(Renungan singkat dari Fenelon dalam menjawab pertanyaan seorang
saudara yang berkonseling kepadanya)
Dalam hal berbuat sesuatu bagi Tuhan, Anda
akan menemukan bahwa cita-cita, semangat berapi-api, perencanaan yang teliti dan
kemampuan untuk mengungkapkan diri dengan baik tidaklah begitu penting. Hal yang
terpenting adalah penyerahan yang mutlak kepada Tuhan. Anda dapat melakukan apa
saja yang Ia mau Anda lakukan jika Anda berjalan di dalam terang yang muncul
dari penyerahan diri yang sepenuhnya kepada Dia.
Hidup dengan cara yang ini melibatkan
kematian yang terus menerus, hal yang sangat sedikit diketahui orang. Tetapi
hanya di dalam posisi inilah Anda dapat sesungguhnya efektif bagi Tuhan. Sepatah
kata yang diucapkan kepada orang lain dari posisi ini akan dapat mengubah
keadaan. Saat Anda berbicara dari posisi penyerahan total kepada Tuhan, yang
berbicara sebenarnya adalah Roh Tuhan, dan kata-kata yang Anda ucapkan tidak
akan kehilangan sedikit pun dari kekuatan dan otoritas yang berasal dari-Nya.
Mungkin yang diucapkan hanya satu kata - tapi kata itu menerangi, membujuk,
memberkati dan menggerakkan orang itu untuk bertindak. Dalam keadaan ini
walaupun kita belum berkata apa-apa dari diri kita sendiri, tetapi kita sudah
berhasil. Di sisi lain, jika manusia lama ini diizinkan beraksi, kita akan
selama-lamanya berbicara. Kita mendiskusikan seribu satu kemungkinan. Kita akan
selalu merasa bahwa kita belum cukup banyak memberi nasihat atau belum cukup
berbuat sesuatu. Kita merasa marah, gelisah, lelah, tak terfokus, dan pada
akhirnya tidak mencapai apa-apa.
Saya mengatakan ini karena saya memperhatikan
satu kecenderungan di dalam diri Anda untuk berbicara tentang masalah dan
bukannya menyerahkan diri Anda kepada Tuhan dan menyerahkan segala sesuatu
kepada Dia. Secara jasmaniah dan rohaniah adalah lebih bijaksana jika kita
dengan tenang menempatkan segala sesuatu ke dalam tangan Tuhan.
Anda tidak dapat mengubah manusia dari
menjadi manusia. Manusia akan tetap lemah, sombong, tidak dapat diandalkan,
tidak adil, munafik dan arogan. Dunia tetap akan duniawi. Dan Anda tidak dapat
mengubahnya. Manusia akan selalu menuruti kecenderungan hati dan kebiasaannya.
Dan karena Anda tidak dapat mengubah kepribadian mereka, tindakan yang paling
bijaksana adalah untuk membiarkan saja mereka dan berusaha untuk menerima apa
adanya. Janganlan mengizinkan diri Anda menjadi resah dan bingung saat Anda
melihat orang bertindak tidak adil dan tidak wajar. Beristirahatlah di dalam
pelukan Tuhan. Ia melihat semuanya lebih jelas dari Anda, namun Ia
mengizinkannya. Jadi, lakukanlah apa yang Anda rasa Anda harus lakukan, dengan
tenang dan diam dan janganlah khawatir tentang hal-hal yang lain.
(Fenelon, atau
nama penuhnya Francois de Salignac de La Mothe Fenelon, adalah Uskup Agung
Cambrai di Perancis pada abad ke-17. Renungan singkat di atas diambil dari
koleksi surat-suratnya)