RAHASIA KEHIDUPAN YANG BERBUAH
YOHANES 15:1-8
Jadilah murid Tuhan Yesus yang berbuah! Mengapa? Ayat 8 menjawab pertanyaan ini. Pertama, “Berbuah” adalah Kerinduan Tuhan Yesus (ayat 8), supaya dengan hidup kita berbuah, Bapa dipermuliakan. Ya, dengan ‘berbuah’, kita memuliakan Bapa kita di Sorga. Kedua, “berbuah”, menurut Yesus, adalah ciri khas dari murid-muridNya! Jadi, kalau kita tidak berbuah, dunia tidak mengenali identitas kita sebagai murid Tuhan Yesus. Apa sih maksudnya “berbuah”? Sederhana, mengamati dua alasan mengapa kita harus berbuah di atas sudah dapat dipastikan bahwa kita harus berbuah (baca:’menghasilkan’) karakter-karakter rohani, karakter seperti Kristus, pokok anggur kita! Hanya oleh karakter yang seperti Tuhan Yesus-lah Bapa kita dipermuliakan. Bukankah ciri khas murid-murid yang dapat dilihat adalah perkataan dan tindakannya yang menunjukkan jati dirinya sebagai murid Kristus? Tuhan Yesus menyebut ‘buah’ ini sebagai ‘buah pertobatan’, sedangkan rasul Paulus menyebutnya sebagai ‘buah Roh’ (Galatia 5:22-23). Mari kita berbuah! Berbuah karakter yang diubahkan Kristus; mengasihi, mengampuni, murah hati, hidup dalam kebenaran, suka berdamai, lemah lembut, setia, sabar dan dapat menguasai diri. Pendeknya, mari kita berbuah karakter seperti karakter Tuhan Yesus sehingga Bapa dipermuliakan dan orang mengenal kita sebagai murid-murid Kristus.
MAU BERBUAH?
Saya percaya saudara, bukan hanya Saudara, tetapi saya juga, mau berbuah. Hidup yang berbuah hidup yang memuliakan Bapa dan memberkati banyak orang. Itu sebabnya mari kita renungkan rahasia kehidupan yang berbuah, yang Tuhan Yesus ajarkan!
1. Melekat pada pohon anggur yang benar: Tuhan Yesus (1,4).
Tuhan Yesus memberikan ‘alegori’ yang tepat! Ranting yang melekat pada pokok anggur pasti akan berbuah sebab ranting itulah yang akan menerima sari-sari makanan dari pokok anggur. Tidak ada ranting dapat berbuah tanpa pokok anggur. Apabila tidak melekat pada pokok anggur, ranting itu pasti akan kering, mati dan satu saat akan dibakar (ayat 6). Jadi, hanya dengan melekat pada pokok anggur yang benar ranting akan berbuah. Melekat pada Tuhan Yesus Kristus, bagaimana itu? Pertama, melekat pada pokok anggur yang benar adalah percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi (ayat 1). Penyataan Tuhan Yesus bahwa Dia-lah pokok yang benar memberi ketegasan bahwa hanya Yesus-lah pokok anggur yang benar, tidak ada yang lain! Ingatlah
2. Mau disucikan oleh firman Tuhan Yesus (ayat 2-3).
Bagaimana bisa berbuah? Ini langkah yang tidak boleh dihindari jika ingin berbuah: Mau dibersihkan oleh firman Tuhan! Benar, hanya ranting yang mau dibersihkan, yang akan berbuah. Bahkan ranting yang berbuah akan lebih berbuah. Memang, kita sudah sekali disucikan oleh firman Tuhan Yesus, yaitu Injil, saat kita percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Nah, secara status, kita adalah orang kudus, orang suci, yang disucikan oleh firmanNya! Namun, ini baru permulaan, jika kita rindu berbuah bagi Tuhan, kita harus mau disucikan terus-menerus oleh Firman Tuhan. Ada banyak karakter yang jahat, yang tidak menyukakan hati Tuhan , yang harus dikikis dan dibersihkan oleh firman Tuhan Yesus. Itu sebabnya, mari kita sukai firman Tuhan, membaca dan mendengarkan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh. Buka hati kita dan jangan mudah tersingung jika firman Tuhan menegur dosa dan kesalahan kita. Berikan hati dan hidup Saudara untuk dikoreksi dan dikuduskan oleh firman Allah sampai kita serupa dengan Kristus.
Akhirnya, marilah kita memiliki kehidupan yang berbuah bagi kemuliaan Bapa kita di Sorga. Bagaimana caranya? Melekat pada Tuhan Yesus dan berikan hidup Saudara untuk terus menerus disucikan oleh firman Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat berbuah!
Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.