Jumat, 24 Juni 2011

KUDUSKANLAH HARI SABAT : Mengapa Umat Kristen Beribadah Di Hari Minggu ? Dan Bukan Di Hari Sabtu ?


KUDUSKANLAH HARI SABAT : Mengapa Umat Kristen
Beribadah Di Hari Minggu ? Dan Bukan Di Hari Sabtu ?
( Ulangan 5:1-15 )


“Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.” ( Ulangan 5:12 )


Sabat (Sabath) adalah sebutan untuk angka/bilangan tujuh ( 7 ). Sabat itu bukan nama hari. Sabat itu sebutan terhadap angka, sama seperti Ehad ( Bahasa Ibrani) yang adalah sebutan untuk bilangan/angka. Misalnya angka 1 dalam bahasa Jawa : Eka, Siji, Esa, Tunggal. Tradisi tentang sabat disumberkan pada peristiwa perintah TUHAN tentang IBADAH UMAT. Allah memberikan contoh yang positif kepada manusia, bahwa ia harus beritirahat setelah bekerja. Waktu istirahat itu harus dipakai secara bertanggung jawab. Dalam waktu itu manusia melihat dan membina hubungan keintiman dengan Allah. Ia harus menyembah dan memuliakan nama TUHAN yang telah memberi waktu kerja kepadanya.

Pada sisi lain “Waktu Istirahat” itu pun penting bagi manusia. Di dalam waktu itu ia berhenti sementara dari proses kerja untuk memulihkan tenaga yang terkuras. Dia harus menikmati waktu relaks, agar menghimpunkan tenaga (energi) baru dalam melanjutkan pekerjaannya. Ia kembali melihat dan membina hubungan baik, mungkin saja selama bekerja terjadi ketegangan dengan rekan sekerjanya.
Kerja itu bermanfaat, jikalau ia dilakukan dengan rasa syukur kepada Tuhan, dan di dalam suasana persaudaraan dengan rekan sekerja. Oleh karena itu, tiap orang perlu berpartisipasi menciptakan iklim yang kondusif, agar kerja dapat mencapai hasil optimal dengan kualitas yang maksimal. Dalam hal seperti itu WAKTU ISTIRAHAT amat diperlukan, agar si pekerja dapat menata seluruh hubungan dengan dirinya dalam proses bekerja.


Jemaat yang Tuhan Yesus kasihi !


Dalam perkembangannya SABAT menjadi Hari Ibadah yang ditetapkan pada masyarakat Israel. Persoalan paling krusial adalah : Mengapa Orang Kristen Protestan berbeda dengan Aliran Advent dalam menetapkan Hari Ibadah ? Mengapa bukan di hari Sabtu ? Mengapa harus di hari Minggu ?
Ibadah Kristen berpusat pada Kristus Yesus dan karya-Nya. Puncak dari seluruh karya Kristus Yesus selama di atas bumi adalah “ Kematian dan Kebangkitan-Nya”. Kematian dan Kebangkitan Kristus menandai dan memaknai kemenangan Allah atas kuasa kegelapan (maut). Dalam Kematian Kritus Yesus, Allah masuk dan berperang melawan semua kuasa-kuasa yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, yang ada di dalam dunia nyata sekarang ini, maupun yang ada di dunia seberang sana. Perang Ilahi itu berakhir dalam KEBANGKITAN Kristus Yesus. Kebangkitan Kristus memproklamasikan kuasa Allah yang mampu menaklukkan kuasa kegelapan (maut). Itulah yang dirayakan sebagai hari kemenangan.
Kristus Yesus disalibkan pada Hari Jumat siang dan Dia bangkit pada subuh Hari Minggu (Ahad). Oleh karena itu, Gereja di segala abad dan tempat (kecuali Gereja Advent) menetapkan Hari Minggu sebagai WAKTU ISTIRAHAT pada seluruh Warga Gereja, agar mereka mengucap syukur dan memuliakan Allah di dalam nama Kristus Yesus.
Penetapan WAKTU ISTIRAHAT pada HARI PERTAMA DALAM TIAP MINGGU menegaskan kembali :


  1. PENGAKUAN IMAN GEREJA tentang : “ Pada Hari yang Ketiga ( terhitung setelah Paskah) telah bangkit dari antara orang mati….”


  1. KRISTUS YESUS adalah pusat IBADAH JEMAAT. Beribadah pada HARI MINGGU sama artinya dengan merayakan terus-menerus dan berulang-ulang penyelamatan Allah di dalam karya Kristus.


  1. IBADAH MINGGU tidak terlepas dari PELAYANAN KESAKSIAN GEREJA kepada manusia dan dunia tentang Kristus Yang Tersalib dan bangkit. Kata Yesus : “ Setiap kali kamu melakukannya, kamu memberitakan kematian-Ku sampai Aku datang”. Ucapan itu tidak saja berkaitan dengan penyelenggaraan Sakramen Perjamuan, akan tetapi secara umum berhubungan langsung dengan seluruh Ibadah Gereja. Ibadah apa saja yang dilakukan Gereja bertujuan memberitakan Kristus Yesus kepada dunia dan manusia.


  1. Dengan demikian HARI MINGGU adalah Hari Yang ditetapkan TUHAN, menurut keyakinan Gereja, sebagai WAKTU ISTIRAHAT. Agar seluruh Warga Gereja berpartisipasi ke dalam Ibadah untuk mengucap syukur dan berterimakasih karena keselamatan yang diterimanya, dan karena berkat yang dinikmati sepanjang seminggu bekerja.


Itulah makna Ibadah Minggu bagi Gereja disepanjang sejarah. Amin.


Sumber : “ Sabda Guna Dharma “ GPIB