Ada orang yang percaya bahwa orang-orang berdosa setelah lepas dari api neraka, akan mendapat kesempatan yang lain untuk diselamatkan. Mereka katakan orang-orang berdosa pergi ke alam roh dunia
kematian, dan di sana Injil dikhotbahkan kepada mereka sekali lagi.
1. Adakah Kristus turun ke neraka?
"Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, jika ia mengatakan, bahwa ia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daginggnya tidak mengalami kebinasaan." Kisah 2:31.
Catatan: Terjemahan kata neraka dalam ayat ini merupakan kata yang sama diterjemahkan dengan kubur di dalam I Korintus 15: 55. "Hai maut dimanakah kemenanganmu? Hai maut, dimakah sengatmu?" Kristus tidak dibiarkan di dalam kubur. Ia telah bangkit. Rasul-rasul tidak pernah mengajarkan bahwa Yesus pergi ke suatu tempat kebinasaan ketika matinya.
2. Apakah yang diajarkan rasul-rasul tentang Kristus dan kemanakah Ia pergi setelah kematianNya?
"Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: yang aku maksudkan ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia ditengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia diserahkan Allah menurut maksud dan rencanaNya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengatan maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kamu semua adalah saksi." Kisah 2:22-24, 32.
Catatan : Kristus bangkit dan menang atas maut. JanjiNya kepada mereka yang mengasihi dan melayani Dia adalah "Karena Aku hidup dan kamupun akan hidup." Yohanes 14;19, bagian akhir.
3. Apakah babtisan bagi orang mati? Haruskah cara ini diikuti? Adakah hal ini didukung oleh Alkitab?
"Adakah faedahnya orang-orang yang dibabtis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibabtiskan, mengapa mereka mau dibabtis bagi orang yang meninggal?" I Korintus 15:29.
Catatan : Dalam ayat ini Paulus menunjuk kepada suatu praktek yang salah dimana orang-orang Kristen dibabtiskan atas nama orang yang telah mati dari sahabat-sahabat mereka yang sama sekali belum dibabtis. Menurut dugaan bahwa sahabat-sahabat atau kerabat itu tidak akan diselamatkan tanpa keputusan mereka. Rasul Paulus tidak menunjukkan adanya kemungkinan keselamatan setelah mati. Seseorang harus secara pribadi menerima Kristus, bertobat dan mengakui dosanya, dengan maksud untuk mendapatkan faedah dari babtisan dan diselamatkan. Kematian merupakan tanda penutupan bagi pintu kasihan manusia.
Baca Mazmur 49:7-9. Bahkan kebanyakan orang-orang benar dapat "melepaskan jiwa mereka sendiri." Yehezkiel 14:14, 16.
kematian, dan di sana Injil dikhotbahkan kepada mereka sekali lagi.
1. Adakah Kristus turun ke neraka?
"Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, jika ia mengatakan, bahwa ia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daginggnya tidak mengalami kebinasaan." Kisah 2:31.
Catatan: Terjemahan kata neraka dalam ayat ini merupakan kata yang sama diterjemahkan dengan kubur di dalam I Korintus 15: 55. "Hai maut dimanakah kemenanganmu? Hai maut, dimakah sengatmu?" Kristus tidak dibiarkan di dalam kubur. Ia telah bangkit. Rasul-rasul tidak pernah mengajarkan bahwa Yesus pergi ke suatu tempat kebinasaan ketika matinya.
2. Apakah yang diajarkan rasul-rasul tentang Kristus dan kemanakah Ia pergi setelah kematianNya?
"Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: yang aku maksudkan ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia ditengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia diserahkan Allah menurut maksud dan rencanaNya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengatan maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kamu semua adalah saksi." Kisah 2:22-24, 32.
Catatan : Kristus bangkit dan menang atas maut. JanjiNya kepada mereka yang mengasihi dan melayani Dia adalah "Karena Aku hidup dan kamupun akan hidup." Yohanes 14;19, bagian akhir.
3. Apakah babtisan bagi orang mati? Haruskah cara ini diikuti? Adakah hal ini didukung oleh Alkitab?
"Adakah faedahnya orang-orang yang dibabtis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibabtiskan, mengapa mereka mau dibabtis bagi orang yang meninggal?" I Korintus 15:29.
Catatan : Dalam ayat ini Paulus menunjuk kepada suatu praktek yang salah dimana orang-orang Kristen dibabtiskan atas nama orang yang telah mati dari sahabat-sahabat mereka yang sama sekali belum dibabtis. Menurut dugaan bahwa sahabat-sahabat atau kerabat itu tidak akan diselamatkan tanpa keputusan mereka. Rasul Paulus tidak menunjukkan adanya kemungkinan keselamatan setelah mati. Seseorang harus secara pribadi menerima Kristus, bertobat dan mengakui dosanya, dengan maksud untuk mendapatkan faedah dari babtisan dan diselamatkan. Kematian merupakan tanda penutupan bagi pintu kasihan manusia.
Baca Mazmur 49:7-9. Bahkan kebanyakan orang-orang benar dapat "melepaskan jiwa mereka sendiri." Yehezkiel 14:14, 16.
4. Apakah yang dituliskan Paulus tentang I Korintus 15?
"Sebab yang terpenting telah ku sampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati kerena dosa-dosa kita, sesuai dengan Alkitab, bahwa Ia telah dikuburkan, dan Ia telah dibangkitkan pada hari yang ke tiga, sesuai dengan Kitab Suci." I Korintus 15:3,4.
Catatan : Kebangkitan Yesus merupakan suatu kepastian bahwa barang siapa yang percaya kepadaNya akan dibangkitkan. "Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutan dengan Kristus." I Korintus 15:22.
Tema Paulus merupakan suatu kepastian bagi kebangkitan, bukan keadaan manusia yang mati, ataupun kemungkinan bagi kesempatan kedua bagi keselamatan sesudah kematian.
5. Bagainakah Injil dikhotbahkan kepada orang mati?
"Itulah sebabnya maka Injil telah diberikan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka , sama seperti, semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah." I Petrus 4:6.
Catatan: Dengan membaca ayat ini sepintas lalu ada kesan bahwa Injil itu telah disampaikan juga kepada mereka yang sudah mati. Apakah yang dikatakan oleh ayat ini? "Karena orang hidup tahu bahwa mereka akan
mati, tetapi orang yang mati tidak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, maupun kebencian da kecemburuan mereka sudah hilang, dan untuk selama-lamnya tak ada lagi bagian mereka dalam segala yang terjadi di bawah matahari." Pengkhotbah 9:5.
6. Bagaimana Kristus berbicara kepada roh-roh dalam penjara?
"Dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, dimana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu." I Petrus 3:19, 20.
Catatan : Petrus menyatakan bahwa Kristus berkhotbah kepada mereka yang hidup pada zaman Nuh. Mereka berada dalam penjara dosa. Dengan Roh Allah melalui pelayanan Nuh, tindakan anugrah telah dibuat di kayu salibjuga berlaku kepada mereka yang hidup pada zaman air bah. Dalam kenyataan, tidak ada tindakan pencegahan yang telah dibuat untuk melepaskan diri dari penjara dosa (Kisah 4:14). Alkitab tidak mengajarkan roh-roh yang tidak bertubuh. Kata roh dipergunakan sewaktu-waktu secara sederhana guna mengartikan seseorang. Baca I Yohanes 4:1; I Timotius 4:22.
7. Apakah Alkitab pernah mengajarkan bahwa hades atau neraka adalah penjara ?
"Aku ini, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang bagi bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara." Yesaya 42:6,
Catatan : Penjara yang dimaksud adalah penjara dosa
KESIMPULAN
Alkitab tidak mengatakan bahwa Kristus berkhotbah secara pribadi kepada roh-roh yang di dalam penjara. Ia berkhotbah melalui Roh Suci melalui pelayanan Nuh (Kejadian 6:3; 2 Petrus 2:5). Kata "roh-roh di penjara"
itu ditunjukkan kepada pria dan wanita yang hidup. Tidak satu ayatpun dalam Alkitab yang menyatakan tentang neraka - lautan api - sebagai penjara. Pelayanan Kristus telah dinyatakan dengan garis besar oleh Yesaya ketika ia berkata, "Aku ini, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang bagi bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara." Itulah Injil yang melepaskan orang-orang dari rumah penjara dosa. Yesaya 42:6, 7.
Pintu keselamatan masih terbuka sekarang ini. Esok mungkin sudah terlambat. Di dalam kematian tidak akan ada lagi kesempatan lebih lanjut. "Sebab dunia orang mati tidak mengucapkan syukur kepadaMu, dan maut
tidak dapat memuji-muji Engkau; orang-orang yang turun ke liang kubur tidak menanti-nanti akan kesetiaanMu." Yesaya 38:18.