Rabu, 28 Desember 2011

Siapa Isteri Kain?

CATATAN: "Menjawab Pertanyaan Anak Seputar Iman Kristen" adalah artikel yang memuat penjelasan-penjelasan terkait dengan pertanyaan-pertanyaan yang umumnya diajukan oleh anak-anak kita. Tetapi, artikel ini bukan "makanan" instan untuk anak. Penjelasan dalam seluruh artikel ini, baik yang sebelumnya, yang ini dan yang selanjutnya, adalah diperuntukkan bagi para orang tua untuk kemudian dilanjutkan kepada anak dengan bahasa orang tua dan anak itu sendiri disesuaikan dengan usia anak dan kemampuan daya serap anak. Maksud artikel ini adalah agar orang tua lebih dahulu mengerti bahkan harus mengerti apa yang diajarkan kepada anak-anaknya. Sebab, bagaimana kita dapat menjelaskan kepada anak jika kita sendiri tidak mengerti apa yang kita jelaskan? Untuk itu penjelasan dalam artikel ini diupayakan sesederhana mungkin agar para orang tua dapat mencernanya dan menyalurkan kepada anak dengan bahasa yang dapat mereka mengerti. Jadi bukan menghafal setiap detil dari catatan di dalam artikel ini.

SIAPA ISTERI KAIN?

Pertanyaan ini sebenarnya hendak mempertanyakan keberadaan manusia-manusia lainnya dalam kisah penciptaan. Sebab dalam kesaksian Alkitab disebutkan bahwa manusia pertama adalah Adam, berikutnya  Hawa (Kej 1-2). Dari Adam dan Hawa lahir Kain dan Habel (Kej 4:1-16), dan Set (Kej 4:5). Kain membunuh Habel (Kej 4:8). Ketika itu Set belum lahir. Lalu, tiba-tiba dikisahkan bahwa Kain sudah menikah, "Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh" (Kej 4:17). Bagaimana isteri Kain tiba-tiba sudah ada? Bukankah sebelumnya manusia yang ada hanya Adam, Hawa, Kain dan Habel (meninggal) ?


PENJELASAN

Pertama.
Pertama-tama kepada Anak harus disampaikan apa sebenarnya tujuan utama kesaksian Alkitab tentang penciptaan (Kej 1-2). Alkitab itu bukan buku biasa. Bukan seperti buku-buku pelajaran tentang ilmu pengetahuan tentang alam, tentang manusia, tentang binatang, tentang sejarah, geografi, matematika, dsb. Alkitab itu adalah buku yang menuliskan pernyataan percaya umat Tuhan tentang Allah, pikiran-pikiran-Nya dan karya-Nya.

Kisah tentang penciptaan manusia di dalam Alkitab tidak dimaksudkan untuk memuat daftar manusia-manusia yang mula-mula ada di dalam dunia, bahwa manusia-manusia yang pertama ada di dunia adalah ini, ini dan ini, lalu itu, berikutnya ini, selanjutnya itu, dst. Bukan itu tujuan utamanya. Tujuan kesaksian Alkitab tentang penciptaan manusia pertama-tama adalah menyampaikan kepada kita bahwa manusia tidak tiba-tiba menjadi ada begitu saja, melainkan diciptakan atau dibuat menjadi ada oleh TUHAN Allah. Manusia adalah ciptaan Allah sebagaimana ciptaan-ciptaan lainnya. Karena TUHAN Allah adalah Pencipta, maka Ialah Pemilik dan Penguasa atas dunia serta segala isinya. Ialah Allah Yang Mahakuasa yang  harus disembah oleh seluruh ciptaan.

Lalu, siapa Sang Pencipta itu? Dengan kisah penciptaan ini, Alkitab memberi kesaksian bahwa Allah Yang Mahakuasa Pencipta langit dan bumi serta segala isinya, Dialah Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub. Dialah Allah bangsa Israel. Dialah TUHAN Allah yang sudah menyatakan diri-Nya di dalam Yesus Kristus. Dialah Allah Bapa seluruh manusia yang percaya kepada Yesus Kristus. Dialah yang membuat segala sesuatu menjadi ada di dalam dunia ini, termasuk kita manusia. Kisah kesaksian adalah pernyataan iman dan sekaligus proklamasi iman umat Tuhan bahwa Allah kita adalah Allah Pencipta langit dan bumi serta segala isinya. Bukan allah-allah buatan tangan manusia, tetapi Allah yang membuat manusia itu sendiri.

Jadi kesaksian Alkitab tentang penciptaan manusia tidak bertujuan menjawab pertanyaan "Siapa sih manusia-manusia pertama itu?", melainkan "Siapakah yang menciptakan manusia itu?" Demikian maksud utama dari kesaksian tentang penciptaan manusia di dalam Alkitab.


Kedua.
Karena tujuan kisah penciptaan manusia bukan untuk menyampaikan daftar manusia yang mula-mula diciptakan oleh TUHAN Allah, maka nama dan kisah tentang mereka tidak semuanya disebutkan. Inti kisah penciptaan mau menyampaikan bahwa Allah Bapa adalah Pencipta langit, bumi dan segala isinya, termasuk manusia yang hidup di dalamya. Lalu manusia pertama yang ciptakan TUHAN adalah Adam dan berikutnya adalah Hawa (Kej 1:26-28; 2:21-23; 1 Tim 2:13). Kemudian dari Adam dan Hawa lahirlah manusia-manusia selanjutnya (Kej 1:28; 3:16). Untuk kisah penciptaan manusia, kesaksian ini cukup.

Tetapi mengapa Alkitab melanjutkan kesaksiannya tentang anak-anak laki-laki Adam dan Hawa, yakni Kain, Habel, dan Set (Kej 4-5)? Hal yang penting dari kesaksian ini adalah menyampaikan kepada kita tentang nenek moyang asal usul umat Allah, bahwa dari ketiga anak laki-laki Adam dan Hawa, yakni Kain, Habel, dan Set, dari Set-lah umat Allah itu berasal. Bukan dari Kain, si pembunuh adiknya, Habel, tetapi dari Set,  yakni anak yang dikaruniakan TUHAN Allah kepada Adam dan Hawa sebagai pengganti Habel yang telah mati dibunuh oleh Kain (Kej 4:25-26). Oleh sebab itulah kita menemukan catatan-catatan keturunan Set secara lebih lengkap dari pada catatan keturunan Kain. Jadi kalau kita menemukan catatan tentang keuturunan Adam (Kej 5), itu tujuannya bukan sebagai data manusia-manusia pertama, melainkan data tentang nenek moyang bangsa Israel. Dengan ini jelaslah bahwa nama manusia-manusia lain tidak tercantum di dalam Alkitab.


Ketiga.
Meskipun nama-nama manusia lain tidak harus dicantumkan, namun penting untuk dicatat bahwa  manusia-manusia lain itu, yang kemudian menjadi nenek-nenek moyang manusia, adalah berasal dari anak-anak Adam dan Hawa (Kej 1:27-28; 3:16). Jadi tidak diciptakan secara bersamaan dengan Adam dan Hawa. 
Kejadian 1:27-28 --- 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Kejadian 3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu.
Anak-anak Adam dan Hawa tercatat adalah Kain, Habel (meninggal), dan Set. Perhatikanlah bahwa ketiga anak Adam dan Hawa yang disebutkan itu semuanya adalah anak-anak laki-laki. Apakah hanya mereka bertiga? Tidak, melainkan ada juga anak-anak Adam dan Hawa lainnya, yakni anak-anak perempuan. Itu sudah pasti. Dari mana kepastiannya, dari  ayat yang sama yang dipakai sebagai dasar pertanyaan, ayat itulah juga yang menjawab pertanyaan ini, yakni Kejadian 4:17: "Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah PEREMPUAN itu, lalu melahirkan Henokh" dan dari Kejadian 1:27 (terkutip di atas) yang menyatakan bahwa TUHAN Allah menetapkan manusia memenuhi dunia ini melalui proses BERANAKCUCU dimulai dari Adam dan Hawa. Jadi PEREMPUAN yang dinikahi oleh Kain adalah termasuk dari anak-anak Adam dan Hawa. Hanya saja  nama anak-anak perempuan ini tidak disebutkan.


Mengapa anak-anak perempuan ini tidak disebutkan? Dalam kehidupan masyarakat Yahudi, laki-laki dipandang mutlak sebagai penerus keturunan ayahnya, sehingga dalam catatan-catatan Alkitab dalam bentuk silsilah-silsilah hanya para laki-laki saja yang disebutkan (lih catatan keturunan Adam -Kej 5, dst sampai catatan silsilah Tuhan Yesus - Mat 1:1-17; Luk 3:23-38). Contoh yang lebih jelas adalah tentang anak-anak Yakub yang secara umum dalam catatan silsilah disebut berjumlah 12 orang, misalnya Kej 35:22b-26:
35:22b Adapun anak-anak lelaki Yakub dua belas orang jumlahnya. 35:23 Anak-anak Lea ialah Ruben, anak sulung Yakub, kemudian Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar dan Zebulon. 35:24 Anak-anak Rahel ialah Yusuf dan Benyamin. 35:25 Dan anak-anak Bilha, budak perempuan Rahel ialah Dan serta Naftali. 35:26 Dan anak-anak Zilpa, budak perempuan Lea ialah Gad dan Asyer. Itulah anak-anak lelaki Yakub, yang dilahirkan baginya di Padan-Aram.
Padahal ada anak Yakub yang perempuan yang diperolehnya dari Lea, yakni Dina (Kej 30:21). Tetapi karena Dina adalah anak perempuan, maka namanya tidak dicantumkan dalam daftar silsilah. Dengan ini tidaklah heran jika anak-anak Adam dan Hawa  yang perempuan pun tidak tercatat  dalam keterangan anak-anak Adam dan Hawa. Cukuplah diketahui bahwa Kain dan kemudian Set melanjutkan keturunan bagi Adam dan Hawa