Judul diatas memang paling banyak ditanyakan orang. Terutama seseorang yang tidak mengenal Yesus dan ingin menjatuhkan Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta ingin memusnahkan arti dari penyaliban Kristus sebagai penebusan dosa manusia seluruh dunia. Cara yang dilakukannya yaitu dengan memberikan yang katanya bukti dari kehadiran Yesus dinegeri Tibet serta negeri-negeri lainnya, untuk mempelajari hukum-hukum budha dan sebagainya. Ini merupakan penyesatan yang sangat terencana. Iblis dan para penyesatnya mengatur itu untuk memalingkan umat Allah dari Kristus yang dijunjung tinggi sebagai Tuhan. Memang saya akui banyak sekali injil-injil palsu dan perkamen-perkamen kuno yang ada didunia yang mengisahkan tentang Yesus dengan bermacam-macam nama. Saya tegaskan diartikel ini, bahwa semua itu adalah kepalsuan belaka.
Maria, ibu Yesus pertama kali diberitahukan oleh Malaikat Gabriel yang diutus Tuhan akan mempunyai anak dan harus menamai Dia Yesus (Lukas 1:26-35), bukan isa atau Yus Asaf dan lain sebagainya. Jadi tidaklah mungkin kalau Yesus setelah dewasa mengganti nama-Nya. Karena nama itu langsung diberikan oleh Bapa disurga dan nama tersebut kudus. Jika Yesus yang ditulis oleh naskah kuno tibet itu mengganti nama-Nya dalam perantauannya mencari nilai-nilai ilahi, maka dia bukan lagi berasal dari Bapa. Karena didalam Yohanes 1:1 dikatakan “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”. Juga pada ayat 14 kitab yang sama dikatakan “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”. Yesus adalah Firman Allah yang hidup yang telah menjadi manusia untuk menebus dosa manusia dengan pengorbanan-Nya di kayu salib. Bila anda mengerti ayat diatas, maka tidaklah mungkin Yesus mengganti nama dengan isa atau yus asaf. Sebab itu sangat bertentangan dengan kehendak Allah yang adalah satu kesatuan dengan Yesus.
Sekarang setelah anda mengerti hanya ada satu nama yang diberikan Tuhan bagi kita untuk keselamatan kita, saya akan menjelaskan kemana Yesus pergi antara umur 12 sampai 30 tahun. Dalam buku karangan Andreas Faber Kaiser dengan judul Yesus wafat di Kashmir, dijelaskan disana kalau Yesus pergi ke tibet untuk mempelajari pengertian mengenai ilahi dan mempelajari hukum-hukum budha. Kasihan penulis buku ini karena dia tidak mengenal Yesus secara pribadi dan tidak mempelajari Alkitab. Jadi sang penulis langsung percaya dan menulis sebuah buku mengenai Yesus setelah menemukan bukti yang sosoknya mirip dengan Yesus tetapi bukanlah Kristus. Karena banyak sekali naskah-naskah kuno atau kitab suci agama dunia yang menceritakan kisah yang mirip dengan Yesus Kristus. Tetapi namanya berbeda dan isinya tidak sesuai Injil Keselamatan. Hanya mencomot sebagian kisah dan menyisipkan kisah lain yang berbeda dalam Injil Kristus.
Yesus pada umur delapan hari dan Ia harus disunat. Kemudian dibawa ke Yerusalem oleh Yusuf dan Maria untuk ditahirkan menurut Hukum Taurat Musa. Dia diserahkan kepada Tuhan seperti yang tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah”. Lalu dalam kitab Lukas 2:39-40 setelah proses pentahitran-Nya selesai, dikatakan “Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya”. Jelas sekali ayat ini menceritakan dimana Yesus pada saat berumur masih hitungan hari sampai Dia berumur 12 tahun. Bapa dan ibu-Nya yang mengasuh Dia dan tidak pernah keluar dari negeri Israel. Tidak ada perantauan disini, mereka menetap di kota Nazaret di Galilea. Sampai disini anda sudah mengerti, Yesus selalu dalam lindungan Allah dan Orangtua-Nya, serta menetap di Galilea.
Kemudian kita beralih pada perdebatan sepanjang zaman mengenai Yesus kemana pada umur 12 sampai 30 tahun. Suatu perdebatan yang bodoh yang menjadi kunci orang non-Kristen untuk menjatuhkan Kekristenan. Saya katakan menurut Firman Tuhan yang saya baca didalam Kitab Injil yang benar bukan aspal, Yesus Kristus tidak pergi berdagang, tidak merantau mencari sosok ilahi dan tidak pernah mempelajari hukum budha di Tibet seperti yang ditulis Nicolai Notovich seorang pengembara Rusia berdasarkan naskah kuno di Tibet yaitu di Biara Hemis. Yesus Kristus yang saya kenal secara Pribadi melalui Firman-Nya dalam Injil, diceritakan didalam Kitab Lukas 2:41-52. Pada ayat 41 ditulis “Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu”. Lihat baik-baik ayat diatas “Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah”. Berarti merupakan tradisi keluarga untuk pergi ke Bait Allah untuk merayakan Paskah. Yesus adalah anak yang baik dan taat kepada orangtua-Nya, tidak mungkin Dia tiba-tiba menghilang berkelana ke Tibet selama 18 tahun mempelajari tuhan yang lain. Otomatis sebagai anak yang berbakti kepada orangtua, Yesus selalu mengikuti Tradisi tersebut setiap tahunnya. Selanjutnya diayat 49 Yesus berkata “Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?". Diayat ini dijelaskan bahwa Yesus telah mendapatkan apa yang Dia cari mengenai Ilahi. Jadi untuk apa Dia pergi jauh-jauh ke Tibet. Lagi pula Yesus disaat tertinggal orangtua-Nya yang pulang ke Nazaret, selama tiga hari di Bait Allah, mengajar para alim ulama dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dengan kecerdasan Ilahi yang dimiliki-Nya. Dapat dikatakan Yesus telah menguasai semua mengenai hukum-hukum Tuhan dan ketentuan Ilahi. Buat apalagi Dia belajar dan mencari sosok ilahi yang lain.
Setelah bertemu Yesus, Yusuf dan Maria mengajak Yesus kembali ke kota Nazaret. Tercatat pada ayat 51-52 “Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia”. Simaklah baik-baik ayat diatas, cerna dan jangan membebalkan hati anda, karena anda akan menemukan dimana Yesus saat berumur 12 sampai 30 tahun. Dikatakan ayat diatas, Dia tidak pergi kemana-mana. Coba anda perhatikan perkataan Firman Tuhan ini “dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka (Yusuf dan Maria)”. Dalam pengasuhan berarti dididik dan diajar oleh orangtua-Nya dikota Nazaret. Karena orangtua Yesus tinggal dikota tersebut. Kemudian perhatikan lagi ayat ini “Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia”. Jadi sampai Dia dewasa tidak ada yang namanya pergi ke Tibet, India dan negara lainnya. Apalagi tiba-tiba menghilang dari rumah bapa-Nya. Sesuatu yang tidak masuk diakal. Karena ayat diatas jelas mengatakan kalau Yesus diasuh oleh orangtua-Nya di kota Nazaret di Galilea. Dan Dia hidup layak-Nya manusia didunia. Karena saatnya belum tiba Yesus memberitakan Injil Keselamatan.
Mengapa kegiatan Yesus selama 18 tahun tidak tercatat dalam Kitab Suci, jawabannya ada didalam Kitab Injil Yohanes 21:25 “Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu”. Jadi Roh Kudus memilih perbuatan-perbuatan Yesus didunia untuk dituliskan oleh penulis Kitab Injil. Perbuatan dan kegiatan yang paling menunjang tujuan kedatangan-Nya kedunia sebagai Juruselamat dan Penebus dosa manusia, yang menerangkan Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kita oleh iman memperoleh hidup dalam nama-Nya, itulah yang ditulis dalam ke-empat Kitab Injil yang ada sekarang ini. Karena penulis Kitab Injil tidak sembarangan menulis apa yang dia lihat dan dengar, melainkan berdasarkan petunjuk Roh Kudus semua itu dicatat.
Yesus memulai pekerjaan-Nya setelah dibaptis oleh Yohanes dan berpuasa 40 hari dan 40 malam lamanya. Pertama kali Yesus memberitakan Injil di daerah Zebulon dan Naftali. Sejak itu Dia terus menyerukan pertobatan dan mengadakan mujizat serta memberikan kasih Bapa kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Dia memanggil 12 Murid yang kemudian disebut Rasul untuk membantu-Nya. Setelah genap apa yang dilakukan-Nya berdasarkan nubuatan Kitab para nabi dahulu dan memberitakan kabar Kesukaan yaitu Injil kepada manusia, tibalah saatnya Yesus memberikan diri-Nya disalib untuk menebus dosa manusia. Inilah yang paling penting yang dilakukan Yesus bagi kita. Karena tanpa pengorbanan-Nya dikayu salib, kita semua tidak akan masuk kedalam Kerajaan Surga. Setelah mati Yesus dikuburkan. Ada banyak orang yang tidak mempercayai tentang kematian Kristus. Mereka mengira Yesus tidak mati. Kita memakai logika, jika orang yang disiksa sampai begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi (yesaya 52:14), serta ditusuk lambung-Nya sampai mengeluarkan darah dan air (Yohanes 19:31-37), pastilah orang itu mati. Itulah yang Yesus alami. Tetapi ingat kematian Yesus dengan manusia sangat berbeda. Yesus tidak dicabut nyawa-Nya, melainkan menyerahkan Nyawa-Nya sendiri kepada Allah (Yohanes 19:30). Itu merupakan pembuktian kalau Yesus adalah Tuhan. Karena Ia mempunyai kuasa untuk menyerahkan dan mengambil nyawa-Nya (Yohanes 10:17-18). Tidak ada seorang nabi dan manusia didunia ini yang dapat melakukan hal itu. Pada saat Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya setelah Dia bangkit dari antara orang mati setelah 3 hari, ada saat-saat Yesus tidak dikenali oleh murid-murid-Nya. Itu disebabkan Yesus sudah memakai tubuh baru yang dipenuhi Kemuliaan Tuhan (Lukas 24:26). Wajar jika murid-murid-Nya tidak mengenal Dia. Karena sosok Ilahi Kristus yang dilihat murid-murid-Nya bukan sosok manusia-Nya. Selesai menampakkan diri-Nya kepada semua murid-murid dan saudara-saudara, akhirnya Yesus naik kesorga dan duduk disebelah kanan Allah.
Pada buku karangan Andreas Faber Kaiser menceritakan bahwa Yesus tidak mati dan naik kesorga, melainkan pergi ke kashmir untuk menyembuhkan luka-lukanya dan tinggal disana, kemudian menikah, punya anak dan meninggal pada usia lanjut. Benar-benar buku sesat. Saya katakan pada anda, jika Yesus tidak pergi ke Surga, maka Allah tidak akan memberikan seorang Penolong untuk menggantikan Yesus sebagai Penghibur kita sampai kepada akhir zaman. Sekarang ini Roh Kudus ada dunia ini, didalam hati setiap orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Saya merasakannya dalam hati saya. Disaat saya susah, bimbang, dan takut, Dia selalu menghibur saya. Bahkan saat saya menulis artikel ini dan bingung harus menulis apa, Roh Kuduslah yang memberikan inspirasi mengenai apa yang akan ditulis. Dialah Penolong yang dapat diandalkan yang berasal dari surga. Anda jangan mau dikecohkan dengan cerita tersebut yang bilang Yesus mati di Kashmir dengan nama Yus Asaf. Itu adalah suatu penyesatan yang dilakukan iblis dan manusia. Ingatlah apa yang dikatakan Yesus dalam Matius 18:7 “Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya”. Juga di Kitab Lukas 17:1 “Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya”.
Mengenai keturunan orang Israel yang berada di Kashmir dan Afganistan tidak mungkin itu keturunan Israel. Karena sewaktu orang Israel keluar dari Mesir, bukan hanya keturunan Yakub saja yang pergi, juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa yang ikut dengan mereka (Keluaran 12:37-38). Juga setelah tiba diTanah Perjanjian, Tuhan tidak mengusir semua bangsa yang ada disana, melainkan menyisahkan sebagian bangsa untuk tinggal bersama-sama bangsa Israel untuk menguji iman dari bangsa Israel. Jadi setelah bangsa Israel pulang ke Tanah Perjanjian setelah pembuangan di Babilonia, dapat dipastikan mereka yang tidak kembali ke Tanah Perjanjian bukan Bangsa Israel yang asli, tetapi bangsa-bangsa yang ikut dengan Musa sewaktu pergi dari Mesir atau bangsa yang dulu pernah tinggal bersama-sama dengan keturunan Yakub. Karena tidaklah mungkin Tuhan yang hidup membiarkan umat pilihan-Nya terlantar dinegeri orang. Karena Perjanjian antara Allah dengan Abraham adalah Perjanjian yang kekal. Oleh karena itu sewaktu para Rasul memberitakan Injil kepada orang Yahudi, mereka tidak pergi ke India, pakistan, dan Afganistan, karena disana tidak ada keturunan dari Yakub.
Inilah penjelasan dari saya mengenai pertanyaan yang paling banyak dipertanyakan orang. Serta untuk menentang buku sesat yang menulis Yesus berada diTibet, India, dan negeri lainnya yang tertulis dalam buku Andreas Faber Kaiser dan Nicolai Notovich yang dapat menyesatkan manusia untuk mengenal sosok Yesus sebenarnya melalui Injil Keselamatan yang ada dalam Alkitab yang selama ini Umat Kristiani pegang. Bukalah hati anda dan jangan bebalkan, karena sekarang Yesus ada didepan pintu hati anda sedang mengetuk. Apabila anda peka, maka anda akan membuka pintu hati anda dan mengundang Yesus masuk kedalam hati anda. Jika itu yang anda lakukan, anda dapat mengenal Yesus secara pribadi dan masuk kedalam kemuliaan Tuhan dan diselamatkan.
Tuhan Yesus Memberkati…