Pengkhotbah yang populer tidak pernah eksis di gereja
mula-mula. Tidak ada catatan tentang pengkotbah-pengkhotbah di Perjanjian Baru
dipuja, dikagumi, disembah dan disanjung oleh kaum religius atau pemerintah yang
berkuasa. Malah yang terjadi adalah yang sebaliknya. Pemberitaan Injil
menjengkelkan orang banyak khususnya kaum religius yang memanas-manasi
pemerintah setempat untuk menganiaya dan membunuh mereka yang memberitakan
Injil.
Jadi, kita bisa saja bertanya, apa yang keliru pada hari ini?
Mengapa di kebanyakan negara di Barat (maupun di Timur), pengkhotbah dihormati,
dipuja, dikagumi, diteladani, disembah, disanjung dan diterima baik oleh pihak
otoritas?
Jawabannya sangat sederhana: Mereka tidak sedang memberitakan
pesan yang paling ofensif yang pernah didengar dunia - yakni Injil!
Injil itu ofensif karena pesan itu sengaja disampaikan untuk
memotong sampai ke lubuk hati; bukan untuk menyenangkan hati. Tujuan pemberitaan
Injil adalah untuk mengungkapkan dosa, bukan untuk menolerir dosa. Tujuannya
adalah untuk memerintahkan pertobatan, bukan hanya penyesalan. (Kis. 17.30).
Tujuan pemberitaan Injil adalah untuk mengutuk gaya hidup yang
popular, bukan membenarkannya. Maksud pemberitaan Injil adalah untuk mengumumkan
pemerintahan Anak Allah satu-satunya!
Akhir dari Injil yang sejati adalah maut! Mati kepada semua
yang popular! Mati kepada semua yang nyaman! Mati kepada semua yang gampang dan
mati kepada semua yang aman! Jika kematian sedemikian tidak muncul dari
pemberitaan Injil, maka satu-satunya kesimpulan adalah pembawa berita itu harus
diteliti bukan pesan itu sendiri.
Saya yakin, sudah sesungguhnya waktu bagi kita untuk melihat
dengan seksama para pembawa pesan ini. Apakah kita sedang memberitakan Injil
yang diberitakan oleh para rasul atau yang diberitakan itu justru hanyalah
sesuatu yang kedengarannya seperti Injil!
Apakah pesan yang diberitakan itu menghasilkan pertobatan?
Apakah pesan yang kita beritakan itu mengubah kehidupan atau hanya mengiringi
gaya hidup kita yang sudah sedia ada sekarang ini? Apakah pesan yang kita
beritakan itu menantang atau hanya menggelitik telinga kita? Apakah pesan yang
kita beritakan itu menyinggung atau dirancang untuk menyenangkan?
Waspadalah terhadap pengkhotbah yang disanjung dan dipuja
terutamanya oleh orang-orang yang hidupnya tidak sesuai dengan Injil!