Selasa, 14 Juni 2011

40 Hari di Alam Maut



40 HARI di ALAM MAUT ( Kesaksian )
Diterbitkan oleh : Pdt. Markus Agung
JAKARTA
Dari Penulis
Kuakui bahwa tanpa kekuatan supernatural dari Tuhan Yesus Kristus, buku ini atau buku-buku-lain yang bermaksud menguraikan tentang alam baka tidak bisa dituliskan. Hanya Yesus yang memegang kunci alam maut dan telah membayar harganya sehingga kita bisa masuk ke Sorga.
Kurasakan bahwa menulis buku ini merupakan suatu pengalaman yang panjang, sepi dan banyak persyaratannya. Sebelumnya buku ini menunggu beberapa tahun untuk diungkapkan. Wahyu dari Tuhan datang kepadaku pada tahun 1976. Untuk menuliskannya dibutuhkan waktu delapan bulan. Penulisan naskahnya secara bertahap dibutuhkan setahun. Buku ini selesai dalam sebagian besar musim dingin tahun
1982 dan tahun 1983. Dan lagi, selama 40 hari Yesus membawaku ke alam maut. Sekarang aku mengerti bahwa Tuhan telah mempersiapkan diriku untuk menulis buku ini karena sekalipun aku masih anak-anak aku telah bermimpi tentang Allah. Sesudah aku dilahirkan kembali, aku sangat mengasihi orang-orang yang terhilang dan ingin melihat jiwa-jiwa diselamatkan.
Sesudah Tuhan menampakkan diri kepadaku dalam tahun 1976 dan memberitahu kepadaku bahwa, aku telah terpilih untuk suatu tugas khusus, kataNya, "AnakKu, akan Kunyatakan diriKu kepadamu untuk membawa manusia keluar dari kegelapan menuju terang. Karena Tuhan Allah telah memilih dirimu untuk satu maksud. Untuk menulis dan membuat catatan dari perkara-perkara yang akan Kutunjukkan dan Kukatakan kepadamu. Akan Kuungkapkan kepadamu kenyataan dari alam maut, sehingga banyak yang akan diselamatkan, banyak yang akan bertobat dari jalan-jalannya yang jahat sebelum segalanya terlambat. Rohmu akan diangkat dari tubuhmu, olehKu Tuhan Yesus Kristus, dan dibawa kedalam alam maut dan tempat-tempat lain yang ingin Kutunjukan kepadamu. Akan Kutunjukkan juga kepadamu penglihatan dari Sorga dan tempat-tempat lain dan memberimu banyak wahyu.
Mary Kathryn Baxter
Diterbitkan oleh : Pdt. Markus Agung
JAKARTA
Dari Yesus kepada Kathryn
Untuk maksud inilah kau dilahirkan, untuk menuliskan dan menceritakan tentang apa yang telah Kutunjukan dan Kukatakan kepadamu. Karena perkara-perkara ini adalah tepat dan benar. Panggilanmu adalah untuk memberitahu dunia bahwa alam maut itu ada dan bahwa Aku, Yesus, telah diutus oleh Allah untuk menyelamatkan mereka dari penyiksaan ini.
HARAP DIPERBANYAK UNTUK KALANGAN SENDIRI DEMI KEMULIAN TUHAN YESUS KRISTUS.
DAFTAR ISI :
Bab 1 - Ke Dalam Alam Maut
Bab 2 - Kaki Kiri Alam Maut
Bab 3 - Kaki Kanan Alam Maut
Bab 4 - Makin Banyak Lubang
Bab 5 - Terowongan Ketakutan
Bab 6 - Kegiatan di Alam Maut
Bab 7 - Perut Alam Maut
Bab 8 - Sel-sel Di Dalam Alam Maut
Bab 9 - Ketakutan Di Alam Maut
Bab 10 - Jantung Alam Maut
Bab 11 - Kegelapan di Seluruh Luar
Bab 12 - Tanduk-tanduk
Bab 13 - Lengan Kanan Alam Maut
Bab 14 - Lengan Kiri Alam Maut
Bab 15 - Hari-hari Yoel
Bab 16 - Pusat Alam Maut
Bab 17 - Peperangan Di Sorga
Bab 18 - Penglihatan Terbuka Dari Alam Maut
Bab 19 - Rahang Alam Maut
Bab 20 - Sorga
Bab 21 - Agama Palsu
Bab 22 - Tanda Dari Binatang
Bab 23 - Kedatangan Kembali dari Kristus
Bab 24 - Permintaan Allah Yang Terakhir
Bab 25 - Penglihatan Di Sorga
Bab 26 - Nubuat Dari Yesus
Bab 1 Ke Dalam Alam Maut
Pada bulan Maret 1976 ketika aku sedang berdoa di rumah, aku dikunjungi oleh Tuhan Yesus Kristus. Aku telah berdoa beberapa hari dalam Roh dan seketika itu kurasakan kehadiran Allah yang kuat. Kekuasaan dan kemuliaanNya memenuhi seisi rumah. Sinar yang cemerlang memenuhi tempatku berdoa, dan perasaan yang manis dan indah memenuhi diriku.
Sinar mengalir dalam gelombang, bergulung-gulung dan melipat satu ke dalam yang lain. Suatu pemandangan yang menakjubkan. Dan kemudian suara Tuhan mulai berbicara kepadaku. KataNya, "Aku adalah Yesus Kristus Tuhanmu, dan Aku ingin memberimu wahyu untuk menyiapkan orang-orang kudus untuk kedatanganKu dan mengembalikan banyak orang ke jalan kebenaran. Kuasa kegelapan itu
nyata dan pengadilanKu benar."
"AnakKu, RohKu akan membawamu ke alam maut, dan Aku akan menunjukkan banyak perkara kepadamu dan Aku ingin dunia mengetahuinya. Aku akan seringkali menampakkan diri kepadamu. Aku akan membawa rohmu keluar dari tubuhmu dan benar-benar membawamu ke dalam alam maut. Aku ingin kau menulis sebuah buku menceritakan penglihatan semua hal yang Kuwahyukan kepadamu. Kau dan Aku akan berjalan-jalan melalui alam maut bersama-sama. Buatlah catatan dari hal-hal yang sudah dan sedang dan yang akan terjadi. FirmanKu benar, setia dan bisa dipercaya. Aku adalah Aku dan tidak ada yang lain selain Aku" "Tuhan," kataku, "Apa yang Kau inginkan untuk kulakukan?" Seluruh pribadiku ingin berteriak kepada Yesus, untuk menyatakan kehadiranNya. Perasaan yang bisa kulukiskan ialah, kasih meliputi diriku. Kasih yang paling indah, damai, sukacita dan penuh kuasa yang pernah kurasakan.
Aku mulai memuji Tuhan. Seketika itu juga aku ingin mempersembahkan seluruh hidupku kepadaNya untuk membantu menyelamatkan manusia dari dosa-dosanya. Oleh RohNya aku tahu bahwa yang ada di dalam ruangan itu benar-benar Yesus, Anak Allah. Aku tak dapat menemukan kata-kata untuk menyatakan kehadiranNya yang Ilahi. Tapi aku tahu bahwa Dia adalah Tuhan.
"Lihat, anakKu," kata Yesus, "RohKu akan membawamu ke alam maut sehingga engkau dapat membuat catatan tentang kebenaranNya, untuk menceritakan pada seluruh bumi bahwa alam maut itu benar-benar nyata, dan untuk membawa jiwa-jiwa yang terhilang keluar dari kegelapan dan masuk ke dalam terangnya Injil Kristus."
Segera rohku keluar dari tubuhku. Aku pergi bersama-sama Yesus keluar dari rumahku dan naik ke langit. Aku sadar akan semua yang terjadi pada diriku. Kulihat suami dan anak-anakku tidur di rumah kami dibawah. Aku seperti sudah mati dan tubuhku tertinggal di ranjang, sedang rohku bersama-sama Yesus melewati atap rumah. Kulihat seolah-olah seluruh atap rumah tergulung dan aku bisa melihat keluargaku tidur di ranjang mereka. Aku merasakan jamahan Yesus waktu Dia berkata, "Jangan takut, mereka aman." Dia tahu pikiranku.
Akan kucoba sedapatku untuk menceritakan padamu selangkah demi selangkah tentang apa yang kulihat dan kurasakan. Beberapa hal tidak aku mengerti. Kebanyakan dari perkara-perkara itu dijelaskan artinya oleh Tuhan Yesus, tapi beberapa hal tidak dijelaskanNya kepadaku. Kemudian aku tahu bahwa perkara-perkara itu benar-benar terjadi, dan hanya Allah yang dapat menunjukkan hal itu kepadaku. Pujilah namaNya yang kudus. Percayalah kepadaku, alam maut itu benar-benar nyata. Selama mempersiapkan laporan ini, aku sudah berkali-kali dibawa oleh Roh ke sana.
Segera kami sudah tinggi di dalam langit. Aku menoleh dan memandang Yesus. Dia penuh kemuliaan dan kuasa, dan kedamaian memancar daripadaNya, Dia menggandeng tanganku dan berkata, "Aku mengasihimu, jangan takut, karena Aku bersamamu."
Sementara itu kami makin tinggi ke dalam angkasa dan aku dapat melihat bumi di bawah. Tonjolan-tonjolan keluar dari bumi dan tersembul di banyak tempat berupa cerobong-cerobong yang berputar ke satu titik pusat dan kemudian berputar balik lagi. Mereka bergerak tinggi di atas bumi dan terlihat seperti pipa-pipa besar yang kotor dan bergerak terus. Mereka muncul dari seluruh muka bumi.
"Apakah itu?" aku bertanya kepada Tuhan Yesus waktu mendekati salah satu dari mereka. "Semua itu adalah pintu-pintu gerbang alam maut." Dia berkata, "Kita akan masuk ke alam maut lewat salah satu pintu gerbang itu."
Segera kami masuk ke salah satu cerobong. Didalam, terlihat seperti sebuah terowongan yang berputar terus menerus dan berbalik lagi seperti gasing. Kegelapan yang pekat menyelimuti kami dan di dalam kegelapan itu tercium bau yang begitu hebat hingga membuatku tertegun. Di sepanjang dinding terowongan ada sesuatu yang hidup berwarna abu-abu tua dan melekat di dinding terowongan. Makhluk-makhluk itu bergerak dan menjerit kalau kami lewat. Tanpa diberitahu aku mengerti bahwa mereka jahat. Makhluk-makhluk itu bisa bergerak, tapi tetap melekat pada dinding. Mereka mengeluarkan bau yang hebat, dan memekik ke arah kami dengan jeritan yang mengerikan.
Aku merasakan suatu kekuatan jahat yang tidak terlihat bergerak di dalam terowongan ini. Kadang-kadang di dalam gelap dapat kulihat makhluk-makhluk itu, kebanyakan dari mereka diliputi kabut kotor. "Tuhan, apakah itu?" tanyaku dan kugandeng tangan Tuhan Yesus erat-erat. KataNya, "Mereka adalah roh-roh jahat yang siap untuk dimuntahkan ke bumi apabila iblis memerintahkannya."
Ketika kami turun ke bawah terowongan itu, makhluk-makhluk jahat itu tertawa dan memanggil kami. Mereka mencoba untuk menyentuh kami, tapi tidak bisa karena kuasa dari Tuhan Yesus. Udara di situ kotor dan tercemar, dan hanya karena kehadiran Tuhan Yesus saja aku tidak menjerit karena ngeri. Oh ya, pancaideraku bekerja lengkap. Aku bisa mendengar, mencium, melihat, merasakan dan bahkan kedinginan di tempat ini. Dan karena pancainderaku bertambah peka, maka bau busuk dan kotoran itu makin membuatku mual. Jeritan-jeritan memenuhi udara ketika kami mendekati dasar terowongan. Lengkingan-lengkingan tajam menyongsong kami dari kegelapan. Segala macam suara memenuhi udara. Aku bisa merasakan ketakutan, kematian dan dosa di sekelilingku. Bau paling busuk yang pernah tercium olehku memenuhi udara. Itu adalah bau daging yang membusuk, dan rupanya datang dari semua jurusan. Di bumi belum pernah kurasakan kejahatan dan teriakan putus asa seperti itu. Segera kutahu bahwa teriakan-teriakan itu berasal dari orang-orang yang sudah mati, dan bahwa alam maut dipenuhi oleh ratapan mereka.
Aku merasakan hembusan angin yang keras dan sedotan ringan di depan kami. Cahaya seperti kilat menembus kegelapan dan menimbulkan bayang-bayang di dinding. Aku hampir dapat melihat suatu makhluk di depanku. Aku melompat dengan terkejut ketika menyadari bahwa makhluk itu adalah seekor ular, ular besar yang bergerak di depan kami. Waktu kupandang lebih lanjut, kulihat ular-ular itu merayap kemana-mana. Yesus berkata kepadaku, "Kita akan segera masuk ke kaki kiri dari alam maut. Di depan, akan kaulihat penderitaan besar, penderitaan yang luar biasa dan kengerian yang tidak terlukiskan. Diam dekat-dekat padaKU dan akan Kuberi kekuatan dan perlindungan ketika melalui alam maut."
"Segala sesuatu yang kau lihat adalah suatu peringatan," kataNya. "Buku yang kau tulis akan menyelamatkan banyak jiwa dari alam maut. Apa yang kau lihat itu nyata. Jangan takut karena Aku menyertaimu."
Akhirnya Tuhan Yesus dan aku sampai di dasar terowongan. Kami masuk ke dalam alam maut. Aku akan berusaha semampuku untuk menceritakan apa yang kulihat dan akan kuceritakan padamu seperti yang Tuhan perintahkan.
Di depan kami, sejauh pandanganku, terlihat benda-benda terbang melesat kesana kemari. Suara-suara rintihan dan jeritan-jeritan yang memilukan memenuhi udara. Di depan, kulihat cahaya remang remang, dan kami menuju ke arah situ. Jalan setapak itu penuh debu kotor dan kering. Kami segera masuk ke terowongan kecil dan gelap.
Beberapa hal tidak bisa kutuliskan karena terlalu mengerikan. Ketakutan di alam maut dapat dirasakan, dan aku tahu kalau aku tidak bersama-sama Yesus, aku tak akan tahan. Dalam menuliskan perkara-perkara ini, beberapa hal tak dapat kupahami, tapi Tuhan tahu semuanya, dan Dia membantu dalam banyak hal.
Kuperingatkan padamu, jangan pergi ke tempat itu. Di situ adalah tempat penyiksaan yang mengerikan, sakit yang menyiksa dan penderitaan abadi. Rohmu akan hidup selamanya. Dirimu yang sejati (roh) dan jiwamu akan pergi se salah satu, Sorga atau alam maut. Kepada siapa saja diantaramu yang berpikir bahwa alam maut itu ada di muka bumi ini, ya, engkau benar. Alam maut tidak ada pesta, tidak ada kasih, tidak ada belas kasihan, tidak ada istirahat. Hanya suatu tempat penderitaan melebihi yang bisa kaupercayai.
Bab 2 Kaki Kiri Alam Maut
Bau busuk yang hebat memenuhi udara. Yesus berkata kepadaku, "Di kaki kiri alam maut terdapat banyak lubang. Terowongan ini bercabang ke bagian lain dari alam maut. Tapi pertama-tama kita akan melewatkan beberapa waktu di kaki kiri dulu. Perkara-perkara yang akan kau lihat akan selalu berada dalam ingatanmu. Dunia harus tahu bahwa alam maut itu benar-benar ada. Banyak orang-orang berdosa dan bahkan beberapa umatKu tidak percaya bahwa alam maut itu benar-benar ada. Engkau sudah Kupilih untuk menyatakan kebenaran ini pada mereka. Semua yang Kutunjukkan padamu tentang alam maut dan hal-hal lain adalah benar."
Yesus menampakkan diriNya padaku dalam bentuk sinar yang terang, lebih terang dari matahari. Ada bentuk manusia di tengah-tengah sinar itu. Kadang-kadang aku melihat Yesus seperti seorang laki-laki, tapi di lain waktu Dia dalam bentuk Roh.
Dia berkata lagi, "Nak, jika Aku berbicara, Bapalah yang mengatakannya. Bapa dan Aku adalah satu. Ingatlah untuk mengasihi Dia di atas segala-galanya, dan ampunilah satu dengan yang lain. Mari, ikuti Aku."
Ketika kami berjalan, roh-roh jahat lari dari hadirat Tuhan. "Oh Allah, oh Allah," seruku, "apalagi berikutnya?" Sudah kukatakan sebelumnya, di alam maut semua perasaanku bekerja. Semua yang di alam maut perasaanya bekerja. Sekarang perasaanku bekerja penuh. Ketakutan ada di setiap sisi, dan bahaya yang tidak terlukiskan ada di mana-mana. Setiap langkah lebih mengerikan dari langkah sebelumnya.
Di atap terowongan ada pintu keluar masuk seukuran jendela kecil yang membuka dan menutup dengan sangat cepat. Jeritan-jeritan memenuhi udara waktu makhluk-makhluk jahat melewati kami ke atas dan keluar melalui pintu gerbang alam maut. Segera kami sampai di ujung terowongan. Aku menggigil ketakutan karena bahaya dan ketakutan di sekeliling kami. Aku bersyukur sekali atas perlindungan Yesus. Aku berterima kasih pada Allah untuk kekuatanNya yang dasyat yang melindungi kami, sekalipun di lubang alam maut. Tapi sekalipun dengan perisai perlindungan itu, aku tetap berpikir. Bukan kehendakku Bapa, tapi kehendakMulah yang terjadi. Kupandang tubuhku, untuk pertama kalinya kuperhatikan bahwa aku dalam bentuk roh, dan bentukku seperti wujud diriku. Aku ingin tahu apa yang akan terjadi berikutnya.
Yesus dan aku melangkah dari terowongan ke jalan setapak dengan petak tanah yang lebar di setiap sisinya. Sejauh mata memandang di mana-mana ada lubang berapi. Lubang-lubang itu berukuran empat kaki dan dalamnya tiga kaki dan bentuknya seperti cawan.
Yesus berkata, "Di kaki kiri alam maut ada banyak lubang seperti ini. Mari, akan Kutunjukkan beberapa padamu." Aku berdiri di samping Yesus di jalan setapak itu dan melihat ke dalam salah satu lubang. Di sisi lubang ada belerangnya dan menyala merah seperti arang yang menyala. Di tengah lubang ada jiwa yang terhilang yang mati dan pergi ke alam maut. Api mulai menyala dari dasar lubang menjalar ke atas dan membungkus jiwa yang terhilang dengan nyala api. Dalam sekejap api akan padam menjadi bara, kemudian dengan suara berisik menyala kembali meliputi jiwa yang tersiksa di dalam lubang itu.
Kulihat bahwa jiwa yang terhilang di dalam lubang itu terkurung dalam kerangka. "Tuhan," teriakku melihat pemandangan seperti itu. "Tak dapatkah Kau keluarkan mereka?" Pemandangan itu sangat mengerikan! Kupikir, hal ini bisa saja terjadi pada diriku. Kataku, "Tuhan, betapa sedihnya melihat dan tahu bahwa jiwa yang hidup ada di sini."
Kudengar teriakan dari lubang yang pertama. Aku melihat jiwa dalam bentuk sebuah kerangka berteriak, "Yesus, kasihanilah." "Oh, Tuhan!" kataku. Itu adalah seorang wanita. Aku melihat kepadanya dan ingin menariknya keluar dari api. Hatiku hancur melihatnya. Bentuk kerangka dari seorang wanita dengar kabut abu-abu kotor di dalamnya. Ia sedang berbicara kepada Yesus. Dengan terkejut kudengarkan dia. Daging busuk menggantung tercabik-cabik di tulangnya, dan ketika terbakar dagingnya jatuh di dasar lubang. Di matanya sekarang hanya merupakan rongga mata yang kosong. Dia tidak punya rambut. Api mulai dari kakinya sebagai nyala yang kecil dan jadi besar ketika merambat ke atas dan menyelimuti tubuhnya. Wanita itu rupanya terbakar terus, sekalipun apinya hanya berupa bara. Dari hatinya yang terdalam keluar erangan dan tangisan putus asa, "Tuhan, Tuhan, aku ingin keluar dari sini." Dia terus mengulurkan tangannya kepada Yesus. Kupandang Yesus, wajahNya sangat berduka. Yesus berkata kepadaku, "AnakKu, kau berada di sini bersamaKu untuk memberitahu dunia bahwa dosa mengakibatkan maut, bahwa alam maut itu nyata."
Kupandang wanita itu lagi, dan cacing-cacing merayap keluar dari tulang kerangkanya. Mereka tidak rusak oleh api. Yesus berkata, "Dia tahu dan merasa cacing-cacing itu didalamnya."
"Tuhan, kasihanilah!" aku menjerit ketika api mencapai puncaknya dan pembakaran yang mengerikan itu dimulai lagi. Tangisan yang hebat dan dalam mengguncang sosok dari jiwa wanita ini. Dia terhilang, tidak ada jalan keluar.
"Yesus, kenapa dia ada disini?" aku berkata dengan suara lemah, karena aku takut sekali. Yesus berkata, "Mari."
Jalan setapak yang kami lalui adalah jalan yang memutar, berbelok-belok ke dalam dan keluar diantara lubang-lubang api. Tangisan-tangisan mereka bercampur dengan erangan dan jeritan-jeritan yang seram masuk ke dalam kupingku dari semua jurusan. Tak ada waktu tenang di alam maut. Bau kematian dan daging, yang membusuk terasa sekali di udara.
Kami datang ke lubang berikutnya. Di dalam lubang ini, yang mempunyai ukuran yang sama dengan yang lainnya, ada sosok kerangka lain. Suara laki-laki menjerit dari lubang berkata, "Tuhan, kasihanilah aku." Hanya kalau mereka berbicara aku bisa mengatakan apakah jiwa itu laki-laki atau perempuan. Raungan sedu-sedan yang hebat datang dari laki-laki ini, "Aku menyesal Yesus, Ampuni aku. Keluarkan aku dari sini. Sudah bertahun-tahun aku berada di tempat penyiksaan ini. Aku mohon kepadaMu, keluarkan aku dari sini! Sedu sedan yang hebat mengguncang kerangkanya ketika dia memohon, "Tolong Yesus, keluarkan aku!" Aku memandang kepada Yesus dan melihat bahwa Diapun menangis. Dia memandang dan berkata, "BapaKu, BapaKu, kasihanilah!"
"Tuhan Yesus," laki-laki itu menjerit dari lubang yang terbakar. "Bukankah aku sudah cukup menderita untuk dosa-dosaku? Sudah berjalan empat puluh tahun sejak kematianku." Yesus berkata, "Ada tertulis. Orang benar akan hidup oleh iman! Semua pengejek dan yang tidak percaya akan mendapat bagian dalam lautan api. Engkau tidak mau percaya kebenaran. Berkali-kali orang-orangKu Kukirim kepadamu untuk menunjukkan jalan kepadamu, tapi kau tidak mau percaya. Engkau menertawai mereka dan menolak Injil. Meskipun Aku mati di kayu salib untukmu, engkau menolak Aku dan tidak mau bertobat dari dosa-dosamu. BapaKu memberi banyak kesempatan padamu untuk diselamatkan. Kalau saja kau dengarkan!" Yesus menangis. "Aku tahu Tuhan, aku tahu!" tangis laki-laki itu. "Tapi sekarang aku bertobat."
"Terlambat," kata Yesus, "keputusan sudah ditetapkan." Laki-laki itu meneruskan, "Tuhan, beberapa dari orang-orangku datang ke sini, karena mereka juga tidak mau bertobat. Tolong, Tuhan, biarlah aku pergi untuk memberitahu pada mereka supaya mereka bertobat dari dosa-dosa mereka selama mereka masih hidup di bumi. Aku tak ingin mereka datang ke sini."
Kata Yesus, "Mereka punya pengkhotbah, pengajar, penatua, semua yang mengabarkan Injil. Mereka akan mengatakannya kepada mereka. Mereka juga bisa memanfaatkan sistem komunikasi modern dan banyak jalan lain belajar tentang Aku. Kukirim pekerja-pekerjaKu kepada mereka supaya mereka bisa percaya dan diselamatkan. Jika mereka tidak percaya waktu diberitakan Injil, mereka juga tidak akan diyakinkan sekalipun oleh orang yang bangkit dari kematiannya."
Meskipun begitu, orang itu menjadi sangat marah dan mulai mengutuk. Kata-kata jahat dan hujat keluar daripadanya. Kupandang dengan ngeri ketika nyala api naik ke atas dan dagingnya yang mati dan busuk itu mulai terbakar dan berjatuhan. Didalam kerangka mati dari laki-laki ini, kulihat jiwanya. Terlihat seperti kabut abu-abu kotor yang memenuhi kerangkanya. Aku menoleh kepada Yesus dan berkata, "Tuhan, betapa ngerinya!" Kata Yesus, "Alam maut itu nyata, penghakiman itu benar. Aku mengasihi mereka, anakKu. Ini baru permulaan dari perkara-perkara yang menakutkan yang harus Kutunjukkan padamu. Berikutnya akan jauh lebih banyak lagi."
"Ceritakan pada dunia untukKu bahwa alam maut itu nyata, bahwa laki-laki dan perempuan harus bertobat dari dosa-dosa mereka. Mari ikut Aku, kita harus jalan terus."
Di dalam lubang berikutnya ada kerangka wanita yang sangat kecil, kira-kira berumur 80 tahun. Tidak bisa kukatakan, bagaimana aku tahu umurnya, tetapi aku tahu. Kulitnya terkelupas dari tulang-tulangnya oleh nyala api yang terus menerus, dan hanya tulang-tulangnya yang masih tertinggal dengan jiwa yang berupa kabut kotor didalamnya. Kuperhatikan ketika nyala api membakarnya. Segera hanya ada tulang-tulang dengan cacing yang merayap di dalamnya yang tidak bisa terbakar oleh api.
"Tuhan, betapa mengerikan!" jeritku. "Aku tak tahu apakah aku sanggup melanjutkannya, karena sangat mengerikan dan sulit dipercaya." Sejauh mata memandang, terlihat jiwa-jiwa yang terbakar di dalam lubang api. "AnakKu, inilah sebabnya kenapa kau ada di sini," jawab Yesus. "Kau harus tahu dan ceritakanlah kebenaran tentang alam maut. Sorga itu nyata! Alam maut itu nyata! Mari, kita mesti jalan terus."
Kulihat kembali wanita itu. Tangisannya begitu sedih. Ketika kuperhatikan, tulang-tulang tangannya saling melipat, seperti sedang berdoa. Tangisku tak bisa kutahan. Diriku ada dalam bentuk roh, dan aku sedang menangis. Aku tahu bahwa orang yang ada di dalam alam maut juga dapat merasakan semua hal. Yesus tahu pikiranku. "Ya, nak," kataNya, "mereka bisa. Jika mereka datang ke sini, mereka mempunyai pikiran dan perasaan yang sama seperti waktu mereka masih hidup di bumi, mereka ingat keluarga dan teman-teman mereka dan semua waktu (yang mereka sia-siakan) di mana mereka mempunyai kesempatan untuk bertobat, tapi ditolaknya. Ingatan selalu ada pada mereka. Kalau saja mereka mau percaya pada Injil dan mau bertobat sebelum terlambat."
Kupandang wanita itu sekali lagi, dan kali ini baru kuperhatikan bahwa dia hanya punya satu kaki, dan rupanya ada lubang di tulang pinggulnya. "Apakah itu, Yesus?" tanyaku. Dia bilang, "Nak, waktu dia di bumi, dia sakit kanker dan menderita sekali. Dia dioperasi untuk menyelamatkan nyawanya. Wanita tua itu selama bertahun-tahun melewatinya dalam kepahitan. Banyak umatKu datang kepadanya, untuk berdoa baginya dan untuk memberitahu padanya, bahwa Aku bisa menyembuhkannya. Dia berkata, "Allah yang membuat aku begini!" Dan dia tidak mau bertobat dan percaya pada Injil. Suatu saat dia bahkan pernah mengenal Aku, tapi lambat laun dia membenciKu. Katanya, dia tidak butuh Allah dan tidak mau Kusembuhkan. Aku masih memintanya dengan sangat, tetap mau menolongnya, mau menyembuhkan dan memberkatinya. Dia berbalik daripadaKu dan mengutukKu. Katanya dia tidak menghendaki Aku. RohKu memintanya dengan sangat. Sekalipun dia sudah berbalik daripadaKu. Aku tetap mencoba mendorongnya dengan RohKu, tapi dia tidak mau mendengarnya. Akhirnya dia mati dan datang ke sini."
Wanita tua itu berteriak kepada Yesus, "Tuhan Yesus, ampuni aku sekarang. Aku menyesal bahwa ketika aku masih hidup di bumi aku tidak bertobat." Dengan sedu-sedan dia berteriak kepada Yesus, "Kalau saja aku bertobat sebelum terlambat! Tuhan, Tolong keluarkan aku dari sini. Aku mau melayani Engkau. Aku akan jadi baik. Apakah aku belum cukup menderita? Kenapa aku harus tunggu sampai terlambat? Oh, kenapa aku menunggu sampai RohMu berhenti memperjuangkanku?"
Yesus berkata kepadanya, "Engkau mempunyai kesempatan demi kesempatan untuk bertobat dan melayani Aku." Kesedihan terlukis di wajah Yesus waktu kami berjalan pergi.
Sambil memperhatikan wanita tua itu menangis, aku bertanya, "Tuhan, apalagi berikutnya?" Aku bisa merasakan rasa takut di sekelilingnya. Penderitaan, jeritan kesakitan dan suasana kematian di mana-mana. Yesus dan aku berjalan dalam kesedihan dan belas kasihan ke lubang berikutnya. Hanya oleh kekuatanNya aku bisa meneruskannya. Dari jarak jauh aku masih bisa mendengar tangisan wanita tua itu, tangisan penyesalan dan permohonan pengampunan. Kalau saja aku dapat menolongnya! Manusia berdosa, jangan tunggu sampai Roh Allah berhenti mendorongmu.
Di dalam lubang berikutnya ada seorang wanita yang berlutut, sepertinya sedang mencari sesuatu. Kerangkanya juga penuh lubang. Tulang-tulangnya berbayang dan pakaiannya yang koyak terbakar. Kepalanya gundul, dibagian mata dan hidungnya hanya berupa lubang. Api kecil membakar di sekitar kaki dimana dia sedang berlutut, dan dia mencengkeram sisi lubang belerang itu. Api melekat di tangannya, dan daging mati berjatuhan dari tubuhnya. Sedu sedan yang hebat mengguncangnya. "Oh, Allah, Allah," tangisnya, "aku ingin keluar." Ketika kami perhatikan, akhirnya dia mencapai puncak lubang dengan kakinya. Pikirku dia akan keluar, ketika setan besar dengan sayap yang besar yang kelihatannya patah di ujung dan tergantung di sisinya lari menghampirinya. Warnanya coklat hitam, dan badannya yang besar berbulu lebat. Matanya tertanam jauh dibelakang dalam kepalanya, badannya sebesar beruang Grizzly. Setan itu mendapatkan wanita itu dan mendorongnya kembali dengan keras ke dalam lubang api. Kuperhatikan dengan ngeri waktu dia jatuh. Aku kasihan sekali padanya, ingin merangkul dan memegangnya, dan minta kepada Tuhan untuk menyembuhkannya dan mengeluarkannya dari situ.
Yesus tahu jalan pikiranku dan berkata, "AnakKu, penghakiman sudah ditetapkan. Allah sudah berfirman. Sekalipun dia masih anak-anak, aku memanggil dan memanggilnya untuk bertobat dan untuk melayani Aku. Ketika dia berumur 16 tahun, Aku datang kepadanya dan berkata, "Aku mengasihimu. Berikan hidupmu kepadaKu dan ikut Aku, karena Aku mengasihimu. Berikan hidupmu kepadaKu dan ikut Aku, karena aku memanggilmu untuk maksud khusus," Aku memanggil dia tapi dia tidak mau mendengarnya. Katanya, "Suatu hari aku mau melayaniMu. Sekarang aku tidak ada waktu untukMu. Tidak ada waktu, tidak ada waktu untuk melayanimu, Yesus. Besok aku mau." Hari esok tidak pernah datang, karena ditunggunya sampai terlambat."
Waktu wanita itu berseru kepada Yesus, "Jiwaku benar-benar tersiksa. Tidak ada jalan keluar, aku tahu bahwa aku menginginkan dunia, padahal mestinya Engkau, Tuhan. Aku ingin kekayaan, kemasyhuran dan keberuntungan, dan aku mendapatkannya. Aku bisa membeli apa saja yang kuinginkan, aku adalah majikan dari diriku sendiri. Aku adalah wanita yang paling cantik dan berbusana terbaik di zamanku. Dan aku memiliki kekayaan, kemasyhuran dan keuntungan, tapi kusadari bahwa semuanya itu tidak kubawa mati. Oh Tuhan, alam maut itu mengerikan. Aku tidak bisa istirahat siang maupun malam. Aku selalu dalam kesakitan dan siksaan. Tolonglah aku, Tuhan," tangisnya.
Wanita itu memandang Yesus dengan rindu dan berkata, "Tuhanku, kalau saja aku mendengarkanMu! Aku menyesali selamanya. Suatu hari aku pernah merencanakan untuk melayaniMu apabila aku sudah siap. Pikirku, Kau akan selalu hadir untukku. Tetapi betapa salahnya aku. Aku adalah wanita yang sangat diingini di zamanku karena kecantikanku. Aku tahu bahwa Allah memanggilku untuk bertobat. Selama hidupku Dia mendorongku dengan tali kasih, dan kiraku aku bisa memakai Allah seperti aku memakai setiap orang. Dia akan selalu hadir. Oh ya, aku memakai Allah. Dia mencoba sekuat tenaga untuk mendapatkanku untuk melayaniNya, sedangkan selama itu aku selalu berpikir bahwa aku tidak membutuhkanNya. Oh betapa salahnya aku. Karena iblis mulai memakai diriku, dan aku mulai makin banyak dan banyak melayani iblis. Akhirnya aku lebih mencintai iblis daripada Allah. Aku cinta kepada dosa dan tidak mau berbalik kepada Allah. Iblis menggunakan kecantikan dan uangku, dan semua pikiranku berkisar pada berapa banyak kuasa yang akan diberikannya kepadaku. Meskipun begitu, Allah terus menerus mendorongku. Tapi pikirku, aku masih punya hari esok atau lusa. Kemudian pada suatu hari, ketika mengendarai mobil, sopirku menerjang rumah dan aku terbunuh. Tuhan, tolong keluarkan aku." Waktu berbicara, tangannya yang hanya berupa tulang terulur kepada Yesus, sedang api terus menerus membakarnya.
Yesus berkata, "Keputusan sudah ditetapkan." Airmata mengalir di pipiNya waktu kami pindah ke lubang berikutnya. Aku menangis dalam hatiku tentang kengerian di alam maut. "Tuhan," tangisku. "Penyiksaan ini sungguh nyata. Jika satu jiwa datang ke sini, maka tidak ada harapan, tidak ada hidup, tidak ada kasih. Alam maut terlalu nyata." Tidak ada jalan keluar. Pikirku, dia harus selalu terbakar di dalam nyala api. "Waktu habis," kata Yesus. "Kita akan kembali lagi besok."
Kawan, kalau kau hidup dalam dosa, bertobatlah. Tetapi jika kau sudah lahir kembali dan telah berbalik dari Allah, bertobatlah dan kembalilah kepadaNya. Hidup baik dan pertahankan kebenaran. Bangunlah sebelum semuanya telambat dan engkau akan tinggal selamanya dengan Tuhan di Sorga. Yesus berkata lagi, "Alam maut berbentuk tubuh (seperti tubuh manusia), berbaring pada punggungnya di pusat bumi. Alam maut itu dibentuk seperti tubuh manusia, besar sekali dan ada banyak kamar-kamar penyiksaan. Ingatlah untuk memberitahu manusia di bumi bahwa alam maut itu nyata. Jutaan jiwa yang terhilang ada disini, dan setiap hari datang lebih banyak lagi. Di hari Pengadilan Besar, maut dan alam maut akan dilemparkan kedalam lautan api, yang akan menjadi kematian yang kedua.
Bab 3 Kaki Kanan Alam Maut
Aku tak bisa makan dan tidur sejak aku dibawa ke alam maut malam sebelumnya. Jika kututup mataku, apa yang kulihat adalah alam maut. Jeritan orang-orang yang terkutuk itu selalu mengiang di telinga. Seperti sebuah program televisi, aku terbayang semua perkara yang kusaksikan di alam maut berulang-ulang. Setiap malam aku di alam maut, dan tiap hari aku bekerja untuk mendapatkan kata-kata yang tepat untuk menyajikan perkara-perkara yang menakutkan ini ke seluruh dunia.
Yesus menampakkan diri lagi padaku dan berkata, "Malam ini kita akan pergi ke kaki kanan dari alam maut, anakKu. Jangan takut, karena Aku mengasihimu dan Aku besertamu. Wajah Tuhan sedih, dan mataNya penuh kelembutan dan kasih yang dalam. Meskipun mereka yang di alam maut terhilang untuk selamanya, aku tahu bahwa Dia tetap mengasihi mereka secara kekal abadi.
"AnakKu," kataNya, "Allah, Bapa kita, memberikan pada setiap orang suatu kemauan untuk memilih, apakah kita mau melayani Dia atau iblis. Engkau tahu, Allah tidak menciptakan alam maut untuk umatNya. Iblis menipu banyak orang untuk mengikutinya, tapi alam maut diciptakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Bukan keinginanKu maupun keinginan Bapa bahwa seseorang akan binasa.
Airmata belas kasihan mengalir di pipi Yesus. Dia mulai berkata lagi, "Ingat FirmanKu, di hari-hari yang akan datang kalau Kutunjukkan alam maut kepadamu. Aku mempunyai kuasa di langit dan di bumi. Kadang-kadang kau merasa bahwa aku telah meninggalkanmu, tetapi tidak akan pernah. Juga kadang-kadang kita akan dapat dilihat oleh kuasa-kuasa gelap dan jiwa-jiwa yang terhilang, tapi lain waktu kita tidak bisa dilihat oleh mereka. Tidak peduli kemana kita pergi, hendaklah dalam damai dan jangan takut untuk mengikutiKu."
Kami berjalan terus. Sambil menangis kuikuti Dia dekat-dekat. Aku telah menangis untuk beberapa hari lamanya, dan tak bisa kuhilangkan kenangan tentang alam maut yang ada di dalam jiwaku. Sering aku menangis dalam hatiku. Rohku sangat sedih. Kami sampai di kaki kanan alam maut. Kami sedang di jalan setapak yang kering dan terbakar. Jeritan-jeritan memenuhi udara yang kotor, dan bau busuk kematian ada di mana-mana. Baunya begitu menjijikkan sampai perutku sakit. Di mana-mana gelap, kecuali cahaya yang berasal dari Kristus dan dari lubang yang menyala. Sejauh mata memandang hanya ada lubang-lubang yang menyala itu.
Seketika itu juga, segala macam setan melewati kami. Setan-setan itu menggeram kepada kami ketika kami lewat. Roh-roh jahat dari semua ukuran dan bentuk berbicara satu sama lain. Di depan kami, satu setan besar sedang memberikan perintah-perintah kepada yang lebih kecil. Kami berhenti untuk mendengarkan, dan Yesus berkata, "Ada juga pasukan kekuatan jahat yang tidak kelihatan, yang tidak kita lihat di sini, seperti roh-roh jahat sakit penyakit."
"Pergi," setan-setan yang lebih besar berkata kepada yang lebih kecil, "Lakukan banyak hal yang jahat. Pecah belah rumah tangga dan hancurkan keluarga-keluarga. Goda Kristen-Kristen yang lemah dan sesatkan sebanyak mungkin yang bisa kau lakukan. Kau akan mendapat hadiah kalau kau kembali. Ingat, hati-hati kepada mereka yang sudah sungguh-sungguh menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka. Mereka punya kuasa untuk mengusirmu. Sekarang pergi, jelajahi bumi, aku sudah punya banyak utusan di sana, dan masih akan mengirim yang lain lagi. Ingat, kita adalah hamba dari Pangeran Kegelapan dan kuasa-kuasa gelap di udara."
Roh-roh jahat itu mulai melesat ke atas dan keluar dari alam maut. Pintu-pintu yang ada di atap dari kaki kanan alam maut membuka dan menutup dengan sangat cepat untuk mengeluarkan mereka. Beberapa juga keluar dari cerobong yang kami turuni. Akan kucoba untuk melukiskan bagaimana rupa dari makhluk-makhluk jahat ini. Makhluk yang berbicara tadi sangat besar, kira-kira sebesar seekor beruang grizzly yang sudah tumbuh sempurna, berwarna coklat dengan kepala seperti kelelawar dan mata yang tertanam dalam jauh di belakang wajahnya yang berbulu. Lengan-lengan yang berbulu menggelantung di sisinya, dan taringnya keluar dari mukanya yang berbulu. Yang lain makhluk kecil seperti monyet dengan lengan-lengan yang panjang dan badannya berbulu lebat. Mukanya kecil sekali dan hidungnya mancung. Tak bisa kutemukan matanya ada dimana. Yang lain, kepalanya besar, telinganya besar dan ekornya panjang, dan masih ada satu lagi yang sebesar kuda dengan kulit yang halus. Pandangan dari setan-setan dan roh-roh jahat ini, dan baunya yang menyengat, membuatku mual. Di mana-mana kulihat setan. Setan yang paling besar, aku tahu dari Tuhan, mendapat perintah-perintah langsung dari iblis.
Yesus dan aku terus berjalan menurun di jalan setapak, sampai ke lubang lain. Teriakan kesakitan, suara-suara sedih yang tak terlupakan ada di mana-mana. "Tuhanku, apa selanjutnya?" pikirku. Kami langsung melewati beberapa makhluk jahat (rupanya mereka tidak melihat kami) dan berhenti di lubang api dan belerang yang lain. Di dalam lubang berikutnya ada seorang laki-laki dengan kerangka yang besar. Kudengar dia bekhotbah tentang Injil. Dengan heran kupandang Yesus untuk mendapat jawaban, karena Dia selalu tahu pikiranku. KataNya, "Ketika dia di bumi, orang ini adalah seorang Pengabar Injil. Pada suatu waktu dia berbicara kebenaran dan melayani Aku."
Aku heran, apa yang dikerjakan orang itu di sini. Tingginya kira-kira 6 kaki, dan kerangkanya kotor, berwarna keabu-abuan seperti batu nisan. Sebagian dari pakaiannya tergantung padanya. Aku heran bagaimana nyala api bisa menyisakan sobekan pakaian yang compang-camping ini, dan tidak membakarnya habis. Dagingnya yang terbakar masih tergantung padanya, dan tengkoraknya menjadi nyala api. Bau yang hebat datang daripadanya. Kuperhatikan orang itu merentangkan tangannya sepertinya sedang memegang buku, dan mulai membaca alkitab dari buku khayalannya. Aku teringat lagi kata-kata Yesus, "Di alam maut semua perasaanmu ada, dan disini terasa lebih kuat."
Laki-laki itu membaca ayat demi ayat. Pikirku, itu bagus. Yesus berbicara padanya dengan suara yang penuh kasih, "Damai, diamlah." Segera laki-laki tersebut berhenti berbicara dan menoleh pelan-pelan untuk melihat Yesus. Kulihat jiwa laki-laki itu di dalam kerangkanya. Dia berbicara kepada Tuhan, "Tuhan, sekarang aku mau berkhotbah tentang kebenaran pada umat. Sekarang, Tuhan, aku siap untuk pergi dan mengatakannya kepada yang lain tentang tempat ini. Aku tahu, waktu aku masih hidup di bumi, aku tak percaya adanya alam maut maupun kedatanganMu kembali. Itu adalah apa yang manusia ingin dengar, kebenaran yang bisa dikompromi di dalam gerejaku. Aku tahu, aku tidak menyukai seseorang yang berbeda bangsa dan warna kulitnya, dan aku menyebabkan banyak orang meninggalkan Engkau. Aku membuat peraturanku sendiri tentang Sorga, tentang yang benar dan yang salah. Aku tahu bahwa aku telah menyesatkan banyak orang, dan aku menyebabkan banyak orang tersandung FirmanMu, dan aku memungut uang dari si miskin. Tapi, Tuhan, keluarkan aku, aku akan berbuat benar. Aku tidak akan mengambil uang gereja lagi. Aku sudah bertobat. Aku akan mengasihi orang apapun kebangsaan dan warna kulitnya.
Yesus berkata, "Engkau bukan saja memutarbalikkan dan salah menggambarkan Firman Allah, tapi engkau bohong tentang ketidaktahuanmu soal kebenaran. Bagimu kesenangan hidup jauh lebih penting dari kebenaran. Aku sendiri datang mengunjungi engkau dan mencoba untuk membalikkanmu, tapi engkau tidak mau dengar. Engkau tetap mengambil jalanmu sendiri, dan kejahatan adalah tuanmu. Kau tahu kebenaran, tapi kau tidak mau bertobat dan kembali kepadaKu. Setiap waktu Aku ada di sana. Aku menunggumu. Aku ingin kau bertobat, tapi kau tidak mau. Dan sekarang penghukuman sudah ditetapkan."
Wajah Yesus penuh rasa belas kasihan. Aku tahu seandainya laki-laki itu menanggapi panggilan dari Sang Juruselamat, sekarang dia tidak berada di sini. Oh, manusia, dengarkanlah. Yesus berkata kepada orang yang undur kembali itu (kembali melakukan dosa lama), "Seharusnya engkau mengatakan kebenaran dan mengembalikan banyak orang ke jalan yang benar dengan Firman Allah yang mengatakan bahwa, orang-orang yang tidak percaya akan mendapat bagiannya dalam lautan api dan belerang. Engkau tahu jalan salib, engkau tahu jalan kebenaran, enGkau tahu harus bicara tentang kebenaran. Tapi iblis memenuhi hatimu dengan kebohongan, dan kau jatuh dalam dosa. Seharusnya engkau bertobat dengan sungguh-sungguh, bukannya setengah hati. FirmanKu benar dan tidak bohong. Sekarang sudah terlambat, terlambat."
Meskipun begitu, laki-laki itu mengacungkan tinjunya ke arah Yesus, dan mengutukNya. Meskipun begitu Yesus masih menangis, "Bapa, kasihanilah."
Dengan sedih Yesus dan aku melanjutkan ke lubang berikutnya. Pengkhobat yang kembali berbuat dosa itu masih tetap mengutuk dan marah kepada Yesus. Ketika kami berjalan melewati lubang-lubang api, orang-orang yang terhilang itu mengulurkan tangan kepada Yesus, dan dengan suara memelas mereka memohon kepadaNya untuk dikasihani. Tulang tangan dan lengan mereka berwarna abu-abu hitam karena terbakar, tidak ada daging hidup atau darah, tidak ada organ tubuh, hanya ada kematian. Di dalam hatiku aku menangis, oh dunia, bertobatlah. Kalau tidak, engkau akan datang ke sini. Berhenti, sebelum segalanya terlambat. Aku berhenti di lubang lain, aku merasa kasihan sekali pada mereka, dan begitu sedih sehingga tubuhku lemah dan hampir tidak bisa berdiri. Sedu sedan yang hebat mengguncangkanku. "Yesus, aku merasa sakit didalam," kataku.
Dari dalam lubang seorang wanita berbicara kepada Yesus. Dia berdiri di tengah nyala api yang menutup seluruh tubuhnya. Tulang-tulangnya penuh cacing dan daging mati. Ketika nyala api merayap ke atas mengelilinginya, dia mengangkat tangannya ke arah Yesus dan menangis, "Keluarkan aku dari sini. Sekarang aku mau memberikan hatiku kepadaMu, Yesus. Aku akan bercerita kepada yang lain tentang pengampunanMu. Aku mau bersaksi untukMu. Aku mohon kepadaMu, keluarkan aku dari sini."
Yesus berkata, "FirmanKu benar, dan menyatakan bahwa semua orang harus bertobat dan berbalik dari dosa-dosanya, dan memintaKu untuk masuk ke dalam hidup mereka apabila mereka ingin bebas dari tempat ini. Melalui darahKu ada pengampunan dosa. Aku setia dan benar dan akan mengampuni semua yang datang kepadaKu. Aku tidak akan mengusir mereka."
Dia menoleh, memandang wanita itu dan berkata, "Kalau saja kau dengarkan Aku dan datang kepadaKu dan bertobat, Aku akan mengampunimu." Wanita itu bertanya, "Tuhan, tidak adakah jalan keluar dari sini?" Yesus berkata dengan lembut, "Wanita, engkau sudah diberi banyak kesempatan untuk bertobat, tapi kau keraskan hatimu dan tidak mau. Dan kau tahu, FirmanKu berkata bahwa semua pelacur akan mendapat bagian dalam lautan api."
Yesus menoleh kepadaku dan berkata, "Wanita ini menjalin hubungan gelap dengan banyak laki-laki, dia penyebab banyak perpecahan rumah tangga. Meskipun begitu, Aku masih tetap mengasihinya. Aku datang kepadanya tidak untuk menghukum, tapi datang dengan keselamatan. Aku banyak mengirim hamba-hambaKu kepadanya supaya dia bertobat dari jalan-jalannya yang jahat, tapi dia tidak mau. Ketika dia masih muda, Kupanggil dia, tapi dia terus berbuat jahat. Dia bebuat banyak kesalahan. Sekalipun begitu, Aku masih mau mengampuninya kalau dia datang keadaKu. Iblis merasukinya dan dia bertambah pahit dan tidak mau mengampuni orang lain. Dia datang ke gereja hanya untuk mendapatkan laki-laki, dia menemukannya dan menggoda mereka. Jika saja dia datang kepadaKu, dosa-dosanya akan disucikan oleh darahKu. Setengah hatinya ingin melayani Aku, tapi engkau tidak bisa melayani Tuhan dan iblis dalam waktu yang sama. Setiap orang harus memilih, mau melayani siapa."
"Tuhan," tangisku, "berilah kekuatan padaku untuk meneruskannya." Aku terpaku dari atas kepala sampai ke kaki oleh kengerian di alam maut. Yesus berkata, "Damai, tenanglah." "Tolonglah aku, Tuhan," tangisku. "Iblis tidak mau kita tahu tentang kebenaran alam maut. Melalui impian-impianku yang paling dalam, tak pernah terpikir olehku bahwa alam maut seperti itu. Yesus, kapankah hal ini berakhir?"
"AnakKu," jawab Yesus, "hanya Bapa di Sorga yang tahu kapan semuanya akan berakhir." Kemudian Dia berbicara kepadaku lagi, kataNya, "Damai, tenanglah." Kekuatan yang besar meliputi diriku. Yesus dan aku berjalan terus melalui lubang-lubang. Aku ingin menarik setiap orang yang kulewati dari api, dan membawa cepat-cepat ke kaki Yesus. Aku menangis dalam hati. Pikirku pada diriku sendiri, aku tak pernah ingin anak-anakku datang ke sini. Akhirnya Yesus menoleh kepadaku dan berkata dengan tenang, "AnakKu, kita pulang ke rumahmu sekarang. Besok malam kita kembali ke bagian ini lagi."
Kembali di rumah, aku menangis. Sepanjang hari itu aku terbayang alam maut dan kengerian dari manusia-manusia di sana. Aku bercerita pada mereka bahwa sakit di alam maut tidak bisa dibayangkan. Siapa yang membaca buku ini, tolong, aku mohon padamu, bertobatlah dari dosa-dosamu. Panggil Yesus dan minta Dia untuk menolongmu. Panggillah Dia hari ini, jangan tunggu besok. Hari besok mungkin tidak akan datang. Waktu cepat berlalu. Berlututlah, dan minta dibersihkan dari dosa-dosamu. Bersikaplah baik satu terhadap yang lain. Jika engkau marah terhadap seseorang ampuni dia. Tidak ada kemarahan yang cukup berarti sehingga menyebabkan kita masuk alam maut, karena Dia mengampuni seperti Kristus telah mengampuni kita dari semua dosa kita. Yesus bisa menjaga kita kalau kita mempunyai hati yang mengampuni, dan mau membiarkan darahNya mencuci kita dari segala dosa. Kasihi anak-anakmu dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri. Tuhan dari gereja-gereja berkata, "Bertobatlah dan diselamatkan."
Bab 4 Makin Banyak Lubang
Besok malamnya, Yesus dan aku pergi lagi ke dalam kaki kanan alam maut. Seperti sebelumnya, kulihat kasih Yesus kepada jiwa-jiwa yang terhilang di dalam alam maut. Dan kurasakan kasihNya padaku dan kepada siapapun di bumi. "Nak," kataNya kepadaku, "bukan kehendak Bapa bahwa seseorang akan binasa. Iblis menipu banyak orang, dan mereka mengikutinya. Tapi Allah mudah mengampuni. Dia Allah yang mengasihi. Apabila mereka benar-benar datang kepada Bapa dan bertobat. Dia akan mengampuni mereka." Kelembutan meliputi wajah Yesus ketika Dia berkata, "BapaKu, kasihanilah."
Kembali kami berjalan diantara lubang-lubang berapi dan melewati lebih banyak orang dalam penyiksaan seperti yang sudah kujelaskan sebelumnya. Tuhanku, Tuhanku, betapa mengerikan! pikirku. Terus menerus kami berjalan melewati banyak jiwa yang terbakar di alam maut. Sepanjang jalan setapak tangan-tangan terulur kepada Yesus. Tangan-tangan yang mestinya ada dagingnya, hanya berupa tulang-tulang yang berwarna abu-abu dengan cabikan-cabikan daging busuk yang terbakar. Didalam tiap kerangka mereka ada kabut abu-abu kotor yang merupakan jiwa yang terkurung untuk selama-lamanya di dalam kerangkanya. Dari jeritan-jeritan mereka aku tahu bahwa, mereka menderita karena api, cacing, rasa sakit, tanpa harapan. Tangisan mereka memenuhi jiwaku dengan kesedihan yang begitu hebat, sehingga susah untuk menggambarkannya. Pikirku, kalau saja mereka mau patuh, mereka tidak akan berada di sini.
Aku tahu bahwa mereka yang terhilang di alam maut mempunyai semua perasaan mereka. Mereka ingat semua hal yang pernah dikatakan pada mereka. Mereka tahu bahwa tidak ada jalan keluar dari api dan bahwa mereka terhilang untuk selamanya. Meskipun tahu tanpa harapan, mereka masih mengharap kalau mereka berseru kepada Yesus ntuk mendapat belas kasihan.
Kami berhenti di lubang berikutnya. Persis seperti yang lain, di dalamnya ada sosok seorang wanita (aku tahu dari suaranya). Dia memanggil Yesus untuk dibebaskan dari api. Yesus memandang wanita itu dengan kasih dan berkata, "Selama kau masih di bumi, Kupanggil dan Kupanggil engkau untuk datang kepadaKu. Kuminta kepadamu untuk menyerahkan hatimu kepadaKu sebelum semuanya terlambat. Aku mengunjungimu ditengah malam untuk memberitahu padamu tentang kasihKu. Aku membujukmu, mengasihimu dan mendorongmu kepadaKu oleh RohKu. "Ya Tuhan," katamu, "aku tahu mengikutiMu." Dengan bibirmu kau katakan bahwa engkau mengasihiKu, tapi hatimu tidak bermaksud begitu. Aku tahu dimana hatimu. Aku sering mengirim utusan-utusan untuk mengatakan kepadamu supaya kau bertobat dari dosa-dosamu dan datang kepadaKu, tapi kau tidak mau mendengarkanKu. Aku ingin memakaimu untuk melayani yang lain, untuk menolong yang lain menemukan diriKu. Tapi kau mengingini dunia dan bukannya Aku. Aku memanggilmu tapi kau tidak mau dengar maupun bertobat dari dosa-dosamu."
Wanita itu berkata kepada Yesus, "Kau ingat Tuhan, bagaimana aku ke gereja dan merupakan seorang wanita yang baik. Aku anggota gerejaMu. Aku tahu panggilanMu dalam hidupku. Dan aku tahu bagaimanapun juga aku harus menyerah pada panggilanMu itu, dan sudah kulakukan," katanya.
Kata Yesus, "Wanita, kau masih saja penuh kebohongan dan dosa. Kupanggil engkau, tapi kau tidak mau mendengarkan aku. Benar engkau anggota sebuah gereja, tetapi menjadi anggota gereja tidak membawamu ke Sorga. Dosamu banyak dan kau tidak bertobat. Engkau menyebabkan yang lain tersandung FirmanKu. Kau tidak mau mengampuni yang lain kalau mereka menyakiti hatimu. Engkau bertindak seolah-olah mengasihi dan melayaniKu, kalau kau sedang di tengah-tengah orang Kristen, tapi kalau kau tidak di depan orang Kristen, kau berbohong, menipu dan mencuri. Kau memberi kesempatan pada roh-roh penggoda dan menikmati kehidupan gandamu. Engkau tahu jalan yang lurus dan sempit."
Dan kata Yesus, "Kau juga punya lidah ganda, kau ceritakan tentang saudara-saudaramu seiman. Kau pikir kau lebih suci daripada mereka, padahal hatimu penuh dosa. Aku tahu kau tidak mau mendengarkan RohKu yang penuh belas kasihan. Engkau menghakimi seseorang dari luarnya, tanpa memperhatikan kenyataan bahwa banyak diantaranya adalah orang-orang beriman. Engkau sangat keras. Ya, kau berkata mengasihiKu dengan bibirmu, tapi hatimu jauh daripadaKu. Kau tahu jalan Tuhan dan kau mengerti. Kau permainkan Allah dan Allah tahu semuanya. Apabila kau telah sungguh-sungguh melayani Allah, tentunya hari ini kau tidak berada di sini. Kau tidak bisa melayani iblis dan Allah dalam waktu yang bersamaan." Yesus menoleh kepadaku dan berkata, "Di hari-hari akhir banyak yang akan meninggalkan imannya, memberi hati kepada roh-roh penggoda, dan melayani dosa. Keluarlah dari antara mereka, dan pisahkan diri. Jangan berjalan bersama mereka. Ketika kami pergi, wanita itu mulai mengutuk dan menyumpahi Yesus. Dengan marah dia menjerit dan menangis. Kami berjalan terus. Aku sangat marah.
Dalam lubang berikutnya ada kerangka yang lain. Meskipun belum sampai, sudah kucium bau kematian. Kerangka ini sama seperti yang lain. Aku ingin tahu apa yang diperbuat jiwa ini sehingga dia terhilang dan tanpa harapan, tanpa hari depan kecuali secara abadi berada di tempat ini. Alam maut itu abadi. Ketika kudengar tangisan dari jiwa-jiwa dalam penyiksaan ini, akupun menangis. Kudengar seorang wanita berkata kepada Yesus. Dia sedang mengutip Firman Allah. "Tuhan, apa yang dikerjakannya disini?" tanyaku. "Dengarkan," kata Yesus.
Wanita itu berkata, "Yesus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorangpun datang kepada Bapa tanpa melalui Dia. Yesus adalah Terang Dunia. Datanglah kepada Yesus, dan Dia akan Menyelamatkanmu." Ketika dia berbicara, banyak jiwa yang terhilang yang ada di sekelilingnya mendengarkan. Beberapa jiwa menyumpah dan mengutukinya. Beberapa menyuruhnya untuk berhenti. Beberapa masih berkata, "Apa benar-benar masih ada harapan?" atau "Tolong kami, Yesus." Tangisan penyesalan memenuhi udara.
Aku tidak mengerti apa yang telah terjadi. Aku tidak tahu kenapa wanita itu berkhotbah tentang Injil disini. Tuhan tahu pikiranku. KataNya, "Nak, Aku memanggil wanita ini waktu umurnya 30 tahun untuk berkhotbah tentang FirmanKu dan untuk menjadi saksi Injil. Aku memanggil berbagai macam orang untuk tujuan-tujuan yang berbeda di dalam tubuhKu. Tetapi apabila pria atau wanita, pemuda-pemuda atau gadis-gadis tidak menghendaki Rohku, Aku akan undur. Ya, dia menjawab panggilanKu untuk bertahun-tahun, dan dia bertumbuh dalam pengetahuan akan Allah. Dia mempelajari tentang suaraKu, dan dia mengerjakan banyak pekerjaan baik untukKu. Dia mempelajari Firman Allah. Dia sering berdoa, dan banyak doa-doanya dijawab. Dia mengajar banyak orang tentang jalan kekudusan. Dia orang beriman di rumahnya. Tahun-tahun berlalu ketika pada suatu hari dia menemukan suaminya menjalin hubungan dengan seorang wanita lain. Dan meskipun dia (suaminya) sudah minta ampun kepadanya, dia bertambah pahit dan tidak mau mengampuni dan menyelamatkan perkawinannya. Benar, suaminya salah, dan dia telah melakukan dosa besar. Tapi wanita itu tahu FirmanKu. Dia tahu harus mengampuni, dan dia tahu bahwa pada setiap godaan pasti ada jalan keluarnya. Suaminya mohon supaya diampuni. Dia tidak mau. Sebaliknya kemarahannya makin berakar. Kemarahan bertumbuh di dalamnya. Dia tidak mau menyerahkannya kepadaKu. Makin hari dia menjadi makin pahit, dan berkata di dalam hatinya, "Di sini aku melayani Allah sepenuhnya, dan suamiku bergaul dengan wanita lain. PikirMu itu benar?" katanya kepadaKu. Aku bilang, "Tidak, itu tidak benar. Tetapi dia datang kepadamu dan menyesalinya, dan berkata tidak akan berbuat lagi." Aku berkata kepadanya, "Nak, periksa dirimu sendiri, dan sadari bahwa engkau sendirilah yang menyebabkannya." "Bukan aku, Tuhan," katanya, "aku orang suci, dia orang berdosa." Dia tidak mau mendengarkanKu.
Waktu berlalu, dia tidak mau berdoa kepadaKu, atau membaca Alkitab. Dia menjadi marah, bukan saja kepada suaminya, tapi juga kepada siapa saja di sekelilingnya. Dia mengutip Firman-Firman dari Alkitab, tapi dia tidak mau mengampuninya. Dia tidak mau mendengarkan Aku. Hatinya bertambah pahit, dan dosa besar memasukinya. Hati yang semula dipenuhi kasih, sekarang timbul nafsu membunuh. Dan suatu hari, dalam kemarahannya, dia bunuh suami dan wanita itu. Kemudian iblis mengambil alih dirinya seluruhnya, dan dia bunuh diri."
Kupandang jiwa terhilang yang berhenti mengikut Kristus, dan jiwanya dihukum selamanya dalam api dan kesakitan. Kudengarkan waktu dia menjawab Yesus. "Sekarang aku mau mengampuni, Tuhan," katanya. "Keluarkan aku, sekarang aku mau menurutiMu. Lihat, Tuhan, sekarang aku berkhotbah tentang FirmanMu. Dalam satu jam setan-setan akan datang membawaku untuk disiksa lebih hebat. Untuk beberapa jam mereka akan menyiksaku. Karena aku telah berkhotbah tentang FirmanMu, siksaanku akan lebih berat. Tolong, Tuhan aku mohon kepadaMu keluarkan aku dari sini."
Aku menangis bersama wanita yang berada di dalam lubang itu, dan mohon kepada Tuhan untuk menjauhkan semua kepahitan dari dalam hatiku. "Jangan biarkan aku mengijinkan kebencian memenuhi hatiku, Tuhan Yesus," kataku.
"Mari, kita jalan terus," kata Yesus. Di lubang berikutnya ada jiwa laki-laki terbungkus kerangkanya, berseru memanggil Yesus. "Tuhan," tangisnya, "tolonglah aku untuk bisa memahami kenapa aku bisa berada di sini." Yesus berkata, "Damai, tenanglah. Kau mengerti kenapa kau ada di sini." "Keluarkan aku, aku akan jadi baik," laki-laki itu memohon. Tuhan berkata kepadanya, "sekalipun sudah di alam maut, engkau masih berbohong."
Kemudian Yesus menoleh dan berkata kepadaku, "Laki-laki ini berumur 23 tahun waktu dia datang kemari. Dia tidak mau mendengarkan InjilKu. Berkali-kali dia dengarkan FirmanKu dan sering ke rumahKu. Kudorong dia dengan RohKu untuk keselamatannya, tapi yang diinginkannya adalah dunia dan nafsu-nafsunya. Dia senang mabuk-mabukan dan tidak mau memperhatikan panggilanKu. Dia dibesarkan di gereja, tapi dia tidak mau mengikatkan dirinya kepadaKu. Suatu hari dia berkata kepadaKu, "Suatu hari akan kupersembahkan hidupku kepadaMu, Yesus." Tapi hari itu tidak pernah datang. Suatu malam sehabis pesta, dia mati dalam kecelakaan mobil. Iblis menipunya sampai akhir. Dia segera mati. Dia tidak mau mendengarkan panggilanKu. Yang lain-lain juga terbunuh dalam kecelakaan itu. Pekerjaan iblis adalah membunuh, mencuri dan merusak. Kalau saja anak muda ini patuh! Bukan kehendak Allah kalau seseorang binasa. Iblis menghendaki jiwa laki-laki ini, dan dihancurkannya melalui kesembronoan, dosa dan minuman keras. Banyak kehidupan rumah tangga dihancurkan setiap tahunnya karena alkohol."
Kalau saja manusia bisa menyadari, bahwa nafsu dan keinginan duniawi hanya semusim saja! Jika kau datang kepada Tuhan Yesus, Dia akan melepaskanmu dari minuman keras. Datang kepada Yesus, dan Dia akan mendengar dan menolongmu. Dia akan jadi temanmu. Ingat, Dia mengasihimu, dan Dia juga mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa-dosamu.
Orang-orang Kristen yang sudah menikah, Yesus memperingatkan padamu, jangan melakukan perjinahan, jangan mengingini seseorang dari lawan jenis, meskipun engkau tidak melakukan perjinahan, bisa saja terjadi perjinahan dalam hatimu.
Anak muda, jauhkan dirimu dari dosa obat-obatan dan dosa sex. Jika engkau telah berdosa, Allah mau mengampunimu. Sekarang, datanglah kepadaNya, selagi masih ada waktu. Cari Kristen-Kristen dewasa yang kuat dan tanya, apakah kau bisa membicarakan masalahmu dengan mereka. Kau akan bersyukur bahwa kau sudah mulai sekarang di dunia ini sebelum terlambat. Iblis datang sebagai malaikat terang untuk menipu dunia. Tidak heran kalau dosa dunia terlihat menggiurkan bagi anak muda, sekalipun dia tahu tentang Firman Tuhan yang kudus. Pesta sekali lagi, pikirnya, Yesus akan mengerti. Tapi kematian tidak mengenal belas kasihan, dia tunggu sampai terlambat.
Kupandang jiwa orang itu, dan teringat tentang anak-anakku sendiri yang akan segera berumur 23 tahun. "Oh Allah, biarlah mereka melayaniMu." Aku tahu, banyak dari pembaca yang mempunyai seseorang yang dikasihi, mungkin anak-anak yang tak kau ingini untuk menjadi penghuni alam maut. Ceritakan tentang Yesus kepada mereka sebelum terlambat. Beritahu supaya mereka bertobat atas dosa-dosa mereka, dan bahwa Allah mau mengampuni dan menguduskan mereka. Untuk berhari-hari tangisan laki-laki itu terngiang di dalam hatiku. Tak akan pernah kulupakan tangisan Penyesalannya. Kuingat daging yang tergantung dan terbakar di nyala api. Tak dapat kulupakan kebusukan bau kematian, lubang-lubang mata, jiwa-jiwa yang berwarna abu-abu kotor dan cacing yang merayap menembus tulang. Kerangka anak muda itu mengangkat lengannya ke arah Yesus, memohon dengan sangat waktu kami berjalan lagi ke lubang berikutnya.
"Tuhan yang baik," doaku. "Beri kekuatan padaku untuk meneruskannya." Kudengar suara wanita, menangis putus asa. Tangisan orang-orang mati ada di mana-mana. Segera kami sampai di lubang di mana wanita itu berada. Dia mohon dengan segenap jiwanya kepada Yesus untuk mengeluarkannya dari sana.
"Tuhan," katanya, "apakah belum cukup aku berada di sini?" Siksaan yang kuderita melebihi daya tahanku. Tolong, Tuhan, keluarkan aku. Sedu-sedan mengguncang-guncang kerangkanya, dan suaranya penuh penderitaan. Aku tahu dia sangat menderita. Kataku, "Yesus, tak bisakah Kau berbuat sesuatu?" Yesus berkata pada wanita itu, "Ketika kau ada di bumi, Kupanggil dan Kupanggil engkau untuk datang kepadaKu. Kuminta dengan sangat untuk menyerahkan hatimu kepadaKu, untuk mengampuni yang lain, untuk berbuat benar, dan untuk menjauhkan diri dari dosa. Bahkan Aku mengunjungimu di tengah malam, dan berkali-kali mendorongmu dengan RohKu. Dengan bibirmu kau katakan bahwa engkau mengasihiKu, tapi hatimu jauh dari padaKu. Tidak tahukah kamu bahwa, tidak ada sesuatupun yang bisa disembunyikan dari Allah? Kau kelabui yang lain, tapi kau tidak bisa mengelabui diriKu. Aku masih mengirim yang lain untuk mengatakan padamu supaya kau bertobat, tapi tidak kau hiraukan. Kau tidak mau dengar, tidak mau lihat, dan dengan marah kau tolak mereka. Kutempatkan engkau di mana kau bisa dengar FirmanKu. Tapi kau tidak mau memberikan hatimu kepadaKu. Kau tidak menyesal maupun malu tentang apa yang sudah kau perbuat. Kau keraskan hatimu dan berbalik daripadaKu. Sekarang kau terhilang dan terlepas untuk selamanya. Seharusnya kau dengarkan Aku."
Dia memandang kepada Yesus dan mulai menyumpah dan mengutuk Allah. Kurasakan kehadiran roh-roh jahat dan tahu bahwa merekalah yang mengutuk. Betapa sedihnya terhilang untuk selama-lamanya di alam maut. Lawanlah iblis, dan dia akan lari daripadamu. Yesus berkata, "Bumi dan segala isinya akan berlalu, tapi FirmanKu tidak berkesudahan
Bab 5 Terowongan Ketakutan
Kucoba untuk mengingat-ingat khotbah yang pernah kudengar tentang alam maut. Tapi belum pernah kudengar tentang hal-hal yang begitu mengerikan seperti yang ditunjukkan Tuhan kepadaku disini. Alam maut jauh lebih buruk daripada yang bisa kita pikirkan atau bayangkan. Hatiku benar-benar terharu ketika kutahu bahwa jiwa-jiwa yang sekarang tersiksa di alam maut akan di sana selamanya. Tidak ada jalan keluar. Aku sudah bertekad untuk melakukan segala sesuatu sekuat tenagaku untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dari kengerian itu. Aku harus mengabarkan Injil kepada siapa saja yang kujumpai, karena alam maut itu tempat yang menakutkan, dan ini adalah laporan yang sesungguhnya. Kau sadar apa yang kukatakan? Apabila orang-orang berdosa tidak bertobat dan percaya Injil, mereka akan sungguh-sungguh berakhir di sini. Percaya Tuhan Yesus Kristus dan datang kepadaNya untuk menyelamatkanmu dari dosa. Bacalah Injil Yohanes 3:16. Dan bacalah buku ini halaman demi halaman, supaya kau bisa lebih mengerti tentang alam maut dan alam baka. Ketika kau membaca, berdoalah supaya Yesus datang dalam hatimu dan mencuci semua dosamu sebelum segalanya terlambat.
Yesus dan aku berjalan terus lewat alam maut. Jalan setapak seperti terbakar dan kering, retak-retak dan tandus. Sejauh mata memandang kulihat jajaran-jajaran lubang. Aku sangat letih. Hatiku, seluruh rohku terganggu oleh semua yang kulihat dan kudengar, dan aku tahu di depan masih banyak lagi.
"Yesus, berilah kekuatan padaku untuk meneruskan," kataku. Ketika Yesus membimbingku, aku berjalan dekat-dekat di belakangnya. Aku sedih sekali melihat hal-hal yang begitu mengerikan. Dalam hati kuingin tahu apakah dunia mau mempercayaiku. Aku melihat ke kiri ke kanan dan ke belakangku, sejauh mata memandang, semuanya lubang-lubang berapi. Aku dikelilingi api, lidah-lidah api dan jiwa-jiwa yang terbakar. Aku menjerit ketakutan. Kengerian dan kenyataan tentang apa yang kulihat rasanya terlalu berat untuk kutanggung.
"Oh, dunia bertobatlah," seruku. Rohku tersedu-sedu ketika aku berjalan bersama Yesus. Aku ingin tahu, apa lagi berikutnya, dan apa yang sedang dikerjakan keluargaku, teman-temanku.. oh, betapa aku mengasihi mereka. Kuingat, bagaimana dulu aku telah berdosa, kemudian berbalik kepada Yesus, dan aku berterima kasih kepada Allah bahwa aku sudah kembali kepadaNya sebelum terlambat.
Yesus berkata, "Sekarang kita hampir sampai memasuki terowongan yang akan membawa kita masuk ke perut alam maut. Alam maut berbentuk seperti tubuh manusia yang berbaring di pusat bumi. Tubuh itu berbaring di punggungnya dengan tangan dan kaki terentang. Kalau Aku punya tubuh dari orang-orang percaya, begitu juga mereka punya tubuh dari dosa dan kematian. Kalau tubuh Kristus bertumbuh setiap hari, begitupun juga tubuh alam maut bertumbuh setiap hari.
Dalam perjalanan kami ke terowongan itu, kami melewati lubang-lubang api dengan tangisan dan rintihan dari orang-orang terkutuk yang terngiang di telingaku. Waktu kami lewat, banyak yang berteriak memanggil Yesus. Yang lain mencoba memanjat keluar dari lubang api untuk mendekatiNya, tapi tidak bisa. Terlambat, terlambat, hatiku menjerit. Kesedihan selalu terbayang di wajah Yesus waktu kami berjalan. Kuingat ketika melihat lubang-lubang api itu dan teringat tentang masak-masakan di halaman belakang rumah yang sering kami lakukan, dan bagaimana rupa arang yang menyala sesudah terbakar selama beberapa jam. Rupanya mirip benar dengan yang kulihat di alam maut ini. Aku bersyukur sekali waktu kami sudah memasuki terowongan. Pikirku, di terowongan tidak mungkin separah seperti di lubang-lubang. Tapi betapa salahnya dugaanku! Begitu kami berada di dalam, aku mulai melihat ular-ular besar, tikus-tikus besar dan banyak roh-roh jahat, semuanya lari menjauhi hadirat Tuhan.
Ular-ular mendesis ke arah kami dan tikus-tikus mencicit. Di sana banyak suara-suara jahat. Ular-ular berbisa dan bayangan-bayangan hitam ada di sekitar kami. Yesus adalah satu-satunya cahaya yang bisa dilihat di terowongan itu. Sedapat mungkin aku berdiri dekat Dia. Setan-setan dan roh-roh jahat semuanya ada di sisi terowongan ini, dan mereka pergi ke suatu tempat ke atas dan ke luar dari terowongan. Belakangan aku tahu bahwa roh-roh jahat ini pergi ke luar untuk melaksanakan perintah-perintah iblis.
Yesus merasakan ketakutanku di tempat yang gelap, lembab dan kotor ini, lalu berkata, "Jangan takut, kita akan segera sampai di ujung terowongan. Aku harus menunjukkan perkara-perkara ini kepadamu. Mari, ikuti Aku." Ular-ular raksasa merayap melewati kami. Beberapa dari ular itu ukuran kelilingnya 4 kaki dan panjangnya 25 kaki. Bau pengap dan kotor memenuhi udara, dan roh-roh jahat ada di mana-mana. Yesus berkata, "Kita akan segera sampai ke perut alam maut. Bagian alam maut ini tingginya 17 mil, dan kelilingnya 3 mil seperti lingkaran." Yesus memberikan ukurannya yang tepat kepadaku.
Akan kucoba sebisaku untuk menulis dan menceritakan apa yang kulihat dan kudengar. Kulakukan ini untuk kemuliaan Bapa, kemuliaan Anak dan kemuliaan Roh Kudus. Terjadilah kehendak Allah. Aku tahu bahwa Yesus menunjukkan semuanya kepadaku supaya aku dapat memperingatkan laki-laki dan wanita agar bagaimanapun juga harus menghindari alam maut.
Saudara terkasih, jika kau membaca buku ini dan kau tidak mengenal Yesus, hentikan sekarang juga, bertobatlah dari dosa-dosamu, undanglah Dia untuk menjadi Juruselamatmu.
Bab 6 Kegiatan di Alam Maut
Di depan kami, aku bisa melihat sinar kuning yang suram. Yesus dan aku telah ke luar dari terowongan ketakutan dan sekarang berdiri di tempat yang kotor, memeriksa bagian perut dari alam maut. Sejauh mata memandang, di sana ada sejumlah besar kegiatan yang berlangsung di pusat (atau di perut) alam maut. Kami berhenti dan Yesus berkata, "Kubawa kau melewati pusat alam maut, dan Aku akan membukakan banyak perkara kepadamu. Mari, ikuti Aku," Kami berdua berjalan terus. Yesus berkata, "Di depan banyak perkara yang mengerikan.
Hal ini bukan kilasan dari khayalan seseorang, tapi kenyataan. Yakinkan pembaca-pembacamu bahwa kekuatan setan memang nyata. Ceritakan juga, bahwa iblis itu nyata, dan kuasa kegelapan itu benar-benar ada. Tapi beritahu mereka untuk tidak putus asa, karena jika umatKu yang berseru dalam namaKu mau merendahkan hati mereka dan berdoa dan berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengarkan dari Sorga dan memulihkan tanah dan tubuh mereka. Sebagaimana Sorga itu benar-benar ada, demikian juga, alam maut itu nyata adanya. Allah ingin kau tahu tentang alam maut, dan Dia ingin menyelamatkanmu dari tempat itu. Allah ingin kau tahu bahwa ada jalan keluar bagimu, jalan itu adalah Yesus Kristus, Juruselamat jiwamu, ingat, hanya mereka yang namanya tertulis di Buku Alhayat Anak Domba Allah yang akan diselamatkan.
Kami sampai di kegiatan pertama di perut alam maut, di sebelah kanan dimana kami telah masuk, dan ada di atas sebuah bukit kecil di suatu sudut yang gelap di alam maut. Aku ingat kata-kata Tuhan ketika Dia berkata kepadaku, "Kadang-kadang Aku seolah-olah telah meninggalkanmu, tapi Aku tidak akan meninggalkanmu. Ingat bahwa Aku punya kuasa di langit dan di bumi. Kadang-kadang roh-roh jahat dan jiwa-jiwa yang terhilang tidak melihat atau mengetahui adanya kita di sini. Jangan takut. Yang akan kau saksikan itu nyata. Perkara-perkara itu sekarang juga sedang terjadi dan akan berlanjut sampai maut dan alam maut dilempar ke dalam lautan api.
Pembaca, pastikan namamu tertulis di Kitab Alhayat Anak Domba. Di depan kami aku bisa mendengar suara dan tangisan dari jiwa yang sedang disiksa. Kami naiki bukit kecil itu dan memeriksanya. Cahaya memenuhi daerah itu, hingga aku bisa melihat jelas. Jeritan-jeritan yang tak pernah terpikir olehku bisa terjadi, memenuhi udara. Itu adalah jeritan-jeritan seorang laki-laki.
"Dengarkan Aku," kata Yesus, "apa yang akan kau lihat dan dengar adalah benar. Perhatikan, kau pelayan-pelayan Injil, ini adalah Firman-Firman yang setia dan benar. Bangunlah, penginjil-penginjil, pengkhotbah-pengkhotbah, pengajar-pengajar FirmanKu, semuanya yang sudah dipanggil untuk mengabarkan Injil dari Tuhan Yesus Kristus. Kalau kau sudah berdosa, bertobatlah, atau kau juga akan binasa." Kami berjalan masuk sampai 15 kaki ke dalam kegiatan ini. Kulihat makhluk-makhluk kecil berpakaian gelap berbaris mengelilingi benda seperti peti. Sesudah kuperiksa lebih dekat, kulihat bahwa peti itu adalah sebuah peti mati, dan makhluk-makhluk yang berbaris mengelilinginya adalah setan-setan. Itu benar-benar sebuah peti mati, dan ada 12 setan-setan yang berbaris mengelilinginya. Ketika mereka berbaris, mereka menyanyi-nyanyi dan tertawa-tawa. Tiap-tiap setan membawa tombak yang tajam di tangannya, dan terus menusuk ke dalam peti mati lewat lubang-lubang kecil yang berderet di luarnya.
Ada suasana ketakutan yang hebat di situ, dan aku gemetar karena pemandangan di hadapanku. Yesus tahu perasaanku, karena kataNya, "Nak, banyak jiwa yang tersiksa di sini, dan banyak macam penyiksaan untuk jiwa-jiwa itu. Hukuman yang lebih berat dijatuhkan pada mereka yang pernah mengabarkan Injil dan kembali berbuat dosa, atau kepada mereka yang tidak mau menuruti panggilan Allah dalam hidup mereka." Kudengar tangisan yang begitu menyedihkan, sehingga hatiku penuh keputusasaan. "Tidak ada harapan, tidak ada harapan!" katanya. Tangisan putus asa itu berasal dari peti mati. Suatu ratapan penyesalan yang tak pernah berakhir.
"Oh, betapa mengerikan!" kataku. "Mari," kata Yesus, "marilah kita mendekat." Lalu Dia berjalan menuju ke peti mati itu dan melihat ke dalamnya. Di situ ada jiwa seorang laki-laki. Ketika kuperhatikan, setan-setan itu mendorong tombak-tombaknya ke dalam jiwa laki-laki di dalam peti mati itu. Tak akan kulupakan penderitaan jiwa ini. Aku berseru kepada Yesus, "Keluarkan dia, Tuhan, keluarkan dia." Penyiksaan Jiwanya ini merupakan pemandangan yang sangat mengerikan. Kalau saja dia bisa bebas. Aku menarik tangan Yesus dan mohon kepadaNya supaya laki-laki itu dikeluarkan dari peti mati.
Yesus berkata, "AnakKu, damai, tenanglah." Ketika Yesus berbicara, laki-laki itu melihat kami, katanya, "Tuhan, Tuhan, keluarkan aku. Kasihanilah." Aku memandang ke bawah dan kulihat jiwa itu ada jantung manusia, dan darah menyembur daripadanya. Tusukan dari tombak-tombak itu benar-benar menembus jantungnya. "Aku mau melayaniMu sekarang, Tuhan," Dia mohon, "Keluarkan aku." Aku tahu bahwa laki-laki ini merasakan setiap tombak yang menembus jantungnya. "Siang dan malam dia disiksa," kata Tuhan. "Dia ditempatkan di sini oleh iblis, dan iblislah yang menyiksanya."
Laki-laki itu menjerit, "Tuhan, sekarang aku mau mengabarkan Injil kebenaran. Aku akan cerita tentang dosa dan alam maut. Tapi tolong keluarkan aku dari sini." Yesus berkata, "Orang ini adalah pengkhotbah Firman Allah. Ada saatnya dia melayaniKu dengan segenap hatinya dan membawa banyak jiwa untuk diselamatkan. Beberapa orang yang sudah diselamatkannya sampai sekarang masih tetap melayani Aku setelah bertahun-tahun kemudian. Nafsu kedagingannya dan kekayaan yang penuh tipuan menyesatkannya. Dia biarkan iblis menguasainya. Dia punya gereja yang besar, mobil yang bagus, pendapatan yang besar. Dia mulai mencuri persembahan gereja. Dia mulai mengajar kebohongan. Kebanyakan bicaranya setengah benar, setengahnya bohong. Dia tidak memperbolehkan Aku mengoreksi dirinya. Kukirim utusan-utusanKu kepadanya untuk menyuruhnya bertobat, dan berkhotbah tentang kebenaran, tapi dia lebih menyukai kenikmatan hidup daripada kehidupan bersama Allah. Dia tahu bahwa dia tidak boleh mengajar atau berkhotbah tentang doktrin lain selain kebenaran yang diungkapkan dalam Alkitab. Tetapi sebelum meninggal dia bahkan menyatakan bahwa Baptisan Roh Kudus adalah suatu kebohongan. Dan mereka yang menyatakan dirinya kepenuhan Roh Kudus adalah orang-orang munafik. Katanya, "Kau boleh saja jadi pemabuk, dan bisa ke Sorga sekalipun tanpa pertobatan." Dia berkata, "Allah tidak akan mengirim seseorang ke alam maut, dan bahwa Allah itu terlalu baik untuk bisa berbuat demikian." Dia menjadi sebab banyak umat yang baik jatuh dari kemuliaan Allah. Dia bahkan berkata bahwa dia tidak membutuhkan Aku, karena dia seperti Allah. Dia bertindak sebegitu jauh ketika dia mengadakan seminar-seminar untuk mengajarkan doktrin palsunya. Dia injak-injak FirmanKu yang kudus di bawah kakinya. Tapi masih juga Aku mengasihinya."
"AnakKu, adalah lebih baik tidak pernah mengenal Aku, daripada mengenalKu dan berbalik dari melayani Aku," kata Tuhan. "Kalau saja dia mendengarkanMu, Tuhan," seruku. "Kalau saja dia mau memperhatikan jiwanya dan jiwa-jiwa lain." "Dia tidak mau mendengarkanKu. Ketika Kupanggil, dia tidak mau mendengarkanKu. Dia mencintai kehidupan yang mudah. Kupanggil dan Kupanggil dia untuk bertobat, tapi dia tidak mau kembali kepadaKu. Suatu hari dia terbunuh dan segera datang kemari. Sekarang iblis menyiksanya karena dia pernah berkhotbah tentang FirmanKu dan menyelamatkan jiwa untuk kerajaanKu. Inilah siksaannya."
Kuperhatikan setan-setan ketika mereka terus berbaris mengelilingi peti mati. Jantung manusia itu terus berdenyut dan darah asli mengalir daripadanya. Aku tak pernah melupakan jeritan kesakitannya dan kesedihannya.
Yesus memandang laki-laki di dalam peti mati itu, dengan belas kasihan yang mendalam dan berkata, "Darah dari banyak jiwa yang terhilang ditimpakan ke atasnya. Saat ini banyak diantara mereka berada dalam penyiksaan di sini." Dengan hati penuh kesedihan, Yesus dan aku berjalan terus.
Ketika kami tinggalkan tempat itu, kulihat rombongan setan-setan lain mendatangi peti mati itu. Tinggi mereka kira-kira 3 kaki, berpakaian hitam dan wajah mereka ditutupi kerudung hitam. Regu-regu bergiliran menyiksa jiwanya. Kupikir, betapa karena rasa harga diri, kadang-kadang kita tidak mau mengakui kesalahan kita dan mohon pengampunan. Kita menolak untuk bertobat dan merendahkan hati, dan kita berjalan terus seolah-olah kita sendirilah yang paling benar. Tapi, ingat jiwa-jiwa, alam maut itu nyata. Janganlah pergi ke situ.
Yesus dan aku berjalan ke tempat kecil yang terbuka yang seluruhnya ditabur batu-batu. Di sana sini ada sumur-sumur yang rendah, semuanya dibuat dari tanah dan batu. Sinar yang terang menyinari suatu tempat seukuran ruang dansa yang luas. Yesus berkata, "AnakKu, lihatlah pekerjaan iblis."
Inilah apa yang kulihat dan kudengar. Suara musik yang bagus mengalun di udara, dan di tengah ruang dansa, di atas lantai dansa yang terang ada lima orang wanita cantik yang sedang menari. Semua berbaris dalam sejajar dan bergerak bersama-sama mengikuti alunan musik. Mereka menari sambil tertawa-tawa. Kelihatannya seperti kontes kecantikan, karena kecantikan wanita-wanita itu benar-benar menakjubkan. Mereka begitu menarik sehingga kelihatannya bukan seperti wanita betul. Pikirku dalam hati, bagaimana seseorang yang begitu cantik bisa di alam maut? Pakaian yang dipakai wanita-wanita itu bagus-bagus dan sangat mahal. Mereka kelihatan seperti putri-putri raja, tanpa kekurangan sedikitpun. Semuanya kelihatan sempurna. Aku ingin tahu, apa yang mereka kerjakan di alam maut. Mereka tidak kelihatan jahat dan berdosa. Tapi kemudian kudapati bahwa mereka menari menuju ke api, dan lidah-lidah api menjilat-jilat naik turun ke tubuh mereka yang sempurna itu. Mereka tertawa ketika lidah api menjilat dan membungkus tubuh mereka. Mereka tidak terbakar maupun merasakan sakit. Kuperhatikan waktu musik berhenti seketika dan ruangan dansa itu menjadi sunyi. Barisan wanita-wanita cantik itu berhenti bergerak dan memperhatikan ketika seseorang datang. Kehadirannya yang jahat memenuhi ruangan, suasana jahat yang lebih dasyat daripada yang pernah kurasakan.
Kemudian kulihat punggung seseorang gelap, seluruhnya terlindung dalam bayangan. Punggungnya menghadap padaku, dan dia berpakaian jubah panjang dan mantel warna gelap. Di sampingnya ada dua orang laki-laki. Punggung mereka juga menghadap kepadaku dan Yesus. Aku tahu bahwa mereka tidak bisa melihat kami.
"Perhatikan," kata Yesus. Aku tahu kehadiran yang jahat itu adalah iblis, karena wanita-wanita cantik itu mulai membungkuk dan menyanyi, "Hidup iblis, hidup iblis." Iblis mulai berbicara, katanya "Anak-anakku, kamu sudah menuruti perintah-perrintahku dan sekarang kamu siap pergi ke bumi untuk melaksanakan keinginanku. Kuasa-kuasa kegelapan sudah diberikan kepadamu, dan kamu punya semua sumber dari alam maut untuk mendukung pekerjaanmu." Iblis tertawa jahat dan berkata, "Sekarang untuk mengingatkanmu akan kuasaku, akan kudemonstrasikan tentang apa yang akan terjadi apabila kamu tidak patuh kepadaku. Iblis melambaikan tangannya ke arah mereka, dan mereka mulai menjerit-jerit kepadanya. "Oh, jangan iblis, kami akan patuh dan mengerjakan apa yang kau perintahkan. Tolong, iblis, jangan siksa kami." Tapi iblis tidak mengacuhkannya.
Dengan takjub kuperhatikan ketika tubuh-tubuh molek dari wanita-wanita itu mulai berubah jadi daging mati berwarna abu-abu dari alam maut. Apa yang dulunya sempurna dalam kecantikannya, sekarang menjadi kejelekan yang menjijikkan. Tubuh-tubuh yang cantik itu menjadi berantakan sehingga hanya tinggal wujud mati yang mengerikan. Wujud itu penuh setan dan roh-roh jahat, dari perut mereka keluar ular yang besar dan panjang dan merayap ke sana ke mari.
"Yesus, apa artinya ini?" kataku. Yesus tidak menjawabku. "Iblis, tolong kembalikan tubuh-tubuh kami yang cantik," wanita-wanita itu memohon. "Kami mau patuh padamu." Suara ketawa memenuhi udara ketika iblis melambaikan tangannya dan wujud yang jelek itu berubah kembali ke wujud wanita-wanita cantik dan menarik.
"Dengarkan dan patuhi aku," kata iblis pada mereka. "Kerjakan segala sesuatu yang kukatakan padamu, dan kamu akan dapat mempertahankan tubuh-tubuh molekmu. Sekarang perhatikan, akan kuberitahu padamu di mana akan kamu lakukan pekerjaan-pekerjaan jahatku." Demikianlah, laki-laki di sebelah kiri iblis mengangkat tangannya, dan sinar yang terang muncul di tembok timur. Di tembok ada layar bioskop, di layar itu ada gambar-gambar dari tempat-tempat sehari-hari yang biasa. Iblis berkata, "Pergilah ke tempat-tempat itu dan tinggal, bertindaklah seperti manusia biasa. Tipulah banyak orang, dan buatlah sebanyak mungkin manusia menolak Allah. Aku akan mengawasimu, setiap tindakanmu akan kuketahui. Hati-hatilah, jangan sampai diketahui, dan aku akan melindungi kamu."
Iblis mengangkat tangannya ke arah layar bioskop itu, dan adegan itu mulai berjalan terus. Disana muncul jalan-jalan sebuah kota, sebuah klub malam, sebuah toko, toko roti, toserba, bank, pernikahan, penjualan obral, gereja dan balai kota. Semua tempat yang ditunjukkan hanyalah tempat-tempat rutin, dan iblis menunjukkan di layar banyak tempat-tempat lain seperti itu pada mereka.
"Kamu akan menipu banyak orang, dan banyak orang akan jatuh dari kebenaran. Kamu akan menjelajahi bumi untuk melakukan pekerjaanku, dan kembali kepadaku untuk memberi laporan. Jika kau butuh bantuan, akan kukirim. Kamu sudah dilatih dengan baik dan penggunaan kekuatan setanmu. Misimu adalah untuk mendapatkan jiwa-jiwa bagiku. Kamu boleh membujuk mereka melalui ilmu sihir, agama palsu dan pemujaan. Kamu bisa membawa Kristen-Kristen yang lemah ke dalam dosa kedagingan. Kamu menanamkan benih keragu-raguan tentang kebenaran-kebenaran dari Firman Allah. Tuntun laki-laki dan wanita menjauhi Injil Kristus, dan hancurkan mereka kalau kau mampu."
Sebuah wadah yang besar dibawa kepada iblis. Di atasnya ada kertas-kertas. Dia pungut dan mulai membacakan banyak hal kepada wanita-wanita itu. Beberapa hal aku tahu, tapi beberapa hal tidak. "Ambil satu jiwa setiap minggu," iblis melanjutkan, "dan bekerja dengan jiwa itu sepanjang minggu. Kamu akan kuberi waktu tiga minggu untuk merusak satu jiwa ini, kemudian lapor kepadaku. Kamu tidak akan membutuhkan sesuatu, karena kekayaan yang berlimpah-limpah tersedia bagimu. Ingat bahwa jiwa yang kau menangkan pada gilirannya akan memenangkan banyak jiwa untukku. Kerja keras, dan akan kuberi ganjaran kepadamu. Jika kau tidak patuh, akan kuungkapkan jati dirimu yang sebenarnya kepada dunia. Ingat, kamu punya kuasa untuk berubah dalam bentuk apapun seperti yang kau ingini. Akan kukirim apapun yang kau butuhkan supaya kau berhasil. Sekarang, pergi dan kerjakan pekerjaanku, dan kembali dalam waktu satu bulan."
"Aku ingin menang melawan Allah." Iblis berseru ketika dia melambaikan tangannya lagi, dan wanita-wanita cantik itu mulai menuju ke bumi. Kulihat, dan hanya tertinggal api di tempat wanita-wanita itu berdiri sebelumnya. Kuperhatikan ketika iblis berbicara kepada kedua laki-laki yang bersamanya. "Lihat!" dan menunjuk ke dinding gambar bioskop. "Aku benci Allah," katanya, "dan yang ini akan mengerjakan sebuah pekerjaan yang sangat baik bagiku."
Di sana, di atas layar kulihat wanita-wanita cantik itu di kota-kota, di gereja-gereja dan bar-bar, mengerjakan pekerjaan jahat mereka. Mereka adalah roh-roh penggoda, setan-setan alam maut yang dilepas di bumi. Dan manusia tidak tahu bahwa mereka adalah setan-setan. Kuasa setan itu nyata, pikirku. Mereka benar-benar di sana untuk menipu siapa saja yang bisa mereka tipu. Mereka menipu, berbohong dan mencuri untuk menjadikan seorang murid untuk iblis.
Gambar bioskop itu mendadak lenyap, dan kuperhatikan, iblis dan kedua laki-laki yang bersama dia menghilang dalam gumpalan asap. Kemudian Yesus menunjukkan padaku sebuah lonceng raksasa, yang terbentang ke seluruh permukaan bumi, dan kudengar lonceng itu berdetak, jarum jam dalam posisi mendekati angka 12, dan jarum menitnya berputar sampai berhenti pada 3 menit sebelum angka 12. Dengan diam-diam jarum menit menggeser ke jam itu. Ketika menggeser, bunyi detaknya bertambah keras dan keras, hingga seolah-olah memenuhi seluruh bumi.
Tuhan berbicara seperti terompet, dan suaranya seperti desau air bah. "Dengarkan, dan dengar apa yang Roh Kudus katakan pada gerejaNya." KataNya, "Bersiaplah, karena pada waktu yang tidak kau sangka-sangka, Aku akan datang. Kudengar lonceng berbunyi. Saat itu jam 12. Pengantin laki-laki telah datang kepada pengantin wanitaNya."
Apakah kau sudah siap untuk kedatangan Kristus, kawanku? Atau apakah kau mau seperti mereka, yang mengatakan, "Bukan hari ini, Tuhan?" Maukah kau datang kepadaNya dan diselamatkan? Maukah hari ini kau berikan hatimu kepadaNya? Ingat, Yesus mampu dan mau menyelamatkan dirimu dari semua kejahatan, kalau hari ini kau datang kepadaNya dan bertobat. Berdoalah untuk keluargamu dan orang-orang yang kau kasihi, supaya mereka mau datang kepada Kristus sebelum terlambat. Dengarkan ketika Yesus berkata, "Aku mau melindungimu dari kejahatan. Aku akan menjagamu di semua jalan-jalanmu. Aku akan menyelamatkanmu. Aku akan menyelamatkan orang-orang yang kau kasihi. Datang kepadaKu hari ini, dan hidup."
Dengan banyak air mata aku berdoa, supaya semua yang membaca buku ini, akan menyadari kebenaran sebelum terlambat. Alam maut itu kekal abadi. Aku berusaha semampuku untuk membukukan apa yang kulihat dan kudengar. Aku tahu perkara-perkara itu benar. Kalau sudah kau baca akhir buku ini, aku berdoa supaya kau mau bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadimu. Kudengar Tuhan berkata, "Sudah waktunya untuk berangkat, kita akan kembali lagi besok."
Bab 7 Perut Alam Maut
Besok malamnya Yesus dan aku pergi ke dalam alam maut lagi. Sejauh mata memandang, kegiatan kejahatan berlangsung terus. Sejumlah besar kegiatan terpusat di sekeliling kami. Hanya kira-kira sejauh 10 kaki dari tempat kami berdiri, kulihat suatu kegiatan yang aneh, aneh karena banyak makhluk jahat dan roh-roh jahat bergegas masuk keluar ke tempat yang khusus. Adegan itu seperti dalam film horor. Sejauh mata memandang, ada banyak jiwa dalam penyiksaan, iblis dan malaikat-malaikatnya sedang melakukan pekerjaannya. Suasana remang-remang itu ditembus oleh jeritan-jeritan yang sedih dan putus asa.
Yesus berkata, "Nak, iblis itu berperan ganda, di dunia dia penipu, di alam maut dia penyiksa jiwa-jiwa. Kuasa-kuasa setan yang banyak dilihat di sini, kadang-kadang ada juga di bumi untuk menyakiti, mendatangkan penderitaan dan menipu. Akan Kutunjukkan kepadamu hal-hal yang belum pernah dilihat secara lebih terperinci. Beberapa hal yang kau lihat akan segera terjadi, sedang yang lain-lainnya baru akan terjadi kemudian hari."
Kulihat ke depan lagi, tanahnya berwarna coklat muda, tanpa kehidupan, tanpa rumput-rumput atau sesuatu yang berwarna hijau. Segala sesuatu mati, atau dalam peroses kematian. Di beberapa tempat terasa dingin dan lembab, sedang di tempat lain terasa panas dan kering. Dan di sana selalu tercium bau tengik dari daging busuk yang terbakar, tercampur dengan bau busuk dan basi dari sampah dan bau apek. Iblis memakai banyak jebakan dan perangkap untuk menipu umat Allah. Yesus berkata, "Dibanyak perjalanan kita ke alam maut, akan Kutunjukkan padamu banyak tipu-tipu setan yang licik dan busuk."
Kami baru saja berjalan beberapa yard ketika kulihat di depan kami sebuah benda yang gelap dan hitam yang tak enak dilihat. Benda itu bergerak ke atas dan ke bawah, mengkerut dan mengembang. Dan pada setiap gerakan benda itu mengeluarkan bau anyir yang hebat, yang lebih busuk daripada bau yang biasa ada di alam maut. Kuusahakan sebisa-bisaku untuk menjelaskan apa yang kulihat. Ketika benda besar yang hitam dan menggelantung itu masih terus mengkerut dan mengembang dan meniupkan bau yang menjijikkan, kuperhatikan ada suatu benda mirip tanduk, berwarna gelap yang muncul daripadanya dan naik ke atas menuju bumi. Kusadari bahwa benda itu adalah sebuah jantung besar berwarna hitam dan banyak jalan masuk ke dalamnya. Perasaan yang mengerikan melandaku. Yesus tahu perasaanku dan berkata, "Jangan takut. Inilah jantung alam maut. Belakangan kita akan melewatinya, tapi sekarang kita mesti ke dalam sel blok alam maut."
Kompleks sel alam maut ini merupakan suatu lingkaran di perut alam maut. Sel-sel ini mencapai tinggi 17 mil. Aku mendongak ke atas, dan kulihat ada parit besar berwarna coklat diantara sel-sel itu dengan dasar atau perut alam maut. Dalam parit itu kita-kira 6 kaki, dan aku ingin tahu bagaimana aku bisa menyeberanginya. Baru saja aku berpikir begitu, kami sudah ada di gang dari deretan pertama sel-sel itu. Gang itu berfungsi seperti gang-gang (jalan-jalan) sekeliling sel-sel dan sebagai tempat yang strategis apabila kita ingin melihat ke pusat alam maut.
Yesus berkata, "Perkara-perkara ini tepat dan benar. Suatu hari maut dan alam maut akan dilempar ke lautan api. Sampai kemudian, ini adalah tempat milik alam maut. Sel-sel ini akan tetap berada di sini, penuh sesak dengan jiwa-jiwa yang berdosa, tersiksa dan menderita."
"Kuberikan nyawaKu sehingga kau tidak wajib ke sini. Aku tahu kengerian di sini benar-benar nyata, sebagaimana belas kasihan BapaKu adalah nyata. Kalau kau mau memintaNya, Dia mau mengampunimu. Hari ini berserulah kepadaNya dalam namaKu."
Bab 8 Sel-sel Di Dalam Alam Maut
Yesus dan aku berdiri di gang dari deretan pertama sel-sel itu. Gang itu kira-kira selebar 4 kaki. Kuperhatikan, dan sejauh mata memandang ada banyak gang-gang lain, membentuk lingkaran besar menyerupai sebuah lingkaran raksasa. Di samping gang-gang ada sel-sel yang terbenam di dalam tanah. Sel-sel ini (seperti sel penjara) semuanya dalam satu jajar, hanya terpisah oleh tanah 2 kaki.
Kata Yesus, "Blok-blok sel ini tingginya 17 mil, mulai dari dasar alam maut. Di dalam sel-sel ini ada banyak jiwa yang pernah terlibat ilmu gaib dan klenik. Beberapa adalah ahli sihir, medium, penjual obat, penyembah berhala atau orang-orang jahat yang akrab dengan roh. Jiwa-jiwa inilah yang melakukan hal-hal yang paling dibenci dan ditentang Allah. Banyak diantara mereka yang sudah berada di sini selama beratus-ratus tahun. Inilah mereka yang tidak mau bertobat, terutama mereka yang mengelabui orang-orang dan membawa mereka menjauhi Allah. Jiwa-jiwa ini sudah melakukan kejahatan besar terhadap Tuhan dan umatNya. Mereka cinta dan gemar akan kejahatan dan dosa.
Waktu aku mengikuti Tuhan berjalan di gang-gang, kulihat ke bawah, ke pusat alam maut dimana ada sejumlah besar kegiatan. Di pusat itu selalu diterangi oleh cahaya yang redup, dan aku dapat melihat kegiatan-kegiatan banyak makhluk. Sejauh mata memandang di depan kami ada sel-sel. Kupikir tentunya penyiksaan di sel-sel ini tidak akan lebih hebat daripada di lubang-lubang. Dari sekeliling kami kudengar tangisan-tangisan, rintihan-rintihan dan jeritan-jeritan dari jiwa-jiwa yang terkutuk di dalam sel mereka. Aku mulai merasa sangat muak. Hatiku sangat sedih.
Yesus berkata, "Sampai sekarang Aku tidak membiarkanmu mendengar tangisan-tangisan mereka, nak. Tapi sekarang akan Kutunjukkan padamu bagaimana iblis mencuri, membunuh dan merusak. Di alam maut sini ada perbedaan penyiksaan untuk jiwa-jiwa yang berbeda. Iblis mengelola penyiksaan ini sampai Hari Penghakiman, sampai maut dan alam maut dilempar ke lautan api. Lautan api juga sekali-sekali datang melewati alam maut."
Ketika kami berjalan sepanjang gang, suara-suara terdengar lebih keras. Jeritan keras datang dari dalam sel. Aku jalan dekat-dekat Yesus. Dia berhenti di depan sel yang ketiga. Cahaya terang menerangi sel sebelah dalam. Di dalam sel ada seorang wanita tua yang duduk di kursi goyang, membanting-banting diri dan menjerit-jerit seolah-olah hatinya sedih sekali. Aku tidak tahu bagaimana, tapi aku terkejut waktu kudapati bahwa wanita ini berwujud manusia dengan tubuh yang nyata. Sel ini benar-benar kosong kecuali wanita di kursi goyang itu. Dinding sel terdiri dari lempung dan tanah, dan tertanam di dalam tanah. Pintu depannya terbentang di bagian dalam sel. Terbuat dari logam hitam, dengan palang dari logam dan kunci di atasnya. Ketika palangnya dibuka lebar, Yesus dan aku hampir dapat melihat semuanya yang ada di dalam sel. Wanita tua itu berwarna abu-abu, dagingnya tercampur warna abu-abu. Dia bergoyang bolak-balik. Ketika dia bergoyang, air mata mengalir di pipinya. Aku tahu dari pancaran wajahnya yang begitu sedih bahwa, dia sangat menderita kesakitan dan mengalami suatu siksaan yang tidak kelihatan. Aku ingin tahu apa yang dituduhkan padanya sehingga dia dijebloskan di penjara sini. Mendadak, persis di depan mataku, wanita itu mulai berubah wujud, pertama-tama berwujud seorang laki-laki tua, kemudian jadi wanita muda, wanita setengah umur, dan akhirnya kembali lagi ke wujud wanita tua yang pertama-tama kulihat. Dengan terkejut kuperhatikan waktu dia berubah wujud dari satu ke lainnya.
Ketika dia melihat Yesus, dia menangis, "Tuhan, kasihanilah aku. Keluarkan aku dari tempat siksaan ini." Dia bersandar ke depan kursinya dan mengulurkan tangannya kepada Yesus, tapi tidak bisa mencapaiNya. Perubahan ini berlanjut. Pakaiannyapun berubah, sehingga dia berpakaian seperti seorang laki-laki, kemudian seorang gadis muda, seorang wanita setengah umur dan kemudian jadi seorang wanita tua. Semua perubahan ini hanya terjadi dalam beberapa menit.
Aku tanya kepada Yesus, "Kenapa, Tuhan?" Dia berteriak lagi, "Oh Tuhan, keluarkan dari sini sebelum mereka kembali." Sekarang dia berdiri di bagian depan dari selnya, mencengkeram palang dengan kepalan yang erat. Katanya, "Aku tahu kasihMu nyata. Aku tahu kasihMu benar. Keluarkan aku!" Kemudian ketika wanita itu menjerit ketakutan, aku tahu bahwa ada sesuatu yang mulai merenggut daging di tubuhNya.
"Wujud tidak seperti yang terlihat," kata Tuhan. Wanita itu duduk kembali di kursi goyangnya dan mulai bergoyang. Tapi sekarang yang duduk di kursi goyang hanyalah sebuah kerangka, kerangka dengan kabut kotor di dalamnya. Di mana beberapa menit yang lalu ada tubuh yang berpakaian, kini hanya berwujud kerangka dan lubang-lubang di bagian matanya. Jiwa wanita itu merintih dan berseru kepada Yesus untuk bertobat. Tapi seruannya terlambat.
"Di bumi," kata Yesus, "wanita ini adalah tukang sihir dan penyembah iblis. Dia tidak saja melakukan ilmu sihir, tapi dia juga mengajarkan ilmu sihir kepada orang lain. Sejak dia masih anak-anak, keluarganya mempraktekkan ilmu hitam. Mereka lebih menyukai kegelapan daripada terang. Kata Tuhan, "Sering Kupanggil dia untuk bertobat. Dia mengolok-olokKu dengan berkata, "Aku senang melayani iblis. Aku akan terus melayaninya." Dia menolak kebenaran dan tidak mau bertobat dari semua kejahatannya. Dia membuat banyak orang berbalik dari Tuhan, sekarang beberapa dari mereka ada di alam maut bersama-sama dia. Kalau saja dia mau bertobat, pasti akan banyak dari keluarganya Kuselamatkan. Tapi dia tidak mau mendengarkan. Iblis telah menipu wanita ini sehingga percaya bahwa, dia akan menerima kerajaannya sendiri sebagai hadiah untuk pelayanannya kepadanya.. Diberitahunya bahwa dia tidak akan mati, tapi akan hidup bersama-sama dia selamanya. Dia tetap memuji iblis dan mati, datang ke sini dan minta kerajaan yang dijanjikannya kepadanya. Iblis, bapa segala dusta, tertawa kepadanya dan berkata, "Pikirmu aku mau berbagi kerajaan denganmu? Inilah kerajaanmu." Dan dia menguncinya di dalam sel itu dan menyiksanya siang malam. Di bumi, wanita ini mengajar banyak ilmu sihir, baik ilmu hitam maupun ilmu putih, untuk menjalankan ilmu sihirnya. Salah satu tipu sulapnya adalah merubah wujud dari seorang gadis menjadi wujud wanita setengah umur, ke wujud wanita tua, dan bahkan ke wujud seorang laki-laki tua. Pada waktu itu, adalah suatu kesenangan baginya untuk membuat perubahan-perubahan wujud, dan untuk menakut-nakuti ahli-ahli sihir yang lebih rendah tingkatannya daripadanya. Tapi kini dia menderita kesakitan alam maut, dan dagingnya dirobek pada setiap perubahan wujud. Sekarang dia tidak bisa mengontrolnya, dan terus menerus berubah dari satu wujud ke wujud lainnya, tapi wujudnya yang sebenarnya ialah jiwa berkabut di dalam kerangkanya. Iblis memakainya untuk tujuan-tujuan jahatnya, dan mengejek dan mengolok-oloknya. Sering sekali dia dibawa kepada iblis untuk disiksa demi kesenangannya. Kupanggil dia berulang kali. Aku akan menyelamatkannya. Tapi dia tidak menghendaki Aku. Sekarang dia mohon-mohon pengampunan, tapi sudah terlambat. Sekarang dia terhilang tanpa harapan."
Kupandang wanita yang terhilang untuk selamanya itu di dalam penderitaannya dan kesakitannya, dan meskipun dia seorang wanita yang jahat, hatiku sedih oleh belas kasihan. "Tuhan, betapa mengerikan!" kataku berlinang air mata. Dan kemudian, seolah-olah Yesus dan aku tidak berada di sana, satu setan yang besar berwarna coklat, dengan sayap patah, kira-kira bentuk dan ukurannya seperti seekor beruang besar, datang di depan selnya, membukanya dengan kunci. Dia membuat suara gaduh seolah-olah mau menakut-nakutinya. Wanita itu menjerit ketakutan ketika dia mulai menyerangnya dan menariknya keluar dari sel.
Yesus berkata, "Setan ini sering menyiksanya." Kuperhatikan ketika dia diseret keluar dari sel dan dibawa pergi. "Tuhan," tanyaku, "apa kita tidak bisa berbuat sesuatu?" Aku merasa kasihan sekali padanya. "Terlambat!" jawab Yesus. "Terlambat."
Bab 9 Ketakutan Di Alam Maut
Aku mengerti kenapa orang-orang di dalam sel di perut alam maut ini disiksa secara berbeda dengan yang lain-lain. Banyak yang tidak kumengerti. Aku sungguh-sungguh mendengarkan Yesus, dan membuat catatan dari apa yang kudengar dan kulihat untuk kemuliaan Allah. Sejauh mata memandang sel-sel ini berada dalam lingkaran yang tak berakhir. Rintihan, ratapan, keluh kesah datang dari sel-sel itu waktu kami lewat.
Kami belum berjalan jauh ketika Yesus berhenti di depan sebuah sel yang lain. Ketika kami melihat ke dalam, timbul cahaya (Yesus yang menciptakan cahaya). Aku berdiri dan melihat jiwa itu, dan aku tahu dia sedang disiksa berat. Dia seorang wanita yang lain lagi, dan warnanya biru abu-abu. Dagingnya mati, dan bagian-bagian yang membusuk berjatuhan dari tulangnya. Tulang-tulangnya semuanya terbakar menjadi hitam pekat, dan memakai potongan pakaian yang compang-camping. Cacing-cacing merayap keluar dari daging dan tulang tulangnya. Udara yang kotor memenuhi selnya. Seperti wanita sebelumnya, dia pun duduk di kursi goyang. Dia sedang memegang sebuah boneka lain. Dan kalau dia bergoyang, dia menangis dan memegang boneka itu ke dadanya. Sedu sedan yang hebat mengguncang tubuhnya dan ratap tangis terdengar di selnya.
Yesus bercerita kepadaku, "Dia juga hamba iblis. Dia jual jiwanya kepadanya dan semasa hidupnya dia melakukan semua kejahatan. Ilmu sihir itu nyata," kata Yesus. "Wanita ini mengajar dan melakukan ilmu sihir dan menyebabkan banyak orang berbalik ke jalan dosa. Mereka yang jadi pengajar ilmu sihir mendapat perhatian khusus dan kuasa yang lebih besar dari iblis daripada mereka yang hanya melakukannya. Dia seorang peramal dan medium untuk tuannya. Dia mendapat hadiah dari iblis untuk setiap kejahatan yang dilakukan. Dia tahu bagaimana menggunakan kuasa kegelapan untuk dirinya sendiri dan untuk iblis. Dia pergi ke penyembahan-penyembahan setan dan memuji iblis. Dia adalah wanita yang kuat baginya."
Aku ingin tahu berapa banyak jiwa yang sudah ditipunya untuk iblis. Kupandang kerangka berjiwa yang sedang menangisi sebuah boneka kain yang hanya berupa sepotong kain kotor. Hatiku sedih dan mataku penuh air mata. Didekapnya erat-erat boneka kain itu seolah-olah benda itu bisa menolongnya. Bau kematian memenuhi tempat itu. Kemudian kulihat dia mulai berubah seperti wanita yang terdahulu. Pertama-tama berwujud seorang wanita tua dari tahun 1930, kemudian menjadi wujud wanita muda masa kini. Berulang kali dia berubah wujud secara ajaib begitu tepat di depan kami.
"Wanita ini," kata Yesus, "bagi iblis, sepadan dengan pengkhotbah." Sama seperti Injil yang dikhotbahkan kepada kita oleh pendeta asli, demikian juga iblis mempunyai pendeta-pendeta palsu. Dia punya kekuasaan setan yang kuat, dimana untuk menerimanya dia diwajibkan menjual jiwanya. Karunia-karunia jahat dari iblis itu, seperti sisi yang berlawanan pada sebuah mata uang logam, dengan karunia-karunia Roh yang dilimpahkan oleh Yesus kepada orang percaya. Inilah kuasa kegelapan. Pekerja-pekerja dari iblis ini bekerja di praktek-praktek ilmu gaib toko-toko sulap/sihir, ahli membaca telapak tangan dan dengan cara-cara lain. Medium dari iblis adalah pekerja dengan kuasa setan yang kuat. Orang-orang ini sama sekali tertipu dan terjual mutlak pada iblis. Bahkan beberapa pekerja kegelapan tidak bisa berbicara kepada iblis, kecuali kalau medium berbicara untuk mereka. Mereka mempersembahkan manusia dan hewan kepada setan. Bahkan manusia menyerahkan jiwa mereka kepada iblis. Mereka memilih melayani dia daripada Aku. Pilihan mereka adalah kematian, kecuali kalau mereka bertobat dari dosa-dosanya dan datang kepadaKu.
Aku setia, dan Aku mau menyelamatkan mereka dari dosa-dosa mereka. Banyak juga yang menjual jiwa mereka, yang berpikir bahwa mereka akan hidup untuk selamanya. Tapi mereka akan mengalami kematian yang mengerikan. Iblis masih berpikir bahwa dia bisa menggulingkan Allah dan mengacau rencana Allah, tapi dia sudah dikalahkan di kayu salib. Kurebut kunci dari tangan iblis, dan Aku punya kuasa di langit dan di bumi. Sesudah wanita ini mati, dia langsung ke alam maut. Setan-setan membawanya ke hadapan iblis. Dengan marah dia tanya, kenapa setan-setan itu menguasainya, karena pikirnya, di bumi dialah yang menguasai mereka. Di bumi mereka telah menjalankan perintah-perintahnya. Dia juga tanya kepada iblis tentang kerajaan yang dijanjikannya. Iblis tetap berbohong kepadanya sekalipun sesudah kematiannya. Katanya, dia mau memulihkannya hingga hidup kembali, dan memakainya untuk melaksanakan tujuan-tujuannya lagi. Dengan tipuan dia mendapatkan banyak jiwa untuknya, sehingga kebohongannya (iblis) masuk akal baginya. Tapi akhirnya, iblis tertawa dan mencemoohnya. Katanya, "Aku telah menipu dan memakaimu bertahun-tahun. Kerajaanku tak akan pernah kuberikan kepadamu." Setan itu melambaikan tangannya kepada wanita itu, dan rupanya seperti dagingnya direnggut dari tulang-tulangnya. Dia menjerit-jerit kesakitan ketika sebuah buku yang hitam dan besar dibawa di hadapan iblis. Dibukanya, dan jari-jarinya menari-nari di halaman itu sampai dia menemukan namanya.
"Oh ya," kata iblis, "kau sudah melayaniku dengan baik waktu di bumi. Kau bawa padaku 500 jiwa." Dia berbohong dan berkata kepadanya, "Hukumanmu tidak akan seberat lainnya." Ketawanya yang jahat meledak, iblis berdiri dan mengacungkan telunjuknya ke arah wanita itu, dan angin yang besar timbul dan memenuhi tempat itu. Suara seperti geledek timbul daripadanya. "Ha-ha," kata iblis, "ambil kerajaanmu kalau kau mampu." Kemudian suatu kekuatan yang tidak terlihat menghempasnya ke tanah. "Di sini kau juga harus melayani aku." Iblis tertawa ketika dia mencoba untuk bangun berdiri. Wanita itu menjerit kesakitan ketika dagingnya masih terus direnggut dari tulang-tulang-nya oleh setan-setan. Dia diseret kembali ke dalam kurungannya. Dia teringat janji-janji iblis. Dikatakannya bahwa ia akan memiliki semua kuasa. Dikatakannya bahwa dia tidak pernah mati. Dikatakannya bahwa dia (iblis) punya kuasa tentang hidup dan mati, dan dia telah mempercayainya. Diceritakannya bahwa iblis dapat mencegah apa saja yang dapat membunuhnya. Iblis cerita banyak kebohongan dan berjanji banyak hal kepadanya.
Yesus mengatakan, "Aku datang untuk menyelamatkan semua manusia. Aku ingin semua yang terhilang bertobat dan datang kepadaKu. Bukan kehendakKU bahwa seseorang akan binasa, tapi mempunyai kehidupan yang kekal. Susahnya, kebanyakan tidak mau bertobat dari dosa-dosanya sebelum mereka mati, dan mereka akan ke alam maut. Tapi jalan ke Sorga itu sama untuk semua orang. Kau harus dilahirkan kembali untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kau harus datang kepada Bapa dalam namaKu dan bertobat dari dosa-dosamu. Kau harus dengan sungguh-sungguh memberikan hatimu pada Allah dan melayani Dia."
"Nak," Yesus melanjutkan, "perkara berikutnya yang akan Kubukakankepadamu lebih mengerikan. Aku tahu hal itu akan menyedihkan hatimu. Juga aku ingin dunia mendengar dan mengetahui apa yang dikatakan Roh kepada gerejaNya. Seperti yang sudah kau ketahui, di dalam sel-sel ini ada jiwa-jiwa yang disiksa. Setiap kali sel-sel itu terisi, alam maut akan memperluas diri untuk menampung lebih banyak jiwa. Di alam maut, semua inderamu (perasaan) bekerja. Dan jika kau buta di dunia, di alam maut kau buta juga. Jika kau hanya punya satu lengan di bumi, di alam maut kau juga hanya punya satu lengan."
Harus kukatakan padamu untuk BERTOBAT, karena alam maut itu tempat yang sangat mengerikan, tempat yang menakutkan, tempat kesedihan dan tangisan penyesalan yang abadi. Kumohon, percayalah kepada apa yang kukatakan, karena itu benar. Sulit bagiku karena aku sering sakit selama aku membuat catatan ini. Di alam maut kulihat hal-hal yang terlalu mengerikan untuk diungkapkan. Bahkan lebih mengerikan dari ratapan penyiksaan, bau daging yang membusuk dan api alam maut dengan lubang-lubangnya yang menakutkan. Aku juga melihat hal-hal yang Allah tidak izinkan untuk kutulis. Ketika kau mati di bumi, jika kau sudah dilahirkan kembali, oleh Roh Allah rohmu dibawa ke Sorga. Jika ke alam maut. Setan-setan dengan rantai besar, akan menyeret jiwamu lewat pintu-pintu alam maut, dimana kau akan dilempar ke dalam lubang dan disiksa. Pada waktunya kau akan dibawa menghadap iblis. Di alam maut kau mengetahui dan merasakan semua perkara yang terjadi padamu.
Yesus cerita padaku bahwa, ada suatu tempat di alam maut yang disebut "Pusat Kesenangan". Jiwa-jiwa yang terkurung di lubang-lubang tidak bisa dibawa ke sana. Dia juga cerita padaku, meskipun ada perbedaan siksaan untuk jiwa yang berbeda, tapi semuanya dibakar dengan api.
Pusat Kesenangan itu dibentuk seperti arena sirkus. Beberapa orang yang akan menjadi penghibur dibawa ke lingkaran tengah dari Pusat Kesenangan. Mereka adalah orang-orang yang dengan sadar melayani iblis waktu hidup di bumi. Mereka adalah orang-orang yang dengan keinginan bebas mereka malahan memilih untuk mengikuti iblis daripada mengikuti Allah. Di sekeliling arena ada jiwa-jiwa lain, kecuali jiwa-jiwa yang ada di lubang. Mereka yang berada di lingkaran tengah adalah tokoh-tokoh dalan dunia ilmu sihir sebelum kematian mereka. Mereka adalah medium-medium, peramal, ilmu sihir, pembaca pikiran, dukun-dukun, semuanya yang dengan sadar memilih melayani iblis.
Ketika mereka hidup di dunia, mereka menipu banyak orang dan menyebabkan mereka mengikuti iblis dan dosa. Mereka yang sudah ditipu dan menjadikan mereka jatuh ke dalam dosa, datang menyiksa penipu-penipu mereka. Satu persatu diizinkan untuk menyiksa mereka. Dalam penyiksaan seperti itu, tulang-tulang rohani mereka dicerai beraikan dan dibakar di tempat-tempat yang berbeda di alam maut. Jiwa itu secara harfiah terobek dan bagian-bagiannya tersebar di alam maut sebagai semacam makhluk pemakan bangkai yang jahat. Jiwa-jiwa yang terpotong itu merasakan sakit yang luar biasa. Yang berada di luar arena bisa melemparkan batu-batu kepada yang ada di lingkaran. Semua cara penyiksaan yang ada diizinkan. jiwa-jiwa yang disiksa menjerit-jerit minta mati, tetapi itulah kematian abadi. Iblislah yang memberi semua perintah-perintah ini untuk dilaksanakan. Itulah pusat kesenangannya.
Yesus berkata, "Kurebut kunci alam maut dari iblis bertahun-tahun yang lalu. Aku datang dan membuka sel-sel ini dan mengeluarkan umatKu. Karena di zaman Perjanjian Lama, sebelum aku menyerahkan nyawaKu di kayu salib, Firdaus berada dekat alam maut. Sel-sel ini dulu pernah di Firdaus, sekarang iblis memakainya untuk maksud-maksud jahat dan membuatnya lebih banyak.
Oh pembaca, maukah kau bertobat dari dosa-dosamu sebelum secara kekal terlambat? Karena semua akan datang kehadapanKu dalam pengadilan. Firdaus pindah dari posisinya dekat alam maut ketika Aku mati dan dibangkitkan oleh kuasa Allah, Bapaku. Akan kuceritakan padamu bahwa sel-sel ini, yang tingginya 17 mil, disediakan sebagai penjara untuk mereka yang pernah menjadi pekerja kegelapan iblis, mereka yang melibatkan diri dalam segala macam dosa yang berhubungan dengan kuasa-kuasa setan, ilmu gaib dan penyembahan kepada iblis."
Yesus berkata, "Mari, akan Kutunjukkan sesuatu kepadamu." Segera kami berada kira-kira setengah mil di udara, di pusat perut alam maut, dan di tengah-tengah blok-blok sel yang tingginya 17 mil itu. Rasanya seperti di dalam sumur di mana puncak maupun dasarnya tidak kelihatan karena gelapnya. Tempat itu mulai dipenuhi cahaya kuning. Kupegang erat-erat tangan Yesus. "Tuhan," tanyaku, "kenapa kita berada di sini?" Segera datang angin topan dan suara yang kuat. Api dalam gelombang-gelombang besar merayap ke atas dinding-dinding sel membakar sesuatu yang dilewatinya. Lidah api mencapai sebelah dalam setiap sel, menimbulkan tangisan sedih karena kesakitan dan kesusahan. Meskipun begitu Yesus dan aku tidak tersentuh oleh lidah-lidah api itu, ketakutan melanda diriku ketika kulihat jiwa-jiwa yang terhilang itu lari ke bagian belakang sel-sel kecil mereka, mencoba mencari tempat persembunyian. Suara yang jahat mulai bertambah keras dari arah sebelah kiri kami. Kulihat, dan iblis sedang berdiri dengan punggungnya ke arah kami, dan seluruh sosoknya menyala. Tapi dia tidak terbakar, lebih tepat, dialah yang menyebabkan nyala api itu. Sekarang dia berdiri, diselubungi lidah api, menikmati tangisan dari jiwa-jiwa terhilang yang malang itu. Ketika iblis menggerakan tangannya, bola-bola api yang besar melesat daripadanya. Jeritan-jeritan yang menyayat hati dan tangisan-tangisan kesakitan terdengar dari sel-sel. Jiwa-jiwa yang ada di dalam sedang dibakar hidup-hidup di tempat yang lebih panas dari lautan api, sekalipun begitu, mereka tidak bisa mati. Setan-setan juga ikut tertawa ketika iblis pergi dari sel ke sel, menyiksa jiwa yang hilang itu.
Yesus berkata, "Iblis hidup dari kejahatan. Dia merasa bangga dengan kesakitan dan penderitaan, dan mendapatkan kekuatan daripadanya. Kuperhatikan iblis diliputi seluruhnya oleh lidah api berwarna kuning ke merah-merahan dengan tepi coklat. Angin ribut meniup pakaiannya yang tidak terbakar. Bau daging terbakar memenuhi udara. Dari semula aku sadari bahwa kengerian di alam maut memang benar-benar nyata. Iblis berjalan melalui lidah-lidah api, dan api itu tidak bisa membakarnya. Meskipun aku hanya melihat punggungnya, aku bisa dengar tertawanya yang jahat di mana-mana. Kuperhatikan ketika iblis naik dalam gumpalan asap, membawa berkas api bersamanya ke puncak dari perut alam maut. Kudengarkan ketika dia turun, dengan suara keras mengumumkan bahwa kecuali kalau semua jiwa-jiwa itu menyembahnya, dia akan memberi mereka giliran di lingkaran kesenangan. "Jangan iblis, kami akan menyembahmu," teriak mereka serentak ketika semuanya mulai membungkuk dalam sikap penyembahan kepada iblis. Dan makin mereka menyembahnya, makin besar pula keinginannya untuk dipuja. Makin keras dan makin keras suara pujian itu sampai alam maut mendengung dengan teriakan-terikan itu.
Yesus berkata, "Semua yang mendiami sel-sel alam maut telah mendengar kebenaran Injil ketika mereka masih hidup di bumi. Berkali-kali keselamatanKu disarankan pada mereka. Berkali-kali RohKu mendorong mereka, tapi mereka tidak mau datang kepadaKu untuk diselamatkan."
Ketika Yesus sedang bercakap-cakap, iblis berbicara pada pokok persoalannya, "Ha-ha, inilah kerajaanmu, semua kerajaan yang kau miliki. Kerajaanku meliputi seluruh bumi dan dunia di bawah." Kudengar dia menjerit, "Inilah kehidupanmu yang kekal!" Dan tangisan penyesalan datang dari sel-sel yang terbakar.
Yesus berkata, "KeselamatanKu bebas. Siapa yang mau, biarlah dia datang dan diselamatkan dari tempat hukuman abadi ini. Aku tidak akan mengusirnya. Kalau kau sudah jadi ahli sihir, sekalipun kau sudah bikin perjanjian tertulis dengan setan, kuasaKu akan memutuskannya, dan darahKu yang tercurah akan menyelamatkanmu. Akan kuambil kutuk-kutuk yang jahat dari hidupmu dan menebusmu dari alam maut. Serahkan hatimu kepadaKu sehingga Aku bisa melepaskanmu dan membebaskanmu."
Bab 10 Jantung Alam Maut
Malamnya, aku pergi bersama Yesus ke dalam alam maut. Sepanjang hari di depan mataku terbayang alam maut. Kucoba untuk menceritakan pada yang lain-lain tentang apa yang kulihat, tapi mereka tidak mau percaya padaku. Aku merasa begitu sepi sendiri, dan hanya karena kemuliaan Allah saja aku masih bisa meneruskannya. Semua kemuliaan milik Tuhan Yesus Kristus.
Malam berikutnya Yesus dan aku kembali ke alam maut. Kami berjalan sepanjang tepi dari perut alam maut, mengenali bagian-bagian yang sudah pernah didatangi. Bau daging busuk yang sama, suasana jahat yang sama, bau apek yang sama, dimana-mana hawanya panas. Aku sudah sangat cape. Yesus tahu pikiranku dan berkata, "Aku tak akan pernah meninggalkan dan menelantarkanmu. Aku tahu kau letih, tapi Aku akan menguatkanmu."
Sentuhan Yesus menguatkanku, dan kami berjalan terus. Di depan kulihat benda hitam yang besar, hampir seluas lapangan baseball, yang nampaknya bergerak naik turun. Kuingat aku sudah pernah diberitahu, bahwa inilah "jantung alam maut".
Tangan-tangan besar atau tanduk-tanduk muncul dari jantung yang hitam itu. Benda-benda itu muncul daripadanya, nongol ke atas dan ke luar dari alam maut ke dalam dan meliputi bumi. Aku ingin tahu apakah tanduk-tanduk ini sama dengan yang ada di Alkitab. Di sekitar jantung, tanahnya kering dan coklat. Di semua jurusan, sepanjang kira-kira 30 kaki, tanahnya telah terbakar dan jadi kering, coklat. Jantung itu hitam pekat, tapi tercampur warna lain seperti sisik ular diantara warna hitam itu. Jantung itu pada setiap denyutannya mengeluarkan bau yang sangat menusuk. Dia bergerak seperti jantung benar-benar, berdenyut naik turun. Ada kekuatan jahat mengelilinginya.
Dengan heran kupandang jantung yang jahat ini dan ingin tahu untuk apa. Kata Yesus, "Cabang-cabangnya yang rupanya seperti arteri sebuah jantung, berupa pipa-pipa saluran yang menembus keluar bumi untuk memuntahkan kejahatan ke atasnya. Inilah tanduk-tanduk yang dilihat oleh Daniel, dan mereka melambangkan kerajaan-kerajaan jahat di muka bumi. Beberapa sudah pernah ada, beberapa belum terbentuk, dan beberapa sudah ada saat ini. Kerajaan-kerajaan jahat akan muncul, dan antikris akan menguasai banyak bangsa, banyak tempat dan banyak hal. Kalau mungkin merekapun akan menipu orang-orang pilihan. Banyak yang akan berbalik dan menyembah Binatang dan patungnya. Dari cabang-cabang pokok atau tanduk-tanduk, muncul cabang-cabang yang lebih kecil. Dan dari cabang-cabang yang lebih kecil muncul setan-setan, roh-roh jahat dan kekuatan-kekuatan jahat dalam semua gaya. Mereka akan dilepas di muka bumi dan diperintah oleh iblis untuk melakukan berbagai macam pekerjaan jahat. Kerajaan-kerajaan dan kekuatan-kekuatan jahat ini akan patuh pada binatang, dan banyak yang akan mengikutinya untuk membinasakan. Di sinilah, di jantung alam maut ini, awal dari semuanya.
Inilah Firman yang dikatakan Yesus kepadaku. Dia perintahkan padaku untuk menulisnya, membukukannya dan menyebarkannya ke seluruh dunia. Firman ini benar. Wahyu ini diberikan padaku oleh Tuhan Yesus Kristus, supaya semua orang tahu dan mengerti tentang pekerjaan iblis dan rencana-rencana jahat yang direncanakanNya untuk kemudian hari.
Yesus berkata, "Ikutilah Aku." Kami berjalan naik tangga ke dalam jantung, ada pintu masuk yang terbuka di depan kami. Keadaan di dalam jantung gelap total. Kudengar suara tangisan, dan baunya begitu hebat sampai aku hampir tidak bisa bernapas. Yang bisa kulihat dalam kegelapan itu hanyalah Yesus. Aku berjalan dekat-dekat padaNya.
Dan kemudian, Yesus lenyap! Yang tidak terpikirkan sebelumnya telah terjadi. Aku sendirian di jantung alam maut. Aku sangat ketakutan. Jiwaku dicengkeram kengerian, dan kematian menguasai diriku. Aku memanggil Yesus. "Dimana Engkau? Dimana Engkau? Oh, kembalilah Tuhan!" Aku memanggil dan memanggil, tapi tak seorangpun menjawab. "Oh Allahku," ratapku, "aku mesti keluar dari sini." Aku mulai berlari di dalam gelap. Ketika kuraba dinding, rupanya dinding itu bernapas dan terasa bergerak di tanganku. Dan kemudian aku tidak sendirian lagi.
Ku dengar suara tertawa, ketika dua setan, terkurung cahaya kuning yang suram, datang dan menangkap kedua tanganku. Dengan cepat mereka merantai tanganku dan menyeretku lebih masuk ke dalam jantung. Aku berseru kepada Yesus, tapi tidak ada jawaban. Aku menangis dan melawan dengan seluruh kekuatanku, tetapi mereka menyeretku seolah-olah aku sama sekali tidak memberikan perlawanan.
Ketika kami masuk makin ke dalam jantung, kurasakan sakit yang luar biasa, seperti ada kekuatan yang menggosok tubuhku. Seolah-olah dagingku dirobek dari tubuhku. Aku menjerit ketakutan. Penawan-penawanku menyeretku ke sebuah sel dan melemparku ke dalam. Ketika mereka mengunci pintunya, aku menjerit lebih keras. Mereka tertawa kejam dan berkata, "Tak ada gunanya menjerit, kalau waktunya tiba, kau akan dihadapkan pada tuan kami. Dia akan menyiksamu demi kesenangannya." Sekarang tubuhku penuh oleh bau yang sangat busuk di jantung alam maut. "Kenapa aku di sini? Apa yang salah? Apa aku jadi gila? Keluarkan aku! Keluarkan aku!" teriakku tanpa guna. Beberapa waktu kemudian, aku mulai meraba sisi selku. Terasa kasar dan lunak seperti sesuatu yang hidup. Dia hidup dan mulai bergerak. "Oh Tuhan." Jeritku. "Apa yang terjadi? Yesus, di mana Engkau?" tapi hanya terdengar gema suaraku sendiri. Ketakutan, ketakutan yang paling mencekam menguasai jiwaku.
Untuk pertama kalinya sejak Yesus meninggalkanku, aku mulai menyadari, bahwa aku telah terhilang dan tanpa harapan sama sekali. Aku tersedu-sedu dan memanggil Yesus berkali-kali. Dan kemudian, kudengar suara dari tempat gelap yang menyatakan, "Tidak ada gunanya memanggil Yesus. Dia tidak ada di sini." Cahaya suram mulai memenuhi ruangan itu. Untuk pertama kalinya dapat kulihat sel-sel lain, sel-sel seperti tempatku yang menempel di dinding jantung. Di depan kami ada semacam jaringan dan dari setiap sel meleleh semacam zat yang keruh dan lengket melalui sel-sel itu.
Suara wanita dari sel sebelah berkata kepadaku, "Kau telah terhilang di tempat penyiksaan ini. Tidak ada jalan keluar dari sini." Aku hampir tidak dapat melihatnya di cahaya yang suram itu. Dia terjaga seperti diriku, tapi penghuni-penghuni dari sel-sel lain rupanya sedang tidur atau tidak sadarkan diri.
"Tidak ada harapan," tangisnya. "Tidak ada harapan." Suatu rasa kesepian dan putus asa yang kuat melanda diriku. Kata-kata wanita itu tidak menolong. Katanya, "Inilah jantung alam maut. Di sini kita disiksa, tapi siksaan kami tidak seberat di bagian-bagian lain di alam maut." Kemudian kutahu, bahwa dia telah berbohong tentang siksaan di tempat ini, yang dikatakannya tidak seberat di tempat-tempat lain di alam maut. "Kadang-kadang," lanjutnya, "kami dibawa iblis, dan dia menyiksa kami demi kesenangannya. Iblis hidup dari rasa sakit kami, dan bertambah kuat oleh tangisan keputusasaan dan penderitaan kami. Kami selalu dihadapkan pada dosa-dosa. Kami tahu kehidupan kami tidak saleh. Kami juga tahu suatu saat kami mengenal Tuhan Yesus tapi kami menolak Dia dan bebalik dari Tuhan. Kami lakukan apa yang menyenangkan hati kami. Sebelum datang ke sini, aku adalah seorang pelacur. Aku bergaul dengan pria dan wanita hanya untuk uang mereka dan menyebut apa yang kami perbuat itu cinta. Aku menghancurkan banyak keluarga. Banyak lesbian, homosex dan orang-orang yang melakukan perzinahan ada di dalam sel-sel ini."
Aku menjerit dalam kegelapan, "Mestinya aku tidak berada di tempat ini. Aku sudah diselamatkan. Aku milik Allah. Kenapa aku berada di sini?" Tapi tidak ada jawaban. Kemudian setan-setan itu kembali dan membuka pintu selku. Yang satu menarik dan yang lain mendorongku terus di jalan setapak yang kasar. Sentuhan setan-setan itu terasa seperti nyala api di dagingku. Mereka menyakiti diriku. "Oh Yesus, dimana Engkau? Tolong aku, Yesus!" jeritku. Api yang berdesar-desar muncul di depanku, tetapi berhenti sebelum menyentuh diriku. Sekarang seolah-olah dagingku dirobek dari tubuhku. Rasa sakit yang luar biasa menjalar di seluruh tubuhku. Penderitaanku sungguh tidak masuk di akal. Sesuatu yang tidak kelihatan merobek-robek tubuhku, sedang roh-roh jahat dalam rupa kelelawar menggigit seluruh tubuhku.
"Tuhan Yesus," seruku, "dimana Engkau? Oh, tolong keluarkan aku." Aku didorong dan ditarik hingga sampai di suatu tempat lebar yang terbuka di jantung alam maut, kemudian aku dilempar ke depan semacam altar yang kotor. Kudengar suara tawa yang jahat dan menyadari bahwa aku terbaring di tanah di depan iblis. Iblis berkata, "Akhirnya kudapatkan engkau!" Aku mundur ketakutan, tapi kemudian kusadari bahwa dia tidak memandang padaku, tapi pada seseorang di depanku. Iblis berkata, "Ha-ha, akhirnya aku bisa membinasakanmu di bumi. Biar kuperiksa, kau akan dihukum dengan cara apa." Dia buka buku dan jari-jarinya menari-nari pada halaman buku. Namun jiwa itu dipanggil dan hukumannya disebutkan. "Tuhan," seruku, "apa semuanya ini benar-benar?"
Tiba giliranku, dan setan-setan mendorongku ke atas panggung dan memaksaku untuk membungkuk di depan iblis. Ketawa jahat yang sama terdengar, "Sudah lama kutunggu kamu, akhirnya kau kutemukan." Dia menjerit senang penuh kedengkian. "Kau coba-coba menghindariku, tapi sekarang kupegang kamu." Aku dilanda ketakutan yang belum pernah kurasakan. Dagingku mulai direnggut lagi dari tubuhku, dan aku dililiti rantai besar. Kupandang diriku sendiri waktu tubuhku dirantai. Aku seperti yang lain-lain, hanya berupa kerangka. Cacing-cacing merayap dalam diriku, dan nyala api mulai dari kaki terus menyelubungi diriku. Aku menangis lagi, "Oh, Tuhan Yesus, apa yang terjadi? Kau ada dimana Yesus?" Iblis tertawa dan tertawa, "Disini tidak ada Yesus." katanya. "sekarang akulah rajamu. Kau akan selamanya bersamaku di sini. Sekarang kau milikku." Aku tercekam oleh emosi yang mengerikan. Aku tak bisa merasakan Allah, kasih, damai maupun kehangatan. Tetapi kudapat merasakan ketajaman perasaan, ketakutan, kebencian, rasa sakit dan kesedihan yang luar biasa. Kupanggil Tuhan Yesus untuk menyelamatkan diriku, tapi tak ada jawaban.
Iblis berkata, "Sekarang aku jadi tuanmu," dan mengangkat tangannya memanggil setan untuk datang ke sebelahnya. Serentak satu roh jahat yang jelek muncul di panggung tempatku berdiri, dan menangkapku. Tubuhnya besar, mukanya seperti kelelawar, tangannya berupa cakar, dan bau yang jahat memancar daripadanya. "Akan kuapakan dia, tuan iblis?" tanya roh jahat itu, dan roh jahat lain yang berbulu lebat dengan tampang seperti beruang liar, juga ikut menangkapku. "Bawa dia ke bagian jantung yang paling dalam, tempat yang selalu penuh kengerian. Di sana dia akan belajar menyebutku tuan." Aku diseret pergi ke tempat yang sangat gelap dan melemparkan diriku ke suatu benda yang dingin dan lembab. Oh, bagaimana seseorang bisa merasakan dingin dan panas bersamaan? Aku tak tahu, tapi api membakar tubuhku, dan cacing-cacing merayap di tubuhku. Rintihan dari orang-orang mati memenuhi udara. "Oh, Tuhan Yesus," aku menangis putus asa. "Kenapa aku disini? Ya, Allah, biarkan aku mati."
Tiba-tiba cahaya memenuhi tempat di mana aku duduk. Yesus muncul dan merangkulku, dan segera aku sudah kembali ke rumahku. "Tuhan Yesus, tadi Kau dimana?" aku menangis dan air mataku mengalir di pipiku. Dengan lembut Yesus berbicara dan kataNya, "AnakKu, alam maut itu benar-benar nyata. Tapi, kau tidak akan yakin sebelum kau merasakannya sendiri. Sekarang kau mengerti kebenarannya dan bagaimana rasa sebenarnya kalau terhilang di alam maut. Sekarang kau bisa cerita pada yang lain-lainnya tentang hal itu. Aku harus membiarkanmu untuk mengalaminya sendiri supaya kau tidak ragu-ragu lagi."
Aku begitu sedih dan lelah. Aku tidak sadarkan diri dalam pelukan Yesus. Dan meskipun aku dipulihkan secara keseluruhan. Aku ingin pergi jauh, jauh dari Yesus, dari keluargaku, dari siapa saja. Di rumah, selama berhari-hari berikutnya aku merasa sakit. Jiwaku sangat sedih, dan kengerian alam maut selalu terbayang di depan mataku. Dibutuhkan waktu beberapa hari untuk benar-benar memulihkan diriku.
Bab 11 Kegelapan Di Seluruh Luar
Setiap malam Yesus dan aku kembali masuk alam maut, sehingga dapat kucatat semua kebenaran-kebenaran yang sangat mengerikan ini. Setiap kali kulewati jantung alam maut, aku berjalan dekat-dekat Yesus. Jiwaku sangat dicekam ketakutan setiap kali kuingat apa yang ku alami di sana. Aku tahu aku harus selalu menyelamatkan jiwa-jiwa. Tetapi hanya kemurahan Allah saja aku bisa kembali. Kami berhenti di hadapan serombongan setan-setan yang sedang menyanyi dan memuji iblis. Rupanya mereka sangat menikmatinya. Yesus berkata, "Aku akan membuatmu mendengar apa yang sedang mereka percakapkan."
"Hari ini kita akan pergi ke rumah ini dan menyiksa orang-orang yang ada di sama. Kalau kita kerjakan tugas ini baik-baik, kita akan mendapat kekuatan yang lebih besar dari tuan iblis." kata mereka, "oh ya, kita akan menyebabkan banyak sakit penyakit di sana, dan banyak kesusahan pada mereka semua."
Mereka berlari menari-nari dan menyanyikan lagu penyembahan yang jahat untuk iblis, merasa bangga dengan kejahatan mereka. Satu setan berkata, "Kita harus mengamati dengan teliti mereka yang percaya kepada Yesus, mereka bisa mengusir kita." "Ya," kata yang lain. "di dalam nama Yesus, kita harus pergi." Kemudian roh jahat yang terakhir berkata, "Tetapi kita jangan datang kepada mereka yang kenal Yesus dan kuasa dalam namaNya."
Kata Yesus, "Malaikat-malaikatKu menjaga umatKu dari roh-roh jahat itu, dan usaha mereka tidak akan berhasil. Juga Kulindungi banyak jiwa-jiwa yang tidak diselamatkan, meskipun mereka tidak menyadarinya. Kupekerjakan banyak malaikat untuk menundukkan rencana jahat iblis."
Yesus berkata, "Ada banyak setan di udara dan di muka bumi. Kuizinkan kau untuk melihat beberapa dari mereka, tapi yang lain tidak. Itulah sebabnya kebenaran Injil harus dikhotbahkan kepada setiap orang. Kebenaran akan membebaskan seseorang, dan akan Kulindungi mereka dari kejahatan. Di dalam namaKu ada kelepasan dan kemerdekaan. Aku punya semua kuasa di bumi dan di Sorga. Jangan takut kepada iblis, tapi takutlah kepada Allah."
Ketika kami lanjutkan melewati alam maut, Yesus dan aku menemukan seorang laki-laki yang sangat besar dan hitam. Dia diliputi kegelapan dan tampak seperti seorang malaikat. Dia memegang sesuatu di tangan kirinya.
Yesus berkata, "Tempat ini disebut kegelapan sebelah luar." Kuengar tangisan dan kertakan gigi. Sebelumnya, belum ada tempat yang begitu tanpa harapan seperti yang kurasakan di tempat ini. Malaikat yang berdiri di depan kami tak punya sayap. Tingginya kira-kira 30 kaki, dan dia tahu dengan pasti apa yang akan dilakukannya. Di tangan kirinya ada piring yang sangat besar dan berputar perlahan-lahan dengan piring itu, diangkat tinggi-tinggi seolah-olah siap untuk melemparkannya. Ada api di tengah piring itu, dan tepi luarnya gelap. Malaikat itu menempatkan tangannya sampai jauh ke tengah di bawah piring itu untuk mendapatkan daya pengungkit yang lebih kuat.
Aku ingin tahu siapa malaikat raksasa ini, dan apa yang akan dilakuksannya. Yesus tahu pikiranku dan berkata lagi, "Inilah kegelapan sebelah luar. Ingat akan FirmanKu yang mengatakan, "Anak-anak dari kerajaan itu akan dilempar ke dalam kegelapan sebelah luar, di sana ada tangis dan kertak gigi."
"Tuhan," kataku, "maksudMu, hamba-hambaMu ada disini?" "Ya," kata Yesus, "hamba-hamba yang berbalik kembali sesudah Kupanggil. Hamba-hamba yang lebih mencintai dunia daripadaKu dan kembali untuk bergelimang dalam lumpur dosa. Hamba-hamba yang tidak mau mempertahankan kebenaran dan kekudusan. Lebih baik seseorang tidak pernah mulai daripada berbalik lagi sesudah mulai melayani Aku."
"Percayalah kepadaKu," kata Yesus, "kalau kau berbuat dosa, kau punya seorang Pembela besama Bapa. Jika kau bertobat dari dosa-dosamu, dengan setia akan Ku bersihkan engkau dari semua ketidakbenaran. Tetapi kalau kau tidak mau bertobat, Aku akan datang padamu pada waktu yang tidak kau duga, dan kau akan diputuskan bersama orang-orang yang tidak percaya dan dilempar ke kegelapan sebelah luar."
Kuperhatikan malaikat yang hitam itu ketika dia lempar piring yang besar itu jauh kedalam kegelapan. "FirmanKu tepat seperti yang dikatakan, mereka akan dilempar ke kegelapan luar."
Dan kemudian, dengan segera Yesus dan aku berada di udara mengikuti piring itu menembus angkasa. Kami sampai di sebelah luar piring dan melihat ke dalam. Di tengah piring ada api, dan orang-orang berenang keluar masuk, ke atas dan ke bawah nyala api. Di sana tidak ada setan-setan atau roh-roh jahat, hanya jiwa-jiwa yang terbakar dalam lautan api. Di luar piring adalah kegelapan yang pekat. Hanya nyala api di piring yang menyinari udara malam. Dalam nyala itu kulihat orang-orang mencoba berenang ke tepi piring. Beberapa dari mereka hampir mencapai tepi ketika suatu tenaga yang menyedot dari sebelah dalam piring menyeret mereka kembali ke dalam nyala api.
Kuperhatikan ketika tubuh mereka berubah ke bentuk kerangka dengan jiwa-jiwa berkabut abu-abu. Kemudian aku tahu bahwa tempat ini adalah bagian lain dari alam maut. Dan kemudian kulihat seperti di dalam penglihatan, malaikat-malaikat membuka materai-materai. Rupanya bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan terkunci di bawahnya. Ketika malaikat-malaikat membuka materai-materai itu, laki-laki dan perempuan, pemuda-pemuda dan gadis-gadis berbaris langsung masuk ke dalam nyala api. Kuperhatikan dalam pesona yang mengerikan, ingin tahu apakah ada yang kukenali diantara hamba-hamba Tuhan yang sudah jatuh yang ada dalam barisan yang sedang lewat itu. Aku tak bisa mengalihkan pandanganku dari barisan jiwa-jiwa yang menuju ke api, dan tidak ada yang mencoba untuk menghentikan mereka.
Aku menjerit, "Tuhan, tolong hentikan mereka sebelum mereka mencapai api itu!" Tapi kata Yesus, "Siapa yang bertelinga hendaklah mendengar. Siapa punya mata hendaklah melihat. AnakKu, lawanlah dosa dan kejahatan. Beritahu hamba-hambaKu untuk berlaku setia dan datang kepada Tuhan. Kubawa engkau melewati tempat yang mengerikan ini, supaya kau bisa cerita tentang alam maut pada mereka." Yesus melanjutkan, "Beberapa orang tidak mau percaya padamu. Beberapa orang akan mengatakan bahwa Allah itu terlalu baik untuk bisa mengirim laki-laki dan perempuan ke alam maut. Tapi katakan pada mereka. FirmanKu benar. Katakan pada mereka bahwa orang yang penuh kekuatiran dan tidak percaya akan mendapat bagian dalam lautan api."
Bab 12 Tanduk-tanduk
Yesus berkata, "Malam ini, anakKu, kita akan mengunjungi tempat-tempat yang berbeda di jantung alam maut. Aku ingin memberitahu padamu tentang tanduk-tanduk dan menunjukkan bagaimana cara penggunaannya kalau menyalurkan roh-roh jahat dan kekuatan setan ke permukaan bumi. Ketika Yesus berbicara, aku mulai menyaksikan suatu penglihatan. Dalam penglihatan itu, kulihat sebuah rumah pertanian tua, mati dan berwarna abu-abu, dikelilingi pohon-pohon mati dan rumput yang tinggi yang mati juga. Benda-benda mati terserak di halaman sekitar rumah itu. Tidak ada kehidupan di sana. Nampaknya seolah-olah rumah pertanian itu pojok-pojoknya telah turun dan terbenam di tengah-tengah lapangan. Tidak kelihatan rumah-rumah lain di situ. Kematian ada di mana-mana. Aku tahu bahwa rumah pertanian ini adalah bagian dari alam maut, tapi aku masih belum bisa mengerti apa yang kulihat. Di dalam, di belakang jendela yang suram, nampak samar-samar bayangan-bayangan besar berbentuk manusia. Nampak sesuatu yang jahat pada penampilannya. Salah satu bayangan itu bergerak ke arah pintu depan dan membukanya.
Kuperhatikan ketika seorang laki-laki yang besar dengan otot-otot yang luar biasa besar keluar dari pintu dan berjalan ke beranda. Kulihat dia dengan jelas. Tingginya kira-kira enam kaki, dengan badan yang sangat besar dari seorang ahli angkat besi. Warnanya abu-abu mati seperti warna sekelilingnya. Dia hanya pakai celana panjang. Warna abu-abu mati seperti warna bagian atas tubuhnya yang telanjang. Kulitnya seperti sisik dan kepalanya besar sekali. Yang benar ialah, kepalanya begitu besar sehingga kaki-kakinya bengkok karena menanggung beban yang begitu berat. Bentuk kakinya seperti kuku binatang sehingga seperti kaki babi. Wajahnya keras dan jahat, dan nampaknya sudah tua sekali. Matanya mati, dan wajahnya lebar sekali. Dalam penglihatan itu, kulihat makhluk yang mengerikan itu berjalan meninggalkan beranda. Bumi bergetar ketika dia bergerak, dan dari kepalanya tumbuh tanduk, tanduk besar yang tumbuh ke atas, ke atas dan hilang dari pandangan. Kulihat tanduk-tanduknya bertumbuh perlahan-lahan. Tanduk-tanduk lain mulai tumbuh dari kepalanya. Dari tanduk-tanduk yang lebih besar tumbuh tanduk-tanduk kecil. Kulihat kepalanya seperti seekor binatang. Seekor binatang jahat yang punya kuasa sangat besar, penuh daya perusak. Setiap langkahnya menggetarkan bumi.
"Kata Yesus, "Perhatikan." Kulihat ketika tanduk-tanduk itu naik ke atas dan berakhir di rumah-rumah, gereja-gereja, rumah-rumah sakit, kantor-kantor dan segala macam gedung yang meliputi seluruh bumi. Tanduk-tanduk itu menimbulkan kerusakan besar di seluruh negeri. Kulihat binatang itu berbicara dan roh-roh jahat dimuntahkan ke luar ke atas bumi. Kulihat banyak orang tergoda oleh kekuatan setan itu dan jatuh ke dalam jerat iblis.
Kita sedang berperang, baik lawan jahat, pikirku. "Kita sedang berperang," kudengar suara Roh Tuhan, "baik lawan jahat." Awan hitam keluar dari tanduk-tanduk itu dan menyembunyikan banyak bentuk kejahatan yang ke luar ke muka bumi. Semua yang sangat dibenci Allah ada di sana. Kulihat kerajaan-kerajaan muncul di bumi, dan jutaan manusia mulai mengikuti kekuatan-kekuatan jahat ini. Kulihat tanduk-tanduk tua menghilang dan yang baru muncul di tempat-tempat mereka.
Kudengar Yesus berkata, "Inilah permulaan dari yang akan terjadi sekarang! Semuanya ini sedang terjadi, sudah terjadi dan akan terjadi. Manusia akan lebih mengasihi diri sendiri daripada Allah. Kejahatan akan merajalela di hari-hari akhir. Pria dan wanita akan lebih mencintai rumah tangga, mobil, tanah, gedung-gedung, dagangan, perak dan emas mereka daripada Aku. "Bertobat," kataNya, "karena Aku adalah Allah yang pencemburu. Tidak ada yang lebih penting daripada penyembahanmu kepadaKu, anak laki-laki, anak perempuan, istri dan suamipun tidak. Karena Allah itu Roh, maka Dia harus disembah dalam Roh dan kebenaran."
"Kuperhatikan ketika tanduk-tanduk bergerak meliputi permukaan bumi, naik tinggi ke angkasa. Kerajaan-kerajaan baru muncul, dan di sana terjadi perang dan pembinasaan di seluruh negeri. Banyak yang menyembah binatang. Binatang jahat yang bertanduk itu berjalan mondar-mandir seolah-olah sedang berpikir, dan bumi tergoncang karena berat badannya. Sesudah beberapa menit dia kembali ke rumah pertanian. Awan hitam naik, dan banyak yang mati di negeri. Kulihat dunia sedang dalam kesengsaraan besar, dan aku mulai berdoa dengan segenap hatiku. "Oh Tuhan, tolong kami," jeritku. Kemudian dua ekor binatang besar dalam bentuk roh muncul ke muka bumi dan mulai berperang satu sama lain. Aku tahu mereka datang dari alam maut.
Lautan manusia mengawasi perkelahian antara ke dua roh jahat itu. Dan kemudian kulihat sesuatu muncul dari laut di antara ke dua binatang. Mereka berhenti berkelahi dan masing-masing berdiri di tepi sebuah kapal. Kedua binatang mencoba untuk merusak kapal itu, tapi mereka tidak mampu. Mereka mendorongnya kembali ke bawah bumi, dan menguburnya diantara mereka. Mereka berhadapan muka satu sama lain, dan melanjutkan peperangan mereka.
Kudengar suara berkata, "Perhatikan." Ketika kuperhatikan, suatu cahaya muncul dari tanah, tempat di mana kapal itu dikuburkan. Kapal itu muncul kembali ke permukaan tanah dan menjadi sebuah piring yang besar. Kedua binatang mulai berbentuk lain, menjadi besar dan hitam. Sebuah pintu di depan piring itu terbuka, dan oleh seberkas sinar yang kuat tampak sebuah tangga. Tangga itu menurun, turun ke dalam bumi, dan kudengar suara yang mengatakan, "Ke dalam alam maut."
Di udara terasa suasana yang jahat, aku merasa terhilang dan terlepas. Dari piring itu muncul sesuatu kekuatan yang melumpuhkan, dan aku tidak bisa lari ke manapun juga. Meskipun aku dalam bentuk roh, aku terasa terperangkap. Seketika itu juga, Yesus mengangkatku tinggi-tinggi sehingga aku memandang ke bawah pada penglihatan itu. Tapi sekarang tangga itu berubah jadi escalator, yang bergerak naik turun dari jantung bumi. Ketika aku di samping Yesus, aku merasa aman dan terlindung, "Itu akan keluar dari alam maut," kudengar suara berbicara. Yesus berkata, "Itu akan terjadi. Ini masih akan terjadi. Tulis supaya semuanya tahu."
Dalam penglihatanku escalator itu membawa kekuatan-kekuatan setan dan roh-roh jahat ke atas. Kedua binatang itu berdiri, masing-masing di tepi kapal, dan kulihat mereka mulai berubah lagi. Kudengar suara menderu yang keras, suara motor yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Kepala-kepala binatang itu jadi besar, dan tangan mereka mulai dipenuhi sinar. Kulihat kedua binatang dan kapal itu seolah-olah ke tiganya bekerja sama.
Banyak jiwa seolah-olah berjalan dalam tidurnya, berbaris ke dalam salah satu binatang itu. Untuk berjam-jam kuperhatikan pemandangan yang mengerikan itu, sampai akhirnya salah satu binatang itu penuh dengan manusia. Ketika kudengarkan, dari binatang yang pertama terdengar suara menderu seperti sebuah pesawat terbang yang siap tinggal landas. Binatang itu mendapat kekuatan dari kapal. Ketika dia mulai terbang, dia berbentuk seorang laki-laki lagi. Ketika dia terbang, kepalanya seolah-olah penuh sinar, daripadanya keluar kekuatan-kekuatan yang besar. Ketika dia lenyap ke dalam angkasa, kepalanya kembali menjadi kapal lagi.
Aku masih bisa mendengar suara dari binatang yang pertama, ketika kuperhatikan, binatang yang ke dua telah penuh dengan jiwa-jiwa. Ketika dia penuh, kulihat binatang yang kedua mulai naik tegak seperti roket. Dia menyusul binatang yang satunya, dan keduanya bergerak perlahan-lahan ke langit yang abu-abu. Binatang yang ke dua juga berubah bentuk menjadi seorang laki-laki. Kudengar deru mereka ketika mereka pergi dan hilang dari pandangan.
Aku ingin tahu apa arti dari semuanya ini. Kulihat kapal atau piring, menempatkan dirinya kembali masuk ke dalam tanah. Bumi menutup lagi sehingga mereka hilang dari pandangan. Ketika penglihatan itu menghilang, kulihat sebuah ruang pengadilan yang besar, dan kupikir tentang Pengadilan Tahta Putih Yang Besar.
Bab 13 Lengan Kanan Alam Maut
Sesudah penglihatan yang pertama, Yesus dan aku pergi ke bagian-bagian yang berbeda di alam maut. Yesus berkata, "Perkara-perkara yang akan kau lihat adalah untuk akhir zaman." Penglihatan lain muncul di depanku. Yesus berkata, "Kita berada di lengan kanan alam maut."
Kami mendaki bukit yang tinggi dan kering. Dari atas bukit kupandang ke bawah dan melihat sebuah sungai. Di sana tidak ada lubang api atau setan-setan atau roh-roh jahat, hanya sungai besar yang mengalir diantara tepi-tepi sungai yang tidak kelihatan. Tapi sungainya tersembunyi di dalam kegelapan. Yesus dan aku berjalan mendekati sungai itu, dan kulihat sungai itu penuh darah dan api. Ketika kudekati, kulihat banyak jiwa, dirantai satu sama lain. Berat rantai itu menyeret mereka hingga di bawah permukaan lautan api. Jiwa-jiwa di alam maut berada di dalam api alam maut. Kulihat juga mereka dalam bentuk kerangka dengan jiwa berupa kabut abu-abu.
"Apakah ini?" tanyaku pada Tuhan. "Ini adalah jiwa-jiwa dari orang-orang yang tidak percaya dan yang tidak beriman. Mereka lebih mencintai kedagingan mereka daripada Allah. Mereka adalah laki-laki yang mencintai laki-laki, dan perempuan mencintai perempuan, yang tidak mau bertobat dan tidak mau diselamatkan dari dosa-dosanya. Mereka menikmati kehidupan dosanya dan menolak keselamatanKu."
Aku berdiri di samping Yesus, dan memandang ke lautan api. Tiba-tiba api mulai menderu seperti api pembakaran yang besar, bergerak dan segala sesuatu yang di laluinya. Dengan cepat hampir memenuhi seluruh lengan kanan alam maut. Api itu mendekati sampai ke kaki kami, tapi tidak menyentuh kami. Sungai itu membakar segala sesuatu yang dilaluinya. Ku perhatikan wajah Yesus, nampak sedih dan lembut. Dia tetap mengasihi dan menaruh belas kasihan pada jiwa-jiwa yang terhilang itu, hal itu terlukis di wajahnya. Aku mulai menangis dan berharap bisa meninggalkan tempat penyiksaan ini, hampir-hampir tidak tertahankan jika diteruskan.
Kupandang lagi jiwa-jiwa di dalam api. Mereka merah padam, dan tulang-tulang mereka menjadi hitam dan terbakar. Kudengar jiwa-jiwa mereka menangis dalam penyesalan. Tuhan berkata, "Inilah siksaan mereka, rantai demi rantai, mereka diikat bersama. Mereka mencintai sesama jenis, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan melakukan sesuatu yang tidak alami. Mereka membawa banyak gadis-gadis muda dan pemuda-pemuda berbuat dosa. Mereka menyebut hal seperti itu cinta, tapi akhirnya adalah dosa dan maut."
"Aku tahu banyak laki-laki dan perempuan, pemuda-pemuda dan gadis-gadis telah dipaksa di luar kemauan mereka untuk melakukan perbuatan yang tidak sopan begitu. Aku tahu, dan tidak akan menimpakan dosa ini pada mereka. Ingat akan hal ini." Kata Yesus. "Aku tahu segalanya, dan orang-orang yang menyebabkan anak-anak muda itu berdosa, akan mendapat hukuman yang lebih berat. Aku akan mengadili secara adil. Kepada yang berdosa, Aku berkata, "Bertobat, dan Aku akan mengasihani. Berserulah kepadaKu, dan Aku akan mendengarkan!"
Berulangkali Kupanggil jiwa-jiwa ini untuk bertobat dan datang kepadaKu. Akan Kuampuni dan Kusucikan mereka, dan di dalam namaKu mereka bisa dibebaskan. Tetapi mereka tidak mau mendengarkan Aku. Mereka lebih menginginkan nafsu kedagingan daripada kasihnya akan Allah yang hidup. Karena Aku kudus, engkaupun harus kudus. Jangan menyentuh hal-hal yang tidak halal, dan Aku akan menerimamu," kata Tuhan. Aku merasa sangat muak ketika kupandang jiwa-jiwa di lautan api itu. "Kalau saja mereka berbalik kepadaKu sebelum segalanya terlambat. DarahKu dicurahkan supaya semua orang bisa datang kepadaKu. Kuberikan nyawaKu sehingga orang-orang yang paling berdosapun bisa memperoleh hidup."
Banyak jiwa lewat di sungai api itu, mereka ada di atas dan di bawah gelombang api. Tidak ada jalan keluar dari pembakaran dan berenang di lautan api. Kudengar tangisan penyesalan ketika sungai darah itu mengalir melewati kami. Kami berjalan di jalan kecil di samping sungai. Di depan kami seorang perempuan yang besar duduk di atas bukit. Dia mondar-mandir dan bergoyang seperti orang mabuk. Padanya tertulis kata-kata "Misteri Babillon."
Sekarang aku tahu, ibu dari segala kekejian di bumi juga datang dari alam maut. Kekuatan yang jahat dan mengandung kuasa berasal daripadanya, dan kulihat banyak orang dan bahasa berada di bawahnya. Dia mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Di dalam dirinya ada darah para nabi dan orang-orang kudus, dan semua orang yang telah terbunuh di bumi.
"Keluar daripadanya dan pisahkan diri," kata Tuhan. "Kalau waktunya tiba, dia akan dihancurkan."
Kami berjalan melewati perempuan yang jahat dengan tanduk-tanduk di kepalanya itu. Segala sesuatu mulai menjadi gelap. Sekarang Yesus adalah satu-satunya cahaya. Kami berjalan sampai lereng lain dari bukit itu. Di kejauhan, di sana dapat kulihat nyala api yang panas di udara. Udara menjadi panas menyesakkan. Kami mengelilingi bukit dan sampai ke sebuah pintu besar yang ada celahnya. Pintu itu dipasang di sisi bukit. Ada rantai besar padanya, dan api menyala daripadanya. Pintu digrendel dengan kunci yang besar.
Aku ingin tahu apa arti semuanya ini. Tiba-tiba, di depan kami nampak bentuk badan yang gelap dari seorang laki-laki, yang mengenakan mantel gelap yang panjang. Wajahnya kelihatan sangat tua dan lelah sekali. Kulit mukanya tertarik rapat-rapat menempel di tengkoraknya. Kelihatan seperti berumur seribu tahun.
Yesus berkata kepadaku, "Di belakang pintu itu ada jurang maut. FirmanKu benar." Nyala api di belakang pintu itu menyala makin tinggi, dan pintu itu menonjol karena tekanan yang terjadi karena panasnya.
"Tuhan" kataku, "aku akan senang sekali kalau iblis dilempar ke jurang maut dan kejahatan-kejahatan berhenti untuk satu masa." JawabNya, "Mari, dengarkan apa yang dikatakan oleh roh kepada gereja-gereja. Akhir zaman sudah dekat, dan Kupanggil orang-orang berdosa untuk bertobat dan untuk diselamatkan. Lihat sekarang."
Kami berdiri di tempat terbuka, dan aku berada bersama-sama Tuhan dalam bentuk roh. Aku memandang dan menyaksikan sebuah penglihatan terbuka. Dalam penglihatan itu kulihat seekor ular yang berapi-api mulai menyambar udara dengan ekornya yang sangat besar. Kuperhatikan ketika ular makhluk halus ini bergerak dengan kekuatan yang mengagumkan. Kemudian kulihat dia balik ke dalam lengan kanan alam maut dan menunggu. Aku tahu dia tidak bisa menyerang bumi sampai Firman Allah telah digenapi. Kulihat api dan asap naik dari bumi, dan kulihat kabut yang aneh meliputi bumi. Kepala ular itu mulai tumbuh tanduk-tanduk. Mereka menyebar sehingga menutupi seluruh bumi. Iblis memberi perintah kepada ular itu. Di sana ada roh-roh jahat dan setan-setan. Kemudian kulihat ular yang jahat itu keluar dari lengan kanan alam maut dan mulai menyerang bumi dengan kekuatan yang besar, menyakiti dan menghancurkan banyak orang. Yesus berkata, "Ini akan terjadi di akhir zaman. Mari naik lebih tinggi."
Para pembaca, apabila kau terikat dosa yang sudah kutuliskan, berhentilah berbuat dosa dan datanglah kepada Yesus untuk menyelamatkanmu. Kau tidak perlu pergi ke alam maut. Berserulah kepada Tuhan selama Dia dekat. Dia mau mendengarkan dan menyelamatkanmu. Barangsiapa berseru dalam nama Tuhan, akan diselamatkan.
Bab 14 Lengan Kiri Alam Maut
Nubuatan Dari Yesus Kepada Semuanya
Yesus berkata, "Perkara-perkara ini sekarang sedang terjadi di bumi, masih belum terjadi, dan akan segera terjadi di seluruh bumi. Ular berapi adalah bagian dari binatang. Nubuatan yang akan kau baca adalah benar. Wahyu itu benar. Perhatikan dan berdoalah. Kasihi satu sama lain. Kuduskan dirimu. Jaga supaya tangan-tanganmu bersih.
Suami-suami, kasihi istrimu seperti Kristus mengasihi gereja. Suami istri hendaklah saling mengasihi seperti Aku mengasihimu. Kutahbiskan perkawinan dan memberkatinya dengan FirmanKu. Jaga supaya ranjang perkawinan tetap kudus. Bersihkan dirimu sendiri dari ketidakbenaran, dan berlakulah kudus, karena Aku kudus. Orang-orang kudus Allah telah terbawa oleh penyanjung-penyanjung, jangan kena ditipu, Allah tidak bisa dipermainkan. Engkau akan mengerti kalau kau mau buka telingamu dan mendengarkan Aku. Inilah pesan dari Tuhan untuk gereja-gerejaNya.
Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang menggantikan tempatKu yang kudus dan menipu dengan rayuan-rayuan. Oh bumi. UmatKu yang kudus telah tertidur oleh pengajaran doktrin palsu. Bangun, bangunlah, Kuberitahu padamu bahwa semua ketidakbenaran adalah dosa.
Bersihkan dirimu dari semua dosa kedagingan. Nabi-nabiKu yang kudus menjalani kehidupan yang kudus, tetapi engkau memberontak melawan Aku dan kekudusanKu. Engkau telah membawa kejahatan dalam hidupmu sendiri. Engkau telah berdosa dan membawa dirimu sendiri ke dalam ikatan sakit penyakit dan maut.
Engkau telah terikat pada ketidaksusilaan dan telah berbuat jahat dan telah memberontak melawan Aku. Engkau sudah menyimpang dari peraturan-peraturanKu dan keputusanKu. Engkau tidak mendengarkan Firman-Firman yang dibawakan hamba-hambaKu, yaitu nabi-nabi dan nabiah-nabiah. Kau telah menerima kutuk yang semestinya berkat, tapi kau masih juga menolak untuk kembali kepadaKu dan bertobat atas dosa-dosamu.
Jika kau mau kembali dan bertobat, dan jika kau mau menghormatiKu dengan buah-buah kebenaran, akan Kuberkati rumah tangga dan ranjang perkawinanmu. Jika kau mau merendahkan hatimu dan berseru kepadaKu, Aku akan mendengarkan dan memberkatimu.
Dengarkan, kamu pendeta-pendeta dari FirmanKu yang kudus. Jangan mengajar umatKu untuk berbuat dosa dengan melawan Allah mereka. Ingat bahwa pengadilan dimulai dari rumah Allah, kecuali kalau kau bertobat, Aku akan menggesermu karena pengajaranmu yang begitu pada umatKu. Pikirmu apakah Aku ini buta sehingga tidak bisa melihat, dan tuli sehingga tidak bisa mendengar? Kau, membenarkan kejahatan dan mengisi dompetmu dengan emas dan perak dengan cara mengorbankan orang-orang miskin - bertobatlah, Kukatakan, sebelum segalanya terlambat. Pada hari penghakiman, kau sendiri akan menghadap Aku untuk memberi pertanggungjawaban tentang apa yang sudah kau perbuat dengan Firman-FirmanKu yang kudus.
Apabila kau datang kepadaKu dalam pertobatan, akan Kuhapuskan kutuk-kutuk dari negerimu dan memberkatimu dengan berkat yang luar biasa. Jika kau mau bertobat dan malu akan dosa-dosamu, Aku akan bermurah hati dengan menaruh belas kasihan kepadamu dan Aku tidak akan mengingat dosa-dosamu lagi. Berdoalah supaya kau bisa menguasai dirimu. Bangkit untuk hidup, dan nikmati kehidupan. Nyatakan penyesalanmu kepada orang-orang yang sudah kau sesatkan dan kau ajari doktrin palsu. Nyatakan pada mereka bahwa, kau sudah berdosa dan bahwa kau sudah menceraiberaikan domba-dombaKu. Nyatakan penyesalanmu kepada mereka.
Lihat, Aku sedang mempersiapkan bala tentara yang kudus. Mereka akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar bagiKu. Mereka adalah bala tentara yang terdiri dari pria, wanita, pemuda dan pemudi yang kudus.
Mereka telah diurapi untuk mengabarkan Injil yang benar, untuk tumpang tangan pada orang sakit dan untuk memanggil orang-orang berdosa supaya bertobat. Ini adalah bala tentara yang terdiri dari karyawan-karyawan, ibu-ibu rumah tangga, pria dan wanita yang masih bujangan dan anak-anak sekolah. Mereka adalah rakyat jelata, karena tidak banyak kalangan atas yang menanggapi panggilanKu. Dahulu kala, mereka salah mengerti, diperlakukan secara kasar, dikhianati dan ditolak. Tetapi telah Kuberkati mereka dengan keberanian dan kekudusan dalam Roh. Mereka akan mulai menggenapi nubuatanKu dan kehendakKu. Aku akan berjalan di dalam mereka, berbicara di dalam mereka dan bekerja di dalam mereka.
Inilah mereka yang sudah berbalik kepadaKu dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatan mereka. Laskar ini yang akan membangkitkan banyak orang ke jalan kebajikan dan kesucian rohani. Aku akan segera berjalan di antara mereka, untuk memilih bagi laskarKu siapa saja yang Kuingini. Aku akan mencari-cari mereka dari kota-kota besar dan kota-kota kecil. Banyak yang akan heran akan pilihanKu. Akan kau saksikan mereka mulai menerobos negeri dan mengerjakan perbuatan-perbuatan besar dalam namaku. Perhatikan dan saksikanlah karya dari kuasaKu.
Kukatakan padamu lagi, jangan mencemari ranjang perkawinanmu. Jangan mencemari tubuh di mana Roh Kudus tinggal. Dosa tubuh menyebabkan dosa pada roh. Jaga ranjang perkawinan tetap kudus. Kuciptakan laki-laki untuk perempuan dan perempuan untuk laki-laki, dan bersabda bahwa keduanya akan disatukan dalam ikatan perkawinan yang kudus." "Lagi, Kukatakan, bangkit."
Kulihat penglihatan lain di lengan kanan alam maut. Aku diperintahkan oleh Tuhan untuk tidak membukanya sekarang. Banyak diantaranya adalah penglihatan-penglihatan dari bumi di akhir zaman, ketika banyak diantara umat Allah yang jatuh dan terhilang.
Di dalam penglihatan itu diperlihatkan padaku wahyu tentang tubuh Kristus, pelayanan dari anak-anak Allah, anak-anak dari binatang dan kedatangan kembali yang megah dari Kristus. "Belakangan baru boleh kau bukakan," kataNya. "Tapi sekarang jangan."
"Laskar ini," kata Tuhan, "yang sudah dinubuatkan oleh Nabi Yoel, akan bangkit di negeri dan akan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan besar bagi Allah. Putra Kebenaran akan bangkit dengan kesembuhan di sayap-sayapnya. Dia akan mengalahkan yang jahat, dan mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakiNya. Mereka akan disebut laskar Tuhan. Aku akan memberi karunia kepada mereka, dan mereka akan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaanKu yang besar. Mereka akan melakukan pekerjaan-pekerjaan besar untuk memuliaan Allah. Akan Kucurahkan RohKu kepada semuanya, dan putra-putrimu akan bernubuat. Laskar ini akan berperang melawan kekuatan-kekuatan jahat dan akan menghancurkan banyak pekerjaan iblis. Mereka akan memenangkan banyak jiwa untuk Kristus sebelum binatang jahat muncul," kata Tuhan.
Yesus berkata, "Marilah, sudah waktunya pulang." Akhirnya kami berpisah, Yesus berkata, "Katakan pada keluargamu, Aku mengasihi mereka, dan membenarkan mereka dalam kasih. Katakan pada mereka bahwa Aku mau menjaga mereka dari kejahatan, kalau mereka mau mempercayaiKu."
Pembaca, gunakanlah referensi-referensi Alkitab di halaman belakang dari buku ini. Allah mengatakan untuk mengatakan untuk menuliskannya di sana.
Bab 15 Hari-hari Yoel
Kudengar suara berkata, "Tuliskan, karena hal-hal ini pasti dan benar." Kembali aku bersama-sama Tuhan dalam roh. Dia terangkat tinggi dan suaraNya seperti guntur. "Lihat, oh bumi, hal-hal ini sedang terjadi, sudah terjadi dan akan datang. Akulah yang pertama dan yang terakhir. Layani Aku, Sang Pencipta, karena Aku memberi hidup dan bukan maut. Bangkit dari kejahatan-kejahatanmu dan berserulah kepadaKu, Aku akan membebaskan dan melepaskanmu. Hal-hal yang kau baca di dalam buku ini memang benar, dan akan segera terjadi. Bertobatlah, saatnya sudah di ambang pintu. Tuhan yang mulia akan segera datang. Bersiap-siaplah karena kau tidak tahu hari maupun kedatanganKu. Aku akan memberkati mereka yang telah menjaga imannya dan telah melayani Aku dalam keadilan dan kebenaran. Sebelum mereka sadari, hal itu akan terjadi pada mereka. Sudah Kusiapkan berkat untuk mereka yang setia pada panggilannya, dan mereka yang tidak menyangkal namaKu.
Kukatakan, jika umatKu yang berseru dalam namaKu, mau merendahkan hatinya dan berdoa, Aku akan mengampuni mereka, menyembuhkan mereka dan memulihkan kekalahan mereka. Aku mau mendengarkan, membebaskan dan menyelamatkan semua yang percaya dan berseru dalam namaKu. Adakan pertemuan yang khidmat. Kumpulkan tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke dalam rumahKu, dan berserulah kepadaKu, aduh, karena hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam hari. Harinya sudah di ambang pintu. Percayalan kepadaKu, dan Aku akan memulihkan engkau dari tahun-tahun yang sudah dilahap belalang-belalang, cacing-cacing dan ulat bulu.
Laskar besarKu yang sudah Kupanggil tidak akan memecahkan barisan maupun langkah mereka. Mereka akan melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, dan mereka tidak bisa ditaklukkan, karena Akulah kekuatan mereka. Suara mereka akan berbunyi seperti terompet, seperti geledek, dan semua akan tahu bahwa Akulah Tuhan Allahmu."
Tuhan Yesus terkasih, adalah doaku supaya aku dianggap layak di dalam laskar ini. Aku ingin masuk dalam laskar ini, tapi aku tahu aku harus suci dan kudus, sama seperti Yesus adalah suci dan kudus. Oleh darah Yesus yang sudah tercurah, aku telah dibersihkan dari semua ketidakbenaran. Tolonglah aku supaya mempunyai hati yang bertobat, bebas dari semua kebencian dan kepahitan.
Bapa, aku tahu bahwa banyak umatMu yang tertidur, aku kuatir Kau harus memecahkan bejana tanah liat dan merendahkan kami kalau hal itu akan menjadikan buah-buah kebenaran. Tuhan, aku tidak mau pergi ke alam maut lagi dan harus tinggal di sana. Oh Tuhan, tolong aku untuk memperingatkan orang-orang. Beri aku kuasa untuk menghentikan perluasan alam maut yang sedang memperluas dirinya. Tolonglah aku dan umatMu untuk menjadi baik, baik hati, mengampuni dan mengasihi satu sama lain. Tolonglah kami untuk setiap saat berkata benar. Aku tahu bahwa Yesus Kristus akan segera kembali dan upahnya ada padaNya. Aku tahu bahwa pesanku pada dunia adalah, "Bertobatlah, karena hari Tuhan sudah di ambang pintu." Bapa, aku tidak menghendaki darah dari umat ini ditimpakankan padaku.
Bab 16 Pusat Alam Maut
Tuhan dan aku pergi ke alam maut lagi. Yesus berkata, "AnakKu, untuk maksud inilah kau dilahirkan, untuk menulis dan menceritakan apa yang sudah Kukatakan dan Kutunjukkan padamu. Karena hal-hal ini adalah pasti dan benar. Dari semula Kupanggil engkau untuk mengatakan pada dunia lewat dirimu bahwa alam maut itu ada, tapi Kuberikan jalan keluarnya. Tak akan Kutunjukkan semua bagian alam maut kepadamu. Dan ada hal-hal yang tersembunyi yang tidak bisa Kubukakan kepadamu. Tapi banyak hal yang akan Kutunjukkan kepadamu. Sekarang, mari, lihatlah kuasa-kuasa gelap dan kesudahannya."
Kami pergi lagi ke perut alam maut dan mulai berjalan ke arah lubang yang sempit. Aku menengok untuk melihat kami ini masuk ke mana, dan ternyata kami berada di langkan di samping sebuah sel di pusat alam maut. Kami berhenti di depan sebuah sel yang dihuni oleh seorang wanita cantik. Di atas selnya ada huruf "B.C."
Kudengar wanita ini berkata, "Tuhan, aku tahu suatu hari Kau akan datang, Tolong keluarkan aku dari tempat penyiksaan ini." Dia mengenakan pakaian zaman kuno, dan dia sangat cantik. Aku tahu dia sudah berabad-abad berada di tempat ini dan tidak bisa mati. Jiwanya disiksa. Dia mulai menarik ruji selnya dan menangis.
Dengan lembut Yesus berkata, "Damai, tenanglah." Dia bercakap-cakap dengannya dengan suara penuh kesedihan, "Wanita kau tahu kenapa kau berada di sini." "Ya," katanya, "tapi aku bisa berubah. Aku ingat ketika kau menyuruh yang lain-lain keluar dari Firdaus. Aku ingat FirmanMu tentang keselamatan. Aku mau menjadi baik sekarang," tangisnya, "dan aku mau melayani Engkau." Dia mencengkeram ruji-ruji selnya dengan kepalannya yang kecil dan mulai berteriak, "Keluarkan aku! Keluarkan aku!"
Meskipun begitu, di depan mata kami dia mulai berubah. Pakaiannya mulai terbakar. Dagingnya mulai berjatuhan, dan apa yang tertinggal hanyalah sebuah kerangka hitam dengan lubang-lubang mata yang terbakar dan kerangka yang berisi jiwa. Dengan ngeri kuamati ketika wanita tua itu terjatuh di lantai. Dalam sekejap kecantikannya lenyap daripadanya. Dengan terkejut kuberpikir bahwa dia sudah berada di tempat ini sejak Kristus belum dilahirkan.
Yesus berkata kepadanya, "Di bumi kau sudah tahu bagaimana akhir hidupmu. Musa memberimu hukum dan kau telah mendengarnya. Tetapi bukannya patuh kepada hukumKu, kau malah memilih menjadi alat iblis, menjadi seorang peramal dan dukun. Kau malah mengajar ilmu gaib. Kau lebih menyukai gelap daripada terang, dan perbuatan-perbuatanmu jahat. Jika kau bertobat dengan segenap hatimu, BapaKu pasti mengampunimu. Tapi sekarang, sudah terlambat." KataNya.
Dengan sedih dan rasa kasihan kami pergi. Rasa sakit dan penderitaannya tidak akan pernah berakhir. Ketika kami berjalan pergi, dia mengulurkan tangannya yang berupa tulang ke arah kami. "AnakKu," kata Tuhan, "iblis menggunakan banyak tipuan untuk menghancurkan laki-laki dan perempuan baik-baik. Dia bekerja siang malam, berusaha mendapatkan umat yang melayaninya.
Jika kau gagal untuk memilih Allah, kau telah memilih melayani setan. Pilihlah kehidupan, dan kebenaran akan memerdekakan kamu. Sesudah berjalan beberapa langkah, kami berhenti di depan sebuah sel. Kudengar suara seorang laki-laki memanggil, "Siapa di sana? Siapa di sana?" Aku bertanya-tanya dalam hati kenapa dia memangil-manggil.
Yesus berkata, "Dia buta." Kudengar suara dan melihat-lihat. Di depan kami ada setan besar dengan sayap yang besar sekali yang kelihatan telah patah. Dia memandang tepat lewat kami. Aku berdiri dekat-dekat Yesus. Bersama-sama kami menengok untuk melihat laki-laki yang berbicara tadi. Dia juga berada dalam sel, dan punggungnya menghadap kami. Dia dalam bentuk kerangka yang terbakar dan berbau kematian. Dia memukul-mukul udara dan menjerit. "Tolonglah aku. Tolonglah, seseorang,"
Dengan lembut Yesus berkata, "Manusia, damai, tenanglah." Laki-laki itu berbalik dan katanya, "Tuhan, aku tahu Kau akan mengunjungiku. Sekarang aku bertobat. Tolong keluarkan aku. Aku tahu, aku manusia yang mengerikan dan kumanfaatkan cacat jasmaniku untuk keuntungan pribadi. Aku tahu aku adalah seorang ahli sihir dan telah menipu banyak orang untuk iblis. Tapi Tuhan, aku bertobat sekarang. Tolong keluarkan aku. Siang dan malam aku disiksa dalam nyala api ini, tidak ada air. Aku haus sekali." Tangisnya, "Tidak maukah Engkau memberiku air untuk minum?" Laki-laki itu masih terus memanggil-manggil Yesus setelah kami pergi. Aku menunduk dalam kesedihan.
Yesus berkata, "Semua ahli sihir dan pekerja-pekerja kejahatan akan mendapatkan bagian mereka dalam lautan api dan belerang. Inilah kematian yang kedua." Kami sampai di sel lain yang dihuni oleh seorang laki-laki lain. Katanya, "Tuhan, aku tahu Engkau akan datang dan membebaskan aku. Sudah lama aku bertobat." Laki-laki ini juga berwujud kerangka dan penuh cacing.
"Oh manusia, masih saja kau penuh dusta dan dosa. Engkau tahu bahwa kau adalah murid iblis, seorang pembohong yang menipu banyak orang. Mulutmu tidak pernah berkata benar, upahmu hanyalah kematian. Kau sudah sering mendengar FirmanKu dan menertawakan keselamatanKu dan Roh KudusKu. Seumur hidupmu kau berdusta dan tidak mau mendengarkan Aku. Kau milik bapamu, si setan. Semua pembohong akan mendapat bagiannya dalam lautan api. Engkau telah menghina Roh Kudus."
Laki-laki itu mulai mengutuk dan mengucapkan banyak hal-hal jahat kepada Tuhan. Kami pergi. Jiwa ini terhilang selamanya di alam maut.
Yesus berkata, "Barang siapa datang kepadaKu, dan dia yang kehilangan nyawa karena Aku akan hidup, dan mendapat segala kelimpahan. Tetapi orang berdosa harus bertobat sewaktu masih hidup di bumi. Sudah terlambat untuk bertobat kalau mereka sudah sampai di sini. Banyak orang berdosa ingin melayani Allah dan iblis, atau mereka percaya bahwa, mereka punya waktu yang tidak terbatas untuk menerima anugerah yang ditawarkan Allah. Yang benar-benar bijaksana akan segera memilih siapa yang akan mereka layani."
Segera kami sampai ke sel berikutnya. Dari dalam terdengar tangisan putus asa. Kami melihat kerangka seorang laki-laki membungkuk di lantai, tulang-tulangnya berwarna hitam karena terbakar, dan jiwa di dalamnya berwujud kabut abu-abu kotor. Kuperhatikan bahwa ada bagian tubuhnya yang terhilang. Asap dan nyala api menyelubunginya. Cacing-cacing merayap di dalam tubuhnya.
Yesus berkata, "Dosa orang ini banyak sekali. Dia seorang pembunuh dan hatinya penuh kebencian. Dia tidak mau bertobat atau bahkan tidak mau percaya bahwa Aku akan mengampuninya. Kalau saja dia datang kepadaKu!" "MaksudMu Tuhan," tanyaku, "pikirnya Kau tidak mau mengampuninya karena membunuh dan penuh kebencian?" "Ya," kata Yesus. "Kalau saja dia percaya dan datang kepadaKu. Aku akan mengampuni semua dosa-dosanya, yang besar maupun yang kecil. Sebaliknya dia malah terus berbuat dosa dan binasa karenanya. Itulah sebabnya dia berada di sini sekarang. Sudah diberikan banyak kesempatan padanya untuk melayani Aku, untuk percaya Injil, tapi dia menolak. Sekarang sudah terlambat."
Sel berikutnya yang kami datangi berbau sangat busuk. Di mana-mana bisa kudengar tangis dari si mati dan rintihan penyesalan. Aku begitu sedih sehingga merasa sakit. Aku sudah membulatkan hati untuk melakukan semampuku dalam hal menceritakan tempat ini kepada dunia.
Satu suara wanita berkata, "Tolonglah aku." Kulihat ada sepasang mata, bukannya lubang mata yang terbakar. Aku gemetar karena sedih, aku merasa sedih dan kasihan sekali pada jiwa ini. Aku ingin sekali menariknya dari sel dan membawanya pergi. "Rasanya sakit sekali," katanya. "Tuhan, sekarang aku mau berbuat benar. Aku pernah mengenalMu, dan menjadikan Engkau Juruselamatku." Tangannya mencengkeram ruji-ruji sel. "Kenapa Engkau tidak menjadi Juruselamatku sekarang?" Potongan-potongan daging yang terbakar berjatuhan dari tubuhnya, dan hanya tinggal tulang-tulangnya yang mencengkeram ruji-ruji sel. "Kau bahkan sudah menyembuhkan aku dari penyakit kanker," katanya. "Kau menyuruhku pergi, dan jangan berbuat dosa lagi kalau ada hal-hal yang buruk menimpaku. Sudah kucoba, Tuhan. Kau tahu sudah kucoba. Bahkan sudah kucoba untuk menjadi saksiMu. Tapi Tuhan, segera kudengar bahwa yang berkhotbah tentang FirmanMu itu tidak populer. Keinginanku ialah supaya orang-orang menyukaiku. Dengan perlahan-lahan aku kembali ke dunia, dan aku tenggelam dalam nafsu kedaginganku. Klub-klub malam dan minuman keras menjadi lebih penting daripadaMu. Aku kehilangan hubungan dengan teman-teman KristenKu, dan segera kusadari bahwa aku tujuh kali lebih buruk dari keadaanku semula. Dan meskipun aku menjadi kekasih dari pria maupun wanita, aku tak pernah berkeinginan supaya diriku terhilang. Aku tidak menyadari bahwa aku menjadi milik iblis. Aku masih merasakan panggilanMu di dalam hatiku untuk bertobat dan diselamatkan, tapi aku tidak mau. Aku masih tetap berpikir bahwa aku masih punya waktu. Besok aku mau kembali kepada Yesus, dan Dia mau mengampuniku dan melepaskanku. Tapi aku menunggu terlalu lama, dan sekarang sudah terlambat." tangisnya. Matanya yang sedih terbakar dan lenyap.
Aku menjerit dan jatuh ke arah Yesus. Oh, Tuhan, pikirku, betapa mudahnya hal itu bisa menimpa diriku maupun orang-orang yang kukasihi! Tolong, orang-orang yang berdosa, bangkitlah sebelum terlambat.
Kami lanjutkan ke sel lain. Di dalamnya ada seorang laki-laki lain dalam bentuk kerangka dengan jiwa abu-abu kotor di dalamnya. Teriakan kesakitan dan penyesalan keluar dari laki-laki ini dan aku tahu, dan aku tahu aku tidak pernah bisa melupakannya.
Yesus berkata, "AnakKu, beberapa dari pembaca buku ini akan membandingkannya dengan cerita-cerita fiktif atau film yang mereka lihat. Mereka akan mengatakan, hal ini tidak benar. Tapi kau tahu bahwa hal-hal ini benar. Kau tahu bahwa alam maut itu nyata, karena oleh RohKu sudah berkali-kali kau Kubawa kemari. Sudah Kunyatakan kebenaran ini kepadamu, supaya kau bisa menjadi saksinya."
Orang-orang yang terhilang, jika kau tidak mau bertobat dan dibaptis dan percaya Injil Tuhan Yesus Kristus, hal ini akan benar-benar menjadi akhirmu.
"Laki-laki ini di sini," kata Tuhan, "karena pemberontakannya. Dosa pemberontakan ini sama dengan dosa ilmu sihir. Sesungguhnya, barangsiapa yang sudah mengenal FirmanKu dan jalan-jalanKu dan telah mendengar tentang Injil, dan tetap tidak mau bertobat, berarti sudah memberontak terhadapKu. Banyak yang berada di alam maut saat ini karena hal itu."
Laki-laki itu berbicara kepada Yesus dan katanya, "Suatu saat aku pernah berpikir menjadikan Engkau Tuhan dalam hidupku, tapi aku tidak mau berjalan di jalanMu yang lurus dan sempit. Aku ingin jalan yang lebar. Di jalan begitu lebih mudah untuk melayani dosa. Aku tidak menghendaki jalan kebenaran. Kucintai jalan yang penuh dosa. Aku lebih suka minuman keras dan melakukan perkara-perkara dunia daripada perintahMu. Tetapi yang sekarang kuinginkan, kalau saja dulu aku lebih mendengarkan pada orang-orang yang Kau utus padaku, daripada berbuat jahat dan tidak mau bertobat."
Sedu sedan yang hebat mengguncang tubuhnya ketika dia menangis dalam penyesalan. "Untuk bertahun-tahun lamanya aku disiksa di tempat ini, aku tahu aku ini apa, dan aku tahu aku tidak akan pernah keluar dari sini. Aku disiksa siang dan malam di dalam nyala api dan cacing-cacing ini. Aku menangis dan tidak seorang pun datang untuk menolongku. Tidak ada orang yang memperdulikan jiwaku di sini - tidak ada orang yang memperdulikan jiwaku." Dia menjadi segunduk kecil di atas ubin dan terus menangis.
Yesus menangis, "BapaKu, BapaKu, kasihanilah." Kami teruskan ke sel lain. Seorang wanita duduk memunguti cacing-cacing dari tulang-tulangnya. Dia mulai menangis ketika dilihatnya Yesus. "Tolonglah aku, Tuhan," katanya, "aku akan jadi baik. Tolong keluarkan aku!" Dia bangkit dan mencengkeram ruji-ruji selnya. Aku sangat iba kepadanya. Ketika dia menangis sedu-sedannya mengguncangkan tubuhnya.
Katanya, "Tuhan, ketika aku hidup di bumi, aku menyembah ilah-ilah Hindu dan banyak berhala. Aku tidak mau percaya Injil yang dikhotbahkan para misionaris kepadaku, meskipun sudah sering kudengar. Suatu hari aku mati, kupanggil ilah-ilahku untuk menyelamatkanku dari alam maut, tapi mereka tidak mampu. Sekarang Tuhan, aku mau bertobat."
"Sudah terlambat," kata Yesus. Nyala api menyelimuti tubuhnya ketika kami berjalan terus. Sekalipun sampai sekarang, tangisannya masih memenuhi jiwaku. Iblis telah menipunya. Dengan suara sedih Yesus berkata, "Mari, kita kembali besok. Sudah waktunya pergi."
Bab 17 Peperangan di Surga
Roh Tuhan menaungi aku, dan kami pergi ke alam maut lagi. Yesus berkata, "Kukatakan kepadamu suatu kebenaran, banyak jiwa berada di sini karena ilmu sihir, ilmu gaib, penyembahan pada ilah-ilah lain, ketidaktaatan, tidak percaya, mabuk-mabukan dan percabulan dalam daging dan roh. Mari, akan kutunjukkan kepadamu suatu rahasia, dan menceritakan padamu hal-hal yang tersembunyi. Akan kuungkapkan padamu bagaimana berdoa melawan kekuatan-kekuatan jahat."
Kami berjalan ke bagian alam maut, hampir ke bagian jantung yang jahat. Kata Yesus, "Segera kami pergi ke dalam rahang alam maut, tapi Aku ingin mengungkapkan pada semuanya bahwa alam maut telah memperluas dirinya." Kami berhenti, dan kataNya, "Lihat dan percayalah."
Kusaksikan sebuah penglihatan yang terbuka. Di dalam penglihatan itu, Yesus dan aku berada tinggi di atas bumi memandang ke angkasa. Kulihat lingkaran dalam alam roh, tinggi di atas bumi. Lingkaran itu tidak bisa dilihat oleh mata jasmani, tapi di dalam roh dapat kulihat dengan jelas. Aku tahu bahwa penglihatan ini ada hubungannya dengan pertempuran kita melawan pangeran-pangeran dan penguasa-penguasa di udara. Ketika kulihat lebih lanjut, sesungguhnya kudapati beberapa lingkaran. Dalam lingkaran pertama, terdapat roh-roh najis dan jahat. Kulihat roh-roh najis itu berupa macam-macam ilmu gaib, dan mereka mulai terbang di sekitar angkasa, dan mengakibatkan banyak kerusakan secara rohani.
Kudengar suara Yesus berkata, "Dalam namaKu, Kuberikan kuasa pada anak-anakKu untuk mengalahkan roh-roh jahat ini. Dengarkan dan pelajari bagaimana berdoa."
Kulihat suatu bentuk yang aneh muncul dari lingkaran yang lain dan mulai berputar dan menyihir. Kemudian kulihat ada setan yang muncul, dan dia berbuat banyak hal-hal yang jahat ke bumi. Setan itu mempunyai roh sihir. Dia berputar dan tertawa-tawa, dan dari sebatang tongkat di tangannya, dikeluarkannya mantera-mantera jahat kepada banyak orang. Kulihat roh jahat lain bergabung dengan roh sihir itu, dan iblis memberi kuasa lebih banyak kepadanya. "Lihat apa yang kau ikat di bumi, akan Kuikat di Sorga." Kata Yesus. "Di akhir zaman ini, iblis harus diikat dulu, supaya doa-doa orang-orang kudus lebih berhasil."
Dari lingkaran yang lain kulihat ahli sihir lain muncul, dan dia mulai memberikan perintah-perintah. Ketika dia berbicara, di bumi jatuh hujan dan api. Dia membicarakan banyak hal-hal yang jahat, dan dia menipu manusia di bumi. Ketika kuperhatikan, kulihat lagi dua roh jahat bergabung dengan ahli sihir itu jauh di atas bumi. Mereka adalah pangeran-pangeran jahat dan penguasa-penguasa di udara. Merekalah yang memberi kuasa pada ahli-ahli sihir yang dikumpulkan di suatu tempat tertentu untuk berbuat jahat. Pekerja-pekerja kegelapan berkumpul di sekitar mereka. Roh-roh itu datang dan pergi sekehendak hati mereka.
"Perhatikan baik-baik." Kata Yesus, "karena Roh Kudus sedang mewahyukan suatu kebenaran yang luar biasa kepadamu." Dalam penglihatan itu kulihat hal-hal yang mengerikan terjadi di bumi. Kejahatan dan dosa bertambah-tambah. Kuasa-kuasa jahat itu menyebabkan manusia mencuri, berbohong, menipu, menyakiti satu sama lain, berkata jahat dan mengalah pada nafsu-nafsu kedagingan. Semua jenis kejahatan dilepas di muka bumi.
Aku berkata, "Yesus, ngeri benar untuk melihat hal-hal begini." Yesus berkata, "AnakKu, didalam namaKu kejahatan harus pergi. Kenakan seluruh senjata Allah sehingga kau bisa bertahan di hari-hari yang jahat ini, dan melakukan segala sesuatu untuk bertahan."
Ketika roh-roh jahat itu menumpahkan kebusukan dan hujat mereka ke atas bumi, kulihat umat Allah mulai berdoa. Mereka berdoa dalam nama Yesus dan dengan iman. Ketika mereka berdoa, Firman Allah melawan roh-roh jahat itu, dan mereka mulai kehilangan pegangan. Kalau orang-orang kudus berdoa, kekuatan-kekuatan jahat kehilangan pegangan. Mantera-mantera jahat dipatahkan, dan mereka yang sudah dilemahkan oleh kekuatan-kekuatan dari alam maut akan dikuatkan kembali.
Dan jika mereka sehati berdoa, malaikat-malaikat sorgawi memasuki gerombolan-gerombolan yang membuat keributan itu. Dan kulihat malaikat-malaikat kudus berkelahi dengan pangeran-pangeran kejahatan dan penguasa-penguasa di udara, dan malaikat Allah menghancurkan kuasa-kuasa jahat itu. Kupandang, dan terlihatlah di sana pasukan malaikat berbaris lapis demi lapis, dengan kira-kira 600 malaikat setiap barisnya. Kalau umat percaya kepada Allah, malaikat-malaikat maju. Allah memberikan perintah-perintah, dan kekuasaanNya maha besar. Dia memberikan kekuatan yang hebat pada umatNya dan kepada malaikat-malaikat untuk menghancurkan pekerjaan si iblis. Allah sedang bertempur melawan kejahatan di udara.
Jika umat berdoa dan percaya kepada Allah, kuasa-kuasa jahat dihancurkan, tetapi jika ada ketidak percayaan, kuasa-kuasa jahat mulai menguasai keadaan.
"UmatKu harus percaya, dan mereka harus bersepakat satu sama lain dan dengan Aku." Kata Tuhan, "semua perkara harus ditaruh di bawah kaki Bapa." Sorga dan bumi harus sepakat kalau kita mau menghancurkan musuh-musuh kita. Kalau puji-pujian dari umat Allah mulai dipanjatkan dari bumi, kuasa-kuasa jahat mundur. Kulihat orang-orang kudus Allah berdoa dengan segenap hati melawan tipu muslihat setan. Ketika mereka melakukan hal itu, mantera-mantera jahat dan kutuk-kutuk dipatahkan dan orang-orang kudus memperoleh kemenangan.
Inilah yang terjadi, kalau malaikat-malaikat Tuhan berkelahi melawan setan-setan dan kekuatan-kekuatan alam maut, tapi kalau orang-orang kudus dilepaskan melalui doa. Kalau umat sudah dilepaskan, banyak puji-pujian dipanjatkan kepada Allah, dan puji-pujian membawa lebih banyak kemenangan. Hanya apabila hasil dari doa tidak segera terlihat, dan ketika puji-pujian berhenti, maka kejahatan mulai memenangkan pertempuran.
Kudengar seorang malaikat berkata dengan suara nyaring, "Oh Tuhan, iman umatMu lemah. Mereka harus punya iman kalau mereka ingin Kau lepaskan dari gerombolan iblis. Tuhan, kasihanilah para ahli waris keselamatan." Suara dari Yang Maha Kuasa menjawab, "Tanpa iman adalah mustahil untuk menyenangkan Allah. Tapi Tuhan itu setia, dan Dia mau meneguhkan engkau."
Di dalam penglihatan, kulihat lagi Allah mencurahkan RohNya pada semuanya, dan umat percaya bahwa Allah akan meluluskan permintaan mereka, karena mereka memilikiNya dan sungguh-sungguh mengasihiNya. Mereka beriman dalam Allah dan percaya pada FirmanNya, dan Allah melepaskan mereka. Dan Firman Tuhan bertumbuh di negeri.
Tuhan berkata, "Semuanya mungkin terjadi bagi mereka yang percaya. Kujamin FirmanKu untuk melaksanakannya. Kau kerjakan bagianmu, dan kau akan tahu bahwa Aku melakukan bagianKu. Jika umatKu mau mempertahankan kebenaran dan berjuang dengan gigih, hal-hal yang luar biasa akan terjadi di hari Pentakosta. Berserulah kepadaKu, dan Aku akan mendengarkan. Aku akan menjadi Allahmu dan engkau akan menjadi umatKu. Akan Kuteguhkan engkau dalam keadilan, kebenaran dan ketulusan."
Di dalam penglihatan, kulihat umat Kristen dilahirkan seperti bayi-bayi kecil. Kulihat malaikat-malaikat di samping mereka untuk melindungi mereka dari marabahaya. Kulihat Tuhan memperjuangkan perkelahian mereka dan mendapatkan kemenangan bagi mereka. Kemudian kulihat bayi-bayi ini bertumbuh dan menuai di ladang Tuhan Yang Mulia - mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan sukacita - mengasihi Allah, percaya pada Allah dan melayani Allah. Kulihat malaikat-malaikat dan Firman Allah bergabung untuk menghancurkan kejahatan di muka bumi. Kulihat damai di muka bumi ketika akhirnya segala sesuatu diletakkan di bawah kaki Allah.
Bab 18 Penglihatan Terbuka Dari Alam Maut
"Penglihatan ini untuk masa yang akan datang," kata Tuhan, "dan hal itu akan terjadi. Tapi Aku akan kembali untuk menyelamatkan mempelaiKu, GerejaKu, mereka tidak melihatnya. Bangkitlah. Oh, umatKu! Bunyikan tanda bahaya ke semua pelosok bumi, karena Aku akan kembali seperti telah Kufirmankan."
Kulihat ular berapi yang ada di kaki kiri alam maut. Yesus berkata, "Mari, lihat apa yang dikatakan Roh kepada dunia." Kulihat tanduk dari ular berapi itu ketika mereka menyusup ke dalam tubuh manusia di bumi. Banyak yang secara total dipengaruhi oleh ular itu. Ketika kuperhatikan, kulihat seekor binatang yang besar muncul di tempat yang luas dan berubah menjadi seorang laki-laki. Penduduk bumi lari daripadanya, ada yang ke padang belantara, ada yang ke gua-gua, dan ada yang stasiun-stasiun di bawah tanah dan tempat-tempat perlindungan bom - mereka mencari tempat berlindung untuk menyembunyikan diri dari mata binatang itu.
Tidak ada seorangpun yang memuji Tuhan atau berbicara tentang Yesus. Satu suara berkata kepadaku, "Di mana umatKu?" Kulihat-lihat dekat dan kelihatan orang-orang seperti orang mati berjalan. Suasananya penuh kesedihan dan putus asa, dan tidak seorangpun menoleh ke kanan atau ke kiri. Kulihat bahwa orang-orang itu digiring oleh suatu kekuatan yang tidak kelihatan. Kadang-kadang ada suara berbicara kepada mereka, dan mereka patuh pada suara itu. Mereka tidak berbicara satu sama lain. Kulihat juga angka 666 tertulis di tiap-tiap dahi dan tangan mereka. Kulihat prajurit berkuda menggiring manusia seolah-olah mereka itu ternak (Wahyu 13:18).
Bendera Amerika, compang-camping dan terkoyak, tergeletak mengenaskan di tanah. Tidak ada kegembiraan, tidak ada gelak-tawa, tidak ada kebahagiaan. Kulihat kematian dan kejahatan di mana-mana. Orang-orang berjalan beriring-iringan ke sebuah toserba yang besar. Mereka mengikuti seperti prajurit yang kehilangan semangat dan mereka mengenakan pakaian serupa pakaian penjara. Toko itu dikelilingi pagar dan di sana sini di tempatkan penjaga-penjaga. Di mana-mana kulihat prajurit dalam seragam tempur. Kulihat orang-orang yang seperti mayat hidup itu digiring ke dalam toko, dimana mereka hanya bisa membeli keperluan-keperluan yang paling sederhana saja. Setiap orang yang sudah selesai berbelanja, dinaikkan ke sebuah truk tentara berwarna hijau. Kemudian truk itu dikawal ketat, dikemudikan ke tempat lain. Di sini, di dalam semacam klinik, orang-orang ini diperiksa terhadap penyakit menular atau cacat-cacat tubuh. Sebagian kecil dari mereka diseret ke pinggir karena ditolak.
Mereka yang gagal dalam pemeriksaan ini segera dibawa ke ruangan lain. Di dalam ruangan itu, pada dindingnya berjajar tombol-tombol yang mengesankan. Pintu terbuka, dan beberapa orang teknisi masuk ke dalam. Salah seorang dari mereka mulai memanggil nama-nama dari orang-orang di dalam ruangan itu. Tanpa perlawanan mereka bangkit ketika nama mereka disebut dan berbaris ke dalam sebuah kotak besar. Ketika mereka sudah berada di dalam, seorang teknisi lain menutup pintunya dan menekan tombol lain di bingkai pada dinding ruangan. Beberapa menit kemudian dia membuka pintunya, mengambil sapu dan tempat debu, dan menyapu apa yang tertinggal dari mereka dari ubin. Apa yang semula adalah seruangan penuh manusia sekarang tidak lain hanya tertinggal sedikit debu.
Kulihat orang-orang yang telah lulus dari pemeriksaan dokter diangkut kembali ke dalam truk yang sama dan dibawa ke sebuah kereta api. Tak ada seorangpun yang berbicara maupun menoleh untuk melihat orang lain. Di dalam gedung yang lain, setiap orang diberikan suatu pekerjaan. Mereka semua pergi bekerja tanpa
sedikitpun mempersoalkannya. Kuperhatikan ketika mereka bekerja sangat keras untuk tugas-tugas yang diberikan pada mereka, kemudian pada akhir hari itu, mereka dibawa ke rumah flat yang dikelilingi pagar tinggi. Masing-masing menanggalkan pakaiannya dan tidur. Besok paginya mereka akan bekerja keras lagi. Kudengar suara yang keras memenuhi udara malam. Kulihat seekor binatang yang besar, dan dia duduk di tahta yang besar. Semua orang patuh pada binatang itu. Kulihat tanduk-tanduk rohani tumbuh dari kepalanya. Mereka menjangkau semua tempat di seluruh bumi. Binatang itu mengambil banyak kedudukan di banyak kantor-kantor, dan kekuasaannya menjadi besar. Binatang itu menanamkan pengaruhnya di banyak tempat dan menipu banyak orang. Orang-orang kaya dan terkenal maupun orang-orang miskin dan mereka yang telah dicabut hak pilihnya, semuanya ditipunya. Besar dan kecil menyembah binatang.
Sebuah mesin yang besar dibawa ke dalam sebuah kantor. Binatang itu membubuhkan tandanya di atasnya, dan dari mesin itu terdengar suaranya. Ada juga mesin "Saudara tua" yang bisa mengawasi ke dalam rumah-rumah dan perdagangan. Hanya ada satu jenis mesin begini, dan itu milik si binatang. Bagian dari mesin ini yang ditempatkan di rumah-rumah penduduk, tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, tapi setiap gerak-gerik penduduk bisa dilaporkannya kepada si binatang. Kuperhatikan ketika binatang itu berputar di singgasananya dan menghadapku. Diatas dahinya ada angka 666.
Ketika kuperhatikan, kulihat seorang laki-laki lain di kantor yang lain menjadi sangat murka kepada si binatang. Dia ingin berbicara kepadanya. Dia berteriak sekeras-kerasnya. Si binatang kelihatan sangat sopan ketika dia berkata, "Mari akan kubantu anda mengatasi semua kesulitan-kesulitan anda." Si binatang membawa laki-laki itu ke suatu ruangan yang besar dan mengisyaratkannya untuk berbaring di atas sebuah meja. Ruangan dan meja itu mengingatkanku pada ruangan darurat sebuah rumah sakit. Laki-laki itu dibius dan didorong ke bawah sebuah mesin. Binatang itu memasang kabel-kabel di kepala laki-laki itu dan menghidupkan mesinnya. Diatas mesin itu ada tulisan, Penghapus ingatan ini milik binatang 666. Ketika laki-laki itu diangkat dari mejanya, pandangan matanya kosong, dan gerakannya mengingatkanku pada mayat hidup di film-film. Kulihat noda yang besar di ubun-ubunnya, dan aku tahu bahwa pikirannya sudah dirubah dengan pembedahan sehingga dia bisa dikendalikan oleh binatang itu.
Binatang itu berkata, "Sekarang tuan, tidakkah anda merasa lebih baik? Bukankah sudah kukatakan bahwa saya bisa mengatasi persoalan-persoalan anda? Anda sudah kuberi pikiran baru. Sekarang anda tidak perlu kuatir atau mendapat kesulitan lagi. Laki-laki itu tidak berbicara apa-apa. "Kau akan mematuhi setiap perintahku," kata si binatang ketika dia memungut sebuah benda kecil dan menyematkan di baju laki-laki itu. Dia berbicara lagi kepada laki-laki itu, dan dijawabnya tanpa menggerakkan bibirnya.
Dia bergerak seperti mayat hidup.
"Kau akan bekerja, dan tidak akan marah atau frustasi, kau juga tidak akan menangis atau merasa sedih. Kau akan bekerja untukku sampai engkau mati. Aku punya banyak orang-orang yang kukontrol sepertimu. Ada yang berdusta, ada yang membunuh, ada yang mencuri, ada yang menimbulkan peperangan, ada yang mempunyai anak-anak, ada yang menggerakkan mesin-mesin dan ada yang mengerjakan hal-hal lain."
"Ya, kukontrol segala sesuatunya." Dia tertawa jahat. Laki-laki itu disodori kertas untuk ditandatangani. Dengan senang hati diberikannya semua harta miliknya kepada binatang. Dalam penglihatanku, kulihat laki-laki itu meninggalkan kantor si binatang, masuk ke dalam mobil dan pulang ke rumahnya. Ketika dia berjumpa dengan istrinya, ia (istrinya) mencoba untuk menciumnya, dia (suami) tidak berusaha untuk menanggapinya. Dia tidak punya perasaan untuk istrinya maupun siapa saja. Si binatang telah membuatnya tidak mampu untuk merasakan emosi apapun.
Istrinya menjadi sangat marah dan menjerit pada suaminya, tapi tak ada gunanya. Akhirnya dia berkata, "O.K. aku akan memanggil si binatang, dia tahu apa yang harus dilakukannya." Sesudah pembicaraan telepon yang singkat, dia meninggalkan rumahnya dan mengendarai kendaraannya ke gedung yang sama dengan yang baru saja ditinggalkan suaminya. Binatang itu menyambutnya dan berkata, "Ceritakan kepada saya semua kesulitan anda, saya yakin mampu menolong anda."
Seorang laki-laki yang sangat ganteng menggandeng lengannya dan membimbingnya ke meja yang sama di mana suaminya pernah tergeletak sebelumnya. Sesudah operasi yang sama, dia juga menjadi seorang budak yang dibentuk menurut selera si binatang. Kudengar si binatang itu bertanya kepadanya, "Bagaimana perasaanmu?" Dia tidak menjawabnya sampai dia (binatang) sudah menyematkan sebuah benda kecil pada blusnya. Kemudian dia menyatakan bahwa dia (binatang) adalah tuan dan rajanya, dan mulailah dia menyembahnya. "Kau akan menjadi bibit." Katanya, "kau akan melahirkan bayi-bayi yang sempurna, dan mereka akan menyembah dan melayani aku." Wanita itu menjawab dengan suara seperti suara robot. "Ya, tuan, aku mau patuh."
Kulihat wanita itu lagi. Waktu itu dia berada di gedung lain. Di sana banyak wanita-wanita hamil. Wanita itu berbaring seperti tidak bernyawa di ranjang mereka dan menyanyikan puji-pujian kepada si binatang dengan suara monotone. Di semua dahi mereka ada angka 666. Ketika bayi mereka lahir, mereka dibawa ke gedung lain di mana perawat-perawat yang sudah dirubah pikirannya diberi tugas untuk membesarkan mereka. Di dahi perawat-perawaat itu juga ada tanda 666.
Binatang itu makin berkuasa hingga kerajaannya terbentang ke seluruh bumi. Bayi-bayi itu juga bertumbuh, dan pada waktu yang sudah ditentukan, mereka juga diletakkan di bawah mesin perusak pikiran. Mereka menyembah binatang dan patungnya. Tapi mesin itu tidak punya pengaruh terhadap anak-anak Allah. Kudengar suara Allah berkata, "Mereka yang menyembah binatang dan patungnya akan binasa. Banyak yang akan ditipunya dan akan jatuh, tapi akan Kuselamatkan anak-anakKu dari si binatang. Hal-hal ini akan terjadi di akhir zaman. Jangan memakai tanda dari binatang itu. Sekarang bertobatlah sebelum segalanya terlambat. Binatang itu akan menyebut dirinya sendiri sebagai juru damai. Dan dia akan membawa perdamaian bagi banyak bangsa yang sedang kacau balau. Dia mampu memenuhi dunia dengan barang-barang murah, dan dia jamin bahwa gaji tiap-tiap orang akan mencukupinya. Dia akan mengadakan perserikatan dengan banyak bangsa, dan orang-orang terkenal di dunia akan mengakuinya ke dalam pengertian yang tidak benar tentang keamanan. Sebelum zaman itu, Aku akan membangun laskar dari orang-orang percaya yang akan mempertahankan kebenaran dan keadilan. Laskar yang kuat, yang telah disebutkan oleh Nabi Yoel akan mendengarkan suaraKu dari terbit sampai tenggelamnya matahari. Di malam haripun mereka mau mendengarkan suaraKu, dan mereka akan menjawabKu. Mereka mau bekerja untukKu, dan mereka akan lari seperti orang-orang perkasa dalam peperangan. Mereka akan melakukan pekerjaan-pekerjaan besar bagiKu, karena Aku menyertai mereka."
Semua perkara ini telah diwahyukan padaku oleh Tuhan Yesus Kristus dalam penglihatan yang terbuka. Itu adalah Firman dari mulutNya, dan hal itu menyangkut akhir zaman. Yesus dan aku kembali ke rumah, dan aku bertanya-tanya dalam hati akan semua perkara yang sudah dibukakan dan diceritakanNya kepadaku. Aku berdoa untuk keselamatan seluruh umat manusia sehingga tertidur.
Bab 19 Rahang Alam Maut
Malam berikutnya Yesus dan aku masuk ke dalam rahang maut. Yesus berkata, "Kita hampir selesai melewati alam maut, anakKu tidak akan Kutunjukkan padamu seluruh alam maut. Tapi, apa yang sudah Kutunjukkan kepadamu, Kuingin kau ceritakan pada dunia. Katakan pada mereka, alam maut itu nyata. Katakan pada mereka laporan ini nyata."
Ketika kami berjalan, kami berhenti di atas bukit memeriksa sebuah lembah kecil. Sejauh mata memandang terlihat tiang-tiang dari jiwa manusia memagari sisi bukit itu. Bisa kudengar tangisan mereka. Bunyi gaduh memenuhi tempat itu. Yesus berkata, "AnakKu, inilah rahang alam maut. Setiap kali mulut alam maut terbuka, akan kau dengar bunyi yang gaduh itu."
Jiwa-jiwa itu mencoba untuk keluar, tapi tidak bisa, karena mereka melekat di sisi alam maut. Ketika Yesus berbicara, kulihat benda-benda hitam berjatuhan ke bawah melewati kami dan mendarat dengan suara gedebuk di dasar bukit itu. Setan-setan dengan rantai besar menyeret pergi jiwa-jiwa.
Yesus berkata, "Mereka adalah jiwa-jiwa yang baru saja mati di bumi dan datang ke alam maut. Kegiatan ini berjalan terus siang dan malam." Sekonyong-konyong keheningan memenuhi tempat itu. Yesus berkata, "Aku mengasihimu, anakKu, dan Kuingin kau ceritakan alam maut ini kepada manusia di bumi."
Kulihat jauh ke dalam rahang alam maut lewat semacam tingkat di sisi rahang. Jeritan kesakitan dan siksaan terdengar dari sana. Kapan hal ini akan berakhir? Aku bertanya-tanya dalam hatiku, aku akan merasa senang sekali kalau bisa istirahat dari semuanya ini. Kemudian, tiba-tiba aku merasa sangat terhilang. Tak bisa kukatakan bagaimana aku tahu, tapi dengan segenap hatiku aku tahu bahwa Yesus telah pergi. Aku merasa sedih sekali. Aku menoleh ke tempat di mana tadi Dia berada. Dan cukup yakin, di sana tidak ada Yesus!
"Oh tidak," jeritku, "tidak lagi! Oh Yesus, di mana Engkau?" Apa yang akan kau baca akan menakutkanmu. Aku berdoa hal itu akan cukup menakutkan sehingga kau mau jadi orang percaya. Aku berdoa supaya kau mau bertobat dari dosa-dosamu, sehingga kau tidak akan pergi ke tempat yang mengerikan itu. Aku berdoa supaya kau mau mempercayaiku, karena aku tak mau hal ini terjadi pada siapapun juga. Aku mengasihimu dan berharap kau mau bangun sebelum segalanya terlamabat. Jika kau seorang Kristen dengan membaca ini, yakinlah akan keselamatanmu. Bersiaplah untuk berjumpa dengan Tuhan pada setiap saat, karena kadang-kadang sudah tidak ada waktu lagi untuk bertobat. Jaga apimu supaya tetap menyala, dan pelitamu penuh minyak. Bersiaplah, karena kau tidak tahu kapan Dia kembali. Jika kau belum dilahirkan kembali, bacalah Yohanes 3:16-19 dan datanglah kepada Tuhan. Dia akan menyelamatkanmu dari tempat penyiksaan ini. Ketika aku berteriak memanggil Yesus, aku mulai menuruni bukit mencariNya.
Aku dihentikan oleh satu setan besar yang membawa rantai. Dia tertawa dan berkata, "Kau tidak bisa lari ke manapun juga, perempuan. Yesus tidak ada disini untuk menyelamatkanmu. Kau akan berada di alam maut selamanya." "Oh tidak," jeritku. "biarkan aku pergi!" Aku berkelahi dengan segenap kekuatanku, tapi aku segera dibelenggu dengan rantai dan dilempar ke tanah. Ketika aku terbaring di sana, tubuhku mulai terbungkus oleh selaput aneh yang lengket dengan bau yang begitu hebat sampai aku merasa mual. Aku tahu apa yang akan terjadi. Dan kemudian aku merasa daging dan kulitku mulai berjatuhan dari tulang-tulangku!
Aku menjerit dan menjerit dalam ketakutan. "Oh Yesus." Aku berteriak, "Engkau ada di mana?" Kupandang diriku sendiri dan melihat bahwa di seluruh daging yang masih tertinggal di tubuhku mulai berubah warna menjadi abu-abu kotor, dan dari tubuhku berjatuhan daging yang berwarna abu-abu. Timbul lubang-lubang di punggung, di kaki, di tangan dan lenganku. Aku menjerit, "Oh tidak, aku di alam maut selamanya! Oh tidak." Aku mulai merasa cacing-cacing di dalam tubuhku dan kudapati bahwa tulang-tulangku penuh cacing. Bahkan jika aku tidak bisa melihat mereka, aku tahu mereka ada di sana. Kucoba untuk menarik mereka dari tubuhku, tapi makin banyak yang datang menggantikan tempat mereka. Aku benar-benar merasakan kebusukan di dalam tubuhku.
Ya, aku tahu semua hal dan bisa mengingat dengan tepat apa yang telah terjadi di bumi. Aku bisa merasakan (sentuhan), melihat, mencium, mendengar dan merasa (mencicipi) semua siksaan di alam maut. Aku bisa melihat di dalam diriku sendiri. Aku hanya berupa kerangka yang kotor, tapi aku masih bisa merasakan semua yang terjadi padaku. Aku melihat yang lain-lain yang seperti diriku - sejauh mata memandang, kulihat jiwa-jiwa.
Aku berteriak dalam kesakitan yang hebat. "Oh, Yesus! Tolong aku, Yesus." Aku ingin mati, tapi tidak bisa. Kurasakan api berkobar lagi di kakiku. Aku menjerit, "Kau dimana Yesus?" Aku berguling-guling di tanah dan menangis bersama-sama dengan yang lain. Kami terbaring di rahang alam maut dalam gundukan kecil, seperti sampah yang dibuang. Jiwa kami dicekam rasa sakit yang tak tertahankan. Aku terus menerus berteriak, "Kau di mana Yesus? Kau di mana Yesus?" Aku ingin tahu apakah ini hanya sebuah mimpi? Apakah aku akan terbangun? Apakah aku benar-benar di alam maut? Apakah aku telah melakukan dosa yang besar melawan Allah dan kehilangan keselamatanku? Apa yang terjadi? Apakah aku telah berdosa kepada Roh Kudus? Kuingat semua pelajaran Alkitab yang pernah kudengar. Aku tahu keluargaku berada di suatu tempat di atasku. Dalam ketakutan kusadari bahwa aku berada di alam maut sama seperti jiwa-jiwa yang telah kulihat dan kubicarakan. Aku merasa begitu aneh ketika bisa melihat tembus tubuhku. Cacing-cacing mulai merayap di dalam tubuhku lagi. Dapat kurasakan mereka merayap. Aku menjerit karena takut dan kesakitan.
Baru kemudian satu setan berkata, "Yesusmu telah mengecewakan dirimu kan? Nah, sekarang kau milik iblis!" Dia tertawa jahat ketika diangkatnya tubuhku dan menaruhku di atas sesuatu. Segera kudapati diriku di atas punggung bangkai hidup sejenis binatang. Binatang itu, seperti juga diriku, berwarna abu-abu kotor, penuh dengan kotoran dan daging mati yang busuk. Bau yang busuk memenuhi udara yang kotor. Binatang itu membawaku tinggi ke atas langkan. Pikirku, oh Tuhan, di manakah Engkau?
Kami melewati banyak jiwa yang menjerit-jerit untuk diselamatkan. Kudengar suara keras dari rahang alam maut waktu terbuka, dan banyak jiwa jatuh melewatiku. Tanganku diikat di belakang punggungku. Rasa sakit itu tidak terasa terus menerus, mendadak datang, dan mendadak hilang. Aku menjerit setiap rasa sakit itu datang, dan menunggu dengan ketakutan kalau rasa sakit itu berkurang.
Pikirku, bagaimana aku bisa keluar?" Apa yang akan terjadi? Apa ini yang terakhir? Apa yang telah kulakukan sehingga aku layak masuk alam maut? "Oh Tuhan, di mana Engkau?" tangisku dalam kesakitan. Aku menangis, tapi tidak bisa keluar air mata – hanya tubuhku yang terguncang-guncang. Binatang itu berhenti di depan sesuatu. Kupandang ke atas dan melihat sebuah ruangan yang indah penuh dengan barang-barang mewah dan permata yang berkilauan. Di tengah ruangan itu ada seorang wanita cantik berbusana pakaian ratu. Di dalam keputusasaanku, aku ingin tahu apa arti semuanya ini.
Aku berkata, "Wanita , tolonglah aku," Dia mendekat dan meludahi mukaku. Dia mengutukku dan berbicara perkara-perkara yang kotor kepadaku. "Oh Tuhan, apa lagi berikutnya?" tangisku. Dia tertawa jahat. Tepat di depan mataku wanita itu berubah wujud menjadi pria, seekor kucing, seekor kuda, seekor ular, seekor tikus dan seorang pemuda. Wujud apapun yang dipilihnya akan terjadi. Dia punya kuasa jahat yang besar. Di atas ruangannya ada tulisan "Ratu Iblis". Binatang itu berjalan lagi untuk beberapa lama, dan kemudian berhenti. Dengan satu sentakan aku dilempar dari binatang itu ke tanah. Kulihat sepasukan laki-laki berkuda lewat. Aku dipaksa minggir ketika mereka lewat. Mereka semuanya berupa kerangka dengan warna kematian abu-abu kotor. Sesudah mereka lewat, aku diangkat dari tanah dan dimasukan ke dalam sel. Ketika seseorang mengunci pintunya, dengan ketakutan kupandangi sekeliling sel dan menangis. Aku berdoa tapi tanpa harapan. Aku menangis dan bertobat seribu kali untuk dosa-dosaku. Ya, aku teringat banyak hal yang sudah kulakukan untuk membimbing orang-orang Kristen lain dan untuk membantu seseorang ketika mereka membutuhkan diriku. Aku bertobat dari hal-hal yang sudah kulakukan dan pekerjaan pekerjaan yang kutinggalkan dalam keadaaan belum selesai.
"Oh Tuhan, selamatkan aku," tangisku. Berkali-kali aku berseru kepada Allah untuk menolongku. Aku tak bisa melihat maupun merasakanNya. Aku berada di alam maut sama seperti mereka yang sudah kulihat. Aku terjatuh di ubin dalam kesakitan dan menangis. Aku merasa bahwa aku terhilang untuk selamanya. Berjam-jam telah berlalu dan setiap kali terdengar suara keras itu, jiwa-jiwa lain turun ke alam maut. Aku tetap memanggil, "Yesus, dimana Engkau?" Tidak ada jawaban. Cacing-cacing mulai merayap lagi didalam tubuh rohaniku. Aku bisa merasakan mereka merayap dalam diriku. Kematian ada di mana-mana. Aku tak punya daging, tanpa alat tubuh, dan tanpa harapan. Aku tetap menarik keluar cacing-cacing dari kerangkaku. Aku sadar akan segala sesuatu yang sedang terjadi, dan aku ingin mati tapi tidak bisa. Rohku akan hidup selamanya. Aku mulai menyanyi tentang kehidupan dan kuasa dari darah Yesus, yang mampu menyelamatkan dari dosa. Ketika hal itu kulakukan, setan besar dengan tombak datang berseru, Hentikan itu!" mereka menikamku dengan tombak-tombak, dan kurasakan kilatan-kilatan api yang panas ketika ujung-ujung tombak menembus sosok tubuhku. Berkali-kali mereka menikamku. Mereka menyanyi, "Iblislah allah di sini. Kami membenci Yesus dan semua yang berpihak kepadaNya!" Ketika aku tidak mau berhenti menyanyi, mereka membawaku ke luar dari sel dan menyeretku ke sebuah lubang yang besar. "Jika kau tidak diam," kata mereka, "siksaanmu akan lebih berat."
Aku berhenti bernyanyi, sesudah ditahan lama, mereka mengembalikan aku ke dalam sel. Aku ingat ayat-ayat di Alkitab tentang malaikat-malaikat jatuh yang dirantai dalam penantian sampai penghakiman yang terakhir. "Tuhan selamatkan manusia di bumi," tangisku. "Bangunkan mereka sebelum terlambat." Banyak Firman muncul dalam pikiranku, tapi aku takut terhadap setan-setan itu dan tidak kuucapkan. Rintihan dan teriakan memenuhi udara. Seekor tikus merayap di dekatku, dan kutendang pergi. Aku berpikir tentang suami dan anak-anakku. "Oh Allah, jangan biarkan mereka datang ke tempat ini," tangisku, karena aku tahu dengan pasti bahwa aku berada di alam maut.
Allah tidak bisa mendengarku, telinga dari Yang Maha Kuasa sudah tertutup untuk tangisan-tangisan di alam maut, pikirku. Kalau saja seseorang mau mendengarkan. Seekor tikus besar lari ke atas kaki dan menggigitku. Aku menjerit dan melepaskannya. Rasanya sangat sakit. Api yang entah berasal dari mana mulai perlahan-lahan membakarku. Detik-detik, menit-menit dan jam-jam berlalu. Akulah orang berdosa yang terhilang di alam maut. "Oh maut, datanglah," tangisku. Rupanya tangisanku memenuhi seluruh rahang alam maut. Yang lain ikut serta menangis - terhilang selamanya - tidak! Aku ingin mati tapi tidak bisa. Aku jatuh terhenyak di lantai, merasakan semua siksaan ini. Kudengar rahang alam maut terbuka lagi, dan banyak jiwa mulai masuk ke dalamnya. Sekarang api mulai membakarku, dan timbul rasa sakit yang baru.
Aku tahu apa yang sedang terjadi. Ingatanku tajam dan kuat. Aku tahu semua perkara itu dan aku tahu bahwa, jika jiwa-jiwa mati di dunia dan tidak diselamatkan dari dosa-dosa mereka, mereka datang ke sini. "Oh Allahku, selamatkan aku," tangisku, "tolong selamatkan kami semuanya." Aku ingat seluruh hidupku dan mereka semua yang telah bercerita padaku tentang Yesus. Aku ingat waktu mendoakan orang sakit dan bagaimana Yesus menyembuhkan mereka. Aku ingat Firman-FirmanNya tentang kasih dan sukacita dan kesetiaanNya. Kalau saja aku sudah lebih menyerupai Yesus, aku tak akan berada di sini, pikirku. Aku berpikir tentang perkara-perkara baik yang sudah Tuhan berikan kepadaku. Bagaimana Tuhan telah memberi udara untuk kehidupan, makanan, anak-anak dan rumah tangga, dan hal-hal baik untuk dinikmati. Tetapi, jika Dia Allah yang baik, kenapa aku berada di sini? Aku tidak punya kekuatan untuk berdiri, tapi jiwaku terus menangis. "Keluarkan aku dari sini."
Aku tahu bahwa di atasku kehidupan berlangsung terus, dan di suatu tempat teman-teman dan keluargaku menjalani kehidupan normal mereka. Aku tahu di suatu tempat ada gelak-tawa, kasih dan kebaikan hati. Tapi pikiran itupun mulai berangsur-angsur hilang dalam kesakitan yang hebat. Bagian alam maut ini dipenuhi oleh kabut kotor yang setengah gelap dan remang-remang. Cahaya kuning yang redup ada di mana-mana, dan bau dari daging yang membusuk tak tertahankan. Menit-menit terasa seperti berjam-jam, dan jam-jam terulur ke dalam kekekalan. Oh, kapan hal ini akan berhenti? Aku tidak tidur, tidak istirahat, tidak ada makanan dan tidak ada air. Aku lapar sekali dan merasa lebih haus daripada rasa haus yang pernah kurasakan dalam hidupku. Aku begitu lelah dan ngantuk tapi rasa sakit itu terasa terus menerus.
Setiap kali mulut alam maut terbuka, mereka membuang muatan yang terdiri dari manusia-manusia yang terhilang untuk masuk ke alam maut. Dalam hati aku bertanya-tanya berangkali ada seseorang yang kukenal di antara mereka. Apakah mereka membawa suamiku kesini? Berjam-jam telah berlalu sejak aku datang di rahang alam maut. Kemudian kuperhatikan, ada sinar yang mulai memenuhi ruangan itu. Tiba-tiba api mulai berhenti menyala, tikus-tikus pergi, dan rasa sakit hilang dari tubuhku. Kucari kesempatan untuk melarikan diri, tapi tidak ada. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Aku mengintai lewat tingkap-tingkap alam maut, tahu bahwa hal ini adalah sesuatu yang mengerikan. Dan kemudian alam maut mulai tergoncang, dan api mulai menyala lagi. Kembali lagi ular-ular, tikus-tikus dan cacing-cacing! Rasa sakit yang tak tertahankan memenuhi jiwaku ketika penyiksaan itu mulai lagi.
"Oh Allah, biarkan aku mati," tangisku ketika aku mulai memukul-mukul lantai tanah di dalam selku dengan tulang-tulangku. Aku menjerit dan menangis, tapi tidak seorangpun tahu maupun memperdulikannya.
Tiba-tiba aku diangkat dari sel oleh suatu kekuatan yang tidak kelihatan. Ketika aku siuman kembali, Tuhan dan aku sedang berdiri di samping rumahku. Aku menjerit, "Kenapa, Tuhan, kenapa?" dan menjatuhkan diriku di kakiNya dalam keputusasaan. Yesus berkata, "Damai, tenanglah." Seketika itu juga aku berada dalam damai sejahtera. Dia mengangkatku dengan lembut dan aku tertidur dalam tanganNya.
Ketika keesokan harinya aku terbangun, aku merasa sangat sakit. Untuk berhari-hari aku terkenang akan kengerian-kengerian di alam maut dengan siksaan-siksaanya. Pada malam hari aku terbangun, menjerit dan berkata, ada banyak cacing merayap dalam diriku. Aku sangat takut pada alam maut.
Bab 20 Sorga
Selama beberapa hari aku sakit setelah aku ditinggal di rahang alam maut. Kalau aku tidur, lampu tetap kunyalakan. Kubutuhkan Alkitab padaku setiap saat, dan membacanya secara tetap. Jiwaku tergoncang hebat. Sekarang aku tahu apa yang harus diderita oleh orang-orang yang terhilang jika mereka tinggal di alam maut. Yesus akan berkata, "Damai, tenanglah," dan damai akan meliputi jiwaku. Tetapi beberapa menit kemudian aku akan terbangun, menjerit histeris dengan ketakutan. Selama ini aku tahu aku tidak pernah sendiri. Tapi sekalipun aku tahu akan hal itu, aku sering tak bisa merasakan kehadiranNya. Dan aku begitu ketakutan kalau-kalau aku harus kembali ke alam maut yang kutakuti itu, meskipun Yesus kadang-kadang berada di dekatku. Kucoba untuk menceritakan pengalaman-pengalaman di alam maut pada orang lain. Mereka tidak mau mendengarkan aku. Aku mohon kepada mereka, "Tolong, bertobatlah sebelum terlambat." Sangat sulit bagi seseorang untuk percaya pada apa yang kuceritakan pada mereka tentang siksaan-siksaan yang telah kualami dan bagaimana Yesus telah menyuruhku untuk menuliskan tentang alam maut.
Tuhan menjaminku bahwa Dialah Tuhan yang menyembuhkan diriku. Dan meskipun aku percaya bahwa aku tak akan pulih sepenuhnya, ternyata kesembuhan terjadi. Dan kemudian hal itu terjadi lagi. Kembali aku di dalam Roh dengan Tuhan Yesus, dan kami sedang membubung tinggi di angkasa. Yesus berkata, "Aku akan menunjukkan padamu kasih dan kebaikan Allah dan bagian-bagian dari Sorga. Aku ingin kau melihat pekerjaan Alllah yang menakjubkan yang begitu indah untuk dipandang.
Di depan kami kulihat dua planit raksasa, indah, gilang-gemilang di dalam kemegahannya Allah sendirilah cahayanya. Seorang malaikat menerima kami dan berkata kepadaku, "Lihat kebajikan dan kebaikan hati Tuhan Allahmu. KemurahanNya bertahan selamanya." Malaikat itu mempunyai rasa kasih yang kuat dan kelembutan, sehingga aku hampir-hampir menangis waktu dia berkata lagi, "Lihat kuasa dan kekuatan dan keagungan Allah. Biarlah kutunjukkan kepadamu tempat yang diciptakanNya untuk anak-anakNya."
Tiba-tiba nampak samar-samar sebuah planit besar di depan kami, sebuah planit sebesar bumi. Dan kemudian kudengar suara dari Bapa dan Anak berkata, "Bapa, Anak dan Roh Kudus semuaNya adalah satu. Bapa dan Anak adalah satu dan Bapak dan Roh Kudus adalah satu. Kukirim AnakKu untuk mati di kayu salib supaya tidak seorangpun harus terhilang."
"Tetapi," kataNya sambil tersenyum, "Aku baru saja mau menunjukkan padamu tempat yang Kuciptakan untuk anak-anakKu. Anak-anak itu sangat Kuperhatikan. Kuperhatikan ketika seorang ibu kehilangan anaknya - sekalipun masih sebagai buah kandungan, anakKu dikeluarkan sebelum waktunya. Kau tahu, Aku mengetahui segala sesuatu, dan semuanya Kuperhatikan."
"Sejak ada kehidupan di dalam kandungan. Aku tahu. Akupun tahu tentang bayi-bayi yang dibunuh selagi mereka masih di dalam kandungan ibu mereka – yang digugurkan, yang dibuang, dan yang tidak dikehendaki. Aku tahu tentang yang mati waktu dilahirkan, dan anak-anak yang dilahirkan dengan cacat kelumpuhan. Sejak terjadi pembuahan, di situ ada jiwa. Malaikat-malaikatKu turun dan membawa anak-anak kepadaKu ketika mereka mati. Aku punya tempat di mana mereka bisa tumbuh, belajar dan dikasihi. Kuberikan pada mereka tubuh yang utuh dan memulihkan bagian tubuh manapun yang hilang. Kuberikan tubuh kemuliaan kepada mereka."
Di mana-mana tempat di planit itu ada perasaan dikasihi, suasana sejahtera yang sempurna. Segala sesuatunya sempurna. Di sana sini di tengah-tengah padang rumput yang lebat dan kolam-kolam air yang jernih sekali terdapat tempat-tempat bermain dengan tempat duduk-tempat duduk dari marmer dan bangku-bangku kayu yang dipolitur halus sekali. Dan di sana ada anak-anak - di mana-mana terlihat anak-anak melakukan segala kegiatan. Setiap anak mengenakan jubah putih tanpa noda dan sandal. Jubah putih itu begitu cemerlang sehingga berkilauan di dalam sinar yang indah sekali di planit itu. Aneka warna yang ada di mana-mana menyebabkan warna putih dari jubah anak-anak itu bertambah mencolok.
Malaikat-malaikat menjadi penjaga pintu gerbang, dan semua nama anak-anak itu bertulis di buku. Kulihat anak-anak mempelajari Firman Allah dan diajar musik dari buku kencana (emas). Aku heran waktu melihat segala jenis binatang datang pada anak-anak itu atau duduk di samping mereka ketika mereka berada di sekolah para malaikat ini.
Di sana tidak ada air mata maupun dukacita. Segala sesuatu indah sekali, dan di mana-mana ada sukacita dan kebahagiaan. Kemudian malaikat itu menunjukkan padaku planit yang berkilau-kilauan seperti cahaya yang terang di depanku. Cahaya itu berkilau seperti cahaya dari jutaan bintang, dan segala sesuatu yang ada di planit itu indah sekali dan hidup. Dari jauh kulihat dua buah gunung dari emas murni, sedang pada jarak yang lebih dekat padaku ada dua pintu gerbang emas yang bertahtakan intan dan batu-batu mulia lainnya. Aku tahu inilah bumi yang baru dan kota yang terletak megah di hadapanku adalah Yerusalem Baru - kota Allah turun ke bumi.
Dan kemudian aku kembali ke bumi yang lama, bumi seperti apa adanya sebelum api yang terakhir yang akan membersihkannya dan memurnikannya untuk maksud-maksud Allah yang mulia. Dan di sini juga ada Yerusalem Baru ibu kota dari Kerajaan Seribu Tahun. Kulihat orang-orang keluar dari gua-gua dan turun dari gunung-gunung menuju kota ini. Di sini Yesus adalah raja, dan semua bangsa di bumi membawa persembahan untukNya dan menyembahNya.
Yesus memberikan tafsiran dari penglihatanku. KataNya, "Segera Aku akan kembali dan membawamu bersamaKu ke Sorga, pertama-tama orang-orang yang mati dalam kebenaran, kemudian setelah itu mereka yang hidup akan menyongsongKu di awan-awan. Sesudah itu Antikris akan memerintah seluruh bumi selama waktu yang sudah ditentukan, dan akan terjadi kesengsaraan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan pernah terjadi lagi. Dan kemudian Aku akan kembali bersama-sama orang kudusKu dan iblis akan dilempar ke jurang maut, disana dia akan tinggal selama seribu tahun. Selama waktu seribu tahun itu Aku akan memerintah seluruh bumi dari Yerusalem. Ketika masa seribu tahun itu telah lewat, iblis akan dilepas untuk satu massa, dan Aku akan menaklukannya dengan terangKu. Bumi yang lama akan berlalu. Lihat, akan datang bumi baru dan Yerusalem Baru – dan Aku akan memerintah untuk selama-lamanya.
Bab 21 Agama Palsu
"Jika manusia di bumi mau mendengarkan Aku," kata Tuhan, "dan bertobat dari dosa-dosanya, akan Kutahan pekerjaan Antikris dan si binatang sampai tiba waktu yang melegakan. Bukankah rakyat Niniwe bertobat karena khotbah Yunus? Aku tetap sama, dahulu, sekarang dan selama-lamanya. Bertobatlah, dan akan Kuberikan masa yang penuh berkat."
Kemudian kudengar Yesus berkata, "UmatKu akan saling mengasihi dan menolong. Mereka harus membenci dosa dan mengasihi orang-orang berdosa. Dengan kasih yang sedemikian, semua orang akan tahu bahwa kamu sekalian murid-muridKu." Ketika Yesus berbicara, bumi terbuka dan kembali kami masuk ke dalam alam maut. Kulihat sebuah sisi bukit yang penuh dengan batang-batang pohon yang sudah mati yang semuanya dikelilingi oleh kotoran warna abu-abu. Kulihat juga lubang-lubang kecil di sisi bukit, dan sosok abu-abu dari orang-orang yang sedang berjalan dan bercakap-cakap.
Kuikuti Yesus yang berjalan di jalan kecil yang kotor dan sangat berliku-liku yang mendaki di sisi bukit yang berwarna abu-abu itu. Ketika kami mendekat, kulihat orang-orang itu utuh, tapi mati. Mereka terdiri dari daging mati berwarna abu-abu dan mereka terikat satu sama lain dengan tali, sejenis tali dari bahan tali dari bahan berwarna abu-abu yang membelit berkali-kali dan melilit semua orang di bukit itu. Walaupun di sana tidak terlihat api, aku tahu tempat ini adalah bagian dari alam maut, karena daging mati-daging mati berjatuhan dari tulang-tulang orang-orang yang berada di sana dan kemudian tumbuh lagi dan benar-benar menempel kembali. Kematian ada di mana-mana, tetapi rupanya orang-orang itu tidak memperhatikan - mereka bercakap-cakap dengan asyik sekali. Yesus berkata, "Marilah kita dengarkan apa yang mereka bicarakan."
Seorang laki-laki berkata pada lainnya, "Apakah kau dengar tentang seorang laki-laki bernama Yesus yang datang untuk menebus dosa?" Yang lain menjawab, "Aku tahu Yesus. Dia mencuci dosa-dosaku. Sebenarnya aku tidak tahu apa yang kulakukan di sini." "Akupun tidak," kata laki-laki yang pertama. Yang lain berkata, "Aku mencoba bersaksi tentang Yesus kepada tetanggaku, tapi dia malah tidak mau mendengarkannya. Ketika istrinya meninggal, dia datang kepadaku untuk meminjam uang untuk penguburannya, tapi kuingat Yesus telah bersabda, kita harus cerdik seperti ular dan tulus seperti burung merpati. Maka kutolak dia. Aku tahu, toh dia akan pakai uang itu untuk hal-hal yang lain. Kita harus menjadi hamba yang baik dari uang kita, bukan?"
Laki-laki yang pertama yang telah berbicara sekarang berkata lagi, "Ya, saudara," katanya, "seorang anak laki-laki di gereja kami membutuhkan pakaian dan sepatu, tapi bapaknya seorang pemabuk, maka kutolak ketika aku harus membeli sesuatu untuk anaknya, kita harus benar-benar memberi pelajaran pada orang tersebut."
"Nah," kata seorang laki-laki lain, ketika dipegang ikatan tali di tangannya, dan dengan gugup melilitkan di seluruh tubuhnya, "kita harus selalu mengajar yang lain supaya hidup seperti Yesus. Orang itu tidak berhak untuk mabuk-mabukan. Biarlah dia menderita. Yesus berkata, "Oh, manusia yang bodoh dan tumpul perasaannya tegakkan kebenaran dan kasihilah satu sama lain dengan kasih yang sungguh-sungguh. Tolonglah orang yang tak berdaya. Berilah kepada mereka yang membutuhkannya tanpa pamrih. Jika kau mau bertobat, oh dunia, akan Kuberkati engkau dan tidak akan mengutukmu. Bangunlah dari tidurmu, dan datanglah kepadaKu. Rendahkan hatimu dan tundukkan hatimu di hadapanKu, dan Aku akan datang dan hidup bersamamu. Kau akan menjadi umatKu, dan Aku akan menjadi Allahmu."
Bab 22 Tanda Dari Binatang
Kudengar Tuhan berkata, "RohKu tidak selamanya ada pada manusia. Mari dan lihatlah si binatang. "Selama hari-hari akhir seekor binatang jahat akan muncul di bumi, dan menipu banyak orang dari setiap bangsa di bumi. Dia akan menuntut supaya setiap orang menerima tandanya, angka 666, yang dicapkan di tangan atau di dahinya. Siapa saja yang memiliki tanda itu adalah milik binatang dan bersama-sama dengan dia akan dilempar ke dalam lautan api yang menyala dengan api dan belerang. Binatang itu akan disambut gembira oleh dunia karena dia akan membawa perdamaian dan kemakmuran. Kalau dia sudah mendominasi dunia, orang-orang yang tidak mempunyai tandanya di tangan atau di dahi mereka tidak bisa membeli makanan, pakaian, mobil, rumah atau apa saja yang bisa dibeli. Merekapun tidak bisa menjual segala sesuatu yang mereka miliki kepada siapapun juga, kecuali mereka mempunyai tanda itu. Tuhan Allah dengan jelas telah menyatakan bahwa, barangsiapa yang memiliki tanda itu, berarti telah menyatakan dengan tegas kesetiaanya kepada si binatang, dan hubungannya dengan Tuhan Allah akan diputuskan untuk selama-lamanya. Mereka akan ditempatkan bersama-sama orang yang tidak percaya dan pekerja-pekerja yang tidak benar. Tanda itu menyatakan dengan sungguh-sungguh, bahwa barangsiapa yang memilikinya telah menolak Allah dan telah berbalik kepada binatang untuk makanan.
Si binatang dengan pengikut-pengikutnya akan menganiaya mereka yang menolak untuk mengenakan tanda itu dan akan membunuh banyak orang. Tekanan macam apapun akan mereka gunakan untuk memaksa orang-orang yang percaya pada Allah yang benar untuk mengenakan tanda itu. Anak-anak dan bayi akan dibunuh di depan mata orang tua mereka yang menolak untuk mengenakan tanda itu. Pada waktu itu akan terjadi masa berkabung yang hebat.
Orang-orang yang memiliki tanda itu akan dipaksa untuk menyerahkan milik mereka kepada si binatang sebagai imbalan dari janji bahwa si binatang akan memenuhi semua kebutuhan dari pengikut-pengikutnya. Beberapa daripadamu akan menjadi lemah dan menyerah kepada si binatang dan menerima tandanya di tangan atau di dahi. Kau akan berkata, "Allah akan mengampuni. Allah akan mengerti." Tetapi Aku tidak akan menyesali FirmanKu. Sudah kuperintahkan berulang-ulang kepadamu lewat mulut nabi-nabiKu dan pelayan-pelayan Injil. Bertobatlah selama hari masih siang, karena malam hari akan tiba ketika pengadilan akan ditetapkan untuk selama-lamanya.
Jika kau tidak patuh pada binatang dan menolak untuk mengenakan tandanya. Aku akan menjagamu. Aku tidak berkata bahwa banyak yang tidak mesti mati untuk iman mereka pada masa itu, karena banyak yang akan dipenggal kepalanya karena kepercayaannya kepada Tuhan Allah. Tetapi diberkatilah mereka yang mati di dalam Tuhan, karena akan besar upahnya. Benar, akan ada masa damai dan makmur, sementara itu si binatang akan memperoleh ketenaran dan dijunjung tinggi. Dia akan mengatasi masalah-masalah dunia seolah-olah tidak ada apa-apa - tetapi perdamaian akan berakhir dalam pertumpahan darah, dan kemakmuran akan berakhir dalam masa kelaparan hebat yang meliputi seluruh negeri.
Jangan takut kepada apa yang bisa dilakukan manusia terhadapmu, tapi takutlah kepada Dia yang bisa melempar jiwa dan tubuhmu ke dalam alam maut. Karena meskipun ada penganiayaan besar dan meskipun kesengsaraan bertambah-tambah, Aku akan melepaskanmu diantara mereka semua. Tapi sebelum hari yang jahat itu, akan Kubangun sebuah laskar yang kuat yang akan menyembahKu di dalam Roh dan kebenaran. Laskar Tuhan akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar dan perkara-perkara yang sangat hebat untukKu. Karena itu datanglah bersama-sama dan sembah Aku dalam roh dan kebenaran. Bawalah buah-buah kebenaran, dan berikanlah kepadaKu apa yang menjadi hak-hakKu, dan Aku akan menjagamu di saat-saat yang jahat itu. Bertobatlah sekarang untuk diselamatkan dari perkara-perkara yang mengerikan yang akan menimpa para pemberontak dan mereka yang tidak diselamatkan. Upah dosa adalah maut, tapi karunia Allah itu abadi. Datanglah kepadaKu selagi kau masih mempunyai kesempatan, dan Aku mau menerima dan mengampunimu. Aku mengasihimu dan tidak menghendaki kau terhilang. Percayalah pada laporan ini dan pilihlah pada hari ini siapa yang akan kau layani.
Bab 23 Kedatangan Kembali Dari Kristus
Kulihat kedatangan Tuhan. Kudengar suaraNya seperti suara sangkakala dan suara seorang penghulu malaikat. Dan seluruh bumi bergetar, dan orang-orang yang mati dalam Tuhan ke luar dari kubur untuk menyongsong Tuhan di udara. Selama berjam-jam kudengar tiupan tanduk, bumi dan lautan menyerahkan orang-orang mati mereka. Tuhan Yesus Kristus berdiri di atas awan dalam jubah api dan terlihatlah pemandangan yang penuh keagungan dan kemuliaan.
Kudengar lagi suara sangkakala, dan ketika kuperhatikan mereka yang hidup dan tinggal di bumi naik untuk menjumpaiNya. Kulihat orang-orang yang sudah diselamatkan seperti berjuta-juta titik cahaya berkumpul di tempat pertemuan di udara. Di sana malaikat-malaikat memberikan jubah-jubah yang putih bersih pada mereka. Terjadilah sukacita yang besar. Para malaikat ditugaskan untuk mengatur, dan rupanya mereka ada di mana-mana untuk memberikan perhatian khusus kepada orang-orang yang diangkat. Kepada orang-orang tebusan itu diberikan tubuh baru, dan mereka diubah waktu mereka terangkat di udara.
Sukacita yang besar dan kebahagiaan memenuhi Sorga, dan para malaikat menyanyi, "Kemuliaan bagi Raja diatas segala raja!" Tinggi di atas langit kulihat sebuah tubuh rohani - itulah tubuh Kristus. Dan tubuh itu berbaring di atas punggungnya di ranjang, dan darah menetes ke bumi. Aku tahu itulah tubuh yang terbunuh dari Tuhan kita. Dan kemudian tubuh itu bertumbuh menjadi besar dan makin besar sehingga memenuhi Sorga. Dan orang-orang yang telah diselamatkan keluar masuk tubuh itu. Kuperhatikan dengan heran ketika berjuta-juta menaiki tangga ke tubuh itu dan memenuhinya, mulai dari kaki terus ke tungkai, ke lengan, ke perut, jantung dan ke kepala. Dan ketika sudah penuh, kulihat bahwa tubuh itu terisi laki-laki dan perempuan dari setiap bangsa, suku dan bahasa di bumi. Dan dengan suara yang kuat memuji Tuhan.
Berjuta-juta duduk di hadapan sebuah takhta, dan kulihat malaikat yang membawa buku-buku dan daripadanya dibacakan keputusan-keputusan. Di sana ada takhta kemurahan, dan pahala diberikan kepada banyak orang. Kemudian, ketika kuperhatikan, kegelapan meliputi seluruh bumi, dan kekuatan iblis berada di mana-mana. Roh-roh jahat yang tak terhitung banyaknya telah dilepaskan dari tempat tawanan mereka dan terus dicurahkan ke bumi. Kudengar Tuhan berkata, "Kesengsaraan akan menimpa seluruh penduduk bumi, karena iblis telah datang untuk diam diantaramu."
Kulihat seekor binatang yang telah marah, dicurahkannya bisanya ke seluruh bumi. Dia gemetar dalam amarahnya, dan dari jurang maut muncul gerombolan-gerombolan makhluk-makhluk jahat untuk menggelapkan bumi dalam jumlah yang sangat banyak. Pria dan wanita lari sambil menangis ke bukit-bukit, gua-gua dan gunung-gunung. Dan di bumi ada peperangan, kegelapan dan kematian.
Akhirnya kulihat kuda api-kuda api dan kereta-kereta pertempuran di langit. Bumi bergetar, dan matahari berubah merah seperti darah. Dan seorang malaikat berkata, "Dengarkan, oh bumi, Sang Raja datang!"
Dan muncullah di langit Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas
segala tuhan, dan orang-orang kudus dalam segala usia berada bersama-sama Dia, berpakaian putih bersih. Dan kuingat bahwa semua mata akan memandang Dia dan setiap lutut akan bertelut di hadapanNya.
Kemudian malaikat-malaikat mengambil sabit mereka dan menuai gandum yang masak - yang merupakan akhir dari dunia ini. Yesus berkata, "Bertobatlah untuk diselamatkan, karena kerajaan Allah sudah di ambang pintu. KehendakKu dan FirmanKu akan terjadi. Persiapkan jalan Tuhan."
Dan pikirku, kita harus mengasihi satu sama lain. Kita harus teguh dalam kebenaran dan perbaiki anak-anak kita di dalam terang Kristus yang akan segera datang. Karena sesungguhnya Raja akan datang!
Bab 24 Permintaan Allah Yang Terakhir
Yesus berkata, "Perintahkan pada mereka yang ada di bumi, supaya mereka jangan tinggi hati atau berharap pada kekayaan yang tidak menentu, tapi percayalah kepada Allah yang hidup, yang memberikan segala hal secara berlimpah-limpah untuk dinikmati. Berjalanlah di dalam Roh, dan kau tidak akan menuruti nafsu kedaginganmu."
Jangan tertipu, Allah tidak bisa dipermainkan. Karena apapun yang ditabur, itu juga yang akan dituainya. Kalau kau tabur dalam kedagingan akan kau tuai kecurangan. Kalau kau menabur dalam Roh, akan kau tuai kehidupan kekal. Kedagingan adalah perzinahan, percabulan, pemujaan berhala, ilmu gaib, kemurkaan, iri hati, mabuk-mabukan, pesta pora dan lain-lain. Mereka yang melakukan hal-hal ini tidak akan mewarisi Kerajaan Allah. Buah Roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, sabar, lemah lembut, kebaikan hati, kesetiaan dan penguasaan diri, mereka yang nafsu kedagingannya sudah disalibkan bersama-sama Kristus.
Jika Firman Allah sudah digenapi, maka datang akhir zaman. Tidak ada seorangpun yang tahu akan hari maupun jamnya kapan Anak Allah akan datang kembali ke bumi. Anakpun tidak tahu, karena hanya Bapa di Sorga yang tahu. Firman itu akan segera digenapi.
Datanglah sebagai seorang anak kecil, dan biarlah Kubersihkan dirimu dari kedaginganmu. Katakan padaKu, "Tuhan Yesus, datanglah ke dalam hatiku dan ampuni semua dosa-dosaku, aku tahu aku orang berdosa, dan aku bertobat dari dosa-dosaku. Cucilah aku di dalam darahMu dan bersihkan diriku. Aku sudah berdosa terhadap Sorga dan kepadaMu, dan aku tidak layak untuk disebut anak. Dengan iman kuterima Engkau sebagai Juruselamatku."
"Aku akan menjadi gembalamu. Engkau akan menjadi umatKu dan Aku akan menjadi Allahmu. Bacalah Firman, dan jangan kau abaikan pembentukan dirimu sendiri. Berikan seluruh hidupmu kepadaKu, dan Aku akan memeliharamu. Aku tidak akan pernah meninggalkan atau menelantarkan dirimu."
Saudara, oleh satu Roh kita mempunyai jalan kepada Bapa. Aku berdoa supaya anda sekalian mau datang dan memberikan hatimu kepada Tuhan.
Bab 25 Penglihatan Di Sorga
Beberapa dari penglihatan-penglihatan berikut telah diberikan kepadaku sebelum Yesus membawaku ke alam maut. Beberapa dari penglihatan-penglihatan itu terjadi mendekati akhir perjalananku ke alam maut.
Serupa Dengan Allah
Kuterima penglihatan Sorgawi ini waktu aku berdoa sungguh-sungguh, meditasi dan menyembah. Kemudian Tuhan turun di tempatku berdoa. Api dalam gelombang-gelombang besar, cahaya yang terang dan kuasa yang agung nampak di depan mataku. Di tengah-tengah api dan cahaya itu ada takhta Allah. Di atas takhta ada Allah. Sukacita, damai sejahtera dan kasih memancar dari Allah yang Maha Kuasa.
Udara di sekitar takhta dipenuhi oleh kerubium kecil, menyanyi dan mencium Tuhan di wajahNya, tanganNya dan kakiNya. Nyanyian yang mereka nyanyikan adalah "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah Maha Kuasa." Pada kerubium itu ada lidah-lidah api yang bertengger di kepala dan ujung-ujung sayapnya yang kecil. Rupanya gerak sayap-sayap mereka serempak dengan irama dari kuasa dan kemuliaan Tuhan. Ada kerubium yang terbang ke arahku dan menjamah mataku.
Gunung Emas
Di dalam sebuah penglihatan, aku memandang jauh ke seluruh bumi. Dapat kulihat bahwa untuk bermil-mil jauhnya tanah itu haus akan air hujan. Tanah itu retak-retak, kering dan tandus. Tidak terlihat pohon-pohonan atau tumbuh-tumbuhan jenis apapun. Kemudian aku diizinkan untuk melihat melewati tanah kering itu, semua jalan yang menuju ke Sorga. Ada dua buah gunung raksasa yang saling berdampingan, dan kaki gunungnya saling menyentuh. Aku tak tahu berapa tingginya, tapi betul-betul tinggi sekali. Ketika gunung itu kudekati, kudapati terbuat dari emas murni, begitu murni sehingga terlihat tembus pandang.
Lewat gunung itu kulihat cahaya putih yang cemerlang, dan cahaya itu meluas memenuhi seluruh alam semesta. Kurasakan di dalam hatiku bahwa inilah tempat bertumpunya Sorga. Manusia berkelahi karena memperebutkan sebuah cincin emas kecil, tapi Allah memiliki semua emas.
Bangunan Sebuah Gedung Besar
Ketika sedang berdoa kuterima penglihatan ini. Kulihat seorang malaikat sedang membaca catatan dari perbuatan-perbuatan kita di bumi. Malaikat-malaikat itu ada yang mempunyai sayap, ada yang tidak. Ada yang besar dan ada yang kecil, tapi semua wajah mereka berbeda. Seperti manusia di bumi, malaikat-malaikat itu bisa dikenali dari roman mukanya. Kulihat malaikat-malaikat itu sedang sibuk memotong batu intan yang besar sekali dan menempatkannya di pondasi sebuah gedung besar yang indah, batu intan itu tebalnya satu kaki dan panjangnya dua kaki dan terlihat sangat indah. Setiap kali ada jiwa yang dimenangkan bagi Allah, sebuah batu intan ditambahkan ke gedung yang memenangkan jiwa itu. Tidak ada pekerjaan yang sia-sia jika itu dikerjakan bagi Allah.
Pintu Gerbang Sorga
Pada saat lain ketika aku sedang berdoa, kulihat penglihatan Sorgawi ini. Aku berada dalam Roh dan seorang malaikat datang kepadaku dan membawaku ke Sorga. Terlihat lagi pemandangan yang indah sekali dari gelombang-gelombang cahaya dan keaagungan yang mempesonakan seperti yang kulihat di belakang gunung emas. Benar-benar suatu hal yang mempesonakan ketika dapat melihat peragaan kekuasaan Allah.
Ketika aku dan malaikat itu mendekati dua pintu gerbang raksasa di tembok yang besar sekali, kami melihat dua orang malaikat yang luar biasa besarnya dan membawa pedang. Kira-kira tinggi mereka 50 kaki, dan rambut mereka ikal keemasan. Pintu gerbang itu begitu tingginya sehingga tidak dapat kulihat bagian atasnya. Pintu itu merupakan hasil seni yang paling indah yang pernah kulihat. Mereka berupa ukiran tangan, dengan lipatan-lipatan yang berlekuk-lekuk, tirai, lapisan-lapisan dan pahatan-pahatan, dan ditaburi mutiara, intan, batu delima, batu nilam dan permata-permata lain. Segala sesuatu yang ada di pintu gerbang itu berada dalam keseimbangan yang sempurna, dan pintu itu membuka keluar. Seorang malaikat dengan sebuah kitab ditangan keluar dari belakang pintu gerbang. Sesudah memeriksa kitab itu, malaikat itu mengangguk, menegaskan bahwa aku bisa masuk.
Pembaca, kau tidak bisa masuk ke Sorga kalau namamu tidak tercantum di dalam kitab Alhayat Anak Domba.
Ruangan Arsip
Di dalam sebuah penglihatan, seorang malaikat membawaku ke Sorga dan menunjukkan sebuah ruangan yang besar sekali yang berdinding emas murni. Di sana-sini terukir huruf abjad di dindingnya. Nampaknya lebih menyerupai sebuah perpustakaan yang besar, tapi buku-buku yang mestinya disusun di dalam rak-rak, di ruangan itu buku-buku disusun di dalam dinding.
Malaikat dengan jubah panjang mengambil buku-buku dari dinding dan mempelajarinya dengan teliti. Rupanya mereka sedang melakukan perintah yang sukar. Kuperhatikan buku-buku itu bersampul tebal dari emas dan beberapa halamannya berwarna merah. Buku itu indah sekali.
Malaikat yang bersamaku berkata, buku ini berisi catatan kehidupan dari setiap orang yang sudah pernah dilahirkan di bumi. Diceritakannya kepadaku bahwa di situ ada lebih banyak ruangan-ruangan, bahkan dengan lebih banyak catatan.
Sekali-sekali penghulu malaikat membawa catatan-catatan itu ke hadapan Allah untuk mendapatkan persetujuanNya atau celaanNya. Buku-buku itu berisi permohonan doa, nubuat, pendirian, pertumbuhan di dalam Tuhan, jiwa-jiwa yang dibawa kepada Kristus. Buah Roh dan banyak lagi. Setiap perbuatan yang kita lakukan di bumi akan dicatat di salah satu buku itu oleh malaikat-malaikat.
Sering seorang malaikat akan menurunkan sebuah buku dan mencuci halaman-halamannya dengan kain halus. Halaman yang sudah dicuci itu berubah menjadi merah.
Tangga Sorgawi
Roh Tuhan membawaku pada penglihatan berikutnya. Kulihat sebuah tangga rohani yang turun dari Sorga ke bumi. Pada satu sisi dari tangga itu malaikat-malaikat turun ke bumi, sedang pada sisi lain mereka naik. Malaikat-malaikat di tangga tidak mempunyai sayap, tapi tiap malaikat membawa sebuah buku dengan sebuah nama tertulis di sampul depannya. Rupanya beberapa malaikat sedang memberikan petunjuk-petunjuk dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada mereka oleh malaikat-malaikat lain. Segera sesudah petunjuk-petunjuk diterima dan pertanyaan-pertanyaan mereka terjawab, mereka menghilang.
Kulihat juga tangga lain dibagian lain dibumi. Malaikat-malaikat dalam gerakan yang tetap naik dan turun. Malaikat-malaikat itu berjalan dengan gagah dan berwibawa, karena mereka adalah utusan-utusan dengan perintah dari Allah.
Bab 26 Nubuat Dari Yesus
Ketika Yesus pertama kali memperlihatkan diriNya kepadaku, Dia berkata, "Kathryn, kau sudah dipilih oleh Bapa untuk menemaniKu menembus ke dalam alam maut. Akan Kutunjukkan kepadamu banyak perkara, dan Kuingin supaya dunia tahu tentang alam maut dan Sorga. Akan Kuberitahu padamu apa yang harus ditulis sehingga buku ini akan merupakan catatan yang benar tentang seperti apa sebenarnya tempat yang tidak dikenal ini. Rohku akan membukakan rahasia-rahasia tentang kekekalan, penghukuman, kasih, maut dan kehidupan di alam baka."
Pesan dari Tuhan untuk dunia yang terhilang ialah "Aku tidak ingin kau masuk alam maut. Kuciptakan engkau untuk kesenanganKu sendiri dan untuk persahabatan yang abadi. Kau adalah ciptaanKu, dan Aku mengasihimu. Berserulah kepadaKu selagi Aku dekat, Aku mendengar dan menjawabmu. Aku ingin mengampunimu dan memberkatimu."
Kepada mereka yang telah lahir baru, Tuhan berkata, "Jangan lupa akan pembentukan dirimu sendiri. Datanglah bersama-sama untuk berdoa untuk mempelajari FirmanKu. Sembahlah Aku di dalam roh kekudusan."
Tuhan berkata kepada gereja-gereja dan bangsa-bangsa. "Malaikat-malaikatKu selalu berjuang untuk pewaris-pewaris keselamatan dan untuk mereka yang mau jadi ahli waris. Aku tidak berubah. Aku tetap sama, dahulu, sekarang dan selama-lamanya. Carilah Aku, dan akan Kucurahkan RohKu kepadamu. Anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat. Akan Kukerjakan perkara-perkara besar
diantaramu."
Jika kau belum diselamatkan, ambil kesempatan sekarang juga untuk berlutut di hadapan Tuhan dan mintalah kepadaNya untuk mengampunimu dari dosa-dosamu dan menjadikanmu anakNya. Berapapun harganya, sekarang harus kau tentukan untuk menjadikan Sorga sebagai tempat tinggal kita yang abadi. Alam maut itu mengerikan dan alam maut itu benar-benar ada.
Kata Penutup
Aku ingin meyakinkanmu lagi bahwa yang kau baca dalam buku ini memang benar. Alam maut itu satu tempat penyiksaan dengan dibakar. Tapi akupun ingin memberitahu kepadamu bahwa Sorga itu sama nyatanya dan dapat ditinggali selamanya. Sebagai ciptaan Allah telah kuserahkan diriku pada bimbingan Tuhan Yesus Kristus dan dengan setia telah mencatat perkara-perkara yang telah ditunjukkan dan diceritakanNya kepadaku.
Untuk mendapatkan hasil yang terbaik harus kau baca buku ini bersama-sama dengan Alkitabmu dan cocokkan apa yang tertulis di sini dengan kita Injil. Semoga Allah menggunakan buku ini untuk kemuliaanNya.