Entah berapa banyak tafsir soal kedatangan Yesus untuk yang kedua kalinya, termasuk berbagai analisis peristiwa pendahulu dan penutupnya. Banyak pengkhotbah tergoda untuk memberi analisisnya,
sekalipun Yesus dengan tegas berkata: Tentang waktu itu tidak seorang pun yang tahu, tidak Anak Manusia, tidak juga malaikat, hanya Bapa yang mengetahuinya (Matius 24: 36). Entah apa yang merasuk kebanyakan pengkhotbah sehingga tetap saja membuat perhitungan dengan berbagai asumsi. Yang pasti mereka mengabaikan apa yang Tuhan Yesus katakan, seakan mereka memiliki pengetahuan yang melampaui Tuhan Yesus. Umat pun kebingungan, tapi ada juga yang malah kerasukan pemahaman itu hingga mengambil tindakan yang tak masuk akal sehat. Ada yang menjual seluruh harta miliknya karena yakin Tuhan akan segera tiba. Ada pula yang meninggalkan suami atau istri yang tak sepaham, dengan alasan berbeda rohnya. Tak ada satu pun ajaran Alkitab yang membenarkan hal itu, tetapi umat memang kerasukan hingga merasa mengerti Alkitab, padahal pada saat yang bersamaan menabraknya. Nah, berkaitan dengan itu angka 2012 terbilang angka angker bagi kelompok tertentu. Ada berbagai asumsi yang muncul tentang angka. Ada apa dengan angka ini? Berawal dari perkataan Yesus dalam Matius 24: 34, bahwa angkatan ini tidak akan berlalu sebelum semuanya terjadi. Angkatan ini ditafsir sebagai Israel, menjadi negara merdeka yaitu 1948. Dengan asumsi satu generasi (angkatan) adalah 40 tahun, maka berarti kedatangan Yesus yang kedua adalah 1948 + 40 = 1988. Artinya kedatang kedua tahun 1988. Dari mana datangnya 40 tahun? Ini memang banyak diindikasikan dalam Alkitab tentang Israel. Menunjuk peristiwa perjalanan padang gurun selama 40 tahun sebagai pemurnian generasi Israel. Jadi 40 tahun sebagai satu generasi adalah pemahaman yang umum. Yang tidak umum adalah mengartikan 1948 sebagai permulaan angkatan, ditambah satu angkatan menjadi 1988 sebagai kedatang Yesus. Terbukti tafsir ini secara sempurna salah (tahun sudah berlalu).
sekalipun Yesus dengan tegas berkata: Tentang waktu itu tidak seorang pun yang tahu, tidak Anak Manusia, tidak juga malaikat, hanya Bapa yang mengetahuinya (Matius 24: 36). Entah apa yang merasuk kebanyakan pengkhotbah sehingga tetap saja membuat perhitungan dengan berbagai asumsi. Yang pasti mereka mengabaikan apa yang Tuhan Yesus katakan, seakan mereka memiliki pengetahuan yang melampaui Tuhan Yesus. Umat pun kebingungan, tapi ada juga yang malah kerasukan pemahaman itu hingga mengambil tindakan yang tak masuk akal sehat. Ada yang menjual seluruh harta miliknya karena yakin Tuhan akan segera tiba. Ada pula yang meninggalkan suami atau istri yang tak sepaham, dengan alasan berbeda rohnya. Tak ada satu pun ajaran Alkitab yang membenarkan hal itu, tetapi umat memang kerasukan hingga merasa mengerti Alkitab, padahal pada saat yang bersamaan menabraknya. Nah, berkaitan dengan itu angka 2012 terbilang angka angker bagi kelompok tertentu. Ada berbagai asumsi yang muncul tentang angka. Ada apa dengan angka ini? Berawal dari perkataan Yesus dalam Matius 24: 34, bahwa angkatan ini tidak akan berlalu sebelum semuanya terjadi. Angkatan ini ditafsir sebagai Israel, menjadi negara merdeka yaitu 1948. Dengan asumsi satu generasi (angkatan) adalah 40 tahun, maka berarti kedatangan Yesus yang kedua adalah 1948 + 40 = 1988. Artinya kedatang kedua tahun 1988. Dari mana datangnya 40 tahun? Ini memang banyak diindikasikan dalam Alkitab tentang Israel. Menunjuk peristiwa perjalanan padang gurun selama 40 tahun sebagai pemurnian generasi Israel. Jadi 40 tahun sebagai satu generasi adalah pemahaman yang umum. Yang tidak umum adalah mengartikan 1948 sebagai permulaan angkatan, ditambah satu angkatan menjadi 1988 sebagai kedatang Yesus. Terbukti tafsir ini secara sempurna salah (tahun sudah berlalu).
Setelah ini berlalu, muncul pula tafsir berikutnya, yaitu satu angkatan 70 tahun, dengan asumsi ucapan Musa bahwa umur manusia hanya sekitar 70 tahun saja (Mazmur 90:10). Itu berarti kedatangan Yesus adalah 1948 + 70 = 2018. Itu berarti tinggal 8 tahun lagi kedatangan Yesus yang kedua dihitung dari 2010. Di tengah kasak-kusuk perhitungan tahun itu, timbul geger soal kalender suku Maya yang ditafsirkan bahwa dunia akan berakhir 2012. Suku Maya, adalah suku Indian kuno, yang segera membantah soal isu itu. Tetua suku Maya menuding Barat sebagai penggagas ide dan menyebarkannya lewat media internet. Gayung bersambut, seluruh dunia membacanya. Suku Maya yang masih tradisional berkata: “Kami tak mengenal konsep kiamat. Kalender kami tentang 2012 tak berkaitan dengan kiamat, sekalipun memang akan ada peristiwa besar”. Sebuah polemik. Tapi yang pasti, dengan cepat Hollywood menjadikan isu ini menjadi sebuah film yang sukses mendulang keuntungan besar. Ada aroma tak sedap di sana, isu diangkat untung didapat. Hal ini mempengaruhi tafsir tentang kedatangan Yesus yang kedua.
Tak sedikit pengkhotbah yang memanfaatkan isu tahun ini. Bayangkan kedekatan tahun yang ada, ini memang sangat menggoda untuk membuat tafsir yang ternyata disukai oleh sebagian umat. Itu sebab judul tulisan ini “2011, Kiamat Semakin Dekat”. Ya, mendekat ke 2012 atau 2018. Sebuah sindiran atas kebodohan.
Entah berapa lama lagi pembodohan seperti ini akan terjadi. Padahal sudah dengan terang benderang Tuhan Yesus mengatakan, tentang waktu itu tidak ada yang tahu. Tapi memang orang sok tahu tidak pernah habis dari permukaan bumi ini. Hanya saja semoga bukan andalah orang yang sok tahu itu. Tak ada yang tahu kapan Tuhan Yesus akan datang kembali, bagaimana mungkin kita bisa menghitung tahunnya. Tentang angkatan dalam Matius 24, harus dibaca dengan teliti. Bandingkan dengan Markus 13, jelas sekali gambaran tentang kedatangan-Nya yang kedua diawali dengan berbagai hal-hal berat. Ini terjadi setelah kematian, kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus Kristus. Dia sendiri telah mengingatkan para murid, bahwa kehidupan orang percaya seperti domba di tengah serigala. Murid-murid mengalami perlakuan sadis. Mulai dari aniaya, penjara, hingga cabut nyawa. Semua terus bergulir menuju kedatangan Tuhan Yesus yang kedua.
Salah satu peristiwa besar adalah dirubuhkannya Bait Allah oleh Kaisar Titus tahun 70. Bait Allah rata dengan tanah sesbagaimana nubuatan Tuhan Yesus sendiri. Rubuhnya Bait Allah di tahun 70-an, sekitar 40 tahun (pembulatan) setelah kematian Yesus Kristus. Ingat zaman akhir dimulai dari kenaikan Tuhan Yesus ke surga hingga turunnya nanti yang disebut sebagai kedatangan kedua. Semangat itu jelas tampak dalam peristiwa kenaikan yang dicatat Lukas (Kisah Para Rasul 1:11).
Memang peristiwa yang diuraikan tampak tumpang tindih antara “sudah, sedang dan akan”, namun jelas, dan saling mengikat. Jadi, jika saja kita meneliti seluruh isi Alkitab, bukan sepotong-sepotong, akan tampak gambaran yang jelas. Ini seperti puzzle yang baru separuh disusun sudah mengambil kesimpulan bentuk apa. Padahal ketika diselesaikan dengan benar, berbeda dengan dugaan semula.
Alkitab adalah firman yang menerangi, bukan yang membingung-kan. Jadi sangat jelas, 2011 adalah 2011, tak lebih tak kurang. Tak ada kaitannya dengan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua, karena memang itu rahasia Allah. Tapi yang pasti apakah kehidupan kita telah lebih baik dari tahun sebelumnya, itu pertanyaan yang penting. Seperti pesan Tuhan Yesus sendiri, “Hendaklah kamu berjaga-jaga”. Setiap orang percaya harus fokus bagaimana hidup benar dan bersaksi lewat kehidupan. Tak sekadar kata, atau khotbah yang hanya hebat di retorika namun tak tampak di kehidupan nyata.
Selamat mencermati diri, dan jangan terbawa arus palsu yang hanya mengambil keuntungan di tengah kesempitan dengan memanfaatkan ketidaktahuan umat akan isi Alkitab. Karena itu pula, untuk umat jangan menjadi bodoh sehingga bisa diperdaya oleh setan berbulu domba. Selamat memasuki 2011, dengan semakin bijak dan terus belajar mengenal diri dan Sang Pencipta. Investasikan waktu Anda untuk hal-hal yang berguna dan memilki nilai abadi. Rajin dan rutin ke gereja, berkhotbah, perpuluhan, tak menjamin Anda ke surga, tetapi buah hidup yang tidak terbantah, teruji oleh waktu, itulah tanda yang layak Anda cermati. Awasi diri, awasi sekitar kita. Waktu terus berjalan, jika pengawasan lengah itu berarti kita telah berbuat salah, dan itu berbahaya.
Selamat tahun baru, semoga Anda semakin diperbaharui dalam perjalanan iman bersama dengan Tuhan, dan semoga Anda bisa memberi pencerahan. Kapan Tuhan datang, itu tak penting, yang penting kita selalu siap siaga.
Sumber: Reformata