mendekam di penjara untuk kedua kalinya, Billy merasa bahwa masa depannya suram, nama baik keluarga hancur dan kariernya telah berakhir.
Titik Balik Kehidupan Si AlungSaat itu, Billy Glenn menceritakan peristiwa yang membuatnya memutuskan untuk berubah.
Waktu itu... ada kebaktian di penjara, adalah hamba Tuhan datang ke situ. Saya disuruh maju ke depan, saya dijamah, dan saya merasakan hadirat Tuhan itu hadir, hadir, dengan besar sekali, sehingga saya tidak bisa menampungnya lagi dan saya mengeluarkan air mata, walaupun saya nggak sedih, saya bingung. Saya dijamah dan saya merasakan Tuhan hadir, sehingga saya tidak kuat lagi dan saya jatuh.Billy mengaku setelah itu ia merasa lega dan ia pun bersukacita.
Saya merasa plong sekali. Hati saya sukacita sekali dan hati saya damai sekali. Damai itu yang tidak pernah saya dapatkan selama ini.

Namun demikian, ia pun sadar bahwa ia telah sangat menyakiti hati Tuhan. Saat ditanya tentang hal itu, Billy tak sanggup menahan rasa sedihnya. Ia menjawab sambil menangis.
Saya tahu, saya telah mengkhianati Tuhan Yesus. Saya seperti Petrus waktu itu. Saya udah menyangkal dia, demi kepopularitasan saya, demi kedagingan saya. Setelah saya menyangkal Tuhan, saya tidak dapat apa-apa. Dan sangat-sangat tidak seimbang, apa yang saya dapat dan apa yang saya sangkal. Pertama-tama, saya sadar kalau saya sudah mendukakan hati Tuhan. Dan sekarang ini saya harus bayar mahal apa pun juga, yang penting saya menyenangkan hati Tuhan.Pertanyaan seputar keluarganya kembali menguras emosi Billy. Ia pun nyaris tak bisa menjawab saat ditanya apa yang akan ia sampaikan pada kedua orang tuanya apabila mereka ada di sana saat itu. Billy pun kembali menangis.
Pada kesempatan ini juga, saya akan minta maaf sama Papa saya, sama Mama saya dan juga pada Kakak perempuan saya. Karena saya juga mendukakan mereka. Sudah mencoreng nama baik mereka. Saya minta maaf.Ulah Billy membuat orang tuanya kecewa. Hal tersebut memicu nuraninya untuk melakukan sesuatu yang sangat mengejutkan orang tuanya di Bandung. Di sana, kami mengajak orang tua Billy untuk melihat video kesaksian anaknya. Namun, mereka tidak tahu bahwa Billy pun ikut bersama dengan kami.
Kembalinya Si Anak Yang Hilang
Saat ayah dan ibunya sedang menonton, tiba-tiba, Billy masuk sambil membawa bunga, dan kedua orang tuanya sedikit kaget. Ia pun berlutut dan memeluk ayahnya sambil menangis dan meminta maaf. Bp. Haryanto, ayahnya, menangis sambil mengiyakan permintaan maaf Billy. Demikian juga sang ibu, Ibu Yully.

Setelah itu, Billy berkata bahwa ia ingin membasuh kaki kedua orang tuanya. Sekali pun orang tuanya menolak, ia tetap merendahkan diri dengan membasuh kaki orang tuanya, sebagai ungkapan penyesalan dan cinta kasihnya kepada mereka. Setelah membasuh kaki kedua orang tuanya, ayah ibunya menyampaikan perasaan mereka.Mama memaafkan Glenn dengan setulus hati, biarlah Tuhan yang akan membentuk Glenn. Papa sekarang ini udah senang sekali, kamu melayani di banyak gereja, membuat suatu kesaksian, pelayanan buat Tuhan. Papa udah sukacita sekali sama Mama. Ya, ini harus terus dijalankan dengan baik.
Mendengar perasaan kedua orang tuanya, Billy kembali menangis. Setelah itu, Ibu Billy pun berdoa untuk anaknya sambil menangis. Mendengar doa sang ibu, Billy Glenn semakin terharu. Ayahnya pun merasa sangat tersentuh. Sambil mendengarkan doa ibunya, Billy Glenn yang duduk di antara kedua orang tuanya menghapus air mata ibunya.
Tuhan telah mendengar doa kami Tuhan, sebagai orang tua yang selalu mendoakan anaknya. Billy telah kembali. Anak yang hilang telah kembali, Tuhan terima kasih atas kuasa-Mu. Segala dosa telah diampuni, Tuhan. Terima kasih Tuhan.
(rad)

Lukas 15:7 Aku berkata kepadamu: "Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."