Senin, 20 Juni 2011

KESAKSIAN PUAN MAHARANI (TRAGEDI TSUNAMI ACEH)

Dear All,
Perkenalkan saya Puan,
Saya udah lama nimbrung di Al-Islah Online, tapi pas kasih kesaksian ini komentarku nggak ditampilin, jadi aku mau kasih kesaksianku ini di situs Kristen aja.
Sekedar cuma supaya tahu aja, aku ini anak korban tsunami aceh. Aku dijadikan anak angkat sama mama dan papa dari keluarga Kristen. Sebaliknya aku dulunya bisa dibilang nggak beragama (Islam KTP doang).
Mama dan Papa kasih kebebasan sama aku, mau beragama Kristen atau Islam terserah. Kata Mama, meski aku nggak mau masuk Kristen, kelak aku juga akan turut diselamatkan oleh Tuhan berkat orang tua Puan. Mereka menafsirkan ayat Alkitab yang ditulis Rasul Paulus (1 Korintus 7:10-16) bahwa anak-anak akan selamat berkat orang tuanya yang percaya sama Tuhan Yesus.
Tadinya aku bingung, aku mau pilih Islam atau Kristen. Setelah baca-baca di Al-Islah, aku juga sempat interaksi dengan Bapak-bapak di sana, sama Om Robert, Om Duladi, Om Bravo, Kak Saiful, Om Romadi, dll.
Kini, hati Puan udah bulat tekadnya. Puan menyatakan masuk Kristen.
Berikut ini adalah pendapat Puan mengapa kok Puan lebih memilih Kristen:
Kami di surga nanti akan tetap bersama dalam satu keluarga, tidak akan ada yang dipisahkan.
Karena menurut mama, Tuhan Yesus tidak picik. Tuhan Yesus penuh kasih. Demi melihat mama dan papa yang begitu tulus percaya dan taat kepada Tuhan, maka Tuhan pun akan menyelamatkan saya walaupun saya tidak percaya kepadaNya. (Tapi kini Puan udah percaya)
Ini juga doa syafaat mama dan papa. Mama dan papa sangat percaya bahwa Tuhan tidak mungkin memisahkan salah satu dari kami, sebagian di surga dan sebagian yang lain ditempatkan di neraka. Sesuatu yang rasanya nggak adil, dan Puan yakin Tuhan tidak sekejam itu. (Sangat beda dengan tuhan dalam agama Islam)
Mereka begitu yakin, bahwa kami sebagai satu keluarga akan tetap abadi dan selalu bersama sampai di surga nanti, tidak akan terpisahkan.
Hati saya menjadi iba. Begitu baikkah Tuhan pada saya? Sedemikian besarkah sifat kasih Tuhan kepada saya? Saya jadi ingin menangis rasanya. Saya merasa diri saya tidak pantas diperlakukan demikian. Tuhan di mata saya begitu baik dan penuh kasih.
Dan kalau saya bandingkan dengan Tuhan dalam agama Islam, sepertinya sangat berbeda. Tuhan yang ada dalam agama Islam sangat kejam dan suka mengutuk manusia masuk neraka. Ada banyak sekali ayat-ayat kitab suci Alquran yang isinya kutukan-kutukan neraka jahanam dan siksa-siksa pedih di dunia dan di akhirat.
Juga saya dapati, bahkan terhadap kesalahan-kesalahan yang bagi saya tidak begitu adil, misalnya gara-gara menentang Rasulullah SAW saja, manusia harus disiksa di dunia dan di akhirat. Yesus saja walaupun dirinya dipukuli dan dicambuki, Yesus tidak membalas dan tidak mengutuk. Betapa berbedanya nabi Muhammad SAW dengan Yesus.
Begitu juga tentang ayat Alquran yang mengatakan kalau laki-laki di surga nanti akan dikaruniai istri-istri baru.
Saya jadi kasihan sama Mama, kalau memang begitu jadinya di surga, lalu bagaimana dengan Mama? Mama mau dikemanakan?
Saya yakin Papa tidak akan tega mengkhianati Mama. Di dunia ini saja, Papa begitu sayang sama Mama. Kalau di surga nanti Papa diberi istri-istri baru, Mama tentu akan sakit hati dan nelangsa.
Dan saya jadi ragu, bagaimana mungkin Tuhan kok seperti itu? Ini rasanya tidak adil dan hanya mengumbar nafsu laki-laki saja.
Saya juga jadi lebih tahu seperti apa agama Islam itu sebenarnya setelah buka-buka situsnya Om Duladi di mengenal-islam.t35.com.
Maka dari itu, saya putuskan dalam hati saya, mulai kini saya menerima Tuhan Yesus dan bersedia patuh dan taat menjalankan perintahNya. Tuhan dalam agama Kristen begitu menyentuh hati saya, dan menurut saya, DIA itulah Tuhan yang benar.
Kepada Bapak-bapak Muslim dan Bapak-bapak Kristen di situs ini maupun Al-Islah, saya ucapkan banyak terima kasih atas bimbingan dan petunjuk kalian selama ini.
Terutama kepada Om Robert dan Om Duladi yang begitu tulus dalam memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan saya. Saya mohon doa kalian agar saya bisa menjadi seorang Kristen yang sejati, dan juga agar bisa berguna bagi orang tua, masyarakat dan negara.
NB.
Di mata Puan, semua agama baik (Islam, Kristen, Hindu, dll). Puan yakin, pasti semua agama di dunia mengajarkan kebaikan buat para penganutnya. Cuman khusus untuk agama Kristen, lebih pas deh di hati Puan. Menurut pendapatku agama Kristen lebih murni 1000% (nggak ada yang bertentangan dengan hati nurani) dibandingkan agama-agama lain.
Hormat saya,
Puan Maharani – Lhokseumawe

Surat Kedua:

Dear,
Puan sudah yatim piatu sejak umur 5 tahun dan sebelum malapetaka (tsunami) hidup Puan merana (tinggal bersama nenek yang seorang diri juga). Ketika itu Puan bisa bersekolah sampai SMP berkat bantuan dari Pemerintah.
Nenek Puan meninggal secara mengerikan akibat malapetaka itu.
Itu masa lalu Puan… Puan nggak mau mengingatnya lagi…
Di hati Puan, cuma ada Mama dan Papa (orang tua angkat). Mereka sangat baik dan cinta banget sama aku.
Puan berusaha lupakan masa lalu, kata teman-teman aku trauma. Tapi terlepas trauma atau tidak, kini Puan merasa bahagia dan Puan sayang sama Mama dan Papa.
Puan nggak perlu berpanjang lebar, ini adalah hidup Puan, dan Puan sudah memilih jalan yang menurut Puan adalah BENAR.
Teman-teman Puan sering menuduh Puan telah dikristenisasi oleh ortu. Bagi Puan, Kristenisasi atau bukan Kristenisasi itu nggak penting. Karena bagi Puan, Kristen adalah Kebenaran Sejati. Kristen tidak pernah mencelakakan orang lain. Kristen adalah agama yang baik dan penuh kasih.
Puan selalu berusaha menjelaskan kepada teman-teman kalau pun Kristenisasi itu ada, Kristenisasi adalah untuk MENYELAMATKAN bukan untuk MENCELAKAKAN seperti yang disangkakan teman-teman Puan yang Muslim.
Orang yang menolak Kristenisasi adalah orang yang hatinya beku karena belum kenal siapa Tuhan Yesus yang sebenarnya.
Justru Islamisasi itulah yang membuat orang celaka karena hanya ngajarin rasa benci. Contohnya artikel “ada apa di Poso” yang ditampilkan di al-islahonline.com. Trus satunya lagi, kalau nggak salah “kisah paderi Malaysia masuk Kristen”. Sebagian besar isinya jelek-jelekkin agama Kristen.
Trus fitnah-fitnah Alquran terhadap agama Kristen juga sempat ditayangkan sama Om Robert, tapi nggak pernah dijawab sama Bapak-bapak Muslim.
Tapi sesungguhnya ajaran Islam yang membuat Puan paling tidak suka adalah mengenai anugerah istri-istri baru untuk laki-laki di surga nanti.
Puan yakin, ini salah. Nggak mungkin lha seperti itu. Kalau Tuhan berbuat begitu, bagaimana dengan Mama? Mama mau dikemanakan? Mengapa perasaan wanita begitu dikesampingkan demi nafsu syahwat laki-laki? Sepertinya wanita cuma dijadikan media pelampiasan nafsu saja tapi nggak pernah dihargai perasaannya. Puan nggak sudi kawin sama pria Islam, Puan muak!
Sudah jelas kalau pria Islam itu egois, apalagi mereka sangat suka sekali kawin, atau dibolehkan sama nabi Muhammad untuk poligami. Sewaktu Bapak-bapak Kristen di Al-Islah protes, Bapak-bapak Muslim pada marah dan ibu Ummu juga marah-marah. Puan jadi heran, kenapa poligami begitu dibela mati-matian? Padahal itu merugikan kaum perempuan.
Cinta sejati hanya bisa dipelajari dari kitab agama Kristen. Dari kitab suci Alquran, Puan nggak dapat apa-apa selain Puan diajari untuk benci sama orang Kristen dan Israel. Di Alquran, orang-orang Kristen atau Israel disebut kafir. Karena orang kafir dilaknat sama Tuhan, mereka adalah calon penghuni neraka, maka mereka boleh diperlakukan sewenang-wenang. Benar kata Om Duladi, Alquran isinya cuma kebencian. Makanya nggak heran kalau pulau Bali pernah dibom sama orang Muslim. Pendeta di Sulawesi juga pernah ditembak sewaktu kotbah. Anak-anak Kristen pernah dipotong lehernya di Poso. Puan ingin ikut bergabung sama Om Duladi untuk menguak Islam yang sebenarnya. Puan kasihan sama teman-teman Puan yang Muslim, karena mereka kebanyakan nggak tahu Islam yang sebenarnya. Dikiranya Islam itu agama yang baik. Thanks Om Duladi dan Om Robert! Puan sedang mengoleksi ayat-ayat kitab suci Alquran yang Puan rasa jahat dan tidak layak disebut firman Tuhan. Nanti kalau sudah selesai, Puan akan kasih lewat email kepada Om Duladi, mudah-mudahan bisa menambah koleksi artikel di situsnya Om.
NB. Tulisan ini juga puan kirim ke alamat emailnya Om Duladi.
-Puan Maharani-

Tambahan:

Puan juga berharap Tuhan akan menyelamatkan orang tua kandung Puan sehingga kami (keluarga Puan yang sekarang dan ortu asli Puan) dapat hidup bersama di surga nanti.
Puan sangat yakin dan percaya kalau Tuhan tidaklah picik. Demi Puan yang tulus menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dan akan mengabdikan hidup Puan untuk Tuhan, saya yakin Tuhan tidak akan tega memasukkan orang tua asli Puan ke dalam siksaan (neraka).
Seperti Mama dan Papa yang begitu percaya kalau Puan (sebelum bertobat) pasti akan diselamatkan oleh Tuhan berkat Mama dan Papa yang percaya sama Tuhan Yesus, Puan kini juga percaya kalau ortu Puan yang sudah meninggal kelak juga akan dibangkitkan kembali untuk memperoleh hidup kekal di dalam surga demi Puan yang kini sudah mau percaya kepada-Nya. Bacalah 1 Korintus 7:12-16. Ajaran seperti ini tidak ada dalam agama Islam. Menurut Puan, ini adalah ajaran yang sungguh mulia dan menunjukkan betapa Tuhan memang Maha Pengasih dan Maha Penyayang (Maaf, saya menolak komentar Kak Saiful, karena menurut Puan Tuhan dalam agama Islam terlalu otoriter dan egois. Puan tidak akan memanfaatkan kebaikan Tuhan itu dengan menjalankan politik yang Kak Saiful ajarkan. Puan memilih Kristen bukan hanya karena surga, tetapi karena Puan sudah melihat sendiri bahwa dalam Kristen ada kebenaran, sebaliknya dalam Islam Puan banyak menemukan hal-hal yang bertentangan dengan hati nurani).
Tuhan yang benar adalah Tuhan yang penuh Rakhmat dan Kasih Karunia (begitu kita-kira kata Om Robert) dan saya sudah merasakan kasih Tuhan itu.
Tuhan lebih dahulu memberikan kasih karuniaNya kepada manusia, dan kini sudah menjadi kewajiban manusia untuk membalas kebaikan Tuhan yang tiada terbatas itu dengan menjalani hidup kudus (saya sudah menyerap kata-kata Om Duladi). Dengan menerapkan hukum kasih, kita akan dijauhkan dari perbuatan dosa.
Saya bisa berdoa dan berkomunikasi dengan Tuhan kapan pun dan dengan menggunakan bahasa saya sendiri, karena segala bahasa adalah milik Tuhan. Sungguh nggak masuk akal apabila Tuhan pakai bahasa Arab (saya sudah memahami penjelasan Om Bravo).
Saya menyadari keberdosaan saya, dan saya harus senantiasa merendahkan diri dan memuliakan Tuhan dalam setiap tingkah laku dan perbuatan saya sehari-hari. Saya sebenarnya tidak layak mendapatkan kasih sayang Tuhan, tetapi Tuhan berkenan untuk mengasihi saya dan membolehkan saya hidup sampai pada hari ini. Saya tahu, tsunami dapat saja membunuh saya, tetapi Tuhan rupanya punya rencana lain untuk hidup saya.
Thx
-Puan Maharani-